Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1
KELAS 5-1
Krue Krue
Seumangat Seumangat
Anggota kelompok:
Teuku Dewo
Cut Anin
Tengku Iki
Pocut Rizka
Tuanku Dimas
Syafira Safila
Said Fizri
GAMBARAN UMUM ACEH
Sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas
alam.
01 02 03
ditemukannya makam Di antara makam raja- Malik al-Saleh adalah
raja-raja Samudera raja tersebut, nama baru Meurah
Pasai di kampung terdapat nama Sultan Silu setelah ia masuk
Geudong, Aceh Utara Malik al-Saleh, Raja Islam, dan merupakan
Samudera Pasai sultan Islam pertama
di Indonesia
UPACARA KEAGAMAAN DI ACEH
Keumaweueh
Kelahiran Bayi
Upacara Adat Peucicap
Peutron Aneuk
Menyerahkan Anak Ketempat Pengajian
Upacara Sunat Rasul (Khitan)
Pertunangan Menjelang Pernikahan
Ba Ranub Kong Haba
Upacara Adat Perkawinan (Woe Linto)
Mampleue (Mempelai) Woe Linto
Upacara Sesudah Mampleue
Tueng Dara Baro
3 sistem nilai masyarakat aceh: Wahyu Allah Swt,
Hadis Rasulullah Saw, Hadih Maja
HADIH MAJA,
SERTA SISTEM hadih maja yaitu peribahasa yang sesungguhnya
menggambarkan jati diri/watak dari masyarakatnya
NILAI &
PANDANGAN Dalam pandangan hidup orang Aceh pemimpin
merupakan orang yang paling berat
HIDUP tanggungjawabnya.
Lampoh mupageue, umong mupitak
MASYARAKAT Nanggroe meusyarak maseng na raja
ACEH
Lagee mon tuha
Geulupak, tapeh keunan bandum
Sistem Kemasyarakatan
1. Bahasa
Menurut Asyik, bahasa Aceh berasal dari
turunan rumpun bahasa Austronesia.
Bahasa Aceh asli yang mirip dengan
bahasa campa atau Indo Cina
diperkirakan ada sebelum
berkembangnya bahasa melayau. Saat
ini Bahasa Aceh menjadi bahasa ibu di
sebagian besar pedesaan wilayah Aceh
dan terdiri atas beberapa dialek
Mukim
Gampong
2. Lembaga Adat
Majelis adat Aceh adalah organisasi tertinggi
dalam hirarki lembaga adat di Nangroe Aceh
Darussalam. Majelis adat Aceh bertugas
membantu Wali Nanggroe Aceh dalam
membina, mengkoordinir lembaga-lembaga
adat lainnya :
Imeung mukim adalah pemimpin mukin yang
dipilih oleh musyawarah muim.
Keuchik adalah pemimpin gampong yang
dipilih langsung oleh penduduk gampong
melalui pemilihan yang demokrasi.
Tuha peut adalah legislatif gampong yang
dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris
Tuha lapan pada tingkat gampong dan mukim
dapat dibentuk tuha lapan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan masyarakat.
Imeum meunasah dipilih dalam musyawarah
gampong.
Panglima laot Aceh dipilih dalam musyawarah
Berdasarkan pendekatan historis,
lapisan masyarakat Aceh yang menonjol
dapat dikelompokkan dalam dua
kelompok
Golongan umara (Teuku). Umara dapat
diartikan sebagai sebagai pejabat
pelaksana pemerintah dalam satu unit
wilayah kekuasaan. Pejabat dalam
struktur pemerintahan di Aceh pada
masa dahulu dikenal sebagai lapisan
pemimpin adat, beberapa gelar yang ada
dalam masyarakat umara adalah,
Tuanku, pocut, Teuku, Laksamana,
Uleebalang, Cut, Panglima sagoe,
Replika pesawat
indonesia
pertama di
lapangan Blang
Padang Banda
Aceh
3. Konflik Aceh dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
a) Proklamasi kemerdekaan indonesia dan pernyataan Aceh yang turut
mendukung kemerdekaan.
b) kondisi negara terus labil memunculkan kembali gagasan melepaskan
diri dari RI. Daud Beureueh menentang ide ini dan berkampanye kepada
seluruh rakyat, bahwa Aceh adalah bagian RI. Sebagai tanda bukti
Daud Beureueh berhasil mengumpulkan dana rakyat 500.000 dolar AS
untuk disumbangkan kepada bangsa Indonesia. Uang tersebut diberikan
kepada ABRI 250 ribu dolar, 50 ribu dolar untuk perkantoran
pemerintahan negara RI, 100 ribu dolar untuk pengembalian
pemerintahan RI dari Yogyakarta ke Jakarta, dan 100 ribu dolar
diberikan kepada pemerintah pusat melalui AA Maramis. Aceh juga
menyumbang emas untuk membeli obligasi pemerintah, membiayai
c) janji Soekarno pada 16 Juni 1948 bahwa Aceh akan
diberi hak mengurus rumah tangganya sendiri sesuai
syariat Islam tak juga dipenuhi.
d) Propinsi Aceh dilebur ke Propinsi Sumatera Utara.
e) Daud Beureueh pun menggulirkan ide pembentukan
Negara Islam dengan menyatakan bergabung dan
mengakui NII Kartosuwiryo. Rakyat Aceh yang
notabene Islam, mendukung sepenuhnya ide NII itu.
Tentara NII pun dibentuk, bernama Tentara Islam
Indonesia (TII). Lantas, terkenal-lah pemberontakan
DI/TII di sejumlah daerah.
f) Pada 1955 telah terjadi pembunuhan masal oleh TNI.
Sekitar 64 warga Aceh tak berdosa dibariskan di
lapangan lalu ditembaki. Aksi ini mengecewakan tokoh
g) selanjutnya faktor ekonomi yang
berwujud ketidakadilan dan
ketimpangan ekonomi antara pusat
dengan daerah. Pada era Soeharto,
Aceh menerima 1% dari anggaran
pendapatan nasional, padahal Aceh
memiliki kontribusi 14% dari GDP
Nasional. Terlalu banyak pemotongan
yang dilakukan pusat dari hasil
produksi dari Aceh. Meningkatnya
tingkat produksi minyak bumi yang
dihasilkan Aceh pada 1970-an dan
1980-an dengan nilai 1,3 miliar US
Dolar tidak memperbaiki kehidupan
sosial ekonomi masyarakat Aceh.
h) Awalnya, gerakan ini terdiri dari sekelompok intelektual yang merasa
kecewa atas model pembangunan di Aceh. Kelompok intelektual ini
berasumsi bahwa telah terjadi kolonialisasi Jawa atas masyarakat dan
kekayaan alam di Aceh. Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat,
kalangan pemuda, serta tokoh-tokoh agama di Aceh, Hasan Tiro
mereproduksi gagasan anti-kolonialisasi Jawa. Gagasan-gagasan Hasan
Tiro ini semakin memuncak setelah pemerintah orde baru meng-eksplorasi
kekayaan gas alam dan minyak bumi di Aceh Utara sejak awal 1970-an.
Perdamaian Aceh dengan
Indonesia MOU Helsingki
Kenduri Blang
8. Alasan Orang Aceh
tidak menyukai orang
Jawa
Belanda dan Orang Jawa Menyerang Aceh
Janji kepada rakyat Aceh yang diingkari
Aceh pernah berjasa besar bagi bangsa Aceh Dijadikan DOM oleh Presiden Soeharto
Sistem Kesenian
Seni Tari Aceh
Tari Ula-ula Lembing Tari Mesekat
Tari Rapai Geleng pertama kali dikembangkan Tari Ranup Lampuan dalam bahasa Aceh,
pada tahun 1965 di Pesisir Pantai Selatan. berarti sirih dalam puan. Puan adalah
Rapai adalah salah satu alat tabuh seni dari
Aceh. Nama Rapai diadopsi dari nama Syeik tempat sirih khas Aceh. Tarian ini
Ripai yaitu orang pertama yang ditarikan oleh para wanita. Tarian ini
mengembangkan alat musik pukul ini. Tari
Rapai geleng dilakukan dengan memainkan biasanya akan dibawakan untuk
Rapai disertai gerakan tarian yang penghormatan dan penyambutan tamu
melambangkan sikap keseragaman dalam hal
kerjasama, kebersamaan, dan penuh secara resmi.
kekompakan dalam lingkungan masyarakat.
Biasanya yang memainkan tarian ini adalah 12
orang laki-laki.
Seni Tari Aceh
Tari Rateb Meuseukat Tari Seudati
Tari Rateb Meuseukat banyak Tari Seudati adalah tarian yang berasal
berkembang di Meudang Ara Rumoh dari Provinsi Aceh. Seudati berasal dari
Baro di Kabupaten Aceh Barat Daya. kata Syahadat, yang berarti
Nama Rateb Meuseukat berasal dari
bahasa Arab yaitu Rateb asal kata ratib saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada
artinya ibadat dan meuseukat asal kata Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad
sakat yang berarti diam. Isi dan utusan Allah. Tarian ini juga termasuk
kandungan syairnya terdiri dari kategori Tribal War Dance atau Tari
sanjungan dan puji-pujian kepada Allah Perang, yang mana syairnya selalu
dan sanjungan kepada Nabi, dimainkan membangkitkan semangat pemuda Aceh
oleh sejumlah perempuan dengan untuk bangkit dan melawan penjajahan.
pakaian adat Aceh.
Seni Tari Aceh
Tari Likok Pulo Tari Saman
Tari Pho adalah tari yang berasal dari Tari Laweut adalah tari yang berasal dari
Acih. Perkataan Pho berasal dari kata Pidie dan berkembang di seluruh Aceh.
peubae, yang artinya meratoh atau
meratap. Pho adalah panggilan Laweut berasal dari kata Selawat,
penghormatan dari rakyat hamba kepada sanjungan yang ditunjukkan kepada
Yang Mahakuasa. Tarian ini dibawakan junjungan Nabi Muhammad SAW.
oleh para wanita, yang biasanya
dilakukan pada kematian orang besar Sebelum sebutan laweut dipakai,
dan raja-raja. Sejak berkembangnya pertama kali Akoon (seudati Inong).
agama Islam, tarian ini tidak lagi Laweut ditetapkan namanya pada Pekan
ditonjolkan pada waktu kematian, dan Kebudayaan Aceh II.
telah menjadi kesenian rakyat yang
sering ditampilkan pada upacara-upacara
adat.
Alat Musik Tradisional Aceh
Arbab Bangsi Alas
Canang adalah alat musik tradisional Serune Kalee adalah alat musik
Aceh yang bentuknya menerupai
kenong atau gong kecil. Canang instrumen tiup sejenis clarinet yang
terbuat dari bahan kuningan. Canang terdapat di daerah Pidie, Aceh Utara,
sering dijumpai dalam keseharian Aceh Besar, dan Aceh Barat. Alat ini
masyarakat Tamiang, Aceh, Gayo, dan terbuat dari kayu. Alat ini biasanya
Alas. Masing-masing daerah memiliki digunakan bersama-sama dengan
sebutan yang berbeda untuk alat
musik ini. Canang menghasilkan nada genderang clan rapai dalam upacara-
melodis. upacaramaupun dalam mengiringi tarian-
tarian tradisional.
Alat Musik Tradisional Aceh
Rapai Geundrang
Rapai adalah instrumen ritmis yang dibuat dari Geundrang memilki bentuk tak ubah
bahan kayu dan kulit lembu. Rapai dimainkan seperti gendang pada umumnya. Alat ini
dengan cara dipukul menggunakan telapak
tangan. Diperkirakan alat ini berasal dari Irak. dimainkan dengan cara dipukul bagian
Rapai berdasarkan fungsinya dibedakan membrannya menggunakan telapak
menjadi enam jenis, yaitu Rapai Pasee, Rapai
Daboih, Rapai Geurimpheng, Rapai Pulot, tangan atau kayu pemukul. Geundrang
Rapai Anak, dan Rapai Kisah. Dalam berfungsi sebagai pengatur alunan nada
peruntukkannya instrumen ini dapat
dimainkan secara tunggal sebagai pengiring dari suatu pertunjukan orkestra Serune
tarian maupun sebagai pelengkap dalam Kalee. Alat ini termasuk contoh alat
pertunjukan orkestra Serune Kalee. musik ritmis yang mampu melengkapi
tempo musik khas suku Aceh.
Alat Musik Tradisional Aceh
Tambo Taktok Trieng
Tambo adalah sebuah bedug besar yang Taktok Trieng adalah alat musik
menghasilkan bunyi jika dipukul
menggunakan pemukul kayu. Tambo tradisional Aceh yang berbentuk dan
terbuat dari pohon iboh (bak oboh), kulit berfungsi seperti kentongan. Alat musik
lembu, dan tali rotan. Di masa silam ini terbuat dari batang bambu besar
fungsi tambo adalah sebagai sarana dengan lubang di salah satu bagiannya.
untuk mengumpulkan masyarakat di
Menasah agar mau melaksanakan sholat Alat ini dimainkan dengan dipukul
berjamaah. DI masa sekarang, posisi menggunakan kayu. Alat musik ini
tambo sudah sulit diketemukan karena memiliki fungsi sebagai sarana informasi
terganti oleh microphone.
di balai pertemuan, Meunasah (masjid),
atau sebagai pengusir burung di sawah.
Alat Musik Tradisional Aceh
Bereguh Celempong
Cue (langkitang) dan kleung (lokan) adalah dua jenis binatang molluaca
(lunak) yang digemari oleh masyarakat adat Aceh. Binatang tersebut hidup
di dasar kuala. Di daerah-daerah tertentu seperti Suak Seumaseh,
Kualabatu, terdapat orang-orang yang kerjanya pergi menyelam
mengambil kleung dan Cue untuk dijual di samping dimakan.
Dalam masyarakat adat Aceh dan Jame terdapat juga sekelompok orang
yang mata pencahariannya menjajaikan, di daerah adat Aceh disebut
mageungkot dan di daerah adat Jame disebut mugelauk. Para pemuge ini
dengan berkendaraan sepeda yang dibelakangnya terdapat
raga ungkot (ikan) sudah siap menunggu pukat yang berlabuh atau perahu
kail. Ikan yang mereka beli pada penangkap ikan tadi dibawa untuk diedar,
dilever kepada konsumen dikampung-kampung.
Membelah papan & Memanjat kelapa
KELEWANG
SIWAH
SIKIN
SIKIN RENCONG
PERISAI AWE PERISAI TEUMAGA
Hadih Maja
Hadih maja
Adat bak Poteu Meureuhm, huktn bak Syjah Kuala,
Kanun bak Putroe Phang, reusam bak Laksamana.
Adat pada paduka Almarhum, hukum pada Teungku Syiah
Kuala, Undang-Undang puteri Pahang, adat kebiasaan
pada Laksamana. Maksudnya : adat istiadat yang tidak
dalam hukum, diatur oleh Sultan (Iskandar Muda),
sedangkan hukum kenegaraan Islam diatur oleh Ulama
(Teungku Syiah Kuala).
Hadih maja
Banja ub jiplueng, bulueng ub jiteuka.
(Baris sebesar larinya, hak (bagian) sebesar
datangnya).
Maksudnya : sesuatu pekerjaan itu harus
berjalan atau dilakukanmenurut kebiasaan
yang wajar.
Hadih maja