You are on page 1of 12

POROSITY LOG

Porosity Log adalah jenis log yang


digunakan untuk mengukur porositas
batuan.
Termasuk dalam alat ini adalah :
Density Log
Neutron Log
Sonic Log.

Density Log
Generasi pertama dari alat ini disebut
FDC (Formation Density Compensated
Tool).
Kemudian alat ini dikembangkan untuk
mengukur sampai ke tingkat photoelectric
absorption indeks atau Pe yang disebut
sebagai LDT (Litho-density Tool)

Prinsip Pengukuran Density Log


Menurut teori fisika nuklir, bila sinar
gamma ditembakkan ke suatu bahan,
maka ada 3 jenis interaksi yang akan
terjadi yaitu :
Pair Production (Produksi Kembar)
Compton Scatering Efect (Hamburan
Compton)
Photoelectric Absorption (Gejala Fotolistrik)

Pair Production (Produksi Kembar)


(energi, E > 1.2 MeV)

e+
e-

Hamburan Compton
(Energi, 75 KeV <E< 2 MeV)

e-

Sinar gamma bertumbukan


dengan elektron dari atom
didalam batuan.
Akibatnya sinar gamma akan
kehilangan energinya dan
dihamburkan kearah yang
berbeda dengan arah sinar
gamma awal.
Sedangkan sebagian energinya
akan diserap oleh elektron
sehingga elektron akan dapat
melepaskan diri dari ikatan atom
menjadi elektron bebas.

Gejala Fotolistrik
(Energi, E < 100 KeV)

e-

Sinar gamma yang dihamburkan ini


masih mampu menendang keluar
elektron-elektron dari ikatan
atomnya, akhirnya sinar gamma
yang sudah melemah tersebut akan
terserap secara keseluruhan
sebagai akibat gejala fotolistrik.

Jumlah elektron yang ditendang keluar


dari ikatan atomnya tersebut merupakan
fungsi dari energi sinar gamma dan jenis
mineral.

Alat LDT dirancang untuk dapat menangkap


respon terhadap gejala fotolistrik dan hamburan
compton dengan cara memilih sumber
radioaktive yang memproduksi sinar gamma
dengan tingkat tenaga antara 75 keV dan 2
MeV, misalnya Cesium-137.
Catatan :
Densitas yang diukur oleh alat LDT sebagai akibat
dari hamburan compton sebetulnya adalah densitas
elektron.

Alat Density Log


Alat densitas yang pertama (FDC)
terdiri dari satu sumber radiasi dan
satu detektor.
Sumber yang digunakan adalah
Cesium-137.
Sumber sinar gamma
memancarkan radiasi sinar gamma
ke formasi, sinar gamma ini akan
berinteraksi dengan atom-atom
batuan di formasi.
Interaksi yang terjadi akan
mengikuti compton scattering efect
atau hamburan compton seperti
yang sudah dijelaskan diatas.

Dual Spacing FDC

FDC dilengkapi dengan dua detektor.


Detektor yang jauh dari sumber sinar gamma disebut
detektor sumbu panjang yang memegang peranan
didalam pengukuran densitas.
Sedangkan detektor yang letaknya lebih dekat dengan
sumber gamma disebut detektor sumbu pendek.
Detektor ini sebagai pembantu untuk mendeteksi karena
detektor ini sangat dipengaruhi oleh adanya mud cake
atau kondisi lubang yang buruk.
Akhirnya dengan adanya dua detektor ini maka hasil
pengukuran akan dapat dikoreksi terhadap kondisi
lubang nor.

Saat ini alat FDC sudah digantikan


dengan alat LDT, alatnya hampir sama
dengan FDC hanya disini detektornya
lebih sensitive.
Sehingga alat ini mampu merespon
sampai peristiwa gejala fotolistrik.
Kurva hasil log-nya akan ditambahkan
kurva Pe (atau PEF) dan dari kurva ini
nantinya akan dapat dicari litologinya

You might also like