Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar dari biasanya disertai dengan adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita yang bersangkutan Pola Umum BAB pada Bayi dan Anak Pada anak, sesering-seringnya 3 kali/hari, sejarang-jarangnya 3 hari sekali. Pada bayi berusia 0-2 bulan terutama yang minum ASI, frekuensi buang air mencapai 8-10 kali sehari dengan tinja yang encer, berbuih dan berbau asam. Selama berat badan bayi normal bukan diare. Penyebab Diare pada Anak Infeksi Rotavirus penyebab terbanyak pada anak Infeksi bakteri Infeksi parasite Pemakaian antibiotic Alergi makanan Keracunan makanan Kebiasaan Penyebab Diare
Makan tanpa cuci tangan yang bersih
Minum air mentah atau kotor Makan makanan yang dihinggapi lalat Buang air besar di sembarang tempat Lingkungan rumah yang kotor Sampah berserakan Gejala BAB cair > 3x sehari ketegangan dan kekenyalan kulit berkurang Anak gelisah/rewel selaput lendir mulut dan bibir kering Badan lesu/lemah pada bayi ubun-ubun besar cekung. Muntah Nafsu makan menurun Demam Kekurangan cairan (Dehidrasi) berat badan turun Perhatikan tandatanda dehidrasi (kekurangan cairan): Kesadaran menurun (letargis atau tidak sadar) Mata cekung Tidak bisa minum atau malas minum Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat Tidak lagi buang air kecil Ubun-ubun besar cekung Cara Penularan Akibat jika Diare tidak diatasi Kehilangan cairan yang berlebih
Penurunan kesadaran
Kematian Penanganan diare
1. Mengganti cairan yang keluar dengan memberikan:
a. Larutan oralit/larutan gula garam (anak <2 thn: 50-100 ml setiap habis BAB, anak >2 thn: 100-200 ml setiap habis BAB b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup. c. Air putih masak d. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan masih diberi ASI, teruskan pemberian ASI. 2. Pemberian Makanan untuk anak diare a. Berikan ASI lebih sering b. Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum c. Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan/atau sudah mendapatkan makanan padat, berikan juga : Tepung padi-padian atau makanan dari tepung lainnya yang dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging atau ikan dan ditambah sedikit minyak. d. Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan e. Pemberian makanan sedikit demi sedikit tapi sering (paling kurang 6 kali sehari) f. Anak diberi makan dengan jumlah yang lebih banyak setiap hari selama 2 minggu setelah diare berhenti g. Bila tidak diberikan oleh petugas kesehatan, jangan berikan obat-obatan i. pemberian zinc -- mengurangi resiko diare di kemudian hari Diare yang memerlukan antibiotik disebabkan bakteri shigella, ciri: BAB Shigellosis berdarah, perut mules, demam, badan lemah Kolera disebabkan bakteri Vibrio cholera, ciri: BAB seperti air cucian beras Amebiasis disebabkan oleh parasite amoeba, ciri: BAB berdarah, bau kotoran sangat busuk Bagaimana mencegah terjadinya diare? Bayi sampai umur 6 bulan hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif) Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum diberikan kepada bayi Cuci tangan dengan sabun sebelum makan Sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci sebelum dimasak atau dimakan Selalu minum air yang telah direbus (air masak atau air matang) Memasak makanan dengan cara yang benar Makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat dan kecoa TERIMA KASIH