Professional Documents
Culture Documents
KUNJUNGAN RUMAH
(Di Ruangan yang Bisa Digunakan Untuk Konseling)
Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan Syphilis
TINDAK LANJUT
1. Bila hasil konfirmasi hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan.
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6. Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3 kali, dan diberikan penyuluhan (KIE).
7. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg, vitamin K, dan vaksinasi HB 0 kurang dari 12 jam setelah kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
8. Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs.
9. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 12 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B berikutnya
sesuai program imunisasi nasional.
10. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR DDHBC AKTIF PD RISTI
ALUR DDHB, HIV DAN SYPHILIS PADA BUMIL
ALUR DDHBC PASIP PADA RISTI LAINNYA.
Informasi yang diberikan kepada sasaran
sebelum pemeriksaan laboratorium (Tes):
• Risiko penularan hepatitis
• Tes bersifat konfidensial
• Sasaran mempunyai hak untuk menolak
menjalani Tes
• Bila menolak, sasaran perlu membuat
pernyataan tertulis
• Penolakan menjalani Tes, tidak
mempengaruhi layanan selanjutnya
• Beri kesempatan kepada sasaran untuk
mengajukan pertanyaan kepada petugas.
DAFTAR NOMOR URUT KELOMPOK BERISIKO TINGGI
Nomor Urut Kelompok Masyarakat Berisiko Tinggi
01 WPS
04 Pengguna Jarum Suntik (Penasun)
06 Waria
09 Lelaki seks dengan lelaki (LSL)/Gay
16 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
19 Ibu Hamil
20 Petugas Kesehatan
21 Mahasiswa Kesehatan
22 Pasangan/Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita Hepatitis B dan
C
23 Pasien klinik Infeksi Menular Seksual
24 Orang dengan Infeksi HIV
25 Penerima layanan hemodialisis dan hemofilia
26 Pasien yang mendapatkan transfusi darah lebih dari 1 kali
27 Pasien yang menjalani tindakan bedah umum atau tindakan pada gigi
28 Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis C
TERIMA
KASIH