You are on page 1of 40

CYBERSECURITY, RISK MANAGEMENT AND

FINANCIAL CRIME
BANGLADESH BANK
(The Central Bank of Bangladesh)
CYBERSECURITY
Cyber Security
Pengertian

Cyber
Security
Tujuan
Cybercrime di Indonesia

Pencemaran nama baik 30%


Kejahatan pencurian data (hacking) dan
kejahatan cyber lainnya 30%
Pencurian data 40%
Dampak Cybercrime terhadap Bisnis
Perusahaan
1. 22 persen dari organisasi yang diserang kehilangan pelanggan 40 persen
dari mereka kehilangan lebih dari 20 persen basis pelanggan
2. 29 persen kehilangan pemasukan, dengan 38 persen dari mereka kehilangan
lebih dari 20 persen pemasukan
3. 23 persen dari organisasi yang diserang kehilangan kesempatan bisnis, dengan
42 persen dari mereka mengalami kehilangan lebih dari 20 persen
Jenis Serangan dan Gangguan Keamanan
Jaringan Komputer

Modification

Tipe serangan
system keamanan Interception
Fabrication
jaringan computer

Interruption
Jenis Gangguan Keamanan
Jaringan

Carding, yaitu pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang


Physing, yaitu berupa pemalsuan terhadap data resmi.
Deface, yaitu perubahan terhadap bentuk atau tampilan website.
Hacking, yaitu perusakan pada infastruktur jaringan komputer yang sudah
ada.
Ancaman Keamanan Jaringan

Ancaman Fisik Ancaman


dan
serangan
terhadap
keamanan
Ancaman Logic jaringan
Internet Security Threat Report
Symantec Corporations 2016
Internet Security Threat Report
Symantec Corporations 2016
Internet Security Threat Report
Symantec Corporations 2016
Internet Security Threat Report
Symantec Corporations 2016
Dampak Negatif yang Timbul dari
Keamanan Komputer

Menurunnya nilai transaksi melalui internet terhadap E-Commerce


Menurunnya tingkat kepercayaan dalam melakukan komunikasi dan transaksi
melalui media online.
Merugikan secara moral dan materi bagi korban yang data-data pribadinya
dimanipulasi.
Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack. DoS attack
merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang,
crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan.
Ddos Attack Q4 2016
Ddos Attack
Q1-Q4 2016
Cybercrime

Cybercrime
Aktivitas kejahatan yang dilakukan di dunia maya.
Kejahatan ini dilakukan dengan komputer atau jaringan
komputer yang menjadi alat, sasaran atau tempat kejadian
kejahatan tersebut.
Sejarah dan Perkembangan Cybercrime
1998 Richard Pryce
(Data stream Cowboy)
Contoh Kasus Cybercrime di
Indonesia

wwwklik-
bca.com klikbac.com

http://www.klikbca.com kilkbca.com

klickca.com
clikbca.com
Karakteristik dari Cybercrime
Cybercrime memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:
Ruang lingkup kejahatan bersifat global.
Cybercrime seringkali dilakukan secara lintas negara. Hal tersebut merupakan
salah satu karakteristik dari aktivitas internet yang berlalu lalang secara lintas
negara. Dan sekaligus mempermudah kejahatan yang terjadi melalui dunia
maya yang tidak mudah tersentuh oleh hukum.
Macam-macam Cybercrime
Unauthorized Acces to Computer System and Service

Aktivitas Illegal Contents


Data Forgery, etc

Cybercrime sebagai suatu tindakan kejahatan


Motif murni
Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-abu

dilakukan untuk menyerang individu


Sasaran dilakukan untuk menyerang hak cipta (hak milik)
dilakukan untuk menyerang pemerintah
Data Breach 2016
Sumber: Statista.Com
Financial Crime
International Organization
Financial Action Task Force (FATF):
1. Recomendation to Strengthen National Legal System;
2. Recomendation to Strengthen Customer Due Deligent Reporting of Suspicious
Transactions,Regulation and Supervision;
3. Recomendation to Strengthen International and Other Measures; and
4. Recomendation to Strengthen International Cooperation and Mutual
5. Assistance Measures.
Risk Management On Cybercrime

VPN (Virtual
Autentikasi Enkripsi Private
Network)

DMZ (De-
Militerized
Zone)
Pengamanan Sistem Jaringan Perusahaan

Antivirus
Update computer
Jangan sembarang browsing
Firewall
Risk Management
Chinn, Kaplan & Weinberg (2014)

Prioritaskan aset informasi berdasarkan risiko bisnis.


Menyiapkan metode perlindungan yang berbeda-beda berdasarkan kepentingan
masing-masing aset informasi.
Proaktif menemukan ancaman serangan.
Lakukan uji sistem keamanan cyber secara terus-menerus untuk meningkatkan
respons apabila muncul insiden penyerangan.
Beri pemahaman kepada setiap karyawan perusahaan ihwal betapa pentingnya aset
informasi.
Undang-Undang Cybercrime
di Indonesia
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi
Elektronik (ITE) 21 April 2008
a. Pasal 27 UU ITE tahun 2008
b. Pasal 28 UU ITE tahun 2008
c. Pasal 29 UU ITE tahun 2008
d. Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3
Undang-Undang Cybercrime
di Indonesia
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi
Elektronik (ITE) 21 April 2008
e. Pasal 33 UU ITE tahun 2008
f. Pasal 34 UU ITE tahun 2008
g. Pasal 35 UU ITE tahun 2008
KUHP - Cybercrime
di Indonesia
Kitab Undang - Undang Hukum Pidana:
a. Pasal 303 KUHP
b. Pasal 311 KUHP
c. Pasal 335 KUHP
d. Pasal 362 KUHP
e. Pasal 378 KUHP
f. Pasal 406 KUHP
BANGLADESH BANK
(The Central Bank of Bangladesh)
KASUS BANGLADESH BANK
Pada Bulan Februari 2016, jaringan SWIFT mengeluarkan perintah untuk
mencuri US$ 951 juta atau lebih dari Rp 12,5 triliun dari Bangladesh Bank,
(Bank Sentral Bangladesh). Lima transaksi yang dikeluarkan oleh hacker,
senilai $ 101 juta dan ditarik dari rekening Bank Bangladesh di Federal Reserve
Bank of New York, dengan rincian $ 20 juta ditelusuri ke Sri Lanka (berhasil
dikembalikan) dan $ 81 juta ke Filipina (sekitar $ 18 juta berhasil
dikembalikan) . Federal Reserve Bank of New York memblokir tiga puluh
transaksi yang tersisa, sebesar $ 850 juta, atas permintaan Bank Bangladesh.
Dridex Malware teridentifikasi digunakan di dalam kejahatan cyber tersebut.
KASUS BANGLADESH BANK
Para pelaku berhasil masuk ke jaringan komputer Bangladesh Bank, mengamati
bagaimana transfer dilakukan, dan mendapatkan akses untuk melakukan transfer
pembayaran. Mereka melakukan otorisasi terhadap tiga puluh permintaan ke Federal
Reserve Bank of New York untuk mentransfer dana dari rekening Bank Bangladesh ke
rekening di Sri Lanka dan Filipina dan hanya lima permintaan yang berhasil.
Tiga puluh transaksi senilai $ 851 juta ditandai oleh sistem perbankan untuk
diperiksa, tetapi lima permintaan diberikan; $ 20 juta untuk Sri Lanka (berhasil
dikembalikan), dan $ 81 juta ke Filipina dan memasuki sistem perbankan negara di
Asia Tenggara pada tanggal 5 Februari 2016. Uang ini dicuci melalui kasino dan
beberapa kemudian dipindahkan ke Hong Kong.
KASUS BANGLADESH BANK
Nilai $ 20 juta yang ditransfer ke Sri Lanka dimaksudkan oleh hacker untuk dikirim
ke Shalika Foundation, sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Sri Lanka. Para
hacker melakukan kesalahan dalam pengejaan "Foundation" menjadi Fundation
dalam permintaan mereka untuk mentransfer dana. Kesalahan pengejaan ini
dicurigai oleh Deutsche Bank (Routing Bank), yang yang menahan laju transaksi
hacker setelah meminta klarifikasi dari Bangladesh Bank. Pan Asia Bank yang
berbasis di Sri Lanka yang awalnya memperhatikan transaksi tersebut dikarenakan
nilai transaksi tersebut yang terlalu besar untuk sebuah negara seperti Sri Lanka. Pan
Asia Bank adalah salah satu yang disebut transaksi anomali untuk Deutsche Bank
KASUS BANGLADESH BANK
Uang ditransfer ke Filipina dan didepositokan kembali ke dalam lima akun
terpisah di Rizal Commercial Banking Corporation (RCBC). Akun tersebut
ditemukan menggunakan identitas fiktif. Dana tersebut kemudian ditransfer
ke broker valuta asing yang akan dikonversi ke peso Filipina, lalu kembali ke
RCBC dan dikonsolidasikan ke dalam akun dari pengusaha Cina-Filipina.
Konversi terjadi dari tanggal 5 Februari 2016 sampai dengan 13 Februari
2016. Selain itu ditemukan juga empat akun US Dollar dibuka di RCBC di 15
Mei 2015, dan tidak disentuh hingga 4 Februari, 2016 (tanggal transfer dari
Federal Reserve Bank of New York dibuat).
KASUS BANGLADESH BANK
Pada tanggal 8 Februari, 2016, selama Tahun Baru Imlek, Bank Bangladesh
melalui SWIFT menginformasikan RCBC untuk menghentikan pembayaran,
mengembalikan dana, dan "membekukan dan menahan dana" jika dana
sudah ditransfer.
Pada tanggal 16 Februari 2016, Gubernur Bank Bangladesh meminta
bantuan Bangko Sentral ng Pilipinas dalam pemulihan $ 81 juta, dan
mengatakan bahwa instruksi pembayaran SWIFT yang dikeluarkan RCBC
pada 4 Februari 2016 adalah palsu.
KASUS BANGLADESH BANK
CYBERSECURITY
How Bangladesh Bank's SWIFT software
was hacked with malware

You might also like