Oleh : 1. Neneng Kusrini NPM : 1620011003 2. Septiana Widi. L NPM : 1620011008 3. Rudi Kusharyanto NPM : 1620011011 4. Billy Putra Wijaya NPM : 1520011009
MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS LAMPUNG Skema umum proses produksi gula dan limbah yang dihasilkan Gambar Pohon Industri Tebu
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO (2011), DIPERKAYA DARI
SUMBER-SUMBER LAIN Pemanfaatan limbah Daduk( Pucuk Tebu) dan sogolan (Pangkal Tebu)
Jumlah limbah pucuk tebu mencapai 15% dari total
tanaman, Jumlah limbah sogolan mencapai 2%. Pucuk tebu, daun klethekan maupun sogolan bisa diolah menjadi pakan ternak (sapi), sementara daduk dapat diolah menjadi substitusi bahan bakar minyak. kebun tebu seluas 100 ha diperkirakan dapat menghasilkan pucuk tebu sebanyak 380 ton bahan kering, yang dapat digunakan untuk memelihara tidak kurang dari 347-520 ekor sapi dengan bobot hidup 200 kg sepanjang tahun bila sapi mampu mengonsumsi bahan kering 1-1,5% dari bobot hidup Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu (Bagasse) Tabel. Komposisi kimia ampas tebu Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu (Bagasse)
Satu ton ampas tebu bisa untuk
membangkitkan listrik dengan cogeneration sebesar 220-240 kWh \ Dengan lahan tebu nasional seluas sekitar 475 ribu hektar dan lebih dari 33 juta ton produksi tebu, potensi bisnis listrik dari ampas tebu bisa mencapai 3,5-3,8 juta MWh (3.800 GWh). Ampas tebu memiliki kadar pentosan cukup tinggi, yaitu sebesar 18,86% (dengan kadar air sebesar 6,76%), sehingga memungkinkan ampas tebu untuk diolah menjadi furfural. (Andaka, 2011) Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu (Bagasse) Furfural pengolahan minyak bumi, pembuatan nilon, pelapisan, farmasi, dan serat sintetik dan dapat disintesis menjadi turunan- turunannya seperti furfuril alkohol, furan, dll Berdasarkan analisis pasar dalam negeri kebutuhan membangun pabrik furfural dengan kapasitas sebesar 510 ton/tahun. Dari hasil perhitungan ekonomi, untuk mendirikan pabrik furfural ini diperlukan total investasi kurang lebih sebesar US$ 4,7 juta dengan biaya manufaktur sebesar US$ 1,1 juta. Nilai Net Present Value (NPV) sekitar sebesar US$ 3,3 juta, tingkat pengembalian internal/internal rate of return (IRR) sebesar 12,3%, dengan waktu pengembalian sekitar 3 tahun 9 bulan. Sumber : Wijanarko et al. (2006) Bata Beton Penggunaan abu ampas tebu pada pembuatan beton (concrete) menyebabkan kekuatan kompresif (compressive strength), kekuatan tarik (tensile strength), dan kekuatan lentur (flexural strength) beton meningkat dibandingkan beton yang tidak menggunakan abu ampas tebu. Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu (Bagasse)
Komposisi abu ampas tebu
Bata Beton Penggunaan abu ampas tebu pada pembuatan beton
(concrete) menyebabkan kekuatan kompresif (compressive strength), kekuatan tarik (tensile strength), dan kekuatan lentur (flexural strength) beton meningkat dibandingkan beton yang tidak menggunakan abu ampas tebu Komposisi kimia blotong kering Blotong = Briket Biomassa : memiliki nilai kalor cukup tinggi 3.319 kkal/kg Penambahan perekat pada pembuatan briket blotong meningkatkan kerapatan, menurunkan laju pembakaran, dan meningkatkan nilai kalor briket dari 1.026-1.995 kal/g. Bara yang dihasilkan briket blotong mempunyai kualitas yang cukup baik dan menghasilkan suhu bara antara 357-496 °C. Blotong Kompos : abu ampas tebu:blotong perbandingan ( 1 : 3 ) Perbandingan kualitas briket blotong, briket arang kayu,& parafin
Kompos blotong dan abu ampas tebu
Pengolahan Limbah Cair Tujuan Menghilangkan/menyisihkan kontaminan, untuk menurunkan tingkat cemaran yang terdapat dalam limbah sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan. Dengan cara pengolahan fisik : Penyaringan, pengendapan Kimia : membubuhkan bahan kimia atau larutan kimia pada air limbah agar dihasilkan reaksi tertentu Biologi : penguraian atau penggabungan substansi biologi dengan lumpur aktif (activated sludge), attached growth filtration, proses aerobik dan proses an-aerobik. Karakteristik Air Limbah Industri Gula TERIMA KASIH