You are on page 1of 53

Avian flu pada manusia

Influenza A Pandemic
PERKIRAAN KORBAN
1918 1919 : P.D. I : 8,3 sementara Pandemi : 40
1957 1958 : lebih 2 Juta
1968 1969 : 1 juta

Influenza A Pandemic

Peningkatan tajam dari kasus-kasus


kesakitan dan kematian sudah terjadi
sejak abad 16 setiap abad rata-rata 3
pandemi dengan interval berjarak 10
50 tahun

Kecepatan pandemi sangat berhubungan


dengan kemajuan sarana perhubungan.
Sebagai contoh pandemi tahun 1580
yang terjadi di Asia menyebar ke seluruh
benua dalam setahun, seluruh Eropa
terkena kurang dari 6 bulan

Virus influenza adalah target yang selalu bergerak


shg setiap tahun harus ditetapkan komposisi vaksin
sesuai prevalensi virus di tiap hemisfer bumi

Vaccine composition 1970-present

FromHayetalPhilTransR
SocLondon(2201)356:1861

Influenza A Pandemic
Subtype: H, Hemagglutinin; N, Neuraminidase

Netherlands, etc

H7N7

H1N1 H2N2 H3N2


H1N1
19181933 1957
Human Flu virus
isolated

H1N1 H5N1
1968 1977

H9N2

H5N1

1997

1999 2003
2004
H5N1

Russian flu Outbreak in Hong Kong and


Asian flu
Spanish flu
South China, Korea, Japan,
Hong Kong flu
Taiwan, Vietnam, Thai,
Indonesia

Strain-strain virus influenza pandemik

Strain-strain pertama yang ditemukan adalah H1N1


Di th. 1957, shift menjadi H2N2
Di th. 1968, shift menjadi H3N2
Di th. 1977, muncul kembali H1N1
Virus berasal dari vaksin yang atenuasinya tidak sempurna.
Wabah (A/USSR/90/77) pada onta-onta Mongolia.

Virus yang selama ini bersirkulasi = A/H1N1, A/H3N2


dan B
Tetapi di th. 2001, terjadi penyusunan ulang genetik
(reassortment) dari H1N1 dan H3N2 menghasilkan
virus H1N2.

Events with pandemic potential


since 1968

1976: H1N1 Swine influenza USA (1 )


1986: H1N1 Swine virus derived from avian source: one severe pneumonia
1988: H11N1 Swine virus USA: pregnant woman died after contact to sick pigs
1993: H3N2 Swine virus recombinant with avian H1N1 Netherlands: 2 children
(mild)
1995: H7N7 duck virus UK: adult mild conjunctivitis
1997: H5N1 avian influenza Hong Kong: 18 cases/6
1999: H9N2 quail virus: 2 mild cases
2003: H5N1 avian virus Hong Kong: 1 ; 1 disease +1 related from pneumonia
2003: H7N7 avian virus Netherlands: 1 ; 80+ conjunctivitis; few resp. symptoms
2003: H5N1 avian virus Guangdong: 1
2003: H9N2 avian virus Hong Kong: 1 mild upper respiratory symptoms
2003: H7N2 avian virus New York: 1 pneumonia (HIV-coinfection)
2004 A: H5N1 disease and death in Vietnam and Thailand (34 cases/23 )
2004: H7N3 avian virus Canada: 2 cases (conjunctivitis)
2004 B: H5N1 disease and death in Vietnam (3 cases/3 ) and Thailand
(1case/1)

3 prerequisites untuk mulainya suatu pandemic :


1. Suatu subtipe virus baru harus muncul
dimana populasi umum tidak atau sedikit
mempunyai kekebalan
2. Virus baru tersebut harus mampu bereplikasi
di manusia dan menyebabkan sakit yang
serius
3. Virus baru tersebut harus dapat menular
secara mudah dari manusia ke manusia
sebagai rantai yang bersambung yang
menyebabkan wabah / outbreak di
masyarakat

Antigenic shift and drift

Sifat alamiah virus influenza : Mutasi selalu


muncul secara konstan khususnya pada HA (H)
dan NA (N). Setiap tahunnya predominasi gen H
dan N mengalami sedikit perubahan (Drift)

Secara periodik juga dapat terjadi reasortan


perubahan mayor akibat gen dari 2 virus influenza
yang berbeda bercampur/berakuisisi. (Shift) Mis.
H5N1 yang tadinya tidak pernah ditemukan pada
manusia dengan H1N1 yang sering ditemukan
pada manusia sehingga menghasilkan H5N1 yang
ditemukan pada manusia.

Antigenic shift and


drift

Host Range of Influenza A Viruses


Seal influenza
H7N7 H4N5
H3N2
Chicken influenza
H4,5,7,9,10
N1,2,4,7

Duck
Pig
H1N1, H3N2

Chicken
H5N1
Quail
H9N2

Equine
influenza

Cattle (2002)
Host Range
Restriction

Native Host, Duck

No Report

H1 H15
N1 N9

Human influenza
H1N1(1933,1979) H5N1(1997,2003)
H2N2(1957) H9N2(1999)
Whale influenza
H3N2(1968) H1N2(2002)
H3N2 H13N9

H7N7
H3N8

Ferret influenza
H10N4

Duck
Human

Swine influenza

H1N1 H3N2
H1N2
H4N6(2000)
H5N1 (2004)

Concern on virus re
assortment
Migratory
water birds

Poultry

Source: WHO/WPRO

PANDEMIC

1. Reduce
opportunities for
human
infection
Support the FAO/OIE control strategy
Intensify collaboration between the
animal and public health sectors
Strengthen risk communication to
rural residents
Improve approaches to environmental
detection of the virud

2. Strengthen the
early warning system

Improve the detection of human case


Combine detection of new outbreaks with
active searches for human cases
Support epidemiological investigation
Coordinate clinical research in Asia
Strengthen risk assessment
Strengthen existing national influenza
centres throughout the risk-prone regions
Give risk-prone countries an incentive to
collaborate internationally

3. Contain or delay
spread at the source

Establish an international stockpile


of antiviral agents
Develop mass de4livery
mechanism for antiviral drugs
Conduct surveillance of antiviral
susceptibility

4. Reduce morbidity,
mortality and social
disruption
Monitor the evolving pandemic in real

time]
Introduce non pharmaceutical
interventions
Use of antiviral drugs to protect priority
groups
Augment vaccine supplies
Ensure equitable access to vaccines
Communicate risks to the public

5. Conduct research to
guide response
measures

Assess the epidemiological


characteristics of an emerging
pandemic
Monitor the effectiveness of health
information
Evaluate the medical and
economic consequences

Avian Influenza in Asia


H5N1 in Poultry :
South Korea

Japan
Vietnam
Thailand
Cambodia
China
Indonesia
Laos

H5N1 in Human
Vietnam
Thailand (2004)
CFR <5 yrs (50%)
5-14 yrs 7/7 (100%)

Case fatality ratio in Thailand: 12/17


=71%

Jumlah kasus, meninggal dan CFR


pada 4 negara affected AI
s/d 16 Sept 2005
Indonesia
ks

Jlh

CFR

Vietnam

Mgl ks

100

Thailand Cambodia

Mgl ks

Mgl ks

91 45 17 12

45

71

Mgl

100

Total
ks

Mgl

114 59

52

Chotpitayasunondh. MMWR 2004;53:100

Avian influenza patients in


Hospital,Vietnam, 2004

AI outbreak in poultry
(diagrammatic) and human cases,
Thailand Oct 2003 Aug 2004
Detection by
Detection by cloacal
swab surveysPCR /
viral isolation for H5
Stamping out in 5 km
Surveillance in 50 km
Movement restriction
Total culling 30+ mill.

Outbreak
in poultry

clinical criteria
deaths > 10%
Stamping out in
suspected farm
Surveillance in
1 km
Movement
restriction
Total culling
0.7 mill.

Human
cases

2003

2004
Remaining/
moving sources
Reintroduction by birds?

15 Sep 04

INFEKSI DAN INFEKSI NOSOKOMIAL

Septicaemia
Spreading invasive
infection
Local infection/critical colo
nisation

Colonisation
Contamination

CARA PENULARAN
INFEKSI

Contact Transmission/Man-to-man
Transmission
Droplet Transmission : Percikan mengandung
mikroorganisma yang disebarkan dalam jarak
dekat (1 2 meter) melalui udara
Airborne Transmission: Menyebar melalui
residual particle < 5 um dan tetap berada dalam
aliran udara untuk waktu cukup lama
Common Vehicle Transmission : melalui
makanan tercemar, air, alat kesehatan
Vectorborne Transmission : nyamuk, lalat,
tikus dll.

FAKTOR POTENSIAL YANG BERPERAN


DALAM TERJADINYA INFEKSI

INFECTION
probability(kemungkinan infeksi) =
DOSAGE (dosis infeksi) X
SUSCEPTIBILITY (kepekaan
manusia) X TIME (waktu) X
VIRULENCE (keganasan
mikroorganisme) X HOST DEFENCE
(daya tahan tubuh manusia)

Infected
n
o
i
poultryat n

e
nc

Outbreak control
in poultry,
prevention
Infected
birds of
new
infection
in nature

lla
ei
rv
Su

public information

se

in operation and

n
a
io
se
ct s
Di
fe p
in ou
of gr
n sk
tio -ri
ec h
ot hig
Pr in

Transparency

Man

t l
n
e tro
m n
m tio
e
r
g co
o a
a
f
n n
in uc
a
d
il c e
m ctio
e fe
b d
s
u
a
P an
C d in
an

Informasi, edukasi dan komunikasi


Jalur yang digunakan

Pendidikan kesehatan melalui media


(TV, radio, surat kabar, brosur, dll)
Press release tersentralisasi
Pemutahiran data untuk press
Avian Influenza Web
(www.infeksi.com)
Layanan Hot-lines
11/10/16

Pesan yang disampaikan

Masyarakat umum: pengetahuan tentang


penyakit , pemberitahuan tentang situasi
penyakit di kawasan dan di dunia, anjuran
untuk memperhatikan keamanan makanan
dan menghindari risiko
Peternak unggas dan kelompok berisiko :
pada penggunaan alat perlindungan
perorangan dan cara penanganan
peternakan unggas yang baik (biosecurity)
11/10/16

Perlindungan bagi pemotong


hewan

Menggunakan teknik dan


alat perlindungan
perorangan(APP)
Vaksinasi Influenza
Obat Antiviral

11/10/16

PENCEGAHAN BAGI YANG


BERESIKO
(WHO/WPRO
14 Januari
Cuci tangan sesering
mungkin dg2004)
desinfektan

(alkohol 70%)
APP (sarung tangan,kacamata,masker dll)
Vaksinasi virus flu manusia bagi yg terpajan
dengan tujuan agar tidak terjadi dua infeksi
gabungan virus flu manusia dan flu burung
dalam satu orang yang memungkinkan
timbulnya strain baru virus flu burung yang
dapat ditularkan dari manusia ke manusia
Mereka yang rentan (anak-anak, orang usia
lanjut, penderita penyakit jantung, paru
kronis) agar menghindari tempat jangkitan
(peternakan unggas dll)

Pencegahan (lanj.)

Pengamatan kesehatan secara pasif


bagi yang beresiko/terpapar dan
keluarganya: tanda gangguan sal
pernapasan, demam
Serosurvai bagi yang terpapar
Beresiko menghirup udara tercemar:
antiviral (oseltamivir 1x75 mg
selama 1 minggu)

Definisi Surveilans

Surveilans adalah kegiatan sistematik, meliputi


Koleksi/pengumpulan, kolasi/penggabungan dan
analisis data
Serta intepretasi data;
Diikuti penyebaran informasi
Kepada semua fihak yang memerlukan sehingga
Tindakan dapat dilakukan

Surveilans adalah Informasi bagi suatu


tindakan

Surveilans Highly
Pathogenic AI

Berfokus pada kasus pneumonia yang


terpajan pada peternakan unggas
Cakupan seluruh negara
investigasi kasus oleh tim epidemiologi
yang terlatih (sentral & provinsi)
Investigasi Laboratorium
Monitoring harian dan pemutahiran
temuan surveilans

11/10/16

Test Laboratorium untuk


avian influenza
Screening tests
untuk memberikan panduan bagi
diagnosis dini dan pengobatan
- Immunologic test influenza A
Confirmatory tests
- PCR (2 different tests)
- virus isolation dan IFA atau PCR
- Genome sequencing

Managemen kasus dan


pengendalian infeksi

Kembangkan pedoman nasional


tentang cara penanganan kasus yang
benar oleh kelompok kerja klinis
Pelatihan dan orientasi untuk staf
medis di semua provinsi
Sediakan APP bagi petugas kesehatan
dan laksanakan kewaspadaan seperti
pada saat pandemi SARS
Test Flu cepat / rapid test dan
sediakan antiviral obat
11/10/16

HPAI work flow


Surveillance

Surveillance
& Lab.
investigation

Investigation

Contacts

Report
A case

Hospital

Diag.

Treat. /IC

Case management
General pop. &
Risk groups

Prevent risk
exposures

Reduce risk
factors

Poultry and
birds

IE&C

Discharged

Kelompok resiko yang


perlu diwaspadai:

Pekerja peternakan/pemrosesan
unggas (termasuk dokter hewan/Ir
peternakan)
Pekerja laboratorium yang memproses
sampel pasien/unggas terjangkit
Pengunjung peternakan/pemrosesan
unggas (dlm 1 minggu terakhir)
Kontak dengan penderita flu burung

Penularan

Dari unggas ke unggas, hewan lain dan


manusia.
Penularan dari manusia ke manusia belum
terbukti
Melalui kotoran atau sekreta unggas,
mencemari udara dan tangan penjamah
Masa inkubasi 1-3 hari
Masa infeksius pada manusia: 1 hari sebelum
sampai 3-5 hari sesudah timbul gejala. Pada
anak bisa sampai 21 hari.

Virus AI H5N1 dapat bertahan hidup


di air sampai 4 hari pada suhu 22 C
dan lebih dari 30 hari pada 0 C
Di tinja unggas / tubuh unggas yang
sakit dapat bertahan lebih lama
Mati pada pemanasan 60 C selama
30 menit

Gejala pada manusia

Batuk dan nyeri tenggorokan


Suhu badan panas, di atas 38 C
Mirip flu berat
Radang sal. Pernapasan atas
Dapat berlanjut menjadi radang
paru (pneumonia) dengan
kemungkinan kematian tinggi
(1997 di Hongkong : CFR 33.3%)

8 April 2003
Kasus SARS
Di RSPISulianti
Saroso

Pneumonia
atipikal

Pneumonia

Typical
Pneumonia

Atypical
Pneumonia

Influenza A (H5N1)
Pneumonia

Hien. NEJM 2004;350:1179

Thailand, March 2004

Uji laboratorium

Isolasi virus dari bahan:


darah . internal organ/alat dalam : paru,
jantung, ginjal dll
apusan hidung dan mulut

Serologi: Antibodi detection


(ELISA/EIA,HI,CFT)
Antigen detection (HI, IF/FA)

Indonesia : laboratorium rujukan : Badan


Litbang Kes.

Manajemen kasus

Definisi kasus:

Possible case (kasus tersangka):


- mereka dengan gejala sal. Napas akut, ditandai
- demam lebih dari 38 derajat C
- batuk,
- nyeri tenggorokan
dan salah satu di bawah ini:
- kontak dengan penderita Influenza A (H5Ni) yang
sudah pasti selama masa penularan ATAU
- kurang dari 1 minggu terakhir mengunjungi peternakan
di daerah KLB HPAI ATAU
- bekerja di laboratorium yang memproses sampel dari
orang atau binatang yang disangka terinfeksi HPAI

Manajemen kasus
(lanj.)

Probable Case
Possible case DAN
Hasil laboratorium tertentu untuk
virus influenza A (H5N1) IFA, dgn
H5 monoclonal antibody ATAU
Tidak terbukti adanya penyebab lain

Manajemen kasus
(lanj.)

Confirmed Case Kasus Pasti


Hasil biakan virus positif Influenza A
(H5N1) ATAU
Hasil + dengan pem PCR untuk
influenza H5 ATAU
Peningkatan titer antibodi spesifik
H5 sebesar 4 x

TATALAKSANA

Pasien di rawat dalam ruang isolasi


Kewaspadaan thd penularan mel udara
(transmisi airborne)
Selama masa penularan yi. 7 hari pertama sejak
timbulnya gejala demam (>38oC)

Di ruang rawat biasa


Setelah hasil usap nasofaring negatif berulang
kali dengan PCR atau biakan
Setelah hari ke 7 demam KECUALI
Demam berlanjut sampai 7 hari sesuai
pertimbangan dokter yang merawat kasus
demi kasus

Alat Pelindung
Perorangan(APP)

Kewaspadaan Universal dengan


kewaspadaan tambahan: kewaspadaan
terhadap penularan Airborne

Cuci tangan
Masker N95, minimum masker bedah
Pelindung wajah / kaca mata google
Apron/gaun pelindung
Sarung tangan
Pelindung kaki (sepatu)

TERAPI

Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1 kali


75mg sehari selama 1 minggu
Amantadine Hidrochlorida (Nama dagang : Symmetrel atau
Symadine) atau Rimantidine ( Nama dagang : Flumadine)
Terapi :
Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksi,
sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5
hari dg. Dosis 5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis, bila lebih 45 kg
diberikan 100 mg , 2 kali sehari.
Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan mereka
yang mengalami penurunan fungsi hati atau ginjal
Obat penghambat neuramidase influenza (Neuramidase
inhibitor sudah ditemukan dan sudah didaftarkan di
beberapa negara seperti Amerika serikat, Australia dan
Swedia)

Tindakan pada saat


wabah

Pendidikan kesehatan pada masyarakat,


program imunisasi untuk mereka yang
berisiko tinggi tertular, surveilans dan
hasilnya dilaporkan kepada masyarakat
Rumah Sakit harus mengantisipasi
peningkatan pasien selama periode
wabah.Sediaan obat-obatan termasuk
antiviral apabila mungkin harus ditambah.
Selain itu sebaiknya petugas di rumah
sakit harus pula di imunisasi

You might also like