You are on page 1of 17

TRAUMA OKULI

Oleh :
Victor William Kalaena

Pembimbing Klinis :
Dr. Kaharuddin Asta, Sp.M
PENDAHULUAN

Trauma okuli merupakan tindakan sengaja maupun


tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan pada
mata.
Trauma okuli trauma tumpul, trauma tembus bola
mata, trauma kimia, trauma radiasi.
Epidemiologi Trauma Okuli: Dunia 1,6 juta orang
mengalami kebutaan, 2,3 juta mengalami penurunan
fungsi penglihatan bilateral, dan 19 juta mengalami
fungsi penglihatan unilateral
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien :
Nama : Tn. Rifaldi
Usia : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ds. Sarambaya, Kab. Donggala
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien rujukan dari RS Kabelota dengan trauma
okuli (D) dan ruptur iris (D).
- Wajah dan mata kanan pasien tertimpah durian
jatuh
- Mata kanan pasien terasa nyeri, merah, berair dan
kabur penglihatan

Riwayat Penyakit Mata Sebelumnya:


Pasien belum pernah mengalami hal serupa
Riwayat penggunaan kacamata : Disangkal
Riwayat penggunaan obat tetes mata : Disangkal

Riwayat penyakit mata keluarga :


Tidak ada keluarga pasien yang menderita hal
serupa
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan fisik :
Status Generalisata :
KU : Sakit Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : T/D : 120/70 mmHg, N : 82x/menit, R :


22x/menit
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGY
Oculi Dextra Oculi Sinistra
Visus 5/20 5/5
Edema Palpebra Ada Tidak ada
Silia Sekret tidak ada Sekret tidak ada
Konjungtiva Hiperemis (+), Injeksi Konjungtiva (+), Hiperemis (-), Injeksi Konjungtiva (-),
Injeksi Siliar (+) Injeksi Siliar (-)

Bola Mata Ortoforia Ortoforia


Gerakan Bola Mata Tidak ada hambatan ke segala arah Tidak ada hambatan ke segala arah

Lapang Pandang Sulit dinilai Normal


Kornea Laserasi (+) Jernih
Bilik Mata Depan Hyphaema (+) Dalam
Iris Iridodialisis (+) Bulat, coklat, kripte (+)
Nyeri tekan Ada Tidak Ada
Massa Tumor Tidak Ada Tidak Ada
Tonometri Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Tes Buta Warna Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Oftalmoskop Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Slit Lamp Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
LAPORAN KASUS
Laserasi kornea
Prolaps Iris

Hifema Hiperemis
LAPORAN KASUS

Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin :

RBC : 5,17 106/mm3

HB : 15,4 g/dL

HCT : 44,1 %

WBC : 6,7 103/mm3

HbsAg : negatif (-)


LAPORAN KASUS
Resume
Pasien laki-laki usia 16 tahun masuk dengan
Mata kanan pasien terasa nyeri, merah, berair dan kabur
penglihatan setelah tertimpa durian
Pada pemeriksaan fisik kondisi umum sakit sedang dan
kesadaran compos mentis.
TTV menunjukkan T/D : 120/70 mmHg, N : 82x/menit, R :
22x/menit.
Pemeriksaan oftalmology didapatkan kelainan pada mata
kanan : visus 5/20, Hiperemis konjungtiva (+), Injeksi
Konjungtiva (+), Injeksi Siliar (+),Hyphaema pada bilik
mata depan, iridodialisis serta nyeri tekan.

Diagnosis
Laserasi kornea + Prolaps iris okuli dekstra e.c trauma
tumpul okuli
LAPORAN KASUS

Penatalaksanaan
Pembedahan : Suture kornea + iridektomi +
parasintesis okuli dekstra
Medikamentosa :

IVFD RL 20 tpm

Injeksi Cefotaxim 2x 1 gr

Tetes mata antibiotik ofloxacin 6 x sehari


PROGNOSIS

OD OS

Qua at vitam Dubia at bonam Bonam

Qua at fungsionam Dubia at bonam Bonam

Qua at sanationam Dubia at bonam Bonam

Qua at
Dubia at bonam Bonam
kosmetikum
FOLLOW UP
Post Op
Terapi :
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Cefotaxim 2x 1 gr IV
Injeksi ketorolac 2x1 amp IV
Injeksi transamin 2x1 amp IV
Tetes mata antibiotik ofloxacin 6 x sehari

26/7-2014 (post op H1)


Keluhan : nyeri pada mata kanan, penglihatan kabur
Pemeriksaan oftalmology (OD) : Visus: 2/60.
Pemeriksaan slit lamp : Kornea edema (+), bekuan darah bilik
mata depan (+), luka operasi baik
Terapi :
Antibiotik oral : Ciprofloksasin 2x1
Analgetik oral : paracetamol 3x1
Anti perdarahan : Transamin 2x1
Tetes mata antibiotik ofloxacin 6 x sehari
FOLLOW UP

27/7-2014 (post op H2)


Keluhan : nyeri pada mata kanan, penglihatan
kabur
Pemeriksaan oftalmology (OD) : Visus: 1/60.

Terapi :

Antibiotik oral : Ciprofloksasin 2x1

Analgetik oral : paracetamol 3x1

Anti perdarahan : Transamin 2x1

Tetes mata antibiotik ofloxacin 6 x sehari


PEMBAHASAN

penurunan visus pada mata kanan disebabkan


adanya laserasi dan edema pada kornea
hematoma palpebra pecahnya pembuluh darah
palpebra
mata merah pecahnya pembuluh darah arteri
konjungtiva dan arteri episklera
hifema (perdarahan bilik mata depan) yang dapat
terjadi bersama dengan iridodialisis (robekan pada
pangkal iris yang menyebabkan perubahan bentuk
iris) memberi keluhan nyeri pada mata dan
penurunan penglihatan pasien
TERAPI
Terapi medikamentosa
antibiotik berspektrum luas (neosporin, kloramfenikol
dan sulfasetamid tetes mata)
Pemberian analgetik

Terapi pembedahan
suture kornea sebagai penanganan laserasi kornea

iridektomi dilakukan dengan cara reposisi pangkal iris


yang terlepas
mengatasi hifema dilakukan parasentesis
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

You might also like