You are on page 1of 91

PENATALAKSANAAN

TRAUMA
DENTOALVEOLAR

GIGI
AVULSI
Drg. ROBERTO SIMANJUNTAK, MS, SpBM (K)

KUPANG, NOVEMBER 2016


PENDAHULUAN

KECELAKAAN LALU LINTAS >


TRAUMA KAPITIS
GIGI AVULSI: TAK TERTOLONG?
DOKTER GIGI: UJUNG TOMBAK
KEMAUAN & KEMAMPUAN
BERBAGAI KEADAAN
CROWN FRACTURE
CROWN-ROOT FRACTURE
ROOT FRACTURE
CONCUSSION & SUBLUXATION
EXTRUSIVE & LATERAL LUXATION
INTRUSIVE LUXATION
AVULSI
TAHAP
PERAWATAN
GIGI AVULSI
1. PENANGANAN AWAL (A-B-C-D-E)
2. DIAGNOSIS: PROGNOSIS
3. PERAWATAN: REPLANTASI
4. EVALUASI KEBERHASILAN
EXAMINATION & DIAGNOSIS
(THE KEY)

1. PATIENS HISTORY: When, Where & How


2. CLINICAL EXAMINATION: Inspection,
Palpation & Check Vitality
3. RADIOGRAPHIC EXAMINATION: Confirm
Fracture & Malposition
PROGNOSIS

1. EXTRA-ALVEOLAR DURATION.
2. THE CONDITION OF THE
AVULSED TEETH.
3. THE PATIENT AGE,
4. ROOT DEVELOPMENT
PRESERVASI GIGI
PRINSIP
PENATA LAKSANAAN
PENJELASAN YANG CUKUP
KEADAAN PASIEN: BAIK
PRINSIP PENCABUTAN:
ATRAUMATIC
PRINSIP PENGISIAN SALURAN AKAR
PRINSIP REPOSISI GIGI
PRINSIP/PEMILIHAN ALAT FIKSASI
INSTRUKSI PASCA PERAWATAN
Guide Line
Flores MT, et al. 2007. Guidelines for the management of traumatic dental injuries. II.
Avulsion of permanent teeth.Dental Traumatology. 23: 130–136

1. Gigi dengan apeks tertutup


1.A gigi Telah direplantasi oleh pasien
1. Biarkan gigi tetap pada tempatnya
2. Bersihkan area luka dengan air steril, saline, atau
chlorhexidine
3. Lakukan penjahitan pada luka
4. Pastikan gigi yang telah direplantasi terletak pada posisi
normal (klinis & radiograph)
5. Pasang Flexible Splint kurang lebih 2 minggu
6. Antibiotik sitemik dan bila perlu serum anti tetanus
7. Lakukan parawatan saluran akan 7-10 haru sesudah
replantasi dan sebelum splint dilepas
Guide Line
Flores MT, et al. 2007. Guidelines for the management of traumatic dental injuries. II.
Avulsion of permanent teeth.Dental Traumatology. 23: 130–136

1. Gigi dengan apeks tertutup


1.B Gigi disimpan dalam media penyimnanan (HANK’s Balanced Salt
Solution, susu, saline, dan saliva) kurang dari 1 jam
1. Bila terkontaminasi, bersihkan permukaan akar dan formen
apical dengan saline, kemudian rendam dalam salin.
2. Irigasi soket, dan lakukan evaluasi  bila ada fraktur pada
dinding soket segera lakukan reposisi.
3. Penjahitan luka
4. Replantasi gigi pada soket dan aplikasi flexible splint kurang
lebih 2 minggu
5. Aplikasi antibiotic
6. Anti tetanus dapa diberikan bila gigi tersebut berkontak
dengan tanah, atau kontaminan lain yang dapat meningkatkan
resiko tetanus
7. Lakukan parawatan saluran akan 7-10 haru sesudah
replantasi dan sebelum splint dilepas
Guide Line
Flores MT, et al. 2007. Guidelines for the management of traumatic dental injuries. II.
Avulsion of permanent teeth.Dental Traumatology. 23: 130–136

1. Gigi dengan apeks tertutup


1.C Bila gigi terekspose di luar rongga mulut lebih dari 1 jam

Replantasi yang tertunda  prognosa buruk  resiko terjadinya


nekrosis periodontal ligament dan outcome yang tidak diharapkan.
GOAL  promote alveolar bone growth untuk membungkus gigi yang
telah di replantasi. Terjadinya ankilosis dan resorpsi akar dapat di
prediksi.
1. Buang jaringan nekrosis dan klot  irigasi saline
2. Perawatan saluran akar dapat dilakukan segera atau 7-10 hari
sesudah replantasi  bila ada fraktur pada dinding soket
segera lakukan reposisi.
3. Rendam gigi pada larutan sodium fluoride 2,4% pH 5,5 selama
20 menit  Mengurangi resiko resorpsi
4. Replantasi gigi
5. Splint gigi selama 4 minggu
6. Pemberian antibiotik, dan bila perlu suntikan anti tetanus
Guide Line
Flores MT, et al. 2007. Guidelines for the management of traumatic dental injuries. II.
Avulsion of permanent teeth.Dental Traumatology. 23: 130–136

2. Gigi dengan apeks terbuka


1.A gigi Telah direplantasi oleh pasien
1. Biarkan gigi tetap pada tempatnya
2. Bersihkan area luka dengan air steril, saline, atau
chlorhexidine
3. Lakukan penjahitan pada luka
4. Pastikan gigi yang telah direplantasi terletak pada posisi
normal (klinis & radiograph)
5. Pasang Flexible Splint kurang lebih 2 minggu
6. Antibiotik sitemik dan bila perlu serum anti tetanus
7. Lakukan parawatan saluran akan 7-10 haru sesudah
replantasi dan sebelum splint dilepas
Tujuan Utama perawatan adalah, memungkinkan
terjadinya revaskularisasi pada pulpa sehingga
foramen apical dapat menutup. Namun bila tidak terjadi
maka lakukan pada perawatan saluran akar
Guide Line
Flores MT, et al. 2007. Guidelines for the management of traumatic dental injuries. II.
Avulsion of permanent teeth.Dental Traumatology. 23: 130–136

2. Gigi dengan apeks terbuka


1.B Gigi disimpan dalam media penyimnanan (HANK’s Balanced Salt
Solution, susu, saline, dan saliva) kurang dari 1 jam
1. Bila terkontaminasi, bersihkan permukaan akar dan formen
apical dengan saline, kemudian rendam dalam salin.
2. Irigasi soket, dan lakukan evaluasi  bila ada fraktur pada
dinding soket segera lakukan reposisi.
3. Penjahitan luka
4. Replantasi gigi pada soket dan aplikasi flexible splint kurang
lebih 2 minggu
5. Aplikasi antibiotic
6. Anti tetanus dapa diberikan bila gigi tersebut berkontak
dengan tanah, atau kontaminan lain yang dapat meningkatkan
resiko tetanus
7. Lakukan parawatan saluran akan 7-10 haru sesudah
replantasi dan sebelum splint dilepas
Guide Line
Flores MT, et al. 2007. Guidelines for the management of traumatic dental injuries. II.
Avulsion of permanent teeth.Dental Traumatology. 23: 130–136

2. Gigi dengan apeks terbuka


1.C Bila gigi terekspose di luar rongga mulut lebih dari 1 jam

Replantasi yang tertunda  prognosa buruk  resiko terjadinya


nekrosis periodontal ligament dan outcome yang tidak diharapkan.
GOAL  promote alveolar bone growth untuk membungkus gigi yang
telah di replantasi. Terjadinya ankilosis dan resorpsi akar dapat di
prediksi.
1. Buang jaringan nekrosis dan klot  irigasi
2. Perawatan saluran akar dapat dilakukan segera atau 7-10 hari
sesudah replantasi  bila ada fraktur pada dinding soket
segera lakukan reposisi.
3. Rendam gigi pada larutan sodium fluoride 2,4% pH 5,5 selama
20 menit  Mengurangi resiko resorpsi
4. Replantasi gigi
5. Splint gigi selama 4 minggu
6. Pemberian antibiotik, dan bila perlu suntikan anti tetanus
Instruksi ke pasien

• Soft diet hingga 2 minggu


• Sikat gigi dengan sikat dengan bulu
sikat halus sesudah makan
• Kumur chlorhexidine 0,1% 2x1 selama
seminggu
Imobilisasi Gigi

• Direkomendasikan penggunaan
splitting remi rigid
• Penggunaan Splint tidak boleh
mengganggu kebersihan rongga mulut
pasien, dan memungkinkan
pergerakan fisiologis gigi tetap terjaga
• Bila di dapati adanya penyulit  bone
fracture maka durasi splint dapat
diperpanjang 1-2 bulan (pembentukan
kalus)
Out Come

• Favorable:
– Gigi dengan apeks tertutup
• Mobilitas normal, tidak adanya tanda inflamasi
(druk dan perkusi (-) ), tidak ada resorpsi atau
osteitis pada gambaran radiography, lamina
dura tampak normal
– Gigi dengan apeks terbuka
• Mobilitas normal, tidak adanya tanda inflamasi
(druk dan perkusi (-) ), tidak ada resorpsi atau
osteitis pada gambaran radiography, lamina
dura tampak normal, kelanjutan pertumbuhan
akar
Out Come

• Un-Favorable:
– Gigi dengan apeks tertutup
• Symptomatis, mobilitas gigi atau terjadi
ankilosis, tampak resorpsi pada gambaran
radiograph
– Gigi dengan apeks terbuka
• Symptomatis, mobilitas gigi atau terjadi
ankilosis, tampak resorpsi pada gambaran
radiograph, bila terjadi ankilosis gigi akan
tampak infraposisi/
Kontrol Klinis

• Replanted teeth should be monitored


by frequent controls during the first
year (once a week during the months
1, 3, 6, and 12) and then yearly
thereafter.
• Clinical and radiographic examination
will provide information to determine
outcome. Evaluation may include the
findings described as follows
LAPORAN KASUS 1
PENDERITA WANITA, 11 TAHUN
KECELAKAAN LALU LINTAS, PAGI JAM 07.00
DATANG KE KLINIK RSGM, JAM 10.00
KESADARAN MEMBAIK, SETELAH PINGSAN
SELAMA 30 MENIT PASCA KECELAKAAN
ANESTESI

• ASEPTIK TEKNIK
• XYLOCAINE 2%
• DARI C-KIRI HINGGA C-KANAN
PENCABUTAN GIGI
• ANETESI KOMPLIT
• BEBAS NYERI
• ASEPTIK TEKNIK
• ATRAUMATIK
• FORCEP TEKNIK
• FIKSASI HANYA BAGIAN MAHKOTA
• ELEVATOR, SANGAT DIHINDARI
PERAWATAN
SALURAN AKAR
• ASEPTIK TEKNIK
• JAGA KELEMBABAN
• JAGA VIABILITAS
• FIKSASI BAGIAN MAHKOTA
• PEMOTONGAN APEKS GIGI
• PREPARASI SALURAN AKAR
• PENGISIAN SALURAN AKAR
MENATA GIGI = REPOSISI

• ANETESI ?
• GUNAKAN PRINSIP OKLUSI
• PERTIMBANGKAN
KETERANGAN PASIEN
• BEBAS KONTAK
ANTAGONIS
• JAHIT INTERDENTAL
HASIL REPOSISI
REPOSISI DENGAN ALAT ORTHO
FIKSASI
• BANYAK PILIHAN
• SEMI RIGID ?
• ELASTIK ?
• MUDAH DIKERJAKAN
• TRAUMA MINIMAL
• HASIL MAKSIMAL
• SPLIN ORTODONTIK SEBAGAI
PILIHAN TEPAT, KOMPLEKS
RIGID ACID ETCH COMPOSITE
ELASTIC BAND & COMPOSITE
ORTHODONTIC SPLIN
HASIL PERAWATAN

BAIK, BILA:
• KELUHAN NYERI (-)
• KERADANGAN (-)
• GIGI TIDAK GOYANG
• WARNA GINGIVA NORMAL
KASUS 2

 WANITA, 42 TAHUN
 TRAUMA GIGI DEPAN 2 BULAN YANG
LALU
 GIGI INSISIVE PERTAMA KANAN/KIRI
ATAS AVULSI SEBAGIAN
 GOYANG (+)
 NYERI (-)
 FISTULASI (+)
SETELAH 2 MINGGU
TERIMA
KASIH

You might also like