You are on page 1of 22

AVIAN INFLUENZA

Anindita Farhana Balqis


1410211178
DEFINISI
Avian influenza merupakan infeksi yang
disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1
(H=hemaglutinin; N=neuraminidase) yang pada
umumnya menyerang unggas (burung dan ayam).
Epidemiologi
Hongkong 1997, 18 orang 6 mati. Pertama kali
adanya penularan langsung dari unggas ke
manusia.
2003 peternakan unggas di Indonesia mengalami
KLB di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun kasus
avian influenza pada manusia baru didapatkan
pada bulan Juli 2005
April 2008 terdapat 382 kasus dengan kematian
241 pasien (63%)
Indonesia kasus terbanyak 133 pasien dengan
kematian 108 pasien (81%)
ETIOLOGI
virus influenza
famili : Orthomyxoviridae
Tipe A,B,C
influenza pada manusia virus H1N1, H2N2,
H3N2, virus avian H5N1
Sifat
Bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu
22o C dan >30 hari pada suhu 0o C.
Didalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas
yang sakit virus influenza dapat hidup lebih
lama, tetapi mati pada pemanasan 60o selama
30 menit, 56o C selama 3 jam dan 80o C selama
1 menit.
Virus akan mati dengan deterjen, desinfektan
misalnya: formalin cairan yang mengandung
iodine atau alkohol 70%
FAKTOR RESIKO
anak kecil
adanya pneumonia
menangani unggas sakit atau bangkai unggas
ternak.
menyembelih, mencabut bulu, atau menyiapkan
daging unggas sakit untuk dimasak.
bermain dengan unggas sakit atau bangkai
unggas yang sakit sebelumnya
PENULARAN
1. Penularan bisa terjadi dengan kontak
langsung dari unggas terinfeksi dan unggas
peka melalui saluran pernapasan,
konjungtiva, lendir dan tinja.
2. secara tidak langsung misalnya debu yang
mengandung virus, air minum, petugas,
peralatan kandang, sepatu, baju, kendaraan,
lalat juga mempunyai peranan dalam
menyebarkan AI
GEJALA PENYAKIT
1. Pada unggas
pial yang bengkak dan berwarna kebiruan
Perdarahan yang rata pada kaki unggas berupa bintik-
bintik merah biasa disebut dengan kaki kerokan
Adanya cairan dimata dan dihidung serta timbulnya
gangguan pernapasan
Keluarnya cairan dari rongga mulut
Timbul diare berlebihan
Cangkang telur lembek
Haus berlebihan
Tingkat ematian tinggi sekitar 50-100% dalam 2 hari
hingga 1 minggu
2. Pada manusia
ILI (Influenza Like Illness)
sefalgia
nyeri tenggorokan
mialgia
malaise
diare
konjungtivitis
Kelompok Resiko Tinggi
Kelompok yang perlu diwaspadai dan beresiko tinggi terinfeksi flu burung
adalah (DepKes RI, 2006) :

1). Pekerja peternakan atau pemprosesan unggas

2).Pekerja laboratorium yang memproses sampel pasien atau unggas


terjangkit

3).Pengunjung peternakan atau pemprosesan unggas (1 minggu terakhir)

4).Pernah kontak dengan unggas (ayam,itik,burung) sakit atau mati


mendadak yang belum diketahui penyebabnya dan atau babi serta produk
mentahnya dalam 7 hari terakhir

5).Pernah kontak dengan penderita AI konfirmasi dalam 7 hari terakhir.


DIAGNOSIS
Gejala Klinis
Pemeriksaan penunjang diagnostik
Pemeriksaan laboratorium leukopeni, limfopeni,
dan trombositopenia
Serologis
oImmunofluorescence (IFA) test : ditemukan antigen
positif dengan menggunakan antibodi monoclonal
Influenza A H5N1
oEnzyme Immunoassay (ELISA) untuk mendeteksi
H5N1 dengan cara mendeteksi antigen
Px Penunjang

LABORATORIUM
Kelainan laboratorium yang sering dijumpai adalah:
leukopeni, limfopeni, trombositopeni
MIKROBIOLOGI
Uji Real Time Nested PCR (Polymerase Chain Reaction)
untuk deteksi RNA virus dgn cara konvensional
Radiologik
Dapat ditemukan gambaran infiltrat di paru yang
menunjukkan bahwa kasus ini adalah pneumonia.
DIAGNOSIS
Kriteria defini kasus menurut WHO :
1. Kasus Suspek
2. Kasus Probabel
3. Kasus Terkonfirmasi
Alur diagnosis
menurut IDAI
Tatalaksana
Pengobatan harus dilakukan secepat mungkin tanpa
harus menunggu hasil laboratorium
stirahat,
peningkatan daya tahan tubuh,
pengobatan antiviral,
pengobatan antibiotik,
perawatan respirasi,
anti inflamasi,
immunomodulators.
TATALAKSANA
Terapi Antiviral
-Oseltamivir dan Zanamivir inhibitor
neuraminidase
- Amantadin dan Rimantadin penghambat
protein M2

Dosis Oseltamivir 75mg 2 kali perhari


(dewasa), 2mg/kgBB/kali diberikan 2 kali perhari
(anak-anak)
TATALAKSANA
Antibiotik
Bila ada infeksi sekunder/pneumonia inf
bakteri diperkirakan bila demam menetap atau
naik turun, atau terjadi perburukan kedaan klinis
lain.

Pengobatan untuk menghilangkan gejala yang


muncul: seperti demam, batuk, sesak napas.
PROGNOSIS
Tidak baik banyak yang berakhir dengan
kematian
Dari seluruh total kasus didunia 241 dari 382
pasien meninggal
Pencegahan
Imunisasi
Dianjurkan mulai dari >6 bulan
Untuk imunisasi primer pada <9tahun, 2kali
selang 1 bulan, selanjutkanya 1 tahun sekali
Secara intramuskular
Untuk pekerja peternakan dan pemotongan hewan
ada beberapa anjuran WHO (2006) yang dapat
dilakukan, yaitu :

mencuci tangan dengan sabun/desinfektan


baju pelindung, sarung tangan karet, masker, kaca
mata goggle dan juga sepatu boot.
Ruangan kandang perlu selalu dibersihkan
laporkan ke petugas kesehatan bila mengidap
gejala-gejala pernapasan, infeksi mata dan gejala
flu lainnya.
Dianjurkan pemberian vaksin influenza,
penyediaan obat anti virus dan pengamatan
perubahan secara serologi pada pekerja ini.

You might also like