You are on page 1of 36

BM418

PSAP NO. 07
AKUNTANSI AKTIVA TETAP

1
PERAN ASET TETAP
 Bagian utama aset pemerintah, dan signifikan dalam penyajian
Neraca
 Pencatatan hasil terutama dari Belanja Modal (capital expenditures)
 Pembedaan antara current dan capital expenditures sangat penting
untuk tujuan analisa, transparansi dan pengambilan keputusan, yaitu
antara lain:
a. untuk menilai belanja operasi pemerintah dan effisiensi kegiatan
pemerintah
b. belanja investasi/modal akan menimbulkan aliran cost dan benefit di
masa datang, untuk membedakan dengan belanja yang mempunyai
pengaruh berbeda dalam jangka pendek.
c. Dalam membangun anggaran berbasis kinerja memerlukan pemisahan
antara running cost dan capital expenditures.
d. Kekurang perhatian (lack of focus) atas investasi/modal akan
menimbulkan kelemahan (shortsightedness) dalam formulasi kebijakan
22
DEFINISI ASET TETAP
 Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
 Termasuk : aset tetap yang dimiliki oleh entitas
pelaporan tetapi dimanfaatkan oleh pihak lain dan hak
atas tanah
 Tidak termasuk : aset yang dikuasai untuk dikonsumsi
dalam operasi pemerintah

33
KLASIFIKASI ASET TETAP

 Tanah
 Peralatan dan Mesin
 Gedung dan Bangunan
 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
 Aset Tetap Lainnya
 Konstruksi dalam Pengerjaan

44
PENGAKUAN ASET TETAP

 Harus berwujud dan memenuhi kriteria :


 Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
 Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas;
 Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk digunakan.
 Telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya,
dan atau pada saat penguasaannya berpindah

55
PENGAKUAN ASET TETAP
Perolehan aset tetap melalui pembelian atau pembangunan pada
umumnya didahului dengan pengakuan belanja modal yang akan
mengurangi Kas Umum Negara/Daerah.
Jurnal pengakuan belanja modal (untuk LRA) tersebut adalah:
SKPD
Dr. Belanja Modal Tanah XXX
Cr. Piutang dari BUD XXX
BUD
Dr. Belanja Modal Tanah XXX
Cr. Kas di Kas Daerah XXX

66
6
PENGAKUAN ASET TETAP... CTA
Jurnal standar pada saat pengakuan suatu aset tetap di neraca adalah
sbb:
Dr. Tanah xxx
Peralatan dan Mesin xxx
Gedung dan Bangunan xxx
Jalan, Irigasi, dan jaringan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Konstruksi dalam Pengerjaan xxx
Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx

Jurnal ini merupakan jurnal korolari atau ikutan pada saat


mengakui belanja modal untuk mengakui penambahan aset
tetap yang bersangkutan. 77
PENGAKUAN ASET TETAP... AKRUAL

Jurnal standar pada saat perolehan AT (Neraca) adalah sbb:


Dr. Tanah xxx
Peralatan dan Mesin xxx
Gedung dan Bangunan xxx
Jalan, Irigasi, dan jaringan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Konstruksi dalam Pengerjaan xxx
Cr. Kas di Kas Daerah xxx

88
PNGUKURAN ASET TETAP

 Aset tetap yang diperoleh atau


dibangun secara swakelola dinilai
dengan biaya perolehan
 Aset tetap yang tidak diketahui
harga perolehannya disajikan
dengan nilai wajar

99
KOMPONEN BIAYA
Biaya perolehan suatu aset tetap
terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor
dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung yang
membuat aset tersebut dapat bekerja
untuk penggunaan yang dimaksudkan.

10
10
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

 Biaya persiapan tempat


 Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya
simpan dan bongkar muat (handling cost)
 Biaya pemasangan (instalation cost)
 Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur
 Biaya konstruksi

11
11
Biaya aset tetap yang dibangun secara swakelola (1)

 Biaya Langsung:
• Tenaga kerja
• Bahan baku
 Biaya Tidak Langsung:
• Biaya perencanaan dan pengawasan
• Perlengkapan
• Tenaga listrik
• Sewa peralatan
• dll

12
12
Biaya aset tetap yang dibangun secara swakelola (2)
 Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan
merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang
biaya tersebut tidak dapat diatribusikan secara langsung
pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke
kondisi kerjanya.
 Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi
serupa tidak merupakan bagian biaya suatu aset kecuali
biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi
kerjanya.

13
13
PENYUSUNAN NERACA AWAL
 Untuk pemerintah yang baru pertama kali akan
menyusun neraca, nilai aset tetap di neraca
menggunakan nilai wajar aset tetap pada saat
neraca tersebut disusun
 Aset tetap yang diperoleh setelah neraca awal
disajikan dinilai dengan harga perolehannya

14
14
CONTOH KASUS PEROLEHAN TANAH
Dinas X membeli tanah dengan harga Rp30 M, dimana di
atasnya berdiri bangunan senilai Rp10 M. Untuk
membuat tanah tersebut siap digunakan maka harus
dikeluarkan lagi biaya untuk pembongkaran bangunan
sebesar Rp2 M, pematangan tanah Rp1 M, dan balik
nama Rp1 M. Atas transaksi ini nilai tanah yang harus
diakui di neraca adalah sebesar Rp34 M (30+2+1+1)

15
15
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap
yang diperoleh secara gabungan ditentukan
dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-
masing aset yang bersangkutan.

16
16
CONTOH KASUS
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN

• Dinas X membeli 1 set furnitur ruangan rapat yang


terdiri 1 set meja kursi rapat dan lemari buku dengan
harga Rp15 jt. Harga pasar 1 set meja kursi rapat Rp12
jt, sedangkan 1 buah lemari buku Rp8 jt.
• Atas transaksi ini harga perolehan untuk :
• 1 set meja kursi : 12/20 x 15 jt = Rp9 jt
• lemari buku : 8/20 x 15 jt = Rp 6 jt.

17
17
PERTUKARAN ASET (1)

Apabila aset tetap ditukar dengan aset tetap yang


tidak serupa atau aset lainnya, maka aset tetap
yang baru diperoleh tersebut dinilai berdasarkan
nilai wajarnya, yang terdiri atas nilai aset tetap
yang lama ditambah jumlah uang yang harus
diserahkan untuk mendapatkan aset tetap baru
tersebut

18
18
PERTUKARAN ASET (2)
Apabila suatu aset tetap ditukar dengan aset yang
serupa, yang memiliki manfaat yang serupa dan
memiliki nilai wajar yang serupa, atau
kepemilikan aset yang serupa, maka tidak ada
keuntungan dan kerugian yang diakui dalam
transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh
dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount)
atas aset yang dilepas.

19
19
ASET DONASI
 Aset Tetap yang diperoleh dari sumbangan
(donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada
saat perolehan.
 Perlakuan untuk hibah dalam bentuk barang ini
adalah dengan menganggap seolah-olah ada
uang kas masuk sebagai pendapatan hibah,
kemudian uang tersebut dibelanjakan aset tetap
yang bersangkutan.

20
20
CONTOH KASUS HIBAH DALAM
BENTUK BARANG .... CTA
Dinas X mendapat hibah dari perusahaan Y berupa 1 buah mobil dengan nilai wajar
sebesar Rp100 jt.
Oleh Dinas X transaksi ini dijurnal:

Db. Utang Kepada BUD Rp 100 jt


Cr. Pendapatan Hibah Rp 100 jt
Db. Belanja modal Rp 100 jt
Cr. Piutang dari BUD Rp 100 jt
Db. Aset Tetap- Peralatan dan Mesin Rp 100 jt
Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp 100 jt.

Sedangkan oleh BUD akan dijurnal:


Db. Kas di Kas DaerahRp 100 jt
Cr. Pendapatan Hibah Rp 100 jt
Db. Belanja modal Rp 100 jt
Cr. Kas di Kas Daerah Rp 100 jt 21
21
CONTOH KASUS HIBAH DALAM
BENTUK BARANG .... AKRUAL
Dinas X mendapat hibah dari perusahaan Y berupa 1 buah mobil dengan nilai wajar
sebesar Rp100 jt.
Oleh Dinas X transaksi ini dijurnal:

Db. Utang Kepada BUD Rp 100 jt


Cr. Pendapatan Hibah - LRA Rp 100 jt
Db. Belanja modal Rp 100 jt
Cr. Piutang dari BUD Rp 100 jt

Db. Aset Tetap- Peralatan dan Mesin Rp 100 jt


Cr. Pendapatan Hibah - LORp 100 jt.

Sedangkan oleh BUD akan dijurnal:


Db. Kas di Kas Daerah Rp 100 jt
Cr. Pendapatan Hibah Rp 100 jt
Db. Belanja modal Rp 100 jt
Cr. Kas di Kas Daerah Rp 100 jt 22
22
ASET BERSEJARAH
 Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki
atau dikuasai oleh pemerintah yang karena umur dan
kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh
peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan
yang dapat merusak aset tetap tersebut
 Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai
 Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi
manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai
sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran. Untuk
kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip
yang sama seperti aset tetap lainnya.
23
23
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah perolehan
dapat dibedakan menjadi dua:
• belanja untuk pemeliharaan  untuk mempertahankan
kondisi aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal
• belanja untuk peningkatan  memberi manfaat ekonomik di
masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas,
masa manfaat, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja  harus dikapitalisasi

24
24
PENYUSUTAN --- CTA
 Penyusutan : penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset 
bukan alokasi biaya
 Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh
aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut
 Jurnal standar untuk penyusutan adalah sbb:

Dr Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx


Cr Akumulasi Penyusutan xxx

25
25
PENYUSUTAN --- AKRUAL
• Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
• Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui
sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca
dan beban penyusutan dalam laporan operasional.
 Jurnal standar untuk penyusutan adalah sbb:

Dr Beban Penyusutan Aset Tetap xxx


Cr Akumulasi Penyusutan xxx
26
26
PRASYARAT PENYUSUTAN
 Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan
 Identifikasi aset yang nilainya menurun.
 Harus diketahui masa manfaatnya
 Kondisi yang menyebabkan penurunan aset tetap
(misalnya yang mudah obsolet)

 Perlukah memperhitungkan “nilai residu” ?.

27
27
METODE PENYUSUTAN

 Metode garis lurus (straight line method); atau


 Metode saldo menurun ganda (double
declining method); atau
 Metode unit produksi (unit of production
method)

Pemilihan metode penyusutan tergantung dari


sifat dan karakteristik aset tetap masing-
masing
28
28
PENETAPAN MASA MANFAAT ASET TETAP

Untuk obyektifitas dalam penetapan masa manfaat


aset tetap (sebagai dasar menentukan metode
penyusutan): disarankan agar penetapannya
diusulkan oleh instansi tehnis terkait dan
selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah dalam bentuk Kebijakan Akuntansi yang
berlaku untuk pemerintah daerah masing-masing.

29
29
PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)

 Dalam hal terjadi perubahan harga secara signifikan, pemerintah


dapat melakukan penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki
agar nilai aset tetap pemerintah yang ada saat ini mencerminkan
nilai wajar sekarang. SAP mengatur bahwa pemerintah dapat
melakukan revaluasi sepanjang revaluasi tersebut dilakukan
berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional

 Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat dibukukan


dalam ekuitas. Untuk PSAP basis CTA disebutkan untuk dicatat
pada akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap. Sedangkan PSAP
basis akrual sebagai akun selisih revaluasi aset tetap masuk ke
Laporan Perubahan Ekuitas pada bagian “Dampak Kumulatif
Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar”

30
30
PENGHENTIAN
Untuk aset tetap yang karena kondisinya atau karena alasan lain dihentikan dari
penggunaan aktif maka aset tetap tersebut dipindahkan ke pos aset lainnya.

Jurnal PSAP basis CTA untuk mencatat transaksi penghentian AT :


Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx
Dr.Akum. Penyusutan Aset Tetap xxx
Cr. Peralatan dan Mesin xxx
Dr. Aset Lainnya xxx
Cr. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya xxx
Cr. Akum Peny. Aset Lainnya xxx

Jurnal PSAP basis Akrual untuk mencatat transaksi penghentian AT:


Dr. Aset Lainnya xxx
Dr. Akum Penyusutan Peralatan & Mesin xxx
Cr. Peralatan dan Mesin xxx
Cr. Akum. Penyusutan Aset Lainnya xxx 31
31
PELEPASAN
 Suatu aset tetap harus dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan
 Jurnal standar untuk mencatat transaksi pelepasan AT :

Dr.Diinvestasikan dlm Aset Tetap Lainnya xxx


Dr. Akum. Penyusutan Aset Tetap Lainnya xxx
Cr. Aset Tetap Lainnya xxx
 Jurnal standar untuk mencatat transaksi pelepasan AT :

Dr.Akum. Penyusutan Aset Lainnya xxx


Cr. Aset Tetap Lainnya xxx
32
32
PENYAJIAN
Penyajian aset tetap dalam lembar muka neraca adalah sebagai berikut:

Aset
Aset Tetap
Tanah xxx
Peralatan dan Mesin xxx
Gedung dan Bangunan xxx
Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx
Aset Tetap Lainnya xxx
Konstruksi dalam Pengerjaan xxx
Akumulasi Penyusutan (xxx) Total Aset
Tetap xxx
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx
Total Ekuitas Dana Investasi xxx

Catatan : Neraca menutut PSAP Basis Akrual hanya ada pos ekuitas
33
33
PENGUNGKAPAN
Dalam CaLK harus diungkapkan untuk masing-masing
jenis aset tetap sbb:
• Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai
tercatat;
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
yang menunjukkan: penambahan, pelepasan, akumulasi
penyusutan dan perubahan nilai jika ada, dan mutasi aset
tetap lainnya.
• Informasi penyusutan meliputi: nilai penyusutan, metode
penyusutan yang digunakan, masa manfaat atau tarif
penyusutan yang digunakan, serta nilai tercatat bruto dan
akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
34
34
LAMPIRAN
Nilai aset tetap yang ada dalam neraca
merupakan gabungan dari seluruh aset tetap yang
dimiliki atau dikuasai oleh suatu pemerintah.
Apabila pembaca laporan keuangan ingin
mengetahui rincian aset tetap tersebut, maka
laporan keuangan perlu lampiran tentang Daftar
Aset yang terdiri dari nomor kode aset tetap,
nama aset tetap, kuantitas aset tetap, dan nilai
aset tetap

35
35
Terima kasih

36

You might also like