You are on page 1of 31

Telur Ikan dan Bagian-bagiannya :

a.

Telur Homolecithal (Isolecithal)


Golongan telur yang hanya terdapat pada mamalia.
Jumlah deutoplasma hanya sedikit terutama dalam
bentuk butir-butir lemak dan kuning telur yang
terbesar di dalam cytoplasma

b.

Telur Telolecithal
Telur dari golongan ini terdapat sejumlah kuning telur
yang berkumpul pada salah satu kutubnya. Ikan
ganoid mempunyai telur yang macamnya sama
dengan macam telur amphibia yang tidak berkaki
(Gymnophiona) dimana jumlah kuning telurnya relatif
banyak dan berkumpul pada salah satu kutubnya.
Romer (1955) menamakan golongan telur demikian
dengan nama mesolecithal

Pembuahan
spermatozoa masuk ke dalam telur melalui lubang mikropil pada chorion
karena ruang tempat terjadinya pembuahan pada ikan ovipar sangat besar,

maka kesempatan spermatozoa itu untuk bertemu dengan telur sangat kecil
spermatozoa yang dikeluarkan jumlahnya sangat besar dari ovumnya
Dalam kondisi yang optimum spermatozoa ikan dapat bergerak dalam air

selama 1 2 menit
Ketika spermatozoa masuk ke dalam lubang corong, kepala spermatozoa itu

masuk, bagian ekornya terlepas.


Apabila terjadi pembuahan polysperma hanya satu spermatozoa saja yang

melebur bersatu dengan inti telur, sedangkan yang lainnya dihisap oleh telur
sebagai bahan makanannya.
isi

telur

agak

sedikit

mengkerut

karena

pecahnya

rongga

alveoli,

menyebabkan rongga perivitelline lebih membesar sehingga telur yang telah


dibuahi dapat mengadakan rotasi selama dalam perkembangannya sampai
menetas.

GAMONE
BETINA
Gynamone
Permukaan selaput jelly telur
F : kompleks fertilizin

JANTAN
Androgamone
permukaan kepala spermatozoa
F : antifertilizin

a. Sperm activation : rangsang


sperma untuk aktif
b. Gynamone I / Echinodrome A :
Mengenalkan, menarik, mempercepat
Sperma dr spesies yang sama scr
Chemotaxis

Androgamone I
menekan aktivitas sperma saat di
dalam saluran genital jantan
(masa aktif dalam air 1-2 menit)

c. Gynamone II / Echinodrome B:
Mengumpulkan dan menahan sperma
chorion
Pada permukaan telur (aglutination)
lawan

Androgamone II
Membuat permukaan
menjadi lembek sebagai
Gynamone II

Sistem Pengelompokan Telur Ikan Berdasarkan


Jumlah Kuning Telur
a. Oligolecithal
Telur yang mengandung kuning telur
sangat sedikit jumlahnya, contoh : Amphioxus
b.
Telolecithal
Telur
telolecithal
mengandung
sejumlah kuning telur lebih banyak dari pada telur
oligolecithal. Ikan yang mempunyai telur telolecithal
banyak terdapat di daerah yang bermusim empat,
contoh : Ikan Sturgeon
c. Macrolecithal
Telur yang mempunyai kuning telur
relatif lebih banyak dengan keping cytoplasma di
bagian kutub animanya, telur macam ini banyak
terdapat pada kebanyakan ikan

Berdasarkan Berat Jenis :


a.
b.
c.

Non Bouyant
Semi Bouyant
Terapung

Berdasarkan Kualitas Kulit Luar Telur :


1.
2.
3.
4.
5.

Non Adhesive
Adhesive
Bertangkai
Telur Berenang
Gumpalan Lendir

telur ikan
telur ikan
telur ikan
telur ikan
telur ikan

salmon
mas
smelt
hiu
lele

Faktor Genetis
Fertilisasi spermatozoa + inti telur

sifat dari masing-

masing induk yaitu kromosom. Kromosom merupakan benda


kecil, terletak dalam inti sel, bertanggung jawab untuk transmisi
atau pemindahan sifat keturunan.
Kromosom ini hanya dapat terlihat pada waktu terjadi :
pembelahan sel secara mitosis terutama pada saat Metaphase.

Ukuran dan bentuk kromosom itu dapat dibedakan


menjadi 4 macam sebagai berikut :

a) Acro(telo)centric(t)
b) Subtelocentric (st)
c) Submetacentric (sm)
d) Metacentric (m)

Pada sejumlah ikan teleostei, demikian juga pada ikan cucut dan

pari serta dalam Acipencerridae dan Amiidae, dalam kromosomnya


didapatkan

micro-chromo-some

yang bentuknya kecil tetapi

sangat sukar dikuantitatifkan.


ikan yang mempunyai kromosom dengan satelitnya seperti pada

ikan Salmonidae

Pembelahan Sel
PROFASE
Kromatin dalam nukleus mulai terkondensasi dan terlihat sebagai kromosom.
Nukleolus menghilang . Sentrosom mulai bergerak ke ujung nukleus yang
berlawanan dan suatu benang mikrotubul mulai memanjang pada sentromer
untuk membentuk benang mitosis (mitotic spindle)
PROMETAFASE
Dimulai dengan penghancuran membran inti menjadi vesikel-vesikel membran
kecil (seperti RE) Selama periode ini kromosom terus berkondensasi serta
berangsur-angsur memendek dan menebal hingga siap untuk bermitosis.
Mikrotubul kinetochore terlihat dan menempel pada mikrotubul polar,
kromosom mulai bergerak
METAFASE
Kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang ecuatorial (tengah) dari sel
ANAFASE
Kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang gelendong yang
dibentuk ditiap kutub sel yang berlawanan. Tiap kromatid itu mamiliki sifat
keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid berlaku sebagai
kromosom baru.
TELOFASE
Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-benang
gelendong lenyap dan membran inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel
terbagi menjadi dua bagian. Proses ini dinamakan sitokinesis. Pada sel hewan
sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam, sedang pada tumbuhan
karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah ditengah-tengah sel

Pada waktu terjadi proses pembelahan mitosis maupun meiosis


kromosom akan berpasangan. Pada saat berpasangan ini dapat
saja terjadi perubahan letak gene kedua kromosom itu.

Crossing over
Deletion
Inversion
Duplication dan Deficiency
Translocation

Masa Pengeraman
Saat telur setelah dibuahi sampai menetas dimana selama waktu

tersebut didalam telur terjadi proses-prosesBlastula


embriologis
awal
Blastulasi
Gastrulasi
Setelah spermatozoa melebur dengan telur, protoplasma akan
mengalir ke tempat spermatozoa masuk dan membentuk keping
sitoplasma kemudian akan diikuti dengan pembelahan sel.
Pembelahan pada telur ikan bergantung pada macam telurnya
telur homolecithal dinamakan pembelahan holoblastic
pembelahan telur telolecithal dinamakan meroblastic
Lama masa pengeraman ikan tidak sama bergantung kepada species
ikanya dan beberapa faktor luar
Derajat hari,
Menurut Nikolsky faktor cahaya juag dapat mempengaruhi masa
pengeraman ikan
Faktor luar lainya yang dapat mempengaruhi masa pengeraman ialah
gas yang terlarut dalam air terutama zat asam arang dan amonia

Lapisan ektoderm
jaringan neural
otak, ganglion
dan mata
Lapisan endoderm
lapisan bagian dalam alat
pencernaan makanan dengan kelenjarnya dan juga sebagian
DORSAL
dari kelenjar endoderm
INTERMEDIATE
Lapisan mesoderm LATERAL

DORSAL = menjadi somite (Didalam somite terdapat

sclerotome, myotome, dan dermatome, scelerotime kelak


akan menjadi rangka axial, myoptome menjadi urat danging
dan dermatome akan menjadi dermis dengan derivatnya)
yaitu semacam ruas yang terdapat pada embrio
LATERAL = terbentuk pembungkus jantung dan pembungkus
pembuluh darah

Masa Penetasan
Pada saat akan terjadi penetasan, kekerasan chorion
semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh substansi enzim
dan unsur kimia lainnya yang dikeluarkan oleh kelenjar
endodermal di daerah pharynk. Enzim ini dinamakan
chorionase yang terdiri dari pseudokeratin yang kerjanya
bersifat mereduksi chorion menjadi lembik. Dalam prose ini
pH dan suhu memegang peranan. Menurut blaxter (dalam
Hoar dan Radall) bahwa pH 7,9 - 9,6 dan suhu 14-20 C
merupakan kondisi yang optimum.

Masa Larva
Prolarva
Biasanya masih mempunyai kantung kuning telur,
Tubuhnya transparan dengan beberapa butir pigmen yang fungsinya belum

diketahui.
Sirip dada dan ekor sudah ada tetapi belum sempurna bentuknya dan
kebanyakan prolarva yang baru keluar dari cangkang telur ini, tidak punya
sirip perut yang nyata melainkan hanya bentuk tonjolan saja.
Mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung
yang lurus.
Sistem pernafasan dan peredaran darah tidak sempurna.
Makanannya didapatkan dari sisa kuning telur yang belum habis dihisap.
Adakalanya larva ikan yang baru ditetaskan letaknya dalam keadaan terbalik
karena kuning telurnya masih mengandung minyak. Apabila kuning telur
tersebut telah habis dihisap, larva akan kembali seperti biasa.
Larva ikan yang baru ditetaskan pergerakannya hanya sewaktu-waktu saja
dengan menggerakkan bagian ekornya ke kiri dan kekanan dengan banyak
diselingi oleh istirahat karena tidak dapat mempertahankan keseimbangan
posisi tegak

Postlarva
merupakan masa larva dimana kantung kuning telur mulai hilang.
terbentuknya organ-organ baru atau selesainya taraf penyempurnaan organ-

organ yang telah ada.


pada masa akhir dari postlarva tersebut secara morfologi sudah mempunyai
bentuk hampir seperti induknya.
Pada tahap postlarva ini, larva tersebut sudah terdapat pigmentasi yang
banyak pada bagian tubuh tertentu.

TERIMA KASIH

You might also like