Professional Documents
Culture Documents
Green architecture memiliki pengertian sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomis,
hemat energi, ramahlingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunanberkesinambungan.
Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan
pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus
hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan,
renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal
ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.
Teori Arsitektur Berkelanjutan
Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building menurut GBC (Green
Building Council) :
1.Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
2.Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
3.Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
4.Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
5.Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
6.Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM)
GREEN SCHOOL
BALI
Lokasi
Denah lt 1
Denah lt 3
Halaman sekolah yang luas, dimanfaatkan untuk bercocok tanam secara organik. Sawah dan ladang digunakan dengan
cara membajak. Sawah dan ladang dikerjakan dengan cara membajak dengan tangan. mereka tidak menggunakan
pupuk dan pestisida kimia.
Efisiensi dan Konservasi Energi
Furniture seperti meja, kursi, rak dan lemari tempat menyimpan buku tyang digunakan sehari-hari oleh anak didik
semuanya terbuat dari material bambu. Sedangkan untuk atapnya menggunakan material ilalang . Semua ruangan
seperti ruang pertemuan, ruang makan, dan ruang serba guna menampilkan keharmonisan antara bangunan buatan
dengan alam sekitarnya.
Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang
Green School Bali termasuk ramah lingkungan yaitu dengan cara mengurangi sampah
atau limbah yang ditimbulkan manusia. Hampir seluruh bahan bangunan yang
digunakan berasal dari daur ulang yang memenuhi konsep penyelamatan lingkungan
yang sederhana.
Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung adanya sumber energi alami
dan bahan bakar (biogas) yang bisa digunakan tanpa polusi terlalu besar.
Kesimpulan
Konsep sekolah ini adalah Connected With Nature sehingga mengunakan konsep yang ramah lingkungan.
Pendingin udaranya tidak lagi memakai Ac, melainkan kincir angin melalui terowongan bawah tanah. Tenaga
listiknya menggunakan panel surya yang dapat dilihat di sekitar bangunan utama sekolah yang bernama Heart
of School yang terdiri dari 3 lantai. Sekolah ini juga menggunakan bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan
untuk menyalakan kompor. Tambak udang tempat budidaya, sekaligus peternakan sapi dan hewan-hewan lain.
Ditambah lagi arena olahraga, laboratorium, perpustakaan, dll. Murid-muridnya pun belajar berinteraksi
dengan alam melalui beternak dan bercocok tanam.
Sehingga bangunan Green School Bali ini sudah menerapkan aspek aspek arsitektur berkelanjutan