You are on page 1of 18

Kajian Penerapan Arsitektur Berkelanjutan

Green School Bali

Mata Kuliah : Sustainable


Architecture

DOSEN PENGAMPU : DISUSUN OLEH :

OKTAVI ELOK HAPSARI,M.T AMALIA MIFTAKHUL JANNAH


QURROTUL AYUN,M.T. TATIK MAULIDA PUTRI
Arsitektur Berkelanjutan

Green architecture memiliki pengertian sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomis,
hemat energi, ramahlingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunanberkesinambungan.
Bangunan hijau (Green Building) adalah bangunan berkelanjutan yang mengarah pada struktur dan
pemakaian proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang siklus
hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain, konstruksi, operasi, perawatan,
renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal
ekonomi, utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.
Teori Arsitektur Berkelanjutan

Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building menurut GBC (Green
Building Council) :
1.Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
2.Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
3.Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
4.Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
5.Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
6.Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM)
GREEN SCHOOL
BALI
Lokasi

Green School berlokasi di Banjar Saren, Desa


Sibang Kaja, Abiansemal, Badung. Sekitar 30
km dari pusat Kota Denpasar. Sekolah ini
digagas oleh John Hardy, pengusaha perak asal
Kanada yang telah tingga di Bali selama lebih
dari 30 tahun. John Hardy menjelaskan bahwa
ide dasar pembangunan sekolah di atas areal 8
hektar itu adalah untuk menerapkan ajaran Tri
Hita Kirana:
Mengandung pengertian tiga penyebab
kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan
hubungan antara Manusia dengan Tuhan nya,
Manusia dengan alam lingkungannya, dan
Manusia dengan sesamanya.
Gambaran umum

Pembukaan Bangunan : 1 September 2008, dan diresmikan pada Mei 2009


Penghargaan : Aga Khan Award untuk kategori Recycle pada tahun 2010
Arsitek : Tim Ekletik desainer dan seniman bamboo di Bali
Kapasitas : 700 orang
Pengguna : Taman Bermain (Play Group), TK, SD dan SLTP
Kurikulum Pendidikan : Berstandar internasional (Bahasa Inggris) dan Bahasa Indonesia
Pengajar : Berasal dari luar dan dalam negeri
Waktu : 08:30-15:00 dan hari sabtu libur
Konsep :Konsep Pendidikan yang digabungkan dengan konsep lingkungan sehingga akan
menciptakan lingkungan yang sehat. Konsep hijau dengan metode yang
menyediakan gaya hidup sehat, suasana yang nyaman, produktif, mempelajari
lingkungan sembari menyelamatkan energi dan sumber daya alam.
Denah

Denah lt 1
Denah lt 3

Bangunan utama Heart of Green School terdiri


atas sebuah elips ganda 3 lantai, dengan tangga
yang mengunci elemen struktur bangunan
(menjadi inti bangunan).
Denah lt 2
Tampak

Bangunan ini didesain dari 3 titik


utama,yang mana keseluruhannya
tergabung secara pragmatis pada
organisasi spiral inti yang dibangun.
Pada setiap titik utama (titik jangkar)
terjalin kolom yang menjulang dan
berakhir pada sebuah cincin bambu
yang membingkai langit-langit dengan
hiasan mullion sehingga dapat
memancarkan cahaya ke dalam
bangunan.
IMPLEMENTASI
SUISTANABLE
PADA BANGUNAN GREEN SCHOOL
Tepat Guna Lahan

Halaman sekolah yang luas, dimanfaatkan untuk bercocok tanam secara organik. Sawah dan ladang digunakan dengan
cara membajak. Sawah dan ladang dikerjakan dengan cara membajak dengan tangan. mereka tidak menggunakan
pupuk dan pestisida kimia.
Efisiensi dan Konservasi Energi

Pendingin udaranya tidak lagi memakai


Ac, melainkan kincir angin melalui
terowongan bawah tanah.
Tenaga listriknya pun menggunakan
energi listrik dari biogas yang berasal
dari kotoran hewan, generator turbin air,
serta panel surya. Di dalam areal
tersebut, mengalir Sungai Ayung yang
gemercik airnya menjadi musik alami.
Sumber dan Siklus Material

Bangunan Green School, sebagian besar


menggunakan material bambu, selain itu
bangunan ini juga menggunakan material
rumput gajah dan tanah liat. Semen
digunakan hanya pada bagian tempat.
Bambu yang digunakan pada bangunan
ini ada tiga, yaitu : bambu petung, bambu
tali dan bambu duri.
Dengan menggunakan material yang
banyak tersedia di alam dan dapat di daur
ulang maupun teruraikan, merupakan
salah satu implementasi bangunan
berkelanjutan terkait penyelamatan
sumber daya alam dan bumi.
Atap

Atap bangunan ini ditutup


menggunakan bundle rumput
alang-alang.

Struktur atap spiral


membuat cahaya siag
hari mudah masuk
Furniture

Furniture seperti meja, kursi, rak dan lemari tempat menyimpan buku tyang digunakan sehari-hari oleh anak didik
semuanya terbuat dari material bambu. Sedangkan untuk atapnya menggunakan material ilalang . Semua ruangan
seperti ruang pertemuan, ruang makan, dan ruang serba guna menampilkan keharmonisan antara bangunan buatan
dengan alam sekitarnya.
Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang

Pembentukan ruang-ruang kelas


tanpa dinding pembatas,
diharapkan secara sosial dan
interaksi, para murid dan guru
dapat lebih peka dan intim dalam
menjalin hubungan sosial yang
kondusif dan berkualitas baik.
Selain itu, konsep ruang-ruang
tanpa dinding pembatas dapat
membentuk sirkulasi udara yang
baik. Udara sejuk yang mengalir
dari luar bangunan (lingkungan
segar) dapat masuk ke dalam
bangunan dan memberikan
kenyamanan bagi penggunanya.
Konservasi Air

Hal unik dari sekolah ini adalah toiletnya.


Toilet di Green School tidak seperti toilet
biasa, mereka tidak menggunakan air air
untuk BAB, namun menggunakan sabut
kelapa yang dicampur dengan ampas bambu,
pasir dan bahan lainnya. Hal ini untuk
menghemat air dan mendaur ulang kotoran
tadi agar menjadi pupuk.
Manajemen Lingkungan Bangunan

Green School Bali termasuk ramah lingkungan yaitu dengan cara mengurangi sampah
atau limbah yang ditimbulkan manusia. Hampir seluruh bahan bangunan yang
digunakan berasal dari daur ulang yang memenuhi konsep penyelamatan lingkungan
yang sederhana.
Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung adanya sumber energi alami
dan bahan bakar (biogas) yang bisa digunakan tanpa polusi terlalu besar.
Kesimpulan

Konsep sekolah ini adalah Connected With Nature sehingga mengunakan konsep yang ramah lingkungan.
Pendingin udaranya tidak lagi memakai Ac, melainkan kincir angin melalui terowongan bawah tanah. Tenaga
listiknya menggunakan panel surya yang dapat dilihat di sekitar bangunan utama sekolah yang bernama Heart
of School yang terdiri dari 3 lantai. Sekolah ini juga menggunakan bio-gas yang terbuat dari kotoran hewan
untuk menyalakan kompor. Tambak udang tempat budidaya, sekaligus peternakan sapi dan hewan-hewan lain.
Ditambah lagi arena olahraga, laboratorium, perpustakaan, dll. Murid-muridnya pun belajar berinteraksi
dengan alam melalui beternak dan bercocok tanam.

Sehingga bangunan Green School Bali ini sudah menerapkan aspek aspek arsitektur berkelanjutan

You might also like