DIMAS HANIFA W (2016310435) CATALYA ARANDA (2016310427) MILA MAULIDIA (2016310418) SEPTI KHAIRUNISA (2016310409) AMAL USAHA MUHAMMADYAH
Pendirian pendidikan Muhammadiyah, Abdul Muti
mengungkapkan dengan Pemikirannya bahwa pendidikan Muhammadiyah didirikan dilandasi atas motivasi teologis bahwa manusia akan mampu mencapai derajat keimanan dan ketaqwaan yang sempurna apabila mereka memiliki kedalaman ilmu pengetahuan. Motivasi teologis inilah menurtu Muti, yang mendorong KH.Ahmad Dahlan menyelenggarakan pendidikan di emperan rumahnya dan memberikan pelajaran agama ekstra kulikuler di OSVIA dan Kweekschool. Pada aspek yang berbeda, Muhammad Azhar melihat pendidikan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah pada aspek burhani yakni sebuah lembaga pendidikan lebih banyak melahirkan output ketimbang outcome, aspek irfani yakni pendidikan Muhammadiyah yang bercirikan rasionalitas dan materialitas-biroraktik, aspek bayani, yakni pendidikan Muhammadiyah yang model pengajarannya menjadi terasa kering, mengingat paradigma pergerakan Muhammadiyah yang modernistik Usaha yang mula-mula, di samping dalam bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah Muhammadiyah lebih banyak ditekankan pada pemurnian taukhid dan ibadah dalam islam seperti :
Meniadakan kebiasaan menujubulani (jawa=Tingkep)
Menghilangkan tradisi keagamaan yang tumbuh dari kepercayaan islam sendiri Bacaan surat yasin dan bermacam-macam dzikir yang hanya khusus dibaca pada malam jumat dan hari-hari tertentu adalah suatu bidah. Begitu pula ziarah hanya pada waktu-waktu tertentu dan pada kuburan tertentu BIDANG PENDIDIKAN Salah satu sebab didirikannya Muhammadiyah ialah karena lembaga- lembaga pendidikan di Indonesia sudah tidak memenuhi lagi kebutuhan dan tuntutan zaman. Tidak saja isi dan metode pengajaran yang tidak sesuai, bahkan sistem pendidikannya pun harus diadakan perombakan yang mendasar. Maka dengan didirikannya sekolah yang tidak lagi memisah- misahkan antara pelajaran yang dianggap agama dan pelajaran yang digolongkan ilmu umum, pada hakekatnya merupakan usaha yang sangat penting dan besar. Karena dengan sistem tersebut bangsa Indonesia di didik menjadi bangsa yang utuh kepribadiannya, tidak terbelah menjadi pribadi yang berilmu umum yang berilmu agama saja. Menjadi kenyataan yang sampai sekarang masih dirasakan akibatnya, adalah adanya sekolah-sekolah yang bersifat netral terhadap agama, di mana akhirnya tidak sedikit para siswanya hanya memiliki keahlian dalam bidang umum dan tidak mempunyai keahlian dalam bidang agama. Dengan kenyataan ini banyak goyah dan goncang hidupnya dalam menghadapi bermacam-macam cobaan. Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu maka Muhammadiyah mendirikan amal usaha berupa :
1. Sekolah-sekolah umum modern yang mengajarkan
keagamaan. 2. Mendirikan madrasah pesantren yang mengajarkan ilmu pengetahuan/modern. 3. Mendirikan perguruan tinggi. Untuk menjalankan dan mengelola amal usaha tersebut, maka dibentuk :
Majelis pendidikan sekolah madrasah dan pesantren.
Majelis pendidikan tinggi. Lembaga penelitian dan pengembangan. Majelis pendidikan kader. PENCAPAIAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Gerak langkah organisasi Muhammadiyah dalam amal usahanya telah banyak dirasakan oleh berbagai kalangan. Hal ini diakui, terutama oleh pemerintah, sangat membantu pemberdayaan dan kondisi masyarakat luas saat ini. Dalam bidang pendidikan misalnya, hingga tahun 2000 ormas islam Muhammadiyah telah memiliki : o 3.979 taman kanak-kanak, o 33 taman pendidikan Al-Quran, o 6 sekolah luar biasa, o 940 sekolah dasar, o 1.323 madrasah diniyah/ibtidaiyah, o 2.143 sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP dan MTS), o 979 sekolah lanjutan tingkat atas (SMA, MA, SMK), o 101 sekolah kejuruan, 13 muamilin/mualimat, o 3 sekolah menengah farmasi, serta 64 pondok pesantren. Dalam bidang pendidikan tinggi hingga tahun ini muhammadiyah memiliki : o 36 universitas, o 72 sekolah tinggi, o 54 akademik, o dan 4 politeknik (Data Cahgemawang, 2009). THANK YOU