You are on page 1of 32

ALZHEIMER DISEASE

Oleh :
FIRNI DWI SARI

Pembimbing :
dr. Enny Lestari, Sp.S

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU


RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
DEFINISI
Alzheimer disease (AD) merupakan bentuk demensia yang
tersering. AD merupakan penyakit degeneratif dan progresif
pada otak yang menyebabkan defect spesifik pada neuron.
Adanya defect ini dapat mengakibatkan gangguan memori,
berpikir, dan tingkah laku

Penyakit Alzheimer ini ditemukan Alois Alzheimer pada


tahun 1907 pertama kali pada otak yang progresif, dan mati
sehingga mental berupa kepikunan fungsi-fungsi berbahasa,
berpikir.
Alois Alzheimer
Penyebab pertama
penderita demensia
adalah penyakit
alzheimer (50-60%)
dan kedua oleh
cerebrovaskuler
(20%).
Epidemiologi

Alzheimers disease (AD) merupakan penyebab demensia tersering pada


penduduk western

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali


dibandingkan laki-laki

Akhir-akhir ini dijumpai peningkatan jumlah kasus pada kelompok usia yang
lebih muda sekitar 40 50 tahun ). Prevalensinya 5-10% dari populasi warga
usia 60-65 tahun dan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun dan menjadi
30-50% di atas 85 tahun.
ETIOLOGI
Faktor genetik
perkembangan penyakit terjadi pada usia 30 dan
50 tahun, setengah dari kasus ini dilaporkan
terjadi mutasi pada gen yang mengkode protein
precursor amiloid, presenilin 1, atau presinilin 2
Beberapa penelitian tentang genetic
menyebutkan bahwa AD disebabkan oleh
generasi dan agregasi dari peptide amiloid,
yang berbentuk plak neuritic
cedera kepala, trauma berat pada kepala

pendidikan kurang (hipoaktivitas otak)

hipertensi, stroke

sindrom Down

ketergantungan alkohol

lingkar kepala yang kecil


PATOFISIOLOGI
Perubahan struktur otak
Perubahan struktur yang terlihat pada penderita
PA adalah :
- Atropi kortical
- Penurunan jumlah neurotransmite
asetilkolin dan neurotransmiter lainnya
- Terjadinya neurofibrillary
- Penumpukan plak beta amiloid ( gumpalan
protein ).
MANIFESTASI KLINIK
Perubahan psikiatrik dan neurologis
o Perubahan kepribadian
o Halusinasi dan waham
o Perubahan mood
o Perubahan kognitif (refleks primitif positif
pada 5-10%)
o Raksi katastrofik
Perjalanan penyakit dari AD
Korsakoff amnesic state lupa beberapa memori yang baru terjadi,
gangguan pada kemampuan integritas dan kognitif

Dysnomia melupakan kata-kata, beberapa nama dan biasanya


pasien baru akan dibawa ke neurologist saat dalam tahap ini

Visuospasial disorientation prosopagnosia (ketidakmampuan


mengenali wajah), tidak dapat mengingat jalan, dan lain-lain

Paranoid dan gangguan perubahan kepribadian psikosis, paranoid,


depresi dan iritabilitas
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Terdapatnya gejala demensia
Onset bertahap (insidious onset) dengan
deteriorasi lambat
Tidak adanya yang menyatakan bahwa kondisi
mental itu dapat disebabkan oleh penyakit
otak atau sistemik lain
Tidak adanya serangan apoplektik mendadak
NINCDS dan ADRDA
Demensia yang dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan klinis, Mini-Mental Scale, Blessed
Dementia Scale, atau pemeriksaan status mental
lain
Usia pasien (>40 tahun)
Deficit dari 2 atau 3 area kognitif yang bersifat
progresif, seperti bahasa, persepsi, dan skiil
motorik.
Tidak ada gangguan kesadaran.
Kelainan otak lain sudah disingkirkan
Diagnosis penyakit alzheimer ditunjang oleh:
Perburukan progresif fungsi kognisi spesifik
seperti berbahasa, ketrampilan motorik, dan
persepsi
ADL terganggu dan perubahan pola tingkah laku
Adanya riwayat keluarga, khususnya kalau
dikonfirmasikan dengan neuropatologi
Pada gambaran EEG memberikan gambaran
normal atau perubahan non spesifik seperti
peningkatan aktivitas gelombang lambat
Pada pemeriksaan CT Scan didapatkan atropi
serebri
Gambaran lain diagnosa penyakit alzheimer
setelah dikeluarkan penyebab demensia lainnya
terdiri dari:
Gejala yang berhubungan dengan depresi,
insomnia, inkontinensia, ilusi, halusinasi, emosi,
kelainan seksual, berat badan menurun
Kelainan neurologi lain pada beberapa pasien,
khususnya penyakit pada stadium lanjut dan
termasuk tanda-tanda motorik seperti
peningkatan tonus otot, mioklonus atau
gangguan berjalan
Terdapat bangkitan pada stadium lanjut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Neuropatologi
Pemeriksaan neuropsikologik
CT Scan dan MRI
EEG
PET (Positron Emission Tomography)
SPECT (Single Photon Emission Computed
Tomography)
Laboratorium darah
PENATALAKSANAAN
Menjaga kebugaran mental dan aktivitas belajar
Mempertahankan gaya hidup sehat.
Berhenti merokok dan minuman beralkohol.
Menjaga agar lingkungan sekitar tetap tenang dan
stabil
Bersosialiasi dengan orang lain
Memotivasi para lansia untuk melakukan pemeriksaan
medis secara berkala
Jika dijumpai gejala-gejala pikun/demensi maka
dilakukan pemeriksaan diri ke dokter.
Kelompok pendukung pelaku rawat (caregiver support
group) sangat menunjang penatalaksanaan yang
diberikan pada pasien.
PENATALAKSANAAN
Inhibitor kolinesterase
Thiamin
Nootropik
Klonidin
Haloperiodol
Acetyl L-Carnitine (ALC)
KOMPLIKASI
Pneumonia aspirasi
Inkontinensia
Dekubitus
PROGNOSIS
Progresivitas dari penyakit sangat bervariasi
Rata-rata 8 tahun (3-20 tahun)
AD primer dapat menyerang seseorang yang
berusia lebih dari 65 tahun
10 orang, 1 orang akan menderita AD
Rentan usia penderita AD adalah 65-85 tahun
TERIMA KASIH

You might also like