You are on page 1of 109

Pemicu 1

Siklus Hidup
Amalia Marza
405120050
Embriogenesis & Organogenesis

LO 1
Embriogenesis

Spermatozoa sampai di sal. Kelamin wanita


Sperma membuahi oosit dgn 2 cara:
kapasitasi dan reaksi akrosom
Akhirnya terjadilah pembuahan (pertemuan antara gamet pria
dan wanitaampulla tuba fallopi)
Oosit menanggapi dgn :
reaksi kortikal & zona
Oosit melanjutkan meiosis 2 yang merupakan pronukleus
wanita
Penggiatan metabolik sel telur,,awal embriogenesis
terbentuk pronukleus pria
Pemulihan kromosom diploid (separo dr ibu,separo dr ayah)
Pembelahan Zigot
Spermatozoa
Oosit

Penembusan corona radiata


Penembusan zona pelusida
Fusi

Ektoderm
Embrional
Zigot
Ektoderm
Primitive Endoderm
Epiblas Streak Extraembrional

Morula Ep.
Mesoderm
Amnion
Trofoblas

Endoderm Mesenkim
Hipoblas Yolk Sac
Blastokista Embrional Extraembrional

Embrioblas Sitotrofoblas Sinsitiotrofoblas Plasenta


Minggu Pertama (hari 0-6):
Morulasi
Pembuahan (konsepsi),
di dalam ampula tuba
faloppi
Alur pembelahan
dimulai dari zigot ->
morula -> blastokista
Pada blastokista massa
sel luar disebut
trofoblas, massa sel
dalam blastokista
disebut embrioblas
Minggu ke-2 (hari 7-14):
Implantasi (nidasi)
Implantasi blastokista di stroma endometrium
Proliferasi dan diferensiasi :
a. Trofobalas -> sinsitiotrofoblas (di luar sel) dan
sitotrofoblas (di dalam sel)
b. Embrioblas -> epiblas dan hipoblas (mudigah
berlapis 2)
Terbentuknya gelembung amnion dan yolk sac di
embrioblas
Pembentukan jonjot dan invasi kapiler pembuluh
darah ibu serta pembentukan lakuna darah
Minggu ke-3 (hari 14-21):
Gastrulasi
Perkembangan Jonjot Primer ->
Jonjot Sekunder -> Jonjot Tersier
Terbentuknya alur primitif
(primitif streak) akibat
invaginasi sel epiblas
Pembentukan lempeng ketiga
mudigah (mesoderm) di antara
epiblas (ektoderm) dan hipoblas
(endoderm)
Pembentukan nodus primitif
(nodus Hensen) pada ujung
depan primitive streak
Invaginasi kanal korda
(gastrulasi) dan induksi
pembentukan neural tube pada
ektoderm di atasnya
Minggu ke-4 sampai ke-8 (hari 22-56):
Embriogenesis
Minggu ke-4
Heart tube terbentuk dan mulai berdenyut (hari ke-22)
Neural tube masih terbuka di depan dan belakang
(hari ke-24)
Perkembangan lengkung faring dan kantong faring
(hari ke-26)
Penutupan neural tube, perkembangan gelembungan
otak, placoda lentis dan gelembung labirin (hari ke-28)
Pelekukan tubuh embrio dan pembatasan tali pusat
Minggu ke-4 sampai ke-8 (hari 22-56):
Embriogenesis
Minggu ke-5
Perkembangan yang cepat pada kepala (otak dan
pancaindera)
Diferensiasi organ brankhiogenik, kelenjar tiriod dan bakal
paru
Bakal ekstremitas mulai berdiferensiasi
Di telapak tangan tumbuh jari-jari (hari ke-33)
Gerakan spontan pertama pada batang tubuh dan
ekstremitas
Pembentukan ginjal tetap dari tunas ureter (ureteric bud)
dan jaringan metanefrogenik
Pembentukan cardiac loop dan arteri lengkung faring
Minggu ke-4 sampai ke-8 (hari 22-56):
Embriogenesis
Minggu ke-6
Perlekukan kepala (lengkung leher otak)
Perluasan telencephalon melalui diencephalon
Bakal daun telinga dan liang telinga luar
Pigmentasi bakal mata
Perkembangan palatum primer dan tonjolan hidung
Awal percabangan dikotom pada tunas paru (long bud)
Pemisahan atrium jantung dan pembentukan foramen
ovale secundum
Pembentukan tunas ureter (ureteric bud) dan bakal
kelenjar suprarenal
Rotasi gelung usus di umbilikus
Minggu ke-4 sampai ke-8 (hari 22-56):
Embriogenesis
Minggu ke-7
Bertambahnya degenerasi yolk sac
Diferensiasi canalis semicircularis dan koklea
Penyebaran tonjolan wajah
Pemindahan gelung usus pada tali pusat (hernia umbikalis
fisiologis)
Pembatasan setiap jari pada telalapak tangan
Pemisahan ruang jantung melalui septum
aorticopulmonale dan bantalan endokardium
Penutupan foramen interventriculare dan pembentukan
ventrikel kedua
Diferensiasi duktus Mller
Minggu ke-4 sampai ke-8 (hari 22-56):
Embriogenesis
Minggu ke-8 (akhir masa embrional)
Wajah mendapat ciri-ciri manusia
Perkembangan kelopak mata
Pembentukan daun telinga yang definitif
Degenerasi ekor
Permulaan diferensiasi organ genetilia eksterna
Pemanjangan Ekstremitas
Diferensiasi yang jelas pada jari tangan dan jari kaki
Embrio sudah bereaksi dengan secara refleks dengan
rangsangan sentuh
Minggu ke-9 sampai ke-38:
Masa Fetal
Minggu ke-9 sampai ke-12
Perkembangan kepala (otak, organ sensorik) mendominasi
(kepala tumbuh hampir separuh dari panjang badan)
Perlekatan kelopak mata
Awal osifikasi tulang panjang
Retraksi gelung usus halus dari tali pusat
Hati merupakan organ pembentuk darah yang paling
penting
Ginjal (metanefros) tetap mulai menyekresi urin dalam
rongga amnion
Transformasi organ genetilia eksterna sesuai karakteristik
jenis kelamin (akhir minggu ke-12)
Minggu ke-9 sampai ke-38:
Masa Fetal
Minggu ke-13 sampai ke-16
Kordinasi pertama gerakan ekstremitas
Inti tulang dapat dikenali melalui foto rntgen
(akhir minggu ke-16)
Diferensiasi folikel primordial di dalam ovarium
Pemindahan mata ke arah ventral dan telinga ke
arah kranial
Akhir proses penurunan jantung
Diferensiasi percabangan bronkus paru
Minggu ke-9 sampai ke-38:
Masa Fetal
Minggu ke-17 sampai ke-20
Perkembangan proporsi ekstremitas yang definitif
(gerakan anak yang pertama dapat dilihat)
Pembentukan lapisan kulit dengan verniks kaesosa
(sekret kelenjar sebasea) dan perkembangan rambut
laguno
Pembentukan jaringan lemak coklat di daerah ginjal
dan batang tubuh
Bakal uterus (minggu ke-18)
Awal penurunan (descencus) testis (minggu ke-20)
Periode kanalikular pada perkembangan paru
Minggu ke-9 sampai ke-38:
Masa Fetal
Minggu ke-21 sampai ke-25
Pertambahan berat badan dan perlebaran
tubuh yang nyata
Munculnya kuku jari tangan (minggu ke-24)
Permulaan perkembangan alveoli di dalam
paru dan sekresi surfaktan oleh pneumosit-
tipe-II
Diferensiasi lebih lanjut pada ekstremitas
Minggu ke-9 sampai ke-38:
Masa Fetal
Minggu ke-26 sampai ke-29
Pembentukan proporsi tubuh janin
Pertambahan bantalan lemak subkutan
Akhir eritropoiesis dalam limpa (kira-kira minggu
ke-28) dan peralihan proses tersebut ke sumsum
tulang
Perkembangan akhir paru
Susunan saraf pusat berdiferensiasi sedemikian
jauh sehingga pada kelahiran prematur, bayi
masih memiliki kesempatan hidup
Minggu ke-9 sampai ke-38:
Masa Fetal
Minggu ke-30 sampai ke-38
Diferensiasi definitif pada susunan saraf pusat dan
panca indera
Komponen jaringan lemak subkutan akan meningkat
sebanyak 16% berat badan
Panjang verteks-bokong pada kelahiran rata-rata 360
mm, berat badan mencapai 3400g
Penurunan (decensus) testis sampai skrotum (tanda
maturasi, minggu ke-28 sampai ke-32)
Fase terakhir perkembangan alveoli dan anyaman
kapiler terkait di dalam paru
Organogenesis
Perkembangan alat gerak
Perkembangan Columna vertebralis
Perkembangan Kepala dan Otak
Perkembangan Leher dan Lengkung Branchial
Perkembangan Jantung
Perkembangan Sistem Pernafasan
Perkembangan Saluran Pencernaan
Perkembangan Sistem Perkemihan
Perkembangan Sistem Genitalia
Organogenesis
Secara umum masa perkembangan dibagi 3 :
1. Masa blastema : dari pembuahan sampai
gastrulasi (pembentukan cakram mudigah
dan struktur axial)
2. Masa embrional / organogenesis (minggu
ke 3 s/d ke 8)
3. Masa fetal (masa janin)dari minggu ke 9
sampai lahir.
Perkembangan Alat Gerak

Perkembangan ekstremitas relatif lebih lambat,


baru selesai setelah beberapa tahun lahir.
Bakal untuk tangan dan kaki berasal dari
lipatan ektodermal anggota gerak (lipatan
Wolff).
Terbentuknya model kartilago hialin pertama,
sebagai bayangan bakal tulang anggota badan.
Perkembangan Columna Vertebralis
Pada perkembangan menggu ke 4, sel-sel sklerotom
bermigrasi ke arah medial mengelilingi medula
spinalis dan notochord.
Proliferasi meluas ke dalam jaringan antarsegmen di
bawahnya ( bag. Kaudal suatu sklerotom melekat
dengan Sefalik skleroom di bawahnya), bersatu
menjadi corpus vertebra, diantaranya terbentuk
discus intervertebralis.
Perkembangan Iga dan Sternum
Iga dari processus costalis vertebrae
Sternum berkembang di dlam mesoderm
somatik di dinding tubuh bag. Ventral.
Pembentukan Kepala
Perkembangan embrional kepala dibagi dalam:
1.Tengkorak kepala (desmocranium, neurocranium)
2.Tengkorak wajah (viscerocranium)
3.Rangka brachial (identik dengan insang pada hewan)
Neurocranium dibagi menjadi 2 bagian :
1.Bagian membranosa tulang tulang pipih
2.Bagian cartilaginosa/chondrocranium tulang-tulang
basis cranii.
Perkembangan Kepala

Atap tengkorak terbagi : ossa frontalia, ossa


parietalia, squama temporales dan squama
occipitalis. Diantaranya ada celah fronticulus
major dan minor, serta fronticulus mastoideus
dan sphenoidalis. Juga terdapat SUTURA.
Viscerocranium dibentuk oleh 2 lengkung
pharinx pertama membentuk processus
maxillaris (jadi os maxillare, zygomaticum,
sebagian os temporale), processus
mandibulare, dan cartilago Meckel.
Perkembangan Otak

Di cranial, neural tube (tengah minggu 4) ada 3 gelembung otak


sederhana :
1. Otak depan pros-encephalon, forebrain
2. Otak tengah mes-encephalon, midbrain
3. Otak belakang rhomb-encephalon. Hindbrain

Pros-encephalon (minggu 5) menjadi gelembung otak sekunder :


Tel-encephalon cerebrum
Di-encephalon di-encephalon (palidum, thalamus,
hipotalamus, metathalamus)
Perkembangan Otak

Mes-encephalon otak tengah (tegmentum)


Rhomb-encephalon menjadi:
Met-encephalon cerebellum, pons
Miel-encephalon medulla oblongata

Kelainan bersatunya vertebrae : spina bifida


Kelainan perkembangan otak : anencephaly dan hydrocephalus
Perkembangan Leher dan
Lengkung/Celah Branchial
Lengkung banchial/pharynx terbentuk saat minggu 5, terdapat
celah branchial/pharinx.
Pada mudigah 4 minggu tonjolan mesenkim wajah.
Lengkung pharynx I prominentia maxillares dan
mandibularis, dan cartilago Meckel.
Lengkung pharynx II /Lengkung hyoid stapes, pada basis
cranii processus styloideus, ligamentum stylohyoideum,
cornu minus ossis hyoidei.
Lengkung pharynx III cornu majus ossis hyoidei.
Lengkung pharynx IV - VI cartilago thyroidea, cricoidea,
arytenoidea, corniculata, dan cuneiforme serta corpus os hyoid.
Lidah saat minggu 4
Perkembangan Telinga
Berkembang dari 3 bagian berbeda dengan jelas: telinga luar,
tengah, dan dalam.

Perkembangan Mata
Cawan mata dan gelembung lensa tampak sebagai sepasang
lekukan dangkal pada tiap sisi otak depan (22 hari).

Perkembangan kulit
Epidermis berkembang dari ektoderm
Dermis berkembang dari mesoderm
Rambut dari proliferasi epidermis padat yang menembus
dermis.
Perkembangan Jantung
Berasal dari mesoderm.
Tabung jantung terbentuk di anterior lempeng prokordal,
rongga coelom diatasnya berkembang menjadi rongga
perikardium.
Dinding tabung jantung ada 3 lapis : endokardium,
miokardium, dan epikardium.
Hari 20: heart tube
Hari 22: cardiac loop
Hari 24: jantung pindah dari kepala ke leher
Hari 37: apex jantung setinggi ver Th 1
Hari 44: apex jantung setinggi ver Th 4
Pembentukan Sistem Pernafasan
Perkembangan paru dalam 1 fase, fase embrional dini
(minggu 4 - 6) dan 4 periode pematangan :
1. Periode pseudoglandulare s/d minggu 16
2. Periode canaliculare minggu 16-28
3. Periode saccus terminalis minggu 26-lahir
4. Periode alveolaris minggu 26-28 s/d masa kanak-kanak

Minggu 4 muncul tonjolan dari dinding ventral usus depan


diverticulum respiratorius, sehingga epitel larynx, trachea,
dan bronchus serta epitel paru berasal dari endoderm.
Pembentukan saluran cerna
Dari tabung usus terbentuk :
1. Usus kepala rongga mulut, hidung, dan kantong faring.
-- Organ lain: lidah, sinus paranasalis, tuba auditiva, telinga
tengah, organ branchiogenik, dan kelenjar tiroid.
2. Usus depan (fore gut) faring, esophagus, lambung, bag. Atas
duodenum.
-- Organ lain: trachea, bronchus, paru-paru, hati, empedu, dan
pankreas.
3. Usus tengah (Mid gut) bag.bawah duodenum, jejunum,
illeum, colon ascendens dan transversum ( 2/3 bag. proximal)
-- Organ lain: kel. Brunner, Plaque Peyeri, CecumAppendix
vermiformis.
4. Usus belakang (hind gut) colon transversum (1/3 bagian
distal), colon decendens, colon sigmoideum, rectum.
-- Organ lain: allantois, sinus urogenitalis.
Pembentukan saluran cerna
Midgut berhubungan dengan yolc sac melalui duktus
vitellinus
Bag. akhir dari hind gut bermuara pada cloaca, cloaca
terbagi 2:
1. Sinus urogenitalis primitif di depan
2. Canalis anorectalis di belakang
Pada minggu 4: pada mesogastricum dorsale celah-
celah kecil membentuk rongga menjadi bursa omentalis di
belakang gaster.
Pada minggu 5: pada mesogastrium dorsale tumbuh
primordium limpa.
Perkembangan Sistem Perkemihan
Mesoderm intraembrional bentuk: bag paraaxial (somit-
somit), mesoderm intermediate, lempeng lateral (mesoderm
somatic dan mesoderm splanchnic).
Unit excretorius dari Cervical s/d Lumbal terbentuk 3 sistem
ginjal:
Pronefros paling awal dan paling sederhana di C
menghilang diganti Mesonefros dari bawah C, Th sampai
bagian atas L selanjutnya diganti Metanefros (ginjal
permanen), dari segmen : bawah dan S.
Pada mesonefros terbentuk saluran pengumpul longitudinalis:
ductus Wolffian
Perkembangan Sistem Perkemihan
Gonad berkembang di sisi medialis mesonefros rigi
urogenital.
Pada pria, ductus Wolff jadi Duktus deferens, pada wanita
sebagian besar hilang.

Minggu 5
Tunas ureter membentuk: ureter, pelvis renalis, calix
major dan minordan 1-3 juta saluran pengumpul.
Pada cloaca terbentuk sinus urogenital primitif dan canalis
anorectalis.
Perkembangan Sistem Perkemihan
Sinus urogenital primitif terbagi 3:
1. Bag atas paling luas akan menjadi vesica urinaria.
2. Saluran sempit pars pelvica sinus urogenitalis kelak
menjadi urethra pars prostatica dan pars
membranacea.
3. Sinus urogenitalis definitif dari bag sinus urogenitalis di
dalam penis (pars cavernosum)
Pada wanita membentuk sebagian urethra dan vestibulum.
Perkembangan Sistem Genitalia
Gonad bisa dibedakan jenis kelamin saat minggu 7.
Sel-sel benih tampak pada minggu 6, lalu migrasi sepanjang
mesenterium hindgut sampai di rigi genitalia.
Pada pria tali-tali testis /medulla (testis cord) ke arah hilus
membentuk rete testis.
Pada wanita tali-tali cortical pada bulan 4 menjadi oogonia.
Ciri khas laki-laki: tali2 medulla primer
Ciri khas wanita: tali2 cortical sekunder
Perkembangan Sistem Genitalia
Ductus paramesonephros (Muller) terbentuk sejajar dengan
ductus Wolff, berupa invaginasi longitudinal di permukaan
antero lateral rigi urogenital.
Pada pria, duktus Wolff jadi Duktus deferens, duktus Muller
hampir semuanya hilang.
Pada wanita, duktus muller oviduct, uterus dan sebagian
besar ductus Wolff hilang.
Vagina dibentuk 1/3 bagian dari saluran uterus dan 2/3 bagian
dari sinus urogenitalis.
Perkembangan Sistem Genitalia
GENITALIA EKSTERNA
Pada minggu 6, lipatan cloaca terbagi menjadi lipatan
urethralis dan lipatan analis. Tonjolan genital tampak di kedua
sisi lipatan urethralis yang berkembang menjadi scrotum (pria)
dan labia major (wanita).
Tuberculum genitale cepat memanjang zakar.
Epitel alur urethra jadi lempeng urethra membentuk lagi pars
spongiosum urethrae.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
janin & bayi

LO 2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang Bayi
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
bayi dari lingkungan:
Mikro: Ibu (pendidikan, status gizi, KB), nutrisi
(ASI/PASI, MPASI), psikososial
Mini: Keluarga, sosioekonomi
Meso: Sarana pendidikan, sarana pelayanan
kesehatan, sarana ibadah
Makro: Kebijakan pemerintah/Depkes, IDAI,
kebijakan organisasi
Faktor Internal
Perbedaan ras dan suku bangsa
Keluarga
Umur
Jenis Kelamin
Kelainan genetik
Kelainan kromosom
Faktor Eksternal
Faktor Pranatal
Faktor Persalinan
Fator Postnatal
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
Faktor Genetik:
Faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang
normal dan patologik, jenis kelamin, dan suku. Banyak penyakit
disebabkan kelainan pada genetik yang mempengaruhi proses
tumbuh kembang, seperti sindrom Down, sindrom Turner, dll
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
Faktor Pranatal:
a. Gizi pada ibu hamil
Gizi ibu yang jelek pada saat hamil, lebih sering
menghasilkan Bayi BBLR (berat badan lahir rendah)
b. Mekanis
Trauma dam cairan ketuban yang kurang dapat
menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan
c. Toksin/Zat kimia
Masa Organogenesis adalah masa yang sangat peka
terhadap zat teratogen; misalnya obat-obatan seperti
thalidomide, difenilhidantion, obat anti-kanker dsbgnya
yang dapat menyebabkan kelainan bawaan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
d. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada
pertumbuhan janin adalah somamotropin, hormon
plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida
lain dengan aktivitas mirip insulin. Cacat bawaan sering
terjadi pada ibu diabetes yang tidak mendapat
pengobatan, umur ibu kurang dari 18 tahun/lebih dari
35 tahun, defesiensi yodium pada waktu hamil
e. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu
dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak,
mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
f. Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat
bawaan adalah TORCH (Toxoplasmosis. Rubella,
Cytomegalovirus, Herpes Simplex). Sedangkan infeksi
lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada
janin adalah varisela, malaria, HIV, polio, campak, dan
virus hepatitis
g. Stres
Stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat
mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat
bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
h. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan
abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati
i. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada
plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat badan lahir
rendah
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
Faktor Persalinan :
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala dan
asfiksia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
Faktor Postnatal :
1.Faktor Biologis:
a. Ras/Suku : Pertumbuhan somatic juga dipengaaruhi oleh
ras/suku bangsa.
b.Jenis kelamin: Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit
dibandingkan anak perempuan tetapi belum diketahui
secara pasti penyebabnya.
c. Umur: Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh
karena itu masa itu anak mudah sakit dan mudah terkena
kurang gizi. Disamping itu masa balita merupakan dasar
pembentukan kepribadian anak.
d.Gizi: Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh
kembang anak berebeda dengan orang dewasa karena
makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan
dimana pengaruhi oleh ketahanan makanan keluarga.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
e. Perawatan kesehatan: Perawatan kesehatan yang teratur dan
menimbang anak secara rutin setiap bulan akan menunjang
tumbuh kembang anak.
f. Kepekaan terhadap penyakit: Dengan memberikan imunisasi maka
diharapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit yang sering
menyebabkan cacat atau kematian.
g. Penyakit kronis: Anak yang mengalami penyakit menahun
akan terganggu perkembangan, dan pendidikannya,
disamping itu anak menjadi mudah stress akan penyakitnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
h. Fungsi metabolisme: Karena danya perbedaan yang
mendasar pada proses metabolisme pada berbagai umur
maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan
perhitungan yang tepat.
i. Hormon: Hormone yang berpengaruh pada tumbuh kembang
antara lain adalah somamotropin, tiroid, hormone seks, IGF
dan hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
2. Faktor fisik:
a. Cuaca: Musim kemarau yang panjang dapat berdampak
pada tumbuh kembang anak akibat gagalnya panen
banyak anak menderita kurang gizi.
b. Sanitasi: Kebersihan diri dan lingkungan yang kurang
akan menyebabkan anak mudah sakit.
c. Keadaan rumah: Struktur bangunan, ventilasi, cahaya,
dan kepadatan hunian yang tidak membahyakan
penghuninya.
d. Radiasi: Tumbuh kembang anak dapat terganggu karena
danya radiasi tinggi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
3. Faktor psikososial:
a. Stimulasi: Anak yang mendapat stimulus teratur lebih
cepat berkembang dari pada yang kurang/tidak mendapat
stimulus.
b. Motivasi belajar: dapat ditumbulkan secara dini, dengan
memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar
misalnya lingkungan sekolah yang tidak terlalu jauh,
suasana yang menyenangkan.
c. Ganjaran atau hukuman yang wajar: menimbulkan
motivasi yang besar dan kuat bagi anak untuk mengulangi
tingkah lakunya jadi jika anak berbuat benar berilah
ganjaran sepeerti pujian, ciuman, atau tepuk tangan.
d. Kelompok sebaya: Untuk proses sosialisasi dengan
lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. Tetapi
perhatian orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau
dengan siapa anak bergaul.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tumbuh Kembang
e. Stress: juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak
misalnya akan rendah diri, terlambat bicara, dan nafsu
makan menurun
f. Sekolah: Dengan adanya program pemerintah yang
memikirkan perkembangan anak sejak dini dengan mulai
digalakkannya pendidikan anak usia dini maka, diharapkan
generasi penerus akan lebih baik lagi
g. Cinta dan kasih sayang: Salah satu hak anak adalah untuk
dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang
dan perlakuan adil dari orang tuanya.
h. Kualitas interaksi anak-orang tua: Interaksi timbal balik
antara orang tua dan anak akan menimbulkan keakraban
dalam keluarga. Anak akan terbuka dengan kedua orang
tuanya sehingga komunikasi dua arah bisa berlangsung
optimal
Kebutuhan Dasar Anak

1. Kebutuhan Fisis-Biomedis ( Asuh)


Nutrisi yang Adekuat dan Seimbang
Perawatan Kesehatan Dasar, imunisasi, ASI
Pakaian
Perumahan
Higiene Diri dan Sanitasi Lingkungan
Kesegaran Jasmani

56
Kebutuhan Dasar Anak

2. Kebutuhan akan Emosi/Kasih Sayang ( asih )


Kasih Sayang Orang Tua
Rasa Aman
Harga Diri
Kebutuhan akan Sukses
Mandiri
Dorongan
Kebutuhan akan Mendapat Kesempatan dan Pengalaman
Rasa memiliki
Kebutuhan Dasar Anak

3. Kebutuhan akan Stimulasi ( asah )


Berupa pendidikan pelatihan dan rekreasi
Menurut tempat didapatnya, asah ( pendidikan ) dibagi
menjadi :
pendidikan informal : rumah, keluarga
pendidikan formal : SD, SLTP, SMU/SMK, PT
dsb.
pendidikan non formal : Kelompok pengajian anak,
sekolah minggu, palang merah dsb.
Ciri-ciri bayi normal

LO 3
Pengukuran bayi baru lahir
Ukuran Laki-laki Perempuan
Antropometrik BBL

Berat lahir (kg) 3,53 (2,53 4,34) 3, 40 (2,55 4,15)

Panjang lahir (cm) 56,6 (52,8 60,9) 55,3 (51,5 59,3)

Lingkar kepala (cm) 35,8 (32,1 38,5) 34,7(32,3 37,7)


APGAR SCORE

Metode penilaian cepat secara klinis yg sistematis pd bayi yg


baru saja lahir utk diidentifikasi apakah perlu diresusitasi &
memprediksi ketahanan hidup dalam periode neonatal
5 Kriteria APGAR score
NILAI 0 NILAI 1 NILAI 2
Kulit tubuh : pink
Appearance Kulit : pink
A Warna kulit
Seluruhnya biru Tangan kaki : biru
(tidak sianosis)
(cakrasianosis)

Pulse
P Denyut jantung
Tidak ada <100 kali/mnt >100 kali/mnt

Meringis / bersin /
Grimace Tidak respon Meringis / menangis batuk saat
G Respon refleks terhadap stimulasi lemah ketika stimulasi stimulasi saluran
napas

Activity
A Tonus otot
Lemah / tidak ada Sedikit gerakan Bergerak aktif

Menangis kuat,
Respiration
R Pernapasan
Tidak ada Lemah / tidak teratur pernapasan baik &
teratur
Interprestasi APGAR Score

Jumlah skor Interpretasi Catatan

7-10 Bayi normal

Perlu tindakan medis


4-6 Agak rendah
segera

Memerlukan tindakan
0-3 Sangat rendah
medis yang lebih intensif
Perilaku Bayi baru Lahir
Perilaku bayi atau newborn behavior adalah perilaku yang
dapat diamati oleh orang tua atau pemeriksa yang
mempunyai 2 tujuan yaitu untuk menilai fungsi integritas bayi
dan untuk mengetahui (sebagai klinisi) kontribusi BBL
terhadap sistem bayi orang tua.

Tujuan: mengetahui apakah bayi mempunyai perilaku normal


atau tidak. Jika terjadi kelainan perilaku maka dapat segera
dilakukan intervensi dini.

64
Perilaku Bayi baru Lahir
Bayi memiliki pipi kemerahan dan montok
Mata masih terpejam atau sedikit terbuka
Kepala mungkin mendatar atau bentuknya tidak beraturan dan
mungkin tidak proporsional dengan panjang badan.
Daun telinga masih lemas dan kaku terlipat ke bawah.
Dalam seminggu penampilan bayi akan berubah
Kepala akan menjadi lebih bulat dalam waktu 2 minggu
Mata yang terpejam juga akan terbuka dalam minggu pertama,
koordinasi mata yg baik akan terjadi
Berat badan akan turun 10% diakibatkan oleh pengeluaran cairan
ekstravaskuler dan asupan yang kurang. Akan kembali normal dalam
waktu 1 bulan.
Sisi pandang bayi

Bayi punya 2 cara komunikasi: menangis dan tersenyum.


Menangis menunjukkan ketidaknyamanan, tersenyum
menandakan bayi dlm keadaan tenang.
Bayi akan tanggap terhadap suara tertentu dan dia menyukai
suara musik dan suara lembut manusia
Mata bayi akan terbelalak jika suatu benda atau cahaya terang
didekatkan ke wajahnya
Indera pengecap bayi sudah mulai bekerja. Jika pahit akan
dimuntahkan, jika manis atau asin dia akan menerimanya.
Tidur
BBL biasanya tidur 20 menit sampai 4 jam sekali tidur dalam
waktu selama 20 jam setiap harinya
Lambung bayi kecil untuk menahan minuman, sehingga perlu
diberi minum beberapa jam sekali
Bayi tidak mempunyai pola tidur yang tetap, akan tetapi bisa
diprediksi bila sudah bertambah umurnya
Dengan memberi versi minum malam harinya dengan tenang
dan pelan-pelan, maka bayi diajar untuk membedakan siang
dan malam
Menangis
Merupakan salah satu cara bagi bayi untuk berkomunikasi->
menunjukkan ketidaknyamanan
Banyak bayi menangis 2-3 jam sehari bahkan bisa lebih.
Ini merupakan cara bagi mereka untuk memberitahu ortu
atau pengasuhnya bahwa mereka menginginkan sesuatu, atau
ada sesuatu yg salah/ tidak nyaman.
Merangkul bayi, mengelus-elus, dan berbicara pada bayi
bahwa ia dicintai akan membuat bayi lebih baik.
Tangis akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur,
dan kemampuan sang banyi untuk mengekspresikan
keinginan dan perasaannya.
Alasan bayi menangis
Lapar
Popok yg kotor
Ruam popok
Kembung
Kolik
Ingin menghisap
Kepanasan atau kedinginan
Ingin digendong
Terlalu banyak dirangsang
Sakit
Ciri ciri neonatus normal
Mendengar
Dapat mengenal suara keluarganya
Menoleh ke arah suara yg dikenali
Penglihatan
Bayi baru lahir dapat melihat gerakan, hitam dan putih
meskipun mata tertutup
2-3 bulan --> memusatkan mata pada satu benda dan
mengikuti objek tsb jika bergerak
Bernapas
Sering iregular
Dapat berhenti bernapas selama 5-10 detik, bila lebih dr 10
detik --> gawat darurat --> sianosis
Jenis-jenis refleks primitif

LO 4
Refleks Primitif pada Bayi
Moro/tonic Moro Reflex :Refeks ini muncul apabila bayi merasa jatuh
labyrinthine refleks atau dikejutkan oleh suara yang keras. Bayi akan membuka
kedua lengan dan tungkainya dan kepalanya bergerak ke
belakang. Kebanyakan bayi akan menangis terlebih dahulu
saat dikejutkan.
Tonic Labyrinthine:Pada posisi telentang, reflek ini dapat
diamati dengan menggangkat tungkai bayi beberapa saat
lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan
sesaat, kemudian jatuh.

Asymetric tonic neck bila ditelentangkan, kedua tangannya akan menggenggam


refleks dan kepalanya menengok ke kanan dalam posisi seperti
pemain anggar.

Cardinal/rooting& Refleks rooting: bila pipi atau mulutnya disentuh, mulutnya


sucking refleks akan langsung membuka dan berbunyi seperti orang yang
mengenyot (mengisap).
Refleks sucking: bila ada objek yang dimasukkan ke
mulutnya, ia langsung mengisap.
Refleks blinking bila bayi menutupkan kedua matanya begitu terkena kilatan
cahaya atau hembusan udara.

Refleks babinski bila tapak kaki bayi disentuh, jari-jari kakinya akan mengembang.

Refleks stepping bila tubuhnya diangkat dan diposisikan berdiri di atas permukaan
lantai, kakinya akan menjejak-jejak di atas permukaan lantai.

Refleks bila ditelungkupkan di dalam air, secara otomatis tubuhnya akan


swimming membuat gerakan-gerakan seolah hendak berenang.

Grasp refleks bila telapak tangannya disentuh, dia langsung menggengam.


Crawling Reflex Letakkan bayi tengkurap diatas perutnya. Ia akan bereaksi
dengan menggerakkan tungkainya seperti sedang mencoba
untuk merangkak

Galant Reflex Reflek ini terlihat saat punggung tengah atau punggung
bawah bayi dibagian kanan atau kiri tulang punggung diusap.
Tubuh bayi akan melengkung ke sisi yang diusap.

Crossed Extensor Reflek ini dapat dimunculkan dengan meluruskan salah satu
Reflex tungkai bayi, maka tungkai yang lain (yang tadinya lurus) akan
menekuk (lututnya). Cara lain adalah dengan mengetuk paha
bagian dalam salah satu tungkai bayi, maka tungkai yang lain
akan bergerak ke dalam (mendekati tungkai yang diketuk)

Flexor Withdrawal Reflek ini dapat dimunculkan dengan menggores /


Reflex menyentuh telapak kaki tungkai bayi yang lurus, maka
tungkai tersebut akan menekuk

Extensor Thrust Dapat dimunculkan dengan menggores / menyentuh telapak


Reflex kaki tungkai bayi yang menekuk, maka tungkai tersebut akan
menjadi lurus
Gag Reflex Reflek ini akan terlihat saat bayi merasakan jenis makanan
yang baru. Meskipun reflek ini menghambat pemberian
makanan, tapi reflek ini melindungi bayi agar ia tidak
tersedak sampai bayi belajar mengunyah dan menelan.

Righting Reflex Posisikan bayi tengkurap, beberapa saat kemudian ia akan


mengangkat kepalanya untuk membebaskan hidung dan
mulutnya agar dapat bernafas.
Refleks Postural pada Bayi
Righting Reflex Posisikan bayi tengkurap, beberapa saat kemudian ia akan
mengangkat kepalanya untuk membebaskan hidung dan
mulutnya agar dapat bernafas.

Protective Extension Reflek ini berupa gerakan yang bertujuan melindungi kepala
Reaction dari cedera saat jatuh.
Tahapan tumbuh kembang bayi

LO 5
Masa intra uterin 0-40 minggu
Masa neonatus 0-28 hari
Masa bayi 1-12 bulan
Masa anak batita 1-3 tahun
Masa anak usia pra sekolah 3-6tahun
Masa anak usia sekolah 7-12tahun
Masa remaja 13-18 tahun
Tahap Tumbuh Kembang
Dari 0-3 bulan:
Belajar mengangkat kepala
Belajar mengikuti objek dengan matanya
Melihat kemuka orang dengan tersenyum
Bereaksi dengan terhadap suara/bunyi
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan kontak
Menahan barang yang dipegangnya
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Tahap Tumbuh Kembang

Dari 3-6 bulan:


Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan
bertopang tangan
Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam atau
diluar jangkauannya
Menaruh benda-benda di mulutnya
Berusaha memperluas lapangan pandangan
Tertawa dan menjerit karena gembira diajak bermain
Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Tahap Tumbuh Kembang
Dari 6-9 bulan:
Dapat duduk tanpa dibantu
Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Bergembira dengan melempar benda-benda
Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti
Mengenal muka anggota-angota keluarga dan takut kepada
orang asing
Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan
sembunyi-sembunyian
Tahap Tumbuh Kembang

Dari 9-12 bulan:


Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
Dapat berjalan dengan dituntun
Menirukan suara
Mengulang bunyi yang didengarnya
Belajar menyatakan satu atau dua kata
Mengerti perintah sederhana atau larangan
Memperlihatkan minat yang besar dalam
mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja
dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
Berpartisipasi dalam permainan
Tahap Tumbuh Kembang

Dari 12-18 bulan :


Berdiri sendiri tanpa berpegangan
Membungkuk untuk memungut mainan kemudian berdiri lagi
Berjalan mundur 5 langkah
Memanggil ayah dengan kata papa
Memanggil ibu dengan kata mama
Menumpuk 2 buah kubus
Memasukkan kubus di kotak
Menunjuk apa yg diinginkan tanpa menangis, anak bisa
mengeluarkan suara yg menyenangkan / menarik
Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing
85
Tahap Tumbuh Kembang

Dari 18-24 bulan :


Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
Berjalan tanpa terhuyung-huyung
Bertepuk tangan, melambai-lambai
Menumpuk 4 buah kubus
Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Menggelindingkan bola ke arah sasaran
Menyebut 3-6 kata yg punya arti
Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
Memegang cangkir sendiri, belajar makan & minum
sendiri
Tahap Tumbuh Kembang
Umur Motorik kasar Motorik halus sosialisasi Bicara
3bln Mengangkat Tangan terbuka Senyum Cooing,
kepala spontan tertawa

6bln Duduk tanpa Memindahkan Suka tidak Babbling


pegangan benda suka
9bln Berdiri Mengambil dg Ci luk ba Imitasi suara
berpegangan jari
12bln Berjalan Melepaskan Datang jika 1-2 kata
dituntun benda dipanggil
18bln Naik tangga di Makan pakai Mengikuti >8 kata
bantu sendok mimik

24bln berlari Susun 6 balok bermain 2-3 kalimat


mainan
Hal-hal yang perlu diwaspadai

2 bulan ada senyum spontan


3 bulan Jari tangan mengepal
6-7 bulan dapat mengontrol kepala
7-8 bulan dapat menjangkau mainan
9 bulan dapat membalikkan badan
11 bulan dapat duduk dipegangi
12 bulan menunjukkan babling
13 bulan dapat merangkak
16 bulan ada kata spontan
Nutrisi yang tepat untuk bayi (gold standart)

LO 6
Standar Emas Makanan Bayi
World Health Assembly (WHA) pada tahun
2002 merumuskan Standar Emas Makanan
Bayi yang terdiri dari:
(1) Inisiasi Menyusui Dini,
(2) ASI eksklusif selama 6 bulan,
(3) Makanan Pendamping ASI setelah usia 6 bulan, dan
(4) ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Segera setelah lahir bayi diletakkan di dada
ibu --> bayi akan mencari putting ibu sendiri
Menghangatkan bayi
Ibu dan bayi merasa tenang, timbul kasih sayang
diantara mereka
Kolostrum --> menurunkan resiko kematian pada
bayi
ASI eksklusif 6 bulan
Hanya diberi ASI saja sampai umur 6 bulan
tanpa makanan cair dan padat lainnya
Faktor dalam ASI yang membantu
pencernaan dan absorpsi
Faktor Efek pada pencernaan dan absorbsi
Kandungan laktosa tinggi Memacu absorpsi kalsium
Kandungan protein whey tinggi Menyuplai galaktosa untuk
perkembangan otak
Nitrogen nonprotein Lebih mudah dicerna daripada kasein
Profil Lipid Mengandung lipasa dan garam empedu
untuk memfasilitasi pencernaan lemak
Protein pengikat tertentu untuk vitamin Memfasilitasi absorbsi, mencegah
dan mineral penggunaan vitamin dan mineral oleh
mikroorganisme
Faktor perlindungan yang terkandung
dalam ASI
Faktor Perlindungan Fungsi Informasi tambahan
Imunoglobulin A Melindungi permukaan IgA dianggap telah
sekretori mukosa dari antigen, Sistem dipersiapkan untuk bereaksi
Imum yang terpenting terhadap antigen yang
menyerang ibu
Makrofag, limfosit, Menelan bakteri; menyekresi Pertahanan umum terhadap
lisozim imunoglobulin dan limfokin organisme infektif
Laktoferin Mengikat besi Berkompetisi dengan bakteri
untuk mengikat besi,
sehingga menghambat
pertumbuhan bakteri
Faktor bifidus Menstimulasi pertumbuhan Berasal dari Oligosakarida
bifidobakteri dan laktobasilus, yang tidak terabsorpsi dan
menurunkan pH residu laktosa, yang
menyediakan makanan bagi
bakteri-bakteri baik tersebut
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
WHO telah menetapkan bahwa ASI harus tetap diberikan
secara eksklusif sampai usia 6 bulan, dan makanan
pendamping ASI harus mulai diberikan pada usia ini
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini dapat meningkatkan
reaksi alergi kerena belum sempurnanya saluran cerna,
dan mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko
infeksi dada serta obesitas
Pemberian MP-ASI yang terlambat, fase perkembangan
kemampuan mengunyah akan terlewatkan, sehingga
terjadilah kegagalan pertumbuhan akibat ketidakcukupan
gizi
Manfaat dalam pemberian MP-ASI
Penyediaan lebih banyak energi dan nutrien agar
kebutuhan pertumbuhan terpenuhi
Penyediaan zat besi, karena cadangan yang disuplai
sewaktu lahir telah menyusut
Stimulasi perkembangan: gerakan tangan ke mulut,
perkembangan wajah dan rongga mulut, bersifat esensial
bagi kemampuan berbicara
Agar anak mampu mencerna, mengabsorpsi, dan
mengekskresikan makanan lain
Perkembangan keterampilan sosial, makan bersama
keluarga
Agar anak memperoleh kemampuan membedakan rasa
Tahapan dalam pemberian MP-ASI
Tahap 1
Makan lumat yang halus (umumnya terdiri dari satu jenis
makanan): misalnya sereal selain gandum (untuk
menghindari berkembangnya alergi terhadap gluten), sayuran
masak yang dilumatkan, produk olahan susu
Tahap 2
Makanan yang dihaluskan dan bergumpal: contohnya daging
cincang, ikan, keju, sayuran, dan buah
Tahap 3
Finger food (makanan yang dapat dipegang dengan jari,
diberikan mulai sekitar 7 bulan): misalnya biskuit bayi, roti
bakar yang dipotong sebesar jari, potongan keju, buah atau
sayuran.
ASI diteruskan sampai umur 2 tahun

Mencukupi setengah dr kebutuhan gizi harian,


mencukupi 95% kebutuhan vitamin C yang
melengkapi fungsi imunisasi dalam
melindungi anak dr berbagai penyakit
Jadwal Makanan Bayi
4-6 bulan (bertahap) 6-9 Bulan (Bertahap)
06.00 (bangun tidur) ASI 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI
08.00 (makan pagi) Bubur nasi
08.00 (makan pagi) Bubur Susu tim
10.00 Buah segar/biskuit 10.00 Buah segar/Biskuit
12.00 (makan siang) ASI 12.00 (makan siang) Bubur
14.00 (sebelum tidur siang) ASI nasi tim
16.00 Buah segar/biskuit 14.00 (sebelum tidur siang)
18.00 (makan malam) Bubur ASI/PASI
susu 16.00 Buah segar/biskuit
21.00 ASI 18.00 (makan malam) Bubur
nasi tim
21.00 ASI/PASI
Jadwal Makanan Bayi
9-12 Bulan (Bertahap) 12 bulan
06.00 (bangun tidur) ASI/PASI 06.00 (bangun tidur)
08.00 (makan pagi) Nasi ASI/PASI
Tim makanan keluarga 08.00 (makan pagi)
10.00 Buah segar/biskuit Makanan Keluarga
12.00 (makan siang) Nasi 10.00 Snack
tim makanan keluarga 12.00 (makan siang)
14.00 (sebelum tidur siang) Makanan Keluarga
ASI/PASI 14.00 (sebelum tidur siang)
16.00 Buah segar/Biskuit 16.00 Snack
18.00 (makan malam) Nasi 18.00 (makan malam)
tim makanan keluarga Makanan Keluarga
21.00 ASI/PASI 21.00 ASI/PASI
Perawatan kesehatan (imunisasi)

LO 7
Jenis vaksin berdasarkan asalnya

Vaksin bakteri Vaksin Virus

Vaksin Hidup BCG Campak,Parotitis,


dilemahkan Rubella,Varisela,OPV,
Yellow fever

Vaksin inaktif Difteri,tetanus,pertusis Influenza, IPV, rabies,


,kolera,meningo,pneu Hepatitis A,B
mo,Hib,Tyhim VI

102
Vaksin Wajib Bayi

BCG
Hepatitis B
Polio
DPT
Measles / Campak

103
Imunisasi Bakteri yg Manfaat Kontra indikasi Efek samping
dilemahka
n

BCG Bacillus Mencegah TB Tak dapat pada beberapa


Calmette ( tuberkoulosis ) diberikan pada anak timbul
Guerin anak berpenyakit pembengkakan
TB atau kelenjar getah
menunjukkan bening di ketiak
Mantoux positif. atau leher bagian
bawah (atau
selangkangan bila
penyuntikan
dilakukan di paha).
Biasanya akan
sembuh sendiri.
Hepatitis HBsAg Mencegah Tak dapat nyeri pada bekas
B murni terjangkit diberikan pada suntikan, yang
hepatitis B anak yang sakit disusul demam
berat ringan dan
pembengkakan.
Namun rekasi ini
akan menghilang
dalam waktu dua
Imunisas Isi Vaksin Manfaat Kontraindikasi Efek
i samping

DPT toxoid difteri ( racun Melindungi Kelainan anafilaksis,


yang dilemahkan) dari difteri, neurologis dan ensefalopati,
Bordittela pertusis pertusis, terlambat kejang,
( bakteri yang tetanus tumbuh renjatan,
dilemahkan ) kembang, hiperpireksia,
toxoid tetanus (racun tangisan/teri
yang dilemahkan )(+) Ada riwayat akan hebat.
aluminium fosfat dan kejang,
mertiolat
Penyakit
degeneratif

Polio virus polio (tipe 1,2 Memberikan defisiensi Kelumpuhan


dan 3) yang kekebalan imunologik, dan kejang -
dilemahkan aktif dari diare berat kejang
penyakit
105
poliomielitis
Imunisas Isi Vaksin Manfaat Kontraindikasi Efek samping
i
Campak virus hidup (CAM
70- chick
a
memberika
n kekebalan
Infeksi akut
dengan demam,
demam, diare,
konjungtivitis,
chorioallantonik aktif defisiensi ruam setelah 7
membrane) yang terhadap imunologik, 12 hari pasca
dilemahkan + penyakit imunisasi.
kanamisin sulfat campak Pemakaian obat Kejadian
dan eritromisin imunosupresan encefalitis
Berbentuk beku lebih jarang
kering, dilarutkan alergi protein
dalam 5 cc pelarut telur,
aquades.
hipersensitifitas
dng kanamisin
dan eritromisin,

wanita hamil.

Anak yang telah


diberi transfusi
darah atau
106
imunoglobulin
ditangguhkan
Vaksin Tambahan Bayi

HIB (Haemophillus Influenza B)


IPD (Pneumococcus)
Rotavirus (diare)

107
Jadwal imunisasi puskesmas

109

You might also like