Professional Documents
Culture Documents
KEBUTUHAN RASA
NYAMAN
DAN AMAN
DIDIK S ATMOJO, S.Kep.Ns,M.Kep
PENGERTIAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik
dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan
tentram (Potter& Perry, 2006)
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana
individu
mengalami
sensasi
yang
tidak
menyenangkan dan berespons terhadap suatu
rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda
Jual, 2000)
KEAMANAN
FAKTOR-FAKTOR
MEMPENGARUHI
KEAMANAN DAN
Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan
KENYAMANAN
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
mudah
terjadi
dan
Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti
gangguan penciuman dan penglihatan
Keadaan Imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap rangsangan,
paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca
dapat menimbulkan kecelakaan.
DEFINISI KENYAMANAN
Kolcaba (1992) kenyamanan adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman, kelegaan dan trasenden
Kenyamanan
harus
dipandang
secara
holistik yang mencakup 4 aspek, yaitu :
1.Fisik
2.Sosial
3.Psikospiritual
4.Lingkungan
DEFINISI NYERI
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan
yang
tidak
menyenangkan,
bersifat
subyektif.
Artur C Curton(1983) nyeri adalah suatu
mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan
sedang rusak, dan menyebabkan individu
tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan nyeri.
FISIOLOGI NYERI
STIMUL
US
KERUSAK
AN
JARINGA
N
TERMAL
LISTRIK
MEKANIS
RESEPT
OR
RESPON
NOCICEPTOR:
Ujung2
syaraf sgt bebas yg
punya sedikit myein, yg
tersebar di kulit dan
mukosa khususnya di
visera, sendi, dinding
arteri, hati, ktg empedu
TAHAPAN FISIOLOGI
NYERI
1.TAHAP TRANSDUKSI
2. TAHAP TRANSMISI
3. TAHAP PERSEPSI
4. TAHAP MODULASI
KLASIFIKASI NYERI
Berdasarkan sumbernya
1.Cutaneus/ superfisial yaitu nyeri yang
mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya
bersifat burning (seperti terbakar)
2.Deep somatic/nyeri dalam, yaitu nyeri
yang muncul dari ligament, pembuluh darah,
tendon dan syaraf, nyeri menyebar dan lebih
lama dari cutaneous
3.Visceral (pd organ dalam), stimulasi
reseptor nyeri dalam rongga abdomen,
cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena
spasme otot, iskemia, regangan jaringan
KLASIFIKASI NYERI
Berdasarkan penyebab
1.Fisik. Bisa terjadi karena stimulus fisik
(Ex: fraktur femur)
2.Psikogenik. Terjadi karena sebab yang
kurang
jelas/susah
diidentifikasi,
bersumber dari emosi, psikis dan biasanya
tidak disadari. (Ex: orang yg marah-marah,
tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya)
KLASIFIKASI NYERI
Berdasarkan lama/durasinya
1. Nyeri akut
2. Nyeri kronik
Berdasarkan lokasi/letak
1. Radiating pain. Nyeri menyebar dari sumber nyeri ke
jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain)
2. Referred pain. Nyeri dirasakan pada bagian tubuh
tertentu yg diperkirakan berasal dari jaringan penyebab
3. Intractable pain. Nyeri yang sangat susah dihilangkan
(ex: nyeri kanker maglina)
4. Phantom pain. Sensasi nyeri dirasakan pada bagian
tubuh yang hilang (ex: bagian tubuh yg diamputasi)
atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla
spinalis
STIMULUS NYERI
Terdapat
beberapa
jenis
stimulus
diantaranya:
Motorik, penyebabnya:
1.Gangguan dlm jaringan tubuh
2.Tumor, spasme otot
3.Sumbatan dalam saluran tubuh
4.Trauma dalam jaringan tubuh
Thermal (suhu)
1.Panas dingin yg ekstrim
Kimia
1.Spasme otot dan iskemia jaringan
nyeri,
TEORI NYERI
MASALAH-MASALAH PADA
KEBUTUHAN RASA
Nyeri fisik, disebabkan karena
NYAMAN(BEBAS
NYERI)
kerusakan jaringan yang
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Data yang didapatkan mencerminkan
respons pasien terhadap nyeri yang
meliputi :
1.Respon fisiologis
2.Respon perilaku
3.Respon psikologis
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
Tujuan dari rencana tindakan untuk
mengatasi nyeri antara lain:
1.Meningkatkan perasaan nyaman dan
aman individu
2.Meningkatkan kemampuan individu
untuk dapat melakukan aktifitas fisik
yang diperlukan untuk penyembuhan
(misal: batuk dan nafas dalam,
ambulasi)
3.Mencegah timbulnya gangguan tidur
PERENCANAAN
Secara umum rencana tindakan yang
dapat
diberikan
adalah
delegatif
farmakologi sesuai program , dan non
farmakologi. Tindakan non farmakologi
yang secara mandiri bisa dilakukan
oleh perawat adalah:
1.Distraksi
2.Relaksasi
3.Stimulasi kutaneus
4.Kompres panas dingin
IMPLEMENTASI
1. Relaksasi
2. Kompres panas dan dingin
EVALUASI
Evaluasi keperawatan terhadap pasien
dengan
masalah
nyeri
dilakukan
dengan menilai kemampuan dalam
respon rangsangan nyeri, diantaranya:
1.Klien melaporkan adanya penurunan
rasa
2.Mampu mempertahankan fungsi fisik
dan psikologis yang dimiliki
3.Mampu menggunakan terapi yang
diberikan untuk mengurangi rasa nyeri