You are on page 1of 16

ALZHEIMER

Leilevina Mega Septi

Definisi
Penyakit Alzheimer adalah satu penyakit degeneratif
otak primer yang etiologinya tidak diketahui, dengan
gambaran neuropatologis dan neurokimiawi yang
khas. (Menurut PPDGJ III )
Suatu sindrom demensia yang ditandai dgn
penurunan ingatan dan kemampuan kognitif
pasien secara progresif (Zullies Ikawati, 2009 )

Gambaran otak penderita Alzheimer

Epidemiologi
Kelompok usia lanjut, dimulai pada usia kurang 58 tahun disebut
sebagai early onset sedangkan kelompok yang menderita pada
usia lebih dari 58 tahun disebut sebagai late on
Wanita lebih banyak 3x dibandingkan pria
Prevalensi berdasarkan usia :
1% : 60-64 tahun,
1,7% : 65-69 tahun
3,4% : 70-74 tahun,
5,7% : 75-79 tahun,
10,8% : 80-84 tahun
17,6% : > 85 tahun

Faktor Resiko
1. Usia dan jenis kelamin
2. Genetik : 50% kasus diturunkan melalui gen autosomial
dominan, sindrom down
3. Lingkungan : co alumunium, silikon, merkuri yg merupakan
neurotoksik potensial
4. Neurotransmitter : penurunan noradrenalin,dopamin dan
serotonin
5. Imunologi : 60% kelainan serum protein
6. Pola makan : pola makannya tidak baik, kolesterol tinggi,
obesitas
7. Gaya hidup tidak sehat : merokok,jarang olahraga, otak
jarang dilatih

Gejala Klinis

Klasifikasi Berdasarkan Onset


1. Early onset (onset
dini/prasenil)
usia < 65 tahun
riwayat keluarga yg sama
menderita demensia
kemunduran yang cepat
Gg. multipel yang nyata dari
fungsi kortikal luhur
afasia, agrafia, aleksia dan
apraksia yang terjadi relatif ini
dlm perjalanan dari demensia

2. Late onset (onset


lambat/senil)

usia > 65 tahun

gambaran utama gang.daya ingat

perjalanan penyakit kemerosotan yang lamban ditandai


oleh hendaya umum

Klasifikasi Berdasarkan National Alzheimers


Association :
1. Ringan
penderita early onset
sering bingung dan melupakan informasi yang baru dipelajari
disorientasi
bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin
mengalami perubahan dalam kepribadian dan penilaian
2. Menengah
kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari-hari (makan, mandi)
cemas , curiga
mengalami gangguan tidur
keluyuran
agitasi (keresahan atau kegelisahan)
agnosia (hilangnya kemampuan untuk mengenali bendabenda, orang, suara,
bentuk / bau)

3. Berat
penderita late onset
kehilangan kemampuan berbicara
hilangnya nafsu makan
menurunnya berat badan
tidak mampu mengontrol otot spinchtes
sangat tergantung pada caregiver/ pengasuh

Pedoman Diagnostik
Terdapat gejala demensia

Onset bertahap(insidious onset)dengan deteriorasi


lambat
Tidak ada bukti klinis/temuan dari pemeriksaan
khusus yang menyatakan kondisi mental akibat
penyakit otak atau sistemik lain
Tidak adanya serangan apoleptik mendadak,atau
gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti
hemiparesis,hilangnya daya sensorik,serta defek
lapangan pandang

Pemeriksaan Penunjang
Neuropatologi

Neurofibrillary tangles (NFT)


Senile plaque (SP)
Degenerasi neuron
Perubahan vakuoler
Lewy body

Pemeriksaan neuropsikologik
CT Scan dan MRI
EEG
PET (Positron Emission Tomography)
SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)
Laboratorium darah

Neuropatologi

Neuropsikologik
The Consortium to
establish a Registry for
Alzheimer Disease
(CERALD) :
1. Verbal fluency animal
category
2. Modified boston naming
test
3. Mini mental state
4. Word list memory
5. Constructional praxis
6. Word list recall
7. Word list recognition

CT Scan dan
MRI

PET (Positron
Emission
Tomography)

SPECT (Single Photon


Emission Computed
Tomography)

Prognosa
Derajat beratnya penyakit
Variabilitas gambaran klinis
Perbedaan individual seperti usia, keluarga demensia dan
jenisKelamin
mempunyai angka harapan hidup rata-rata 4-10 tahun sesudah
diagnosis dan biasanya meninggal dunia akibat infeksi sekunder.

You might also like