You are on page 1of 39

INFLUENSA BURUNG (AVIAN

INFLUENZA) PADA MANUSIA

Dr.Chrisrianto EN, Sp P
PENDAHULUAN

 Heboh berita “Flu Burung” (Avian


Influenza) merupakan penyakit hewan
yang menyerang unggas, ternyata mampu
menyerang manusia.
 Penyakit ini sudah dikenal semenjak 100
tahun yang lalu.
 Pertengahan tahun 2005 berita
mengejutkan setelah diketahui flu burung
pada manusia berakibat fatal
20 Februari 2006

26 19 73,07 %

12 8 66,67%

170 92 54,12%
PANDEMI DI DUNIA

1. Pandemi ke 1 (1918-19) Flu Spanyol,


Korban ………..40 juta orang, H1N1

2. Pandemi ke 2 (1957- 58), Flu Asia,


Korban …..….. 1 – 4 juta orang, H2N2

3. Pandemi ke 3 (1968-1969), Flu Hongkong,


Korban …… 1 juta orang, H3N2

4. Pandemi ke 4 ? , Kapan ? , Di mana ?


KORBAN DIPERKIRAKAN 7 JUTA.
VIRUS INFLUENSA
 Virus famili orthomyxoviridae
 Tipe A,B,C
 Virus A dan B penyebab wabah pada manusia
 Virus C menyebar secara periodik, ringan,
tidak menyebabkan wabah
 Virus A ditemukan th 1933, virus B; 1940
permukaan virus A ada 2 glikoprotein yaitu:
hemaglutinin(H/) & neuraminidase (N)
VIRUS INFLUENSA
 Perbedaan H dan N merupakan dasar subtipe
 H 1 sampai H15 dan N1 sampai N9
 Virus tsb dapat diidentifikasi pada manusia, babi,
kuda dan unggas ( avian)
 Influensa pada manusia virus H1N1,H2N2 dan
H3N2, virus avian H5N1
 H5 ditemukan pada ayam 1959
 Pada unggas ditemukan 1878 di Itali
Subtipe Virus influensa A
 Banyak subtipe virus influensa ( H & N )
 3 subtipe yang menyebabkan epidemi pada
manusia ;
- H1N1
- H2N2
- H3 N2
ASIAN FLU
 Asian flu : 1957
- Penyebab virus influenza A H2N2
- Korban 1 juta ( global )
- Didentifikasi akhir Februari 1957 di
Cina
- Dalam 4 bulan mencapai USA
HONG KONG FLU
 Hong Kong flu 1968
- Penyebab virus influenza A ( H3N2)
- Korban meninggal 1 juta
- Pertama kali dikenal di Hong Kong
awal 1968, dalam waktu singkat
menyebar ke USA
- Hingga saat ini masih aktif beredar
FLU BURUNG PADA MANUSIA

 Definisi umum : penyakit menular yang


disebabkan virus influenza yang ditularkan
oleh unggas
 Influensa A (H5) adalah penyebab wabah flu
burung pada hewan di Hong Kong, Cina,
Vetnam, Thailand, Indonesia, Korea, Jepang,
Laos, Kamboja kecuali Pakistan (H7)
SIFAT VIRUS FLU BURUNG

 Virus akan mati dgn detergent, disinfektan misal


formalin, cairan yang mengandung iodin,
dipanaskan
 Pada bahan organik akan hidup lama spt tinja
 Virus hidup di air pada suhu 22o C 4 hari, suhu
0o C sampai > 30 hari
 Dalam tinja unggas dan dlm tubuh unggas sakit
dapat hidup lama tetapi mati pada pemanasan
60o C selama 30 menit atau 56o C selama 3 jam
SEJARAH FLU BURUNG
PADA MANUSIA

Tahun Tempat Subtipe Kasus Meninggal


1997 Hong Kong H5N1 18 6
1999 Hong Kong H9N2 2 0
2003 Hong Kong H5N1 2 1
2003 Hong Kong H9N2 1 0
2003 Nederland H7N7 83 1
Total 106 8(7,5%)
MEKANISME I PENULARAN DARI
MANUSIA KE MANUSIA

virus inf human



Unggas liar  unggas domestik  babi
( virus inf unggas) 
manusia

manusia 2 lainnya
MEKANISME II PENULARAN DARI
MANUSIA KE MANUSIA

virus inf human



Unggas liar  unggas domestik  manusia
( virus inf unggas) 
manusia


manusia 2 lainnya
MEKANISME III PENULARAN DARI
MANUSIA KE MANUSIA

Unggas liar  unggas domestik  manusia


( virus unggas ) 
manusia2
lainnya
MUTASI GEN VIRUS
1. Antigenic drift; perubahan susunan asam amino
terjadi pada waktu gen melakukan enconding
antigen permukaan setiap kali virus bereplikasi
 menghasilkan galur baru
2. Antigenic shift ; terjadi apabila 2 virus yang
berbeda dari 2 penjamu berbeda menginfeksi
penjamu lain. Akan menghasilkan virus baru
kemungkinan mampu untuk meginfeksi penjamu
lain termasuk manusia, contoh babi yg terinfeksi
virus flu burung & virus flu human
CARA PENULARAN
 Bahan infeksius : - tinja, urine, air mata
- sekret saluran napas
 Penularan melalui udara , kontak langsung
 Penularan dari unggas ke unggas, hewan lain dan
manusia
 Unggas yg terinfeksi menular pada 2 minggu
pertama dari ludah, sekret hidung dan tinja
 Dapat menular dari tinja yg terdapat pada alat2 dan
pakaian
 Sesudah 4 miggu tak dapat dideteksi
 Penularan dari manusia ke manusia belum terbukti
KELOMPOK RISIKO TINGGI

 Pekerja pertenakan / pemprosesan unggas


( termasuk dokter hewan dll )
 Pekerja lab yg memproses sampel pasien/
hewan terjangkit
 Pengunjung peternakan/ pemprosesan
unggas dalam 1 minggu terakhir
 Kontak dgn penderita flu burung
MASA INKUBASI
 Masa inkubasi 1-3 hari
 Masa infeksius pada manusia :
1 hari sebelum sampai 3-5 hari
sesudah gejala timbul, gejala
pada anak dapat sampai 21
hari
SIFAT VIRUS FLU BURUNG

 Virus hidup diair pada suhu 22o C 4 hari,


suhu 0o C sampai > 30 hari
 Dalam tinja unggas dan dlm tubuh unggas
sakit dapat hidup lama tetapi mati pada
pemanasan 60o C selama 30 menit atau
56o C selama 3 jam
 Virus akan mati dgn detergent, disinfektan
misal formalin, cairan yang mengandung
iodin
GEJALA FLU BURUNG PADA
MANUSIA

 Gejala sama dgn gejala flu pada umumnya


 Infeksi saluran napas akut
 Gejala ; demam, suhu diatas 380C sakit
tenggorokan , batuk, beringus, nyeri otot,
sakit kepala, lemas
 Dalam waktu singkat dapat menjadi berat
dgn terjadinya pneumonia
 Dapat terjadi pada dewasa dan anak
LAPORAN KASUS INFLUENSA
BURUNG DI HONG KONG
 Gejala yg dilaporkan 7 dari 16 pasien yang
menderita flu burung :
- demam : 7 pasien (100 % )
- Batuk : 6 pasien (85,71%)
- nyeri tenggorokan : 5 pasien (71,42%)
 Kondisi pasien cepat memburuk/ berat
 Kematian karena gagal napas
 Masuk RS karena pneumonia
 Pengobatan dgn amantadine & rimantadine masih
sensitif terhadap H5N1 secara invitro di Hong Kong
DEFINISI KASUS FLU BURUNG

 KASUS SUSPEK
Seseorang dgn ISPA suhu > 380C, batuk dan atau
sakit tenggorokan dgn salah satu keadaan ;
A. kontak dgn kasus konfirmasi flu burung
dlm masa penularan atau
B. Seminggu terakhir mengunjungi peternakan
yg terjangkit flu burung atau
C. Bekerja pada suatu lab yg memproses
sample baik manusia atau hewan yg dicurigai
flu burung
DEFINISI KASUS FLU BURUNG

 KASUS PROBABLE
Kasus suspek disertai dgn salah satu :
A. Bukti lab terbatas ( influennsa A, H5N1,
misal IFA + menggunakan antibodi H5
monoclomal antibodi ) atau
B. Tidak ada penyebab lain
DEFINISI KASUS FLU BURUNG

 Kasus konfirmasi
Kasus suspek disertai
A. Kultur virus influensa H5N1 (+) atau
B. PCR influenza H5 (+) atau
C. Peningkatan titer antibodi H5
sebesar 4 kali
DEFINISI KASUS
 Seseorang yg menderita demam > 380C,
batuk, sakit tenggorokan, beringus namun
dlm waktu singkat dapat menjadi berat 
pneumonia & dapat menyebabkan kematian
jika tidak ditangani, disertai salah satu
keadaan :
A. Seminggu terakhir mengunjungi
peternakan yg terjangkit flu burung atau
B. Bekerja pada suatu lab yg memproses
sample baik manusia atau hewan yg
dicurigai flu burung
DIAGNOSIS
 Anamnesis ; faktor risiko, gejala
 Gejala klinik , pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang
 Pasien akan cepat memburuk
 Laboratorium
- Isolasi virus dari bahan darah, apusan
tenggorok/hidung, alat tubuh
- serologi ; deteksi antibodi
- PCR
 Pengambilan sampel pada waktu infeksi 1-3 hari
dan masa konvalesen 14 hari setelah gejala timbul
PEMERIKSAAN SEROLOGI PADA
KELOMPOK RISIKO TINGGI DI
INDONESIA

 233 sample darah diambil pada orang2 sehat


yang langsung berhubungan dgn daerah
wabah flu burung pada unngas ( kel risiko
tinggi)
 Beberapa daerah di Indonesia antara lain;
Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
 Hasil serologi tidak ditemukan H5N1
PENATALAKSANAAN

 Pasien dirawat diruang isolasi


- kewaspadaan penularan melalui udara
- selama penularan yaitu 7 hari pertama
setelah timbul gejala
 Diruang rawat biasa
- setelah hasil usap tenggorok (-) berulang
kali dgn PCR atau biakan
- Setelah tak demam 7 hari
- Pertimbangan lain dari dokter
TERAPI
 Pencegahan bagi orang terpajan : Oseltamivir 1 kali
75 mg sehari selama 1 minggu
– Amantadine Hidrochlorida (nama dagang : Symmetrel atau
Symadine) atau Rimantidine (nama dagang : Flumadine)
TERAPI :
Amantadine atau Rimantidine diberikan pada awal infeksi,
sedapat mungkin dalam 48 jam pertama dan diberikan 3-5
hari dg. Dosis 5mg/kg/BB/hari dibagi 2 dosis, bila BB l >
45kg diberikan 100mg, 2 kali sehari
Dosis harus diturunkan pada orang lanjut usia dan mereka
yang mengalami penurunan fungsi hati atau ginjal
– Obat penghambat neuramidase influenza (Neuramidase
inhibitor sudah ditemukan dan sudah didaftarkan di
beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia dan
Swedia)
VAKSIN INFLUENZA
 Vaksin efektif melindungi gejala influenza pada
banyak species
 Diberikan kepada mereka yg berisiko tinggi
 Tidak ada cross protective diantara 15 subtipe
 Influenza A (H1N1), A(H3N2) & influenza B sudah
termasuk dalam vaksin yg biasa diberikan
 Kontra indikasi ; hipersensitif terhadap vaksin,
sindrom Gullian Barre, demam & kehamilan
trimester I
PENCEGAHAN BAGI YG BERISIKO
( WHO)

1. Petugas yg berhubungan langsung dgn sumber


pakai APP ( Masker N95 minimal masker bedah,
kaca mata google, gaun pelindung/ apron, sarung
tangan tebal, sepatu bot karet
2. Semua orang yg kontak langsung harus sering cuci
tangan dgn disinfektan, alkohol 70%
3. Lingkungan peternakan harus bersih
4. Semua orang yang terpapar harus periksa ke
fasilitas kesehatan ;
- diobati atas rekomendasi dokter antiviral oseltamivir
pada kasus suspek
PENCEGAHAN BAGI YG BERISIKO
( WHO)

- divaksinasi flu manusia bagi yg terpapar agar tidak


terjadi 2 infeksi gabungan virus flu manusia dan virus
flu burung  dapat menyebar dari manusia ke manusia
- Pengamatan kesehatan pasif bagi yg berisiko tinggi/
terpapar dan keluarga jika ada gejala gangguan
pernapasan, flu dan infeksi mata harus ke fasilitas
kesehatan
- Golongan rentan ( anak-anak, lanjut usia, penderita
jantung, paru kronik ) agar menghindari tempat
terjangkit
5. Survelen serologi pada pekerja yang terpapar
6. Pengambilan bahan sampel swab tenggorok, darah,
jaringan post mortem untuk dikirim ke lab
PENCEGAHAN
 Setiap orang yg berhubungan dgn bahan yg berasal
dari saluran cerna unggas harus menggunakan
pelindung (masker, kacamata renang )
 Bahan yg berasal dari saluran cerna unggas seperti
tinja harus ditatalaksana dgn baik
( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber
penularan bagi orang sekitar
 Alat-alat peternakan setelah digunakan harus dicuci
dgn disinfektan
PENCEGAHAN
 Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi
peternakan
 Mengkonsumsi daging unggas telah dimasak pada
suhu 800C selama 1 menit, telur unggas perlu
dipanaskan pada suhu 64 0 C selama 5 menit
 Melaksanakan kebersihan lingkungan
 Melakukan kebersihan diri
 Saat ini belum ada vaksin untuk flu burung pada
manusia
TINDAKAN PADA SAAT
WABAH

 Pendidikan kesehatan pada masyarakat, program


imunisasi untuk mereka yang berisiko tinggi tertular,
surveilans dan hasilnya dilaporkan kepada
masyarakat
 Rumah Sakit harus mengantisipasi peningkatan
pasien selama periode wabah. Sediaan obat-obatan
termasuk antiviral apabila mungkin harus ditambah.
Selain itu sebaiknya petugas di rumah sakit harus
pula di imunisasi

You might also like