You are on page 1of 48

KERANGKA KONSEPTUAL

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI


PEMERINTAHAN
PP 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan
PP 24/2005 CTA Lampiran II
Menjadi
PP 71/2010

SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran I


dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat
segera diterapkan oleh setiap entitas
LAMPIRAN I Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
PP 71/2010 Pemerintah dan 12 PSAP
Tentang Berlaku sepenuhnya paling lambat TA 2015
Standar
Akuntansi
Pemerintahan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual pada
(SAP) Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi
LAMPIRAN entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP
II Berbasis Akrual
Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
Tidak berlaku mulai TA 2015 2 2
TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL
Sebagai acuan bagi:
 Penyusun standar
 Penyusun laporan keuangan
 Pemeriksa
 Para pengguna laporan
POSISI KERANGKA KONSEPTUAL
• Kerangka Konseptual bukan standar
akuntansi
• Kerangka konseptual berfungsi sebagai
acuan jika terdapat masalah akuntansi yg
belum dinyatakan dalam SAP
• Jika terjadi pertentangan antara kerangka
konseptual dan standar akuntansi, maka
ketentuan standar akuntansi diunggulkan
relatif terhadap kerangka konseptual
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
 Masyarakat;
 Para wakil rakyat, lembaga pengawas,
dan lembaga pemeriksa;
 Pihak yang memberi atau berperan
dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman, dan
 Pemerintah.
ENTITAS PELAPORAN
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri
dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan, yang terdiri dari:
 Pemerintah pusat;
 Pemerintah daerah;
 kementerian negara atau lembaga di lingkungan
pemerintah pusat
 Satuan organisasi di lingkungan pemerintah
pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika menurut
peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan
PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
• Akuntabilitas
 mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan
sumber daya dalam mencapai tujuan
• Manajemen
 memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian
atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah
• Transparansi
 memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh
kepada stakeholders
• Keseimbangan Antargenerasi
 memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan
pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah
generasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut
• Evaluasi Kinerja (Par 25)
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber
daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang
direncanakan.
TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Menyediakan informasi mengenai :
sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;
kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh
pengeluaran;
jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan
entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;
bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan
mencukupi kebutuhan kasnya;
posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan
sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman;
perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami
kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


2. Laporan Perubahan Saldo Aggaran Lebih
(SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
ASUMSI DASAR
 Asumsi kemandirian entitas
 Asumsi kesinambungan entitas
 Asumsi keterukuran dalam satuan
uang (monetary measurement)
KARAKTERISTIK KUALITATIF
LAPORAN KEUANGAN

 Relevan;
 Andal;
 Dapat dibandingkan;
dan
 Dapat dipahami
PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN
KEUANGAN
 Basis akuntansi;
 Prinsip nilai historis;
 Prinsip realisasi;
 Prinsip substansi mengungguli bentuk
formal;
 Prinsip periodisitas;
 Prinsip konsistensi;
 Prinsip pengungkapan lengkap; dan
 Prinsip penyajian wajar.
BASIS AKUNTANSI
CASH TOWARDS
ACCRUAL (PP 71/2010)
ACCRUAL(PP24/2005)
Basis Akuntansi Basis Akuntansi

Basis kas : pendapatan, belanja dan Basis akrual : pendapatan-LO, beban,


pembiayaan dalam LRA aset, kewajiban, dan ekuitas (Par
Basis akrual : aset, kewajiban, dan 42)
ekuitas dalam Neraca (Par 39)
Bila Anggaran basis kas, maka LRA
CASH TOWARDS ACCRUAL disusun berdasarkan basis kas.
Bilamana anggaran basis akrual, maka
LRA disusun berdasarkan basis
akrual. (Par 44)

16
PRINSIP NILAI HISTORIS
(HISTORICAL COST)

 Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas


yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan
untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
 Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas
yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban di masa yang akan datang.
 Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian
yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi.
PRINSIP REALISASI

• Pendapatan yang tersedia yang telah


diotorisasikan melalui anggaran pemerintah
selama suatu tahun fiskal akan digunakan
untuk membiayai belanja yang terjadi dalam
periode tersebut.
• Prinsip penandingan pendapatan-belanja
tidak mendapat penekanan seperti dalam
akuntansi komersial.
SUBSTANCE OVER FORM

Peristiwa harus dicatat dan disajikan


sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti
aspek formalitas.
PERIODISITAS

Kegiatan akuntansi dan pelaporan


keuangan entitas pemerintah perlu
dibagi menjadi periode-periode
pelaporan sehingga kinerja entitas
dapat diukur dan posisi sumber daya
yang dimilikinya dapat ditentukan
KONSISTENSI

• Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan


pada kejadian yang serupa dari periode ke periode
oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal).
• Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah
dengan syarat metode yang baru diterapkan
menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode
yang lama.
• Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.
PENGUNGKAPAN LENGKAP
(FULL DISCLOSURE)

• Laporan keuangan harus menyajikan


secara lengkap informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna.
• Informasi tersebut dapat ditempatkan
pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
(FAIR PRESENTATION)

Dalam penyajian laporan keuangan diperlukan


pertimbangan sehat yang mengandung unsur-
unsur kehati-hatian pada saat melakukan
prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga
aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu
tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu
rendah
KENDALA INFORMASI
YANG RELEVAN

• Materialitas
• Pertimbangan biaya dan manfaat
• Keseimbangan antar karakteristik
kualitatif
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
Laporan Pelaksanaan Anggaran
a. LRA a. LRA
- Pendapatan -Pendapatan-LRA
- Belanja -Belanja
- Transfer -Transfer
- Pembiayaan -Pembiayaan

b. Laporan Perubahan SAL

b. Neraca Laporan Finansial


- Aset a. Neraca
- Kewajiban - Aset
- Ekuitas Dana (Ekuitas dana lancar, - Kewajiban
investasi dan dana cadangan) - Ekuitas
(Par 57-77) (Par 60-83)

25
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

c. Laporan Kinerja Keuangan b. Laporan Operasional (LO)


Laporan realisasi pendapatan (basis - Pendapatan-LO
akrual) & belanja (basis akrual) – - Beban
bersifat OPTIONAL - Transfer
- Pos Luar Biasa

d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) c. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)


Kenaikan dan penurunan ekuitas Kenaikan dan penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan tahun tahun pelaporan dibandingkan tahun
sebelumnya - bersifat OPTIONAL sebelumnya

d. Laporan Arus Kas


e. Laporan Arus Kas
- Penerimaan Kas
- Penerimaan Kas
- Pengeluaran Kas
- Pengeluaran Kas
e. CalK
f. CaLK

26
PENGAKUAN UNSUR LK
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Pengakuan Pendapatan (Par 88) Pengakuan Pendapatan (Par 95)


Pendapatan menurut basis akrual diakui Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya
pada saat timbulnya hak atas pendapatan hak atas pendapatan tersebut atau ada aliran
tersebut atau ada aliran masuk sumber daya masuk sumber daya ekonomi.
ekonomi.
Pendapatan menurut basis kas diakui pada Pendapatan-LRA diakui pada saat kas
saat kas diterima di Rekening Kas Umum diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan. Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan

Pengakuan Belanja (Par 89) Pengakuan Belanja dan Beban (Par96-97)


Beban diakui pada saat timbulnya
Belanja menurut basis akrual diakui pada kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau
saat timbulnya kewajiban atau pada saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi
diperoleh manfaat. atau potensi jasa.
Belanja menurut basis kas diakui pada saat
terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Belanja diakui berdasarkan terjadinya
Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau entitas pelaporan

27
PENGUKURAN UNSUR LK
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Menggunakan nilai perolehan Historis. Menggunakan nilai perolehan Historis.


Aset dicatat sebesar pengeluaran kas Aset dicatat sebesar pengeluaran/
dan setara kas atau sebesar nilai wajar penggunaan sumber daya ekonomi
dari imbalan yang diberikan untuk atau sebesar nilai wajar dari imbalan
memperoleh aset tersebut yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut

Kewajiban dicatat sebesar nilai Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar


nominal sumber daya ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan.
(Par 90)
(Par 98)

28
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

Setiap entitas pelaporan menyajikan Setiap entitas pelaporan menyajikan


komponen-komponen laporan keuangan komponen-komponen laporan keuangan
tersebut kecuali: tersebut kecuali :

LAK yang hanya disajikan oleh unit yang • LAK yang hanya disajikan oleh entitas
mempunyai fungsi perbendaharaan yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum
(Par 15)
• Laporan Perubahan SAL yang hanya
disajikan oleh Bendahara Umum
Negara dan entitas pelaporan yang
menyusun laporan keuangan
konsolidasiannya.

(Par 15)

36
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL

- Entitas pelaporan pemerintah pusat juga


menyajikan Saldo Anggaran Lebih
pemerintah yang mencakup Saldo
Anggaran Lebih tahun sebelumnya,
penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa
Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran
(SiLPA/SiKPA) tahun berjalan, dan
penyesuaian lain yang diperkenankan
(Par 18)

Entitas pelaporan menyajikan kekayaan


bersih pemerintah yang mencakup
ekuitas awal, surplus/defisit periode
bersangkutan, dan dampak kumulatif
akibat perubahan kebijakan dan
kesalahan mendasar (Par 22)

37
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN REALISASI ANGGARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Diperlukan dalam rangka memenuhi Tetap diperlukan untuk memenuhi


kewajiban pemerintah yang diatur dalam kewajiban pemerintah yang diatur dalam
peraturan perundangan (statutory) peraturan perundangan (statutory)

39
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN PERUBAHAN SAL LAPORAN PERUBAHAN SAL

Tidak ada laporan tersendiri Laporan Perubahan SAL menyajikan


secara komparatif dengan periode
sebelumnya pos-pos berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih awal
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan
Anggaran tahun berjalan;
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan
tahun Sebelumnya; dan
e. Lain-lain;
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.

(Par 41)

44
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
NERACA NERACA
Ekuitas Dana terbagi; Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan
• Ekuitas Dana Lancar: aset lancar - bersih pemerintah :
kewajiban jangka pendek + sisa lebih
pembiayaan anggaran/saldo anggaran lebih aset – kewajiban
• Ekuitas Dana Investasi:
investasi jangka panjang, aset tetap, dan Saldo ekuitas di Neraca berasal dari
aset lainnya - kewajiban jangka panjang saldo akhir ekuitas pada Laporan
• Ekuitas Dana Cadangan: mencerminkan Perubahan Ekuitas
kekayaan pemerintah yang dicadangkan (Par 84-85)
untuk tujuan tertentu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(Par 78-81)

46
47
48
49
50
51
PERBEDAAN PADA EKUITAS
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN ARUS KAS LAPORAN ARUS KAS

• Disajikan oleh unit yang mempunyai • Disajikan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan (Par 15) fungsi perbendaharaan umum (Par 15)

• Arus masuk dan keluar kas • Arus masuk dan keluar kas
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, investasi aset non operasi, investasi, pendanaan, dan
keuangan, pembiayaan, dan non transitoris (Par 90)
anggaran (Par 86)

54
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN KINERJA KEUANGAN LAPORAN OPERASIONAL

• Bersifat optional • Merupakan Laporan Keuangan Pokok


• Disusun oleh entitas pelaporan yang • Menyajikan pos-pos sebagai berikut:
menyajikan laporan berbasis akrual a) Pendapatan-LO dari kegiatan
• Sekurang-kurangnya menyajikan pos- operasional;
pos : b) Beban dari kegiatan operasional ;
a) Pendapatan dari kegiatan c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non
operasional; Operasional, bila ada;
b) Beban berdasarkan klasifikasi d) Pos luar biasa, bila ada;
fungsional dan klasifikasi ekonomi; e) Surplus/defisit-LO.
c) Surplus atau defisit.
(Par 14 & 92)
(Par 20 & 86)

55
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

• Bersifat optional • Merupakan Laporan Keuangan Pokok


• Sekurang-kurangnya menyajikan pos- • Sekurang-kurangnya menyajikan pos-
pos: pos:
a) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan a) Ekuitas awal;
Anggaran; b) Surplus/defisit-LO pada periode
b) Setiap pos pendapatan dan belanja bersangkutan;
beserta totalnya seperti diisyaratkan c) Koreksi-koreksi yang langsung
dalam standar-standar lainnya, yang menambah/mengurangi ekuitas,
diakui secara langsung dalam misalnya: koreksi kesalahan
ekuitas; mendasar dari persediaan yang
e) Efek kumulatif atas perubahan terjadi pada periode-periode
kebijakan akuntansi dan koreksi sebelumnya dan perubahan nilai
kesalahan yang mendasar diatur aset tetap karena revaluasi aset
dalam suatu standar terpisah . tetap.
d) Ekuitas akhir.
(Par 20 & 95) (Par 14 & 101)

56
CaLK
CASH TOWARDS ACCRUAL ACCRUAL
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KEUANGAN

• Disajikan secara sistematis. Setiap pos • Disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam LRA, Neraca, LAK harus dalam LRA, Laporan Perubahan SAL,
mempunyai referensi silang dengan Neraca, LO, LAK, dan LPE harus
informasi terkait dalam Catatan atas mempunyai referensi silang dengan
Laporan Keuangan. informasi terkait dalam Catatan atas
• CaLK meliputi penjelasan atau daftar Laporan Keuangan.
terinci atau analisis atas nilai suatu pos • Catatan atas Laporan Keuangan
yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan meliputi penjelasan atau daftar terinci
LAK atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam LRA, Laporan
(Par 98 & 99) Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK,
dan LPE.

(Par 105 & 106)

58
NERACA
PEMERINTAH KOTA XYZ
PER 31 DES 2012
Aset Lancar Hutang Jangka Pendek
Kas Daerah 50 PFK 5
Persediaan 45 Utang Jangka Pendek Lainnya 30 35
Piutang Pajak 60 155 Utang Jangka Panjang 150

Investasi Jangka Panjang 100 Ekuitas Dana Lancar


SiLPA 45
Aset Tetap Cad Piutang 60
AseTetap 200 Cad Persediaan 45
Aset Lainnya 85 285 DYHD Utang Jangka Pendek -30 120

Dana Cadangan 300 EDI


Diinvestasikan dalam Inv Jk Panjang 100
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 200
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 85
DYHD Utang Jangka Panjang -150 235

Dana Cadangan 300


Saldo 840 Saldo 840

You might also like