You are on page 1of 12

PELAKSANAAN DETEKSI DINI

HEPATITIS B PADA KELOMPOK


MASYARAKAT RESIKO TINGGI DI 11
PROVINSI
TAHUN 2015
DISAMPAIKAN PADA :
PERTEMUAN PERSIAPAN PELAKSANAAN DDHBC DI
11 PROVINSI
TANGGAL 7-9 SEPTEMBER 2015

SUBDIT DIARE DAN ISP


DIREKTORAT PPML DITJEN PPPL

Dalam rangka pemutusan mata rantai


penularan, dari ibu dengan HBsAg
positif kepada bayi yang telah
dikandungnya; kepada populasi
berisiko tinggi tertular dan menularkan
hepatitis B, maka dipandang perlu
untuk melakukan deteksi dini hepatitis
B pada kelompok populasi tersebut di
11 kota, 11 propinsi baru sehingga
tahun 2015 kegiatan ini berjalan pada
24 propinsi, 31 kabupaten/kota

ALUR PELAKSANAAN DDHB

INFORMED CONSENT
1. Bumil
2. Kelompok Masy Berisiko
Tinggi

Komunikasi Informasi dan


Edukasi (KIE)
Informasi yang diberikan kepada sasaran
sebelum pemeriksaan laboratorium (Tes):
Risiko penularan hepatitis
Tes bersifat konfidensial
Sasaran mempunyai hak untuk menolak
menjalani Tes
Bila menolak, sasaran perlu membuat
pernyataan tertulis
Penolakan menjalani Tes, tidak mempengaruhi
layanan selanjutnya
Beri kesempatan kepada sasaran untuk
mengajukan pertanyaan kepada petugas.

Kode atau Labeling


Pengkodean atau labeling mulai
dari informed consent, kuesioner
dan tabung spesimen untuk
pemeriksaan hepatitis, HIV dan
syphilis dibuat dalam 1 (satu)
pengkodean
Pengkodean terdiri atas 21 digit dan
tidak boleh kosong
Lili820325HB19-0901-008
Agus941011HB21-0901-008

TATA CARA PELABELAN


SPESIMEN
pengkodean
terdiri atas 21 digit dan tidak boleh
kosong
2 digit tanggal lahir
2 digit bulan lahir
2 digit tahun lahir
4 digit nama

8 0 2 H 1
Lili
2 3 5 B 9

09
- 01

2 digit jenis pemeriksaan

0
- 0
8

2 digit jenis populasi


4 digit no. kab/kota
3 digit no. pkm

Jadi pelabelan atas klien tersebut adalah :

DAFTAR NOMOR URUT KELOMPOK BERISIKO


TINGGI

Nomor
Urut
01
04
06
09
16
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Kelompok Masyarakat Berisiko Tinggi

WPS
Pengguna Jarum Suntik (Penasun)
Waria
Lelaki seks dengan lelaki (LSL)/Gay
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Ibu Hamil
Petugas Kesehatan
Mahasiswa Kesehatan
Pasangan/Keluarga yang tinggal serumah dengan
penderita Hepatitis B dan C
Pasien klinik Infeksi Menular Seksual
Orang dengan Infeksi HIV
Penerima layanan hemodialisis dan hemofilia
Pasien yang mendapatkan transfusi darah lebih dari 1 kali
Pasien yang menjalani tindakan bedah umum atau tindakan
pada gigi
Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis C

PENCATATAN DAN
PELAPORAN

Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah


sebagai berikut:
Mendapatkan data dan informasi hasil
pelaksanaan Deteksi Dini Hepatitis B
dan C (DDHBC)
Mengidentifikasi masalah dan
menetapkan prioritas untuk bimbingan
teknis dan intervensi
Mengetahui keberhasilan kegiatan
DDHBC

No.

Jenis
Form

Peruntukan

1.

9B

2.

9F

3.

9G

4.

10B

5.

10F

6.

10G

Registrasi Bumil yang bersedia ikut


pemeriksaan hepatitis B, dilakukan oleh
pemberi layanan (bidan).
Registrasi Laboratorium yang akan diperiksa
hepatitis B, dilakukan oleh pemberi layanan di
Laboratorium (analis).
Formulir pengiriman spesimen reaktif hepatitis
B yang akan dikonfirmasi ke
B/BLK/Labkesda/Laboratorium rumah sakit,
dilakukan oleh analis.
Registrasi Kelompok Masyarakat Berisiko Tinggi
Lainnya yang bersedia ikut dalam
pemeriksaan hepatitis B dan/atau C, dilakukan
oleh pemberi layanan.
Registrasi Laboratorium Kelompok masyarakat
Berisiko Tinggi Lainnya yang akan diperiksa
hepatitis B dan/atau C, dilakukan oleh pemberi
layanan di laboratorium (analis).
Pengiriman spesimen reaktif hepatitis B dan
atau C pada Kelompok Masyarakat Berisiko
Tinggi Lainnya ke B/BLK/

Lokasi
Pencatata
n
Ruang KIA

Ruang
Laboratorium
Ruang
Laboratorium

Ruang Poli
Umum

Ruang
Laboratorium

Ruang
Laboratorium

Alur Pelaporan Kegiatan Deteksi


Dini Hepatitis B dan C

Pelaporan hasil kegiatan DDHBC


dilakukan setiap bulan, dengan
ketentuan:
1. Dari puskesmas ke
kabupaten/kota paling lambat
tanggal 5
2. Dari kabupaten/kota ke
provinsi paling lambat tanggal
10
3. Dari provinsi ke pusat paling
lambat tanggal 15

TERIMA
KASIH

You might also like