You are on page 1of 24

GANGGUAN

KEBUTUHAN RASA
NYAMAN
DAN AMAN
DIDIK S ATMOJO, S.Kep.Ns,M.Kep

PENGERTIAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik
dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan
tentram (Potter& Perry, 2006)
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana
individu
mengalami
sensasi
yang
tidak
menyenangkan dan berespons terhadap suatu
rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda
Jual, 2000)

KEAMANAN

Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap


oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu
yang optimum akan mempengauhi kemampuan
seseorang.
Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem
pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik dan
pembakaran yang tidak mempunyai sistem pembuangan
akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan
keamanan klien, jika kelembaban relatifnya tinggi maka
kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat
Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan
tepat atau benda yang dapat menyebabkan kondisi
kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan resiko
infeksi dan keracunan makanan.

FAKTOR-FAKTOR
MEMPENGARUHI
KEAMANAN DAN
Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan
KENYAMANAN
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan

mudah

terjadi

dan

Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injury
Gangguan Persepsi Sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti
gangguan penciuman dan penglihatan
Keadaan Imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga
mudah terserang penyakit
Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma, respon akan enurun terhadap rangsangan,
paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.
Informasi atau Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca
dapat menimbulkan kecelakaan.

Gangguan Tingkat Pengetahuan


Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan
dapat diprediksi sebelumnya.
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan
mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat
beresiko terhadap penyakit tertentu.
Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok
usia anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna
dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.
Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara
individu mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka
punyai

DEFINISI KENYAMANAN
Kolcaba (1992) kenyamanan adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman, kelegaan dan trasenden
Kenyamanan
harus
dipandang
secara
holistik yang mencakup 4 aspek, yaitu :
1.Fisik
2.Sosial
3.Psikospiritual
4.Lingkungan

DEFINISI NYERI
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan
yang
tidak
menyenangkan,
bersifat
subyektif.
Artur C Curton(1983) nyeri adalah suatu
mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan
sedang rusak, dan menyebabkan individu
tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan nyeri.

FISIOLOGI NYERI
STIMUL
US

KERUSAK
AN
JARINGA
N
TERMAL
LISTRIK
MEKANIS

RESEPT
OR

RESPON

NOCICEPTOR:
Ujung2
syaraf sgt bebas yg
punya sedikit myein, yg
tersebar di kulit dan
mukosa khususnya di
visera, sendi, dinding
arteri, hati, ktg empedu

TAHAPAN FISIOLOGI
NYERI
1.TAHAP TRANSDUKSI
2. TAHAP TRANSMISI
3. TAHAP PERSEPSI
4. TAHAP MODULASI

KLASIFIKASI NYERI
Berdasarkan sumbernya
1.Cutaneus/ superfisial yaitu nyeri yang
mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya
bersifat burning (seperti terbakar)
2.Deep somatic/nyeri dalam, yaitu nyeri
yang muncul dari ligament, pembuluh darah,
tendon dan syaraf, nyeri menyebar dan lebih
lama dari cutaneous
3.Visceral (pd organ dalam), stimulasi
reseptor nyeri dalam rongga abdomen,
cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena
spasme otot, iskemia, regangan jaringan

KLASIFIKASI NYERI
Berdasarkan penyebab
1.Fisik. Bisa terjadi karena stimulus fisik
(Ex: fraktur femur)
2.Psikogenik. Terjadi karena sebab yang
kurang
jelas/susah
diidentifikasi,
bersumber dari emosi, psikis dan biasanya
tidak disadari. (Ex: orang yg marah-marah,
tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya)

Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2


sebab tersebut

KLASIFIKASI NYERI
Berdasarkan lama/durasinya
1. Nyeri akut
2. Nyeri kronik
Berdasarkan lokasi/letak
1. Radiating pain. Nyeri menyebar dari sumber nyeri ke
jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain)
2. Referred pain. Nyeri dirasakan pada bagian tubuh
tertentu yg diperkirakan berasal dari jaringan penyebab
3. Intractable pain. Nyeri yang sangat susah dihilangkan
(ex: nyeri kanker maglina)
4. Phantom pain. Sensasi nyeri dirasakan pada bagian
tubuh yang hilang (ex: bagian tubuh yg diamputasi)
atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla
spinalis

STIMULUS NYERI
Terdapat
beberapa
jenis
stimulus
diantaranya:
Motorik, penyebabnya:
1.Gangguan dlm jaringan tubuh
2.Tumor, spasme otot
3.Sumbatan dalam saluran tubuh
4.Trauma dalam jaringan tubuh
Thermal (suhu)
1.Panas dingin yg ekstrim
Kimia
1.Spasme otot dan iskemia jaringan

nyeri,

TEORI NYERI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


NYERI
Usia
Jenis kelamin
Budaya
Keluarga dan support sosial
Ansietas (cemas)
Pola koping

MASALAH-MASALAH PADA
KEBUTUHAN RASA
Nyeri fisik, disebabkan karena
NYAMAN(BEBAS
NYERI)
kerusakan jaringan yang

timbul dari stimulasi serabut pada struktur somatik viseral


Nyeri somatic: nyeri yg terbatas waktu berlangsungnya
kecuali bila diikuti kerusakan jaringan diikuti rasa nyeri
pada sigmen spinal lokasi tertentu
Nyeri viseral: nyeri yang sulit ditentukan lokasinya
karena lokasinya dari organ yg sakit ke seluruh tubuh
Sentral pain/nyeri sentral thalamik: nyeri ini terjadi
.karena perangsangan sistem saraf pusat, spinal chord,
batang otak dll
Psyhcogenik pain: nyeri yang dirasakan tanpa penyebab
mekanik, tetapi akibat trauma psikologis dan pengaruhnya
terhadap fisik. Biasanya disebabkan oleh ketegangan otot
yg kronis yg terjadi pd klien yg mengalami stress yg lama

PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Data yang didapatkan mencerminkan
respons pasien terhadap nyeri yang
meliputi :
1.Respon fisiologis
2.Respon perilaku
3.Respon psikologis

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Menurut NANDA (2009-2011),


diagnosis keperawatan untuk klien
yang mengalami nyeri
1.Nyeri akut
2.Nyeri kronis

PERENCANAAN
Tujuan dari rencana tindakan untuk
mengatasi nyeri antara lain:
1.Meningkatkan perasaan nyaman dan
aman individu
2.Meningkatkan kemampuan individu
untuk dapat melakukan aktifitas fisik
yang diperlukan untuk penyembuhan
(misal: batuk dan nafas dalam,
ambulasi)
3.Mencegah timbulnya gangguan tidur

PERENCANAAN
Secara umum rencana tindakan yang
dapat
diberikan
adalah
delegatif
farmakologi sesuai program , dan non
farmakologi. Tindakan non farmakologi
yang secara mandiri bisa dilakukan
oleh perawat adalah:
1.Distraksi
2.Relaksasi
3.Stimulasi kutaneus
4.Kompres panas dingin

IMPLEMENTASI
1. Relaksasi
2. Kompres panas dan dingin

EVALUASI
Evaluasi keperawatan terhadap pasien
dengan
masalah
nyeri
dilakukan
dengan menilai kemampuan dalam
respon rangsangan nyeri, diantaranya:
1.Klien melaporkan adanya penurunan
rasa
2.Mampu mempertahankan fungsi fisik
dan psikologis yang dimiliki
3.Mampu menggunakan terapi yang
diberikan untuk mengurangi rasa nyeri

You might also like