You are on page 1of 8

What’s Stifling the Creativity

at CoolBurst

Kelompok
Layar Aldo Jatmiko
Hery Budi Setiawan

KK BTN
CoolBurst Profile
Latar Belakang
CoolBurst merupakan perusahaan pembuat jus buah yang berlokasi di Miami,
USA. Selama bertahun-tahun beroperasi, manajemen selalu menerapkan
budaya organisasi yang sama. Ide Sam Jenkins sebagai marketing director
untuk kemajuan perusahaan tidak diterima dan akhirnya memutuskan untuk
bergabung dengan pesaing.
Saat ini Luisa Reboredo sebagai CEO baru harus mulai memikirkan
bagaimana cara agar CoolBurst dapat bertahan dimasa yang akan datang.

Kondisi perusahaan:
Pendapatan tahunan terhenti pada angka $ 30juta, dan laba perusahaan tidak
pernah naik dalam 4 tahun terakhir.

Akar permasalahan:
Manajemen CoolBurst masih mempertahankan budaya perusahaan lama,
tanpa memperhatikan lingkungan organisasi yang terus berubah.
Faktor-faktor penghambat:
• Struktur perusahaan
vertical hierarchy antar departemen, kebanyakan pekerja sudah bekerja
sejak awal berdirinya perusahaan.
• Kebijakan perusahaan
terdapatnya pembatasan wilayah pemasaran dan target pasar (restoran dan
sekolah). Hanya memiliki 3 pilihan rasa (apel, anggur dan cranberry)
• Kebiasaan dan prosedur
terbiasa dengan kegiatan rutin, manajemen kurang memperhatikan ide baru
dari karyawan
• Sistem kompensasi
tidak ada penghargaan atas kreativitas karyawan
• Budaya
budaya kerja yang kaku dan tidak berubah selama bertahun-tahun
• Manajemen
gaya kepemimpinan yang tidak mendukung kreativitas

COMFORT ZONE
CoolBurst Company Life Cycle
Perilaku perusahaan pada tahap maturity:
• Kualitas komunikasi menjadi berkurang
• Terjadi stagnansi, mempertahankan perilaku dan kebiasaan lama
• Menolak inovasi
• Menghindari pengambilan resiko
• Moral maupun semangat bekerja menjadi berkurang
• Mengabaikan ancaman dari pesaing
Analisis SWOT
Strength
• Efficiency set of system
• Sentralisasi kreativitas dalam pemasaran dan produksi
• Sudah memiliki market share yang kuat

Weakness:
• Kenyamanan dan mempertahankan cara lama
• Kurangnya inovasi
• Kurang memperhatikan value
Analisis SWOT (2)
Opportunity:
• Cool bursts telah memiliki pegawai yang berpengalaman

Threat:
• Pesaing mempekerjakan Jenkins dan memproduksi Mango Tango
• Munculnya produk Drinks-Up
Solusi :
a. Luisa harus mampu merubah budaya dalam perusahaan dimulai
dengan menumbuhkan budaya komunikasi yang terbuka dan lebih
menghargai pendapat termasuk diantaranya meyakinkan jajaran
top management lain untuk mendukungnya.
b. Luisa harus mampu mengkomunikasikan positioning perusahaan
dan rencana bisnis perusahaan menghadapi persaingan yang saat
ini dihadapi
c. Encourage visioning, misalnya mengajak karyawan untuk berpikir :
• Bagaimana pandangan konsumen dan competitor terhadap
Cool Burst
• Akan menjadi seperti apa perusahaan pada 5 tahun yang akan
datang.
d. Secara bersama merumuskan rencana perubahan (milestone) dan
komitmen bersama
SOLUSI
e. Manajemen berkomitmen terhadap perubahan, misalnya saja
dengan melakukan mempromosikan pangkat carol velez. Hal ini
dapat memberikan kesan bahwa manajemen saat ini telah
berubah dan lebih terbuka terhadap ide-ide perubahan yang
membangun.
f. Melakukan program-program yang mendorong munculnya ide-ide/
inovasi baru misalnya innovation award, idea box, dll yang
didukung dengan system reward
g. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung
timbulnya kreatifititas, missal :
• Flexitime
• Dresscode
• Outbound
h. Merekrut orang-orang baru yang mampu membawa pemikiran
baru.

You might also like