You are on page 1of 23

ANALISIS TINJAUAN ETIK

DAN HUKUM TERKAIT


TINDAKAN DAN KASUS
PADA SISTEM PERNAFASAN
OLEH KELOMPOK 7
PENGERTIAN ETIKA DAN HUKUM
DALAM KEPERAWATAN
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
Dapat juga dinyatakan sebagai kumpulan
asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai yang benar dan salah yang
dianut masyarakat (KBBI).
ETIKA KEPERAWATAN
Perawat memandang etika sebagai suatu
pedoman yang digunakan dalam pemecahan
masalah/pengambilan keputusan etis baik
dalam area praktik, pendidikan, administrasi
maupun penelitian.
Etika keperawatan merupakan suatu
ungkapan tentang bagaimana perawat wajib
bertingkah laku.
HUKUM DALAM KEPERAWATAN

Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem


aturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa,
pemerintah atau otoritas melalui lembaga
atau institusi hukum

Berbagai kesalahan prosedur dalam


pemberian asuhan keperawatan dapat
memberikan inplementasi hukum.
LANDASAN ETIK DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN
Prinsip prinsip meliputi :
Autonomy
Beneficience
Justice
Non maleficince
Veracity
Videlity
Confidentiality
Akuntability
RIGHT

Hak hak perawat (Claire dan fagin,1998)

Kewajiban - kewajiban perawat

Hak hak pasien (Anas dan Healy, 1974 )


LANDASAN HUKUM DALAM
PRAKTEK KEPERAWATN

Mempunyai sikap melindungi pasien


(advocacy)

Sebagai penghubung antara klien dengan tim


kesehatan lain
LANDASAN ETIK DAN HUKUM PRAKTEK
KEPERAWATAN :
1. UU no. 36 tahun 2009
Pasal 7 : hak pasien mendapat informasi dan
edukasi
Pasal 21:
ayat 1 : kewajiban tenaga kesehatan mematuhi
standar profesi
ayat 2 : standar ditetapkan oleh menteri
Pasal 22 ayat 1 : kewajiban tenaga kesehatan
terhadap pasien
Pasal 23 ayat 1 : kewajiban tenaga kesehatan
terhadap kode etik, standar profesi dan SOP
.
Pasal 27 : tenaga kesehatan berhak
mendapat perlindungan hukum dan otonomi
Pasal 29 : mediasi harus didahulukan apabila
terjadi kelalaian tindakan
Pasal 56 ayat 1 : hak seseorang untuk
menerima atau menolak tindakan setelah
mendapat informasi yang lengkap
Pasal 57 : hak kerahasiaan status pasien
( confdentiality)
Pasal 108 ayat 1, 2 dan 3 : kewenangan
menteri terhadap tindakan kelalaian tenaga
kesehatan
2. Permenkes no.148 tahun 2010
Pasal 8 :
ayat 1 : praktek keperawatan dilaksanakan pada
pelayanan tingkat pertama, kedua dan ketiga.
ayat 2 : tujuan mencakup individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
ayat 3 : kegiatan meliputi asuhan keperawatan,
upaya promotif / pemberdayaan masyarakat dan
tindakan komplementer.
Sejalan dengan prinsip acuntability dan fidelity.
Pasal 11 : hak hak perawat.
Pasal 12 : kewajiban perawat
3. Permenkes no. 17 tahun 2013
pasal 2 :
Ayat 1 : kewenangan praktek perawat pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama, kedua
dan ketiga.
Ayat 2 : fsilitas kesehatan diluar praktek
mandiri atau praktek mandiri.
Ayat 3 : perawat yang menjalankan praktek
mandiri minimal berpendidikan diploma
Pasal 5 : perawat hanya bisa praktek
maksimal pada satu tempat praktek mandiri
dan satu fasilitas diluar praktek mandiri.
Sesuai dengan prisip justice.
TINDAKAN DAN KASUS SISTEM PERNAFASAN

1. TERAPI OKSIGEN

a) Pengertian
suatu terminologi untuk penggunaan
oksigen sebagai bahan farmakologis utama
yang diberikan pada individu tertentu
berkaitan dengan penyakitnya, baik akut
maupun kronik, dalam jumlah, cara, dan
durasi tertentu demi meringankan gejala
penyakit dasar, meningkatkan kualitas
hidup, atau berkaitan dengan prognosis
yang lebih baik bilamana terapi tersebut
b )Tujuan
.
Tujuan utama pemberian terapi oksigen
adalah untuk mempertahankan PaO2> 60
mmHg atau SaO2> 90% dan mencegah dan
mengatasi hipoksia jaringan dan beban kerja
kardiorespirasi yang berlebih (Perry & Potter,
2006). Selain itu, terapi oksigen juga dapat
meningkatkan bersihan napas klien,
mencegah infeksi, dan meningkatkan rasa
nyaman pada klien.
C ). Indikasi
.
Terapi ini dilakukan pada penderita:
Klien anoksia atau hipoksia
Klien hipoksemia
Kelumpuhan alat-alat pernapasan
Selama dan sesudah dilakukan narcose umum
Mendapat trauma paru
Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock,
dispneu, cyanosis, apneu
Dalam keadaan coma.
d. Alat alat yang digunakan dalam terapi okksigen
1. Nasal kanul
Kanula nasal (prongs) merupakan alat sederhana
untuk pemberian oksigen dengan memasukkan
dua cabang kecil kedalam hidung. Kanula
nasal/nasal kanul berguna untuk memberikan
kira-kira 24-44% oksigen dengan kecepatan aliran
1-6 L/menit (aliran yang lebih dari 6L/menit tidak
menghantarkan oksigen lebih banyak).
2. Masker sederhana
Masker wajah sederhana adalah alat untuk terapi
oksigen yang menutupi hidung dan mulut klien,
digunakan untuk inhalasi oksigen.
3. Masker Rebreathing
adalah masker wajah yang terdapat sebuah
kantung reservoir dan maskernya tanpa klep.

4. Masker Non-Rebreathing
Masker nonrebreathing mengalirkan oksigen
dengan konsentrasi tertinggi Pemberian
Oksigen Melalui Masker nonrebreathing
mencapai 99% dengan cara selain intubasi
atau ventilasi mekanis, pada volume aliran 10
sampai 12 L permenit
2. LATIHAN NAPAS DALAM
a) Pengertian
Latihan napas dalam adalah bernapas dengan
perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga
memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan
dada mengembang penuh.
b) Indikasi
1. Pada klien yang mengalami keterbatasan ekspansi
dada
2. Klien dengan gangguan paru obstruksi dan restriktif
3. Klien yang mengalami PPOM (asma dan bronchitis)
4. Klien yang menjalani tahap penyembuhan post-
operasi toraks.

3. LATIHAN BATUK EFEKTIF
a) Pengertian
Latihan batuk efektif adalah latihan
mengeluarkan secret yang terakumulasi dan
mengganggu di saluran nafas dengan cara di
batukkan .
b) Tujuan
1. Untuk mempertahankan kepatenan jalan
napas
2. Mengeluarkan sekresi dari jalan napas
bagian atas dan bawah
3. Meningkatkan mobilisasi sekresi dan
mencegah resiko tinggi retensi sekresi
(pneumonia, atelektasis, demam).
.
C ) Indikasi
1. Klien dengan gangguan saluran napas akibat
akumulasi secret
2. Pemeriksaan diagnostic sputum di laboratorium
3. Klien dengan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan napas dan
masalah resiko tinggi infeksi salauran
pernapasan bagian bawah yang berhubungan
dengan akumulasi secret pada jalan napas yang
sering disebabkan oleh kemampuan batuk yang
menurun atau adanya nyeri setelah
pembedahan thoraks atau pembedahan
abdomen bagian atas sehingga klien merasa
malas untuk melakukan batuk.
4. FISIOTERAPI DADA
a) Pengertian:
) Merupakan tindakan perawatan dengan melakukan
drainage postural, clapping dan vibrating pada
pasien dengan gangguan sistem pernafasan.
) Tindakan postural merupakan tindakan dengan
menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk
mengalirkan sekret di saluran pernafasan diikuti
dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrasi.

b ) Tujuan:
1. Meningkatkan efisiensi pola pernafasan.
2. Membersihkan jalan napas.
5. PERAWATAN TRAKHEOSTOMI
a ) kategori tindakan :
Pembersihan secret atau biasa disebut trakeobronkial
toilet,
Perawatan luka pada trakeostomi
Perawatan anak kanul
Humidifikasi untuk menjaga kelembapan

b )Tujuan
1. Untuk mencegah sumbatan pipa trakeostomi (Pluging)
2. Untuk mencegah infeksi
3. Meningkatkan fungsi pernafasan (ventilasi dan
oksigenasi)
4. Bronkial toilet yang efektif
5. Mencegah pipa tercabut
6. KANKER NASOFARING
karsinoma nasofaring adalah tumor ganas
yang tumbuh didaerah nasofaring dengan
predileksi di fosa Rossenmuller dan atap
nasofaring.

Prevalensi terjadi pada pria umur 40 50 tahun


dan terbanyak dijumpai di Indonesia
7. EFUSI PLEURA
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana
terdapat penumpukan cairan dalam pleura
berupa transudat atau eksudat yang
diakibatkan karena terjadinya
ketidakseimbangan antara produksi dan
absorpsi di kapiler dan pleura viseralis

You might also like