You are on page 1of 13

ALUR PELAKSANAAN DETEKSI DINI

HEPATITIS B PADA BUMIL DAN


KELOMPOK MASYARAKAT RESIKO
TAHUN 2017

OLEH :
Dr.Hasriani Harun

DISAMPAIKAN PADA :
PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS
DETEKSI DINI HEPATITIS KAB/KOTA DAN
PUSKESMAS
Dalam rangka pemutusan mata rantai
penularan, dari ibu dengan HBsAg
positif kepada bayi yang telah
dikandungnya; kepada populasi berisiko
tinggi tertular dan menularkan hepatitis
B, maka dipandang perlu untuk
melakukan deteksi dini hepatitis B pada
kelompok populasi tersebut di 54 kota di
34 propinsi pada Tahun 2016
ALUR PELAKSANAAN DDHB
ALUR DDHBC, HIV & SYPHILIS PADA BUMIL

KUNJUNGAN RUMAH
(Di Ruangan yang Bisa Digunakan Untuk Konseling)
Tawarkan Pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan Syphilis

BERSEDIA TIDAK BERSEDIA


1. Diberikan Konseling dan Penandatangan Informed Concent (Tawarkan Kembali pada Saat
2. Pengambilan dan Pemisahan Darah di Lokasi Kunjungan
Kunjungan Ulang)

LABORATORIUM PUSKESMAS TETAP TIDAK BERSEDIA PERKENALKAN KTS


1. Data Dicatat dalam Form 9B dan 9F
2. Pemeriksaan Hepatitis B, HIV dan Syphilis

Hasil Pemeriksaan Hepatitis B Reaktif,


Konfirmasi ke Laboratorium rujukan

TINDAK LANJUT
1. Bila hasil konfirmasi hepatitis B reaktif, pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
2. Penanganan selanjutnya sesuai SOP rumah sakit rujukan.
3. Pembiayaan menggunakan BPJS/asuransi lainnya atau mandiri.
4. Hasil pemeriksaan, penanganan dan rekomendasi tim ahli di rumah sakit rujukan dikirim ke puskesmas yang merujuk untuk umpan balik (feedback).
5. Bila hasil pemeriksaan hepatitis B non-reaktif, maka ibu hamil tersebut dianjurkan pemeriksaan anti-HBs untuk mengetahui ada tidaknya antibodi.
6. Bila hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs non-reakif, maka dianjurkan vaksinasi hepatitis B sebanyak 3 kali, dan diberikan penyuluhan (KIE).
7. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang hepatitis B reaktif, diberikan HBIg, vitamin K, dan vaksinasi HB 0 kurang dari 12 jam setelah kelahiran, dan vaksinasi hepatitis B
berikutnya sesuai program imunisasi nasional.
8. Setelah bayi berusia di atas 9 bulan, dilakukan pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs.
9. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan hepatitis non-reaktif, diberikan vitamin K dan HB 0 kurang 12 jam setelah kelahiran dan vaksinasi hepatitis B berikutnya
sesuai program imunisasi nasional.
10. Tindak lanjut hasil pemeriksaan HIV dan syphilis sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan RI (Subdit AIDS dan PMS, Direktorat P2ML, Ditjen PP dan PLP).
ALUR DDHBC AKTIF PD RISTI
ALUR DDHB, HIV DAN SYPHILIS PADA BUMIL
ALUR DDHBC PASIP PADA RISTI LAINNYA.
INFORMED CONSENT
1. Bumil
2. Kelompok Masy Berisiko Tinggi
Komunikasi Informasi dan
Edukasi (KIE)
Informasi yang diberikan kepada sasaran sebelum
pemeriksaan laboratorium (Tes):
• Risiko penularan hepatitis
• Tes bersifat konfidensial
• Sasaran mempunyai hak untuk menolak menjalani
Tes
• Bila menolak, sasaran perlu membuat pernyataan
tertulis
• Penolakan menjalani Tes, tidak mempengaruhi
layanan selanjutnya
• Beri kesempatan kepada sasaran untuk
mengajukan pertanyaan kepada petugas.
Kode atau Labeling
• Pengkodean atau labeling mulai dari
informed consent, kuesioner dan tabung
spesimen untuk pemeriksaan hepatitis,
HIV dan syphilis dibuat dalam 1 (satu)
pengkodean
• Pengkodean terdiri atas 21 digit dan
tidak boleh kosong
Lili820325HB19-0901-008
Agus941011HB21-0901-008
TATA CARA PELABELAN SPESIMEN
pengkodean terdiri atas 21 digit dan tidak boleh kosong

2 digit tanggal lahir ▪

2 digit bulan lahir ▪


2 digit tahun lahir ▪
4 digit nama ▪

Lili 82 03 25 HB 19 - 0901 - 008


2 digit jenis pemeriksaan ▪
2 digit jenis populasi ▪
4 digit no. kab/kota ▪
3 digit no. pkm ▪

Jadi pelabelan atas klien tersebut adalah :


DAFTAR NOMOR URUT KELOMPOK BERISIKO TINGGI
Nomor Urut Kelompok Masyarakat Berisiko Tinggi

01 WPS
04 Pengguna Jarum Suntik (Penasun)
06 Waria
09 Lelaki seks dengan lelaki (LSL)/Gay
16 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
19 Ibu Hamil
20 Petugas Kesehatan
21 Mahasiswa Kesehatan
22 Pasangan/Keluarga yang tinggal serumah dengan penderita Hepatitis B dan
C
23 Pasien klinik Infeksi Menular Seksual
24 Orang dengan Infeksi HIV
25 Penerima layanan hemodialisis dan hemofilia
26 Pasien yang mendapatkan transfusi darah lebih dari 1 kali
27 Pasien yang menjalani tindakan bedah umum atau tindakan pada gigi
28 Bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis C
TERIMA
KASIH

You might also like