You are on page 1of 15

AMALGAM

drg Ariyani Faizah


Komposisi
Komposisi Aloi Amalgam ( Spesifikasi ADA) :
1. Perak
2. Timah
3. Logam lain (tembaga , seng, emas dan air
raksa)
1. Perak
Konsentrasi 40-70 %
Pembentuk senyawa logam dengan merkuri
Mempengaruhi perubahan dimensional selama pengerasan
Meningkatkan kekuatan
Meningkatkan pemuaian

Timah
Konsentrasi 25-27%
Mempengaruhi amalgam dengan cara yang berlawanan
dengan perak
Menurunkan pemuaian selama pengerasan
Memperbaiki amalgamasi dari aloi
Timah + merkuri -> senyawa yang mengurangi kekuatan
dan meningkatkan korosi
Pada aloi tembaga tinggi -> kandungan timah 15 %
Tembaga
Komsentrasi 6%
Meningkatkan kekuatan dan kekerasan
Meningkatkan pemuaian selama pengerasan

Seng
Boleh ada, boleh tidak ada
Untuk mengurangi oksidasi dari logam -> selalu
terjadi pada proses kontaminasi oksigen selama
proses pembuatan aloi ( melemahkan amalgam,
kurang plastis selama kondensasi dan
pengukiran) -> seng bereaksi dengan oksigen
dan mencegah oksigen bereaksi dengan perak,
timah dan tembaga
Proporsi aloi : air raksa
Persentase realtif dari merkuri
Ditentukan pertama kali sebelum dilakukan
pencampuran
Rasio bervariasi tergantung aloi yang berbeda,
tehnik dan penanganan dari amalgam
Untuk aloi yang butirannya kecil -> rasio aloi
merkuri menurun
Rasio yang biasa digunakan adalah 50 % .
Tehnik Merkuri minimal (Tehnik Eames)-> adalah
tehnik dengan penggunaan merkuri minimal
dengan menggunakan merkuri sebanyak 45 atau
46
Kelebihan tehnik merkuri minimal :
Campuran menjadi lebih kering :
-> menguntungkan untuk kavitas pada batas yang
jelas
-> kavitas yang diberi matriks dengan baik
-> Campuran cenderung lebih kering

Kekurangan tehnik merkuri minimal :


Untuk kavitas tanpa dukungan pembatas lateral
-> menghasilkan perlekatan minimal -> restorasi
lemah
Untuk karies akar -> memerlukan permukaan
cembung dan luas ( memerlukan campuran yang
basah
Sediaan
1. Pellet atau bubuk
-> Rasio aloi dan air raksa bisa disesuaikan
kebutuhan

2. Kapsul : Aloi : merkuri sudah ditimbang beratnya


-> Berat aloi amalgam lebih bisa diterima
ketepatannya
-> Mudah dipakai dan meghemat waktu
-> Hilangnya merkuri pada saat amalgamasi dapat
dicegah
-> kelemahan :
- mahal
- rasio aloi merkuri tidak bisa dirubah sesuai
kebutuhan
Reaksi Pengerasan
1. Fase Gamma :
-> Fase pada saat partikel aloi asli bereaksi dengan merkuri
selama triturasi(Ag3Sn)
-> Absorbsi merkuri ke dalam partikel
2. Fase Gama satu
-> Terjadi pengkristalan senyawa perak merkuri (Ag2Hg3)
3. Fase Gamma dua
-> Terjadi pengkristalan timah merkuri (sn8Hg)
-> Amalgam mengeras
-> Komponen paling lemah
-> Rentan terhadap korosi

Amalgam yang mengeras -> struktur multi fase terdiri atas


partikel yang tidak bereaksi dari aloi asli yang tersisa,
matrik senyawa perak merkuri, dan timah merkuri
Aloi Tembaga Tinggi

Meningkatkan sifat dan penampilan


Meningkatkan jumlah tembaga dari aloy, diatas
maksimum tradisional 6% -> Aloi tembaga tinggi
Mengurangi atau meniadakan fase gama dua
pada proses pengerasan
Ada dua tipe dasar aloi tembaga tinggi :
1. Aloi campuran
2. Aloi tunggal
Hal-hal yang mempengaruhi kualitas tambalan
amlgam

1. Preparasi kavitas
2. Proporsi aloy dan merkuri
3. Metode dan waktu triturasi
4. Tehnik kondensasi
5. Pengukiran dam penyelesaian akhir
Prinsip prinsip preparasi kavitas

Kavitas bentuk boks


-> dinding-dinding rata sejajar atau tegak lurus
dengan permukaan gigi
Harus cukup lebar, mencakup semua kerusakan
Undercut untuk menahan tambalan dalam kavitas
-> untuk mendapatkan retensi
Preparasi kavitas harus dangkal ( minimal 2 mm),
kira-kira dibawah pertautan dentin- email
Metode dan waktu triturasi
Tujuan : amalgamasi yang benar antara air raksa dan
logam campur -> lapisan oksida bisa dirusak sehingga
logam campur bisa berkontak dengan air raksa
Dilakukan dengan 2 cara :
1. manual
2. mekanik (amalgamator)
Tersedia dalam dua sediaan :
1. kapsul disposible
2. Kapsul dipakai ulang
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu triturasi :
3. Jenis amalgamator
4. Jenis logam campur
5. Jumlah adonan
-> Penambahan waktu dan kecepatan triturasi ->
memperpendek waktu kerja dan pengerasan
Kondensasi
Memadatkan logam campur kedalam kavitas
sehingga tercapai kepadatan maksimal
Menghilangkan ruang kosong dalam kavitas atau
menekan seluruh udara keluar dari bahan dan
mengisi sudut-sudut dan celah-celah dengan
amalgam
Membuang kelebihan merkuri sebanyak mungkin
-> pada waktu pemampatan , merkuri di lapisan
bawah akan tertarik ke permukaan
-> Lapisan nya menyatu dengan baik
Kondensasi harus dilakukan dengan sempurna dan
segera
Diawali dengan kondensor kecil dibagian dasar,
dilanjutkan dengan kondensor yang lebih besar
Kondensasi (lanjt)

Selama kondensasi, daerah kerja harus kering :


- Ekspansi tertunda
- Korosi meningkat
- Kekuatan berkurang
- Kegagalan prematur tambalan
Pemindahan logam campur kedalam kavitas dengan
menggunakan alat
Pemadatan dengan tekanan yang cukup untuk
menghilangkan rongga dan merekatkan bahan ke
dinding kavitas
Setiap lapisan harus tampak mengkilap->
menunjukkan cukup air raksa, sehingga menyatu
dengan lapisan berikut
Pengukiran dan penyelesaian akhir
Tujuan :
Membuat permukaan menjadi halus dan menarik
Memproduksi anatomi gigi yang benar
Dilakukan segera setelah pemadatan, dengan arah
yang sejajar kearah tepi dari kavitas

Polish
Dilakukan setelah amalgam benar-benar menjadi keras
( merusak tepi tambalan)
Dilakukan tidak dengan tekanan
Suhu yang digunakan tidak boleh kebih dari 60 drjt C
-> melepaskan air raksa dibagian tepi -> korosi dan
kepatahan
Digunakan bubuk pemoles dalam bentuk pasta

You might also like