Professional Documents
Culture Documents
Cara pemeriksaan.
Salah satu hidung pasien ditutup, dan pasien diminta untuk mencium bau-bauan tertentu
yang tidak merangsang .
Tiap lubang hidung diperiksa satu persatu dengan jalan menutup lubang hidung yang
lainnya dengan tangan. Sebelumnya periksa lubang hidung apakah ada sumbatan atau
kelainan setempat, misalnya ingus atau polip.
Contoh bahan yang sebaiknya dipakai adalah : teh, kopi, tembakau, sabun, jeruk.
Nervus Olfaktorius (Nervus Kranialis I)
Nerfus olfaktorius menghantarkan bau menuju otak dan kemudian diolah lebih lanjut.Sistem olfaktorius dimulai dengan
sisi yang menerima rangsangan olfaktorius. Sistem initerdiri dari bagian berikut: mukosa olfaktorius pada bagian atas
kavum nasal, filaolfaktoria, bulbus subkalosal pada sisi medial lobus orbitalis.Saraf ini merupakan saraf sensorik murni
yang serabut-serabutnya berasal dari membranmukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal
untuk bersinaps dibulbus olfaktorius, dari sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal danberakhir di lobus
temporal bagian medial sisi yang sama.Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya sistem sensorik yang impulsnya
mencapaikorteks tanpa dirilei di talamus. Bau-bauan yang dapat memprovokasi timbulnya nafsumakan dan induksi
salivasi serta bau busuk yang dapat menimbulkan rasa mual danmuntah menunjukkan bahwa sistem ini ada kaitannya
dengan emosi. Serabut utama yangmenghubungkan sistem penciuman dengan area otonom adalah medial forebrain
bundledan stria medularis talamus. Emosi yang menyertai rangsangan olfaktorius mungkinberkaitan ke serat yang
hiposmia kakosmia
normosmia
parosmia
Meningkatnya kemampuan
menghidu, dapat dijumpai
pada pasien HEG atau migren
SARAF OTAK I ( NERVUS
OLFAKTORIUS ).
SARAF OTAK II ( NERVUS OPTIKUS ).
Tujuan pemeriksaan :
Untuk mengukur ketajaman penglihatan ( visus) dan menentukan apakah
kelainan pada penglihatan disebabkan oleh kelainan okuler lokal atau oleh
kelainan saraf.
Untuk mempelajari lapang pandang.
SARAF OTAK II ( NERVUS OPTIKUS ).
Cara pemeriksaan.
menggunakan jari jari yang digerakkan harus dapat dilihat dalam jarak 60 meter.
contoh visus = 2/60 pasien hanya dapat melihat pergerakan jari pada jarak 2 meter
Untuk gerakan tangan harus tampak pada jarak 300 meter. Jika kemampuannya
hanya sampai membedakan adanya gerakan , maka visusnya ialah 1/300. Contoh
Visus = 3/300 pasien hanya dapat melihat pergerakan tangan pada jarak 3 meter.
Namun jika hanya dapat membedakan antara gelap dan terang maka visus nya 1/~,
bila dengan sinar lampu masih belum dapat melihat maka dikatakan visus pasien
tersebut adalah nol. Bila hendak melakukan pemeriksaan pada mata kanan maka
mata kiri harus ditutup dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya.
Tes menggunakan gambar snellen
SARAF OTAK II ( NERVUS OPTIKUS ).
Kemudian pasien disuruh melihat terus pada mata kiri pemeriksa dan
pemeriksa harus selalu melihat ke mata kanan pasien.
pemeriksaan lapang pandang.