You are on page 1of 26

AUTOTRAFO

AUTOTRAFO
PENGERTIAN
Adalah trafo yang hanya mempunyai satu
kumparan, yang digunakan untuk input dan
output. Jadi antara tegangan input dan
output tidak ada isolasi elektris.
AUTOTRANSFORMER
Dibuat dengan cara menghubungkan
lilitan primer dan lilitan sekunder secara
seri dan terhubung secara elektrik
GAMBAR SKEMA AUTOTRAFO
Lilitan X1-X2 disebut series winding, dan lilitan
H1-H2 disebut common winding. Autotrafo dapat
dioperasikan secara step-up maupun step-down.
Power rating :
GAMBAR SKEMA AUTOTRAFO
Persamaan :
E1 = 4,44fN13mak volt
E2 = 4,44fN23mak volt

Dari persamaan di atas didapat :


a = E1/E2 = N13/N23
Dengan analogi dari Trafo biasa,

Didapat rasio trafo :


a = N1/N2 = V1/V2 = I2/I1

N1 = jumlah lilitan primer


N2 = jumlah lilitan sekunder
V1 = tegangan primer
V2 = tegangan sekunder
I1 = arus primer
I2 = arus sekunder
Perbandingan rasio tegangan dan arus antara trafo biasa
dengan autotrafo

Dengan hukum kirchoff :


I2 = Iab + Icb Icb = I2 Iab
Maka,
Icb/Iab = (I2 Iab)/Iab
Karena, Iab = I1 dan I2/I1 = a , maka
I2/Iab = a
Perbandingan arus antara titik
Icb/Iab = a-1 ab dan bc
Analogi dari persamaan sebelumnya, maka perbandingan
tegangan antara ab dan bc :

Eab/Ebc = (a - 1)
Nilai (a 1) pada rasio tegangan dan rasio arus di atas
menunjukkan bahwa dengan jumlah bahan (kumparan)
yang sama, ototrafo menghasilkan rasio a sedangkan trafo
biasa menghasilkan rasio (a1). Hal ini nantinya
berpengaruh pada segi ekonomis dari desain.
Penggunaan autotransformer :
Power distribution (step-up, step-down)
Unit Variable-Voltage Power Supply kecil
Starter motor induksi
Seperti trafo biasa, autotrafo dapat
dikonfigurasi sebagai:
Autotrafo step down : penurun tegangan

Autotrafo step up : penaik tegangan


AUTOTRAFO STEP DOWN
Contoh step-down autotrafo:
AUTOTRAFO STEP DOWN

I3 = I2 I1
Daya total (VA) yang diberikan ke
beban dapat ditulis,
P=V2I2=V2I1+V2(I2-I1)
Daya total tersebut dapat dibagi
a c menjadi :
b
Pc=V2I1
= daya yang disalurkan ke beban
secara konduktif melalui bc
Pi=V2(I2-I1)
= daya yang disalurkan ke beban
secara induktif melalui ab
Pi/P = (I2 - I1)/I2
= 1 (1/a)
= 1 (V2/V1)
= (V1 V2)/V1

Pc/P = I1/I2
= 1/a
= V2/V1
AUTOTRAFO STEP UP
Contoh step-up autotrafo:
AUTOTRAFO STEP UP
I3 = I1 I2

Daya total (VA) yang diberikan ke


beban dapat ditulis,
P=V1I1=V1I2+V1(I1-I2)
a Daya total tersebut dapat dibagi
c menjadi :
b
Pc=V1I2
= daya yang disalurkan ke beban
secara konduktif melalui bc
Pi=V1(I1-I2)
= daya yang disalurkan ke beban
secara induktif melalui ab
Pi/P = (I1 - I2)/I1
=1a
= 1 (V1/V2)
= (V2 V2)/V2

Pc/P = I2/I1
=a
= V1/V2

Kebalikan dari autotrafo step-down


Dari persamaan-persamaan pada autotrafo step-down dan
step-up dapat dituliskan :

Pi/P = (Vhi Vlow)/Vhi


atau
Pi = P(Vhi Vlow)/Vhi

Pi = daya (VA) yang ditransfer ke beban secara induksi


Kelebihan autotransformer :
Untuk nilai input dan output yang sama, berat
konduktor, material inti, dan bahan isolasi sebuah
autotransformer lebih ringan daripada 2-winding
transformer.
Autotransformer lebih murah daripada 2-winding
transformer.
Ukurannya lebih kecil.
Efisiensi autotransformer lebih tinggi, karena :
losses pada lilitan lebih kecil
karena transfer energi terjadi secara konduksi, arus eksitasi
lebih kecil sehingga lossesnya juga lebih kecil
Adanya reduksi impedans oleh pengurangan flux
bocor dan reaktans karena adanya common winding,
menyebabkan impedans bocor lebih kecil, sehingga
regulasi tegangan lebih baik.
Kekurangan autotransformer :
Pada operasi step-down, hubungan elektrik
antara lilitan primer dan sekunder dapat
berbahaya jika pada common winding terjadi
open-circuit (sisi tegangan rendah akan
mengalami kelebihan tegangan)
Arus gangguan yang terjadi lebih besar
daripada 2-winding transformer karena
impedansi autotransformer yang lebih kecil.
Autotransformer memiliki penghalang noise
pada saluran transmisi yang lebih rendah
daripada 2-winding transformer.
Contoh soal:

Suatu autotrafo 10 kVA step-down dengan N1 = 2530


dan N2 = 2300. Tegangan 2530 volt diberikan pada input.
Hitung P, Pi dan Pc!
Maka :
V2 = 2530(2300/2530)
= 2300 V
I1 = VA/(V1-V2) = 10000/230
= 43,48 A
I3 = VA/V2 = 10000/2300 = 4,35 A
I2 = I1 + I3 = 43,48 + 4,35 = 47,83 A
a = V1/V2 = 2530/2300 = 1,1
Daya total :
P = V1*I1 = 2530*(43,48) = 110000 VA
Maka,
Pi = V2*(I2 I1) = P*(a-1)/a
= P*(1,1-1)/1,1 = 110000*(0,1/1,1)
= 10000 VA
nilai VA dari trafo biasa

Pc = P/a = 110000/1,1 = 100000 VA


nilai VA dari transfer secara konduktif

You might also like