You are on page 1of 15

Diare pada Anak

Apa itu Diare?


Penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi buang air besar dari biasanya
disertai dengan adanya perubahan bentuk dan konsistensi
tinja dari penderita yang bersangkutan
Pola Umum BAB pada Bayi dan Anak
Pada anak, sesering-seringnya 3 kali/hari, sejarang-jarangnya 3 hari
sekali.
Pada bayi berusia 0-2 bulan terutama yang minum ASI, frekuensi
buang air mencapai 8-10 kali sehari dengan tinja yang encer,
berbuih dan berbau asam. Selama berat badan bayi normal
bukan diare.
Penyebab Diare pada Anak
Infeksi Rotavirus penyebab terbanyak pada anak
Infeksi bakteri
Infeksi parasite
Pemakaian antibiotic
Alergi makanan
Keracunan makanan
Kebiasaan Penyebab Diare

Makan tanpa cuci tangan yang bersih


Minum air mentah atau kotor
Makan makanan yang dihinggapi lalat
Buang air besar di sembarang tempat
Lingkungan rumah yang kotor
Sampah berserakan
Gejala
BAB cair > 3x sehari ketegangan dan kekenyalan kulit berkurang
Anak gelisah/rewel selaput lendir mulut dan bibir kering
Badan lesu/lemah pada bayi ubun-ubun besar cekung.
Muntah
Nafsu makan menurun
Demam
Kekurangan cairan (Dehidrasi)
berat badan turun
Perhatikan tandatanda dehidrasi
(kekurangan cairan):
Kesadaran menurun (letargis atau tidak sadar)
Mata cekung
Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat
Tidak lagi buang air kecil
Ubun-ubun besar cekung
Cara Penularan
Akibat jika Diare tidak diatasi
Kehilangan cairan yang berlebih

Penurunan kesadaran

Kematian
Penanganan diare

1. Mengganti cairan yang keluar dengan memberikan:


a. Larutan oralit/larutan gula
garam (anak <2 thn: 50-100 ml setiap habis BAB, anak >2 thn: 100-200 ml setiap habis BAB
b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup.
c. Air putih masak
d. Bila anak berusia kurang dari 6
bulan dan masih diberi ASI,
teruskan pemberian ASI.
2. Pemberian Makanan untuk anak diare
a. Berikan ASI lebih sering
b. Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum
c. Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan/atau sudah mendapatkan makanan
padat, berikan juga : Tepung padi-padian atau makanan dari tepung lainnya yang
dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging atau ikan dan ditambah sedikit
minyak.
d. Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan
e. Pemberian makanan sedikit demi sedikit tapi sering (paling kurang 6 kali sehari)
f. Anak diberi makan dengan jumlah yang lebih banyak setiap hari selama 2 minggu
setelah diare berhenti
g. Bila tidak diberikan oleh petugas kesehatan, jangan berikan obat-obatan
i. pemberian zinc -- mengurangi resiko diare di kemudian hari
Diare yang memerlukan antibiotik
disebabkan bakteri shigella, ciri: BAB
Shigellosis
berdarah, perut mules, demam, badan lemah
Kolera disebabkan bakteri Vibrio cholera, ciri: BAB
seperti air cucian beras
Amebiasis disebabkan oleh parasite amoeba, ciri: BAB
berdarah, bau kotoran sangat busuk
Bagaimana mencegah terjadinya diare?
Bayi sampai umur 6 bulan hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif)
Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum diberikan kepada bayi
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
Sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci sebelum dimasak
atau dimakan
Selalu minum air yang telah direbus (air masak atau air matang)
Memasak makanan dengan cara yang benar
Makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat dan kecoa
TERIMA KASIH

You might also like