You are on page 1of 55

CURICULUM VITAE

Nama : Dr. H. Novadian, SpPD, K-GH FINASIM


TTL : Pulau Panggung, 15-11-1969
1996 : Kedokteran Umum di FK UNSRI Palembang
2008 : Dokter Spesialis Ilmu
Penyakit Dalam FK UNSRI/RSMH Palembang
2011 : Fellowship FINASIM
2013 : Konsultan Ginjal Hipertensi Ilmu Penyakit Dalam FK
UNSRI/RSMH Palembang
Jabatan : Staf Sub Bagian Ginjal Hipertensi
RS M Hoesin/ FK UNSRI Palembang.
Sekretaris Departemen Penyakit Dalam RSMH
DIAGNOSIS, KLASIFIKASI DAN
PENILAIAN RISIKO
KARDIOVASKULAR HIPERTENSI

Dr.H.Novadian,SpPD.K-GH
FINASIM

Sub Bagian Ginjal HipertensiDepartemen Ilmu Penyakit Dalam


FK Unsri/ RSMH Palembang
OVERVIEW
• EPIDEMIOLOGI
• DEFINISI
• DIAGNOSTIK
• KLASIFIKASI
• RISIKO KARDIOVASKULAR
• STRATIFIKASI FAKTOR RISIKO GLOBAL
KARDIOVASKULAR
• TAKE HOME MESSAGES
EPIDEMIOLOGI
Amerika Serikat (NHANES tahun 2007-2010)
• 77,9 juta orang berusia ≥ 20 tahun menderita hipertensi
(1 dari 3 orang dewasa)
• Pada tahun 2009  hipertensi menjadi penyebab primer
dari 61.762 kematian di Amerika.

Di Indonesia (RISKEDAS 2013)


• Prevalensi hipertensi sebesar 25,8%
• Belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan (pedesaan)

4
• Seluruh dunia tahun 2000  972 juta
• Tahun 2025  1,56 milyar
• Mortalitas akibat penyakit kardiovaskular
negara maju  40 %
Negara berkembang  25%

• Hipertensi  faktor risiko utama terjadinya


penyakit kardiovaskular
• P ↑ Prevalensi hipertensi

P ↑ risiko kardiovaskular

P ↑ Mortalitas
Apa itu Hipertensi ?
Definisi Hipertensi

• Bila tekanan sistolik ≥ 140 mmHg, dan


atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg,
atau sedang mendapat obat anti
hipertensi.
• Suatu keadaan dimana upaya p ↓ TD akan
memberikan manfaat lebih besar
dibandingkan dengan tidak melakukan upaya
tersebut .
• Penatalaksanaan hipertensi bertujuan untuk
m ↓ morbiditas dan mortalitas akibat
kerusakan organ target.
DIAGNOSTIK
• ANAMNESIS
• PEMERIKSAAN FISIK
• PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• PEMERIKSAAN TAMBAHAN
• EVALUASI LANJUTAN
Bagaimana mengukur tekanan darah
yang benar ?
 Alat pengukur tekanan darah mana yang paling baik
dipakai ?
 Sfignomanometer ada 3 jenis: air raksa, aneroid,
dan digital.
 Yang paling ideal air raksa.
• Syarat : Penggunaannya harus benar.
Apakah yg harus diperhatikan sebelum
melakukan pemeriksaan tekanan darah ?

• Pastikan kan kandung kemih kosong dan hindari


konsumsi kopi , alkohol dan rokok.
• Istirahat duduk dg tenang selama 5 menit sebelum
pemeriksaan dan jangan berbicara saat pemeriksaan.
• Tenangkan pikiran.
Bagaimanakah posisi terbaik saat
pengukuran tekanan darah ?

Pemeriksaan TD sebaiknya dilakukan dalam posisi


duduk dg siku lengan menekuk di atas meja dg
posisi telapak tangan menghadap ke atas dan posisi
lengan sebaiknya setinggi jantung

PENGUKURAN TD YG TIDAK AKURAT AKAN


MENIMBULKAN KESALAHAN DIAGNOSIS DAN
TERAPI HIPERTENSI !!
Bagaimana prosedur pemeriksaan TD
yg baik ?

1. Pasanglah manset pd lengan atas, dg batas bawah manset 2-3


cm dari lipat siku & perhatikan posisi manset ( lebar manset
sebaiknya 2/3 dari panjang lengan atas).
2. Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis.
3. Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri
radialis).
4. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg
setelah pulsasi arteri radialis menghilang.
5. Bukalah katup manset dan tekanan manset dibiarkan menurun
perlahan dg kecepatan 2-3 mmHg/detik.
6. Bila bunyi pertama terdengar, ingatlah dan catatlah sbg
tekanan sistolik.
7. Bunyi terakhir yg masih terdengar dicatat sbg tekanan
diastolik.
8. Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian
lepaskan manset.
9. Pengukuran TD sebaiknya dilakukan 2 kali, utk mendapatkan
nilai tekanan darah rerata.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan rutin
• Hb dan atau Ht
• Gula darah puasa
• Kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol
• Trigliserid darah puasa
• Na, K
• Asam urat
• Kreatinin ( estimasi GFR )
• Analisa urin : pemeriksaan mikroskopik, protein
urin dengan tes dipstick, tes untuk
mikroalbuminuria.
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
• HbA1c
• Proteinuria kuantitatif
• Monitor tekanan darah 24 jam di rumah
• Ekokardiogram
• Holter monitoring untuk kasus aritmia
• Ultrasound arteri carotid
• Ultrasound arteri perifer atau abdominal
• Pulse wave velocity
• Ankle brachial index
• Fundoscopi
EVALUASI LANJUTAN
• Pemeriksaan untuk serebral, jantung, ginjal
dan kerusakan vaskular, hipertensi resisten
dan komplikasi hipertensi lainnya.
• Evaluasi untuk hipertensi sekunder jika diduga
dari riwayat perjalanan penyakit ,
pemeriksaan fisik atau pemeriksaan rutin dan
tambahan.
JENIS JENIS HIPERTENSI
• Hipertensi primer/esensial/idiopatik
• Hipertensi Sekunder :
• Secondary hypertension (secondary high
blood pressure) is high blood pressure that's
caused by another medical condition.
A number of conditions can cause
secondary hypertension. These include:
• Diabetes complications (diabetic
nephropathy).
• Polycystic kidney disease..
• Glomerular disease.
• Renovascular hypertension.
• Cushing syndrome.
• Aldosteronism.
• Pheochromocytoma.
White coat hypertension
• more commonly known as white coat
syndrome, is a phenomenon in which patients
exhibit elevated blood pressure in a clinical
setting but not in other settings.
Pseudohypertension
• Pseudohypertension is when blood pressure
measurements are elevated but the blood
pressure is actually normal.
• Pseudohypertension is not very common, and
it is almost always found in older patients. As
people get older, the walls of the arteries
sometimes get very thick, and calcium may be
deposited in the arterial wall. This makes the
arteries very stiff and difficult to compress.
Masked hypertension
• The phenomenon of masked hypertension
(MH) is defined as a clinical condition in which
a patient's office blood pressure (BP) level is
<140/90 mm Hg but ambulatory or home BP
readings are in the hypertensive range
Tabel 2 Klasifikasi Hipertensi Perhimpunan
Dokter Hipertensi Indonesia 2014
Kategori TD Sistolik TD Diastolik

Optimal < 120 Dan/ atau < 80

Normal 120 - 129 Dan/ atau 80 - 84

Normal tinggi 130 - 139 Dan/ atau 85 - 89

Hipertensi tingkat 1 140 - 159 Dan/ atau 90 - 99

Hipertensi tingkat 2 160 - 179 Dan/ atau 100- 109

Hipertensi tingkat 3 ≥ 180 Dan/ atau ≥ 110

Hipertensi isolated ≥ 140 Dan/ atau < 90


systolic
Tabel 3, Klasifikasi Tekanan Darah
(JNC VII,2003)

Klasifikasi TD TDS mmHg TDD mmHg

Normal <120 dan <80


Prehipertensi 120–139 atau 80–89
Derajat1 Hipertensi 140–159 atau 90–99
Derajat 2 Hipertensi > 160 atau > 100
Tabel 4. Model Stratifikasi Faktor Risiko Global Kardiovaskular

Faktor risiko Tekanan darah (mmHg)


lain, kerusakan
Normal tinggi Ht derajat I Ht derajat II Ht derajat III
organ target
TDS(130-139) TDS(140-159) atau TDS(160-179) TDS ≥ 180
atau penyakit
atau TDD 90-99 atau Atau
TDD 85-89 TDD 100-109 TDD ≥ 110

Tidak ada faktor Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi


risiko lain
1-2 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang Risiko sedang s.d Risiko tinggi
tinggi
≥ 3 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang s.d Risiko tinggi Risiko tinggi
s.d sedang tinggi
Kerusakan organ, Risiko sedang Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi s.d
PGK derajat 3 s.d tinggi sangat tinggi
atau DM

PKV Risiko sangat Risiko sangat tinggi Risiko sangat Risiko sangat
simtomatik,PGK tinggi tinggi tinggi
derajat ≥4 atau
DM dg kerusakan
organ/fc risiko
FAKTOR RISIKO
• Laki-laki
• Umur (laki-laki ≥55 tahun; perempuan ≥ 65 tahun)
• merokok
• Dislipidemia
Kolesterol total > 190 mg/dL, dan/atau
Kolesterol LDL > 115 mg/dL, dan/atau
Kolesterol HDL: Laki-laki < 40 mg/dL, perempuan < 46 mg/dL,
dan/atau
Trigliserida > 150 mg/dL
• Gula darah puasa 102-125 mg/dL
• Uji toleransi glukosa abnormal.
• Obesitas ( Indeks Masa Tubuh/ IMT ≥ 25 kg/m2
• Obesitas abdominal (lingkar pinggang: laki-laki>90 cm; perempuan > 80 cm)
• Riwayat keluarga penyakit kardiovaskular dini (laki-laki usia < 55 tahun;
perempuan < 65 tahun)
KERUSAKAN ORGAN ASIMPTOMATIK
• Tekanan nadi ≥ 60 mmHg (pada usia tua)
• Hipertofi ventrikel kiri dari EKG (indeks Sokolow Lyon) atau
• Hipertrofi ventrikel kiri dari ekokardiografi (massa ventrikel
kiri: laki-laki > 115g/m2, perempuan 95 g/m2 )
• Penebalan dinding karotis (IMT >0,9 mm) atau plak
• Carotid-femoral Pulse Wave Velocity > 10 m/s
• Indeks Ankle-brachial < 0,9
• Penyakit Ginjal Kronik dengan eGFR < 60 ml/menit/1,73 m2
• Mikroalbuminaria (30-300 mg/24 jam) , atau rasio albumin-
kreatinin (30-300 mg/g; 3,4-34 mg/mmol), disarankan
untuk pengambilan pada urin pagi hari.
DIABETES MELITUS
• Gula darah puasa ≥ 126 mg/dl atau Gula darah
sewaktu ≥ 200 dengan gejala klasik DM, atau
• Gula darah puasa ≥ 126 mg/dl atau Gula darah
sewaktu ≥ 200 dalam 2 kali pemeriksaan, atau
• Kadar gula plasma 2 jam pada Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO) ≥ 200, atau HbA1c > 6,5 %
PENYAKIT KARDIOVASKULAR ATAU
GINJAL YANG SUDAH TERDIAGNOSIS
• Penyakit serebrovaskular: stroke iskemik, stroke
perdarahan, TIA
• Penyakit jantung koroner: infark miokard, angina,
revaskularisasi miokardial dengan Percutaneous
Coronary Intervention atau Coronary Artery Bypass
Graft
• Gagal jantung
• Penyakit pembuluh darah perifer ekstremitas bawah
yang simtomatik
• Penyakit Ginjal Kronik dengan eGFR < 60
mL/menit/1,73 m2, proteinuria (>300 mg/24 jam)
• Retinopati lanjut: perdarahan, eksudat, papiledema
KASUS 1
• Seorang laki-laki umur 46 tahun , tidak merokok.
• Ku: baik sens: cm
TD: 120/80 mmHg N: 80 x /m
RR: 22x/m
• Lab:
Total cholesterol : 180 mg/dL
HDL cholesterol: 75 mg/dL, LDL chol : 100 mg/dL
Trigliseride: 110 mg/dL
Tabel 4. Model Stratifikasi Faktor Risiko Global Kardiovaskular

Faktor risiko Tekanan darah (mmHg)


lain, kerusakan
Normal tinggi Ht derajat I Ht derajat II Ht derajat III
organ target
TDS(130-139) TDS(140-159) atau TDS(160-179) TDS ≥ 180
atau penyakit
atau TDD 90-99 atau Atau
TDD 85-89 TDD 100-109 TDD ≥ 110

Tidak ada faktor Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi


risiko lain
1-2 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang Risiko sedang s.d Risiko tinggi
tinggi
≥ 3 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang s.d Risiko tinggi Risiko tinggi
s.d sedang tinggi
Kerusakan organ, Risiko sedang Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi s.d
PGK derajat 3 s.d tinggi sangat tinggi
atau DM

PKV Risiko sangat Risiko sangat tinggi Risiko sangat Risiko sangat
simtomatik,PGK tinggi tinggi tinggi
derajat ≥4 atau
DM dg kerusakan
organ/fc risiko
1%
KASUS 2
• Seorang laki-laki umur 46 tahun , merokok.
• Ku: baik sens: cm
TD: 180/100 mmHg N: 80 x /m
RR: 22x/m
• Lab:
Total cholesterol : 300 mg/dL
HDL cholesterol: 75 mg/dL, LDL chol : 150 mg/dL
Trigliseride: 180 mg/dL
Tabel 4. Model Stratifikasi Faktor Risiko Global Kardiovaskular

Faktor risiko Tekanan darah (mmHg)


lain, kerusakan
Normal tinggi Ht derajat I Ht derajat II Ht derajat III
organ target
TDS(130-139) TDS(140-159) atau TDS(160-179) TDS ≥ 180
atau penyakit
atau TDD 90-99 atau Atau
TDD 85-89 TDD 100-109 TDD ≥ 110

Tidak ada faktor Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi


risiko lain
1-2 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang Risiko sedang s.d Risiko tinggi
tinggi
≥ 3 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang s.d Risiko tinggi Risiko tinggi
s.d sedang tinggi
Kerusakan organ, Risiko sedang Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi s.d
PGK derajat 3 s.d tinggi sangat tinggi
atau DM

PKV Risiko sangat Risiko sangat tinggi Risiko sangat Risiko sangat
simtomatik,PGK tinggi tinggi tinggi
derajat ≥4 atau
DM dg kerusakan
organ/fc risiko
30 %
CASE 1
• Man, 38 year old, Marketing manager
• BP: 145/95 mm Hg: BW:68, Height 165 cm
(BMI 24.9)
• Exercise: fitness centre 2- 3 times a week
weight trainimg 30-60 minutes, cycling (RPM
class) 50 minutes once a week
• Not smoker, medical check up: normal
• Diet: Indonesian, Japanese, European Food,
Instant noodle 3-5 times week
CASE 1
• Man, 38 year old, Marketing manager
• BP: 145/95 mm Hg: BW:68, Height 165 cm
(BMI 24.9)
• Exercise: fitness centre 2- 3 times a week
weight trainimg 30-60 minutes, cycling (RPM
class) 50 minutes once a week
• Not smoker, medical check up: normal
• Diet: Indonesian, Japanese, European Food,
Instant noodle 3-5 times week
Tabel 4. Model Stratifikasi Faktor Risiko Global Kardiovaskular

Faktor risiko Tekanan darah (mmHg)


lain, kerusakan
Normal tinggi Ht derajat I Ht derajat II Ht derajat III
organ target
TDS(130-139) TDS(140-159) atau TDS(160-179) TDS ≥ 180
atau penyakit
atau TDD 90-99 atau Atau
TDD 85-89 TDD 100-109 TDD ≥ 110

Tidak ada faktor Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi


risiko lain
1-2 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang Risiko sedang s.d Risiko tinggi
tinggi
≥ 3 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang s.d Risiko tinggi Risiko tinggi
s.d sedang tinggi
Kerusakan organ, Risiko sedang Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi s.d
PGK derajat 3 s.d tinggi sangat tinggi
atau DM

PKV Risiko sangat Risiko sangat tinggi Risiko sangat Risiko sangat
simtomatik,PGK tinggi tinggi tinggi
derajat ≥4 atau
DM dg kerusakan
organ/fc risiko
CASE 2
• Man, 50 year old, a civil servant
• BP: 170/110 mmHg, BW: 70, Height: 160 cm
(BMI 27.34)
• Exercise badminton 2 times a week
• Not smoker
• Diet: Indonesian, sometime fast food once a
week, instant noodle 3 times a week
CASE 2
• Man, 50 year old, a civil servant
• BP: 170/110 mmHg, BW: 70, Height: 160 cm
(BMI 27.34)
• Exercise badminton 2 times a week
• Not smoker
• Diet: Indonesian, sometime fast food once a
week, instant noodle 3 times a week
Medical check up result
• Hematology: normal
• Ureum: 35, serum creatinin 1.2 mg/dl,
urinalysis proteinuria + 2, glucose + others
normal, ALT/AST normal, fasting blood sugar
178, post prandial 258
• ECG finding: left axis, LV strain, SV 1 + Rv5 > 35
mm
• Chest X ray: Cardiomegaly
Medical check up result
• Hematology: normal
• Ureum: 35, serum creatinin 1.2 mg/dl,
urinalysis proteinuria + 2, glucose + others
normal, ALT/AST normal, fasting blood sugar
178, post prandial 258
• ECG finding: left axis, LV strain, SV 1 + Rv5 > 35
mm
• Chest X ray: Cardiomegaly
Tabel 4. Model Stratifikasi Faktor Risiko Global Kardiovaskular

Faktor risiko Tekanan darah (mmHg)


lain, kerusakan
Normal tinggi Ht derajat I Ht derajat II Ht derajat III
organ target
TDS(130-139) TDS(140-159) atau TDS(160-179) TDS ≥ 180
atau penyakit
atau TDD 90-99 atau Atau
TDD 85-89 TDD 100-109 TDD ≥ 110

Tidak ada faktor Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi


risiko lain
1-2 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang Risiko sedang s.d Risiko tinggi
tinggi
≥ 3 faktor risiko Risiko rendah Risiko sedang s.d Risiko tinggi Risiko tinggi
s.d sedang tinggi
Kerusakan organ, Risiko sedang Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi s.d
PGK derajat 3 s.d tinggi sangat tinggi
atau DM

PKV Risiko sangat Risiko sangat tinggi Risiko sangat Risiko sangat
simtomatik,PGK tinggi tinggi tinggi
derajat ≥4 atau
DM dg kerusakan
organ/fc risiko
TAKE HOME MESSAGES
• LAKUKAN DIAGNOSTIK YANG BAIK
• KENALI FAKTOR RISIKO KARDIOVASKULAR
• KENDALIKAN FAKTOR RISIKO
KARDIOVASKULAR
• P ↓ MORBIDITAS DAN MORTALITAS

You might also like