You are on page 1of 30

AMALGAM

KEDOKTERAN GIGI
Amalgam:
Campuran air raksa + logam, aloi

Amalgam Kedokteran Gigi :


Campuran aloi perak + air raksa

- Tumpatan gigi posterior


- Half life : 20 tahun
- Restorasi kavitas klas I,II,V
Kerugian :
1. Estetik kurang
2. Getas
3. Korosi, arus galvanis
4. Tidak memperkuat struktur gigi yg
lemah
Keuntungan :
1. Resisten terhadap fraktur
2. Aplikasi mudah
3. Mempertahankan bentuk anatomis
gigi
4. Dapat digunakan pada area yang ter-
kena tekanan
5. Tahan lama
Proses amalgamasi :
Reaksi aloi perak dengan air raksa mem-
bentuk amalgam yang berwarna abu-abu
keperakan
Spesifikasi ADA untuk amalgam
Kedokteran Gigi

• Perak 66-68 %
• Timah 25-28 %
• Tembaga 3,5-6 %
• Seng tidak lebih dari
2%
Air raksa :
1. Bersifat cair pada suhu kamar.
2. Titik beku -39oC.

Perak :
1. Meningkatkan resistensi amalgam ter-
hadap oksidasi.
2. Meningkatkan pemuaian selama setting.
3. Mengurangi sifat flow.
Timah :
1. Memudahkan amalgamasi karena afini-
tasnya yang besar terhadap merkuri.
2. Mengurangi resistensi.
3. Meningkatkan flow.
4. Mengurangi pemuaian selama setting.

Tembaga :
Mengeraskan amalgam
Seng :
1. Menghindari oksidasi.
2. Amalgam yang tidak mengandung seng,
bersifat kurang elastis.

+ Fluoride :
Mencegah sekunder
karies karena adanya
microleakage amalgam.
Klasifikasi amalgam KG :
1. Amalgam konvensional
( amalgam tembaga rendah)
- tembaga < 6 %
- ukuran partikel : ireguler, sferikal
- fasa :
a. 1 (Ag2Hg3), matrix amalgam
b. 2 (Sn7Hg), fasa yang paling lemah
dan mudah terserang korosi
c. n (Ag3Sn), sisa partikel yang tidak
bereaksi.
Komposisi

• Perak Min. 65 %
• Timah putih
Max. 29 %
Max. 6 %
• Tembaga
Max. 2 %
• Seng
• Air raksa
Max. 3 %
2. Amalgam modern
(copper enriched alloys)
a. Fasa : 1, n (Cu6Sn5)
b. Komposisi
- Perak 40-60 %
- Timah putih 27-30 %
- Tembaga 13-30 %
Kadar tembaga yang meningkat menye-
babkan :
1. Tidak terbentuk 2
2. Terbentuk n, fasa yang lebih tahan ter-
hadap korosi.

Logam yang sering ditambahkan dalam


jumlah kecil : paladium, indium, emas.
Amalgam tembaga tinggi lebih disukai
karena :
1. Sifat integritas marginal lebih baik.
2. Sifat mekanik lebih baik.
3. Daya tahan terhadap korosi tinggi.
3 jenis amalgam tembaga tinggi :
1. Admixed regular
2. Admixed komposisi tunggal
3. Komposisi tunggal

Amalgam admixed
Amalgam yang mempunyai partikel serbuk
campuran bentuk bulat (sferikal) & iregu-
lar.
Komposisi berdasar % berat

Aloi B.Par- Ag Sn Cu Zn In Pd
tikel
Ad.Reg Ireg 40-70 26-30 2-30 0-2 0 0
Sfer 40-65 0-30 20-40 0-1 0 0-1
Ad.k.tung Ireg 52-53 17-18 29-30 0 0 0,3
gal Sfer 52-53 17-18 29-30 0 0 0,3
K.tunggal Sfer 40-60 22-30 13-30 0 0-5 0-1
Komposisi tunggal, indium :
1. Mengurangi jumlah merkuri.
2. Meningkatkan resistensi kompresi.
3. Memperbaiki karakteristik permu-
kaan (kekerasan).
Penambahan paladium :
10% : creep konstan (25-60oC),
tekanan 26-72 Mpa.
5% : kekuatan tekan, creep

Ada hubungan positif antara sifat


mekanik dan penambahan paladium.
Serbuk amalgam :
1. Lathe cut
2. Sferikal
3. Campuran lathe cut & sferikal
Lathe cut

- Diproduksi mesin.
- Serbuk yang terbentuk diukur, yang me-
menuhi digunakan untuk amalgamasi.
- Aloi tersedia : kasar, medium, halus.
Sferikal

- Aloi dicairkan, disemprotkan ke dalam


atmosfer inert. Terbentuk tetesan padatan
kecil ( pellet sferikal) dengan berbagai
ukuran.
- Tidak membutuhkan mesin.
- Komposisi ukuran aloi dapat ditentukan.
PROSES AMALGAMASI
1. Aloi tembaga rendah
Pada triturasi (pencampuran) terjadi :
Ag&Sn bagian luar terlarut bersamaan
Hg menembus partikel aloi
(Impregnasi)

Reaksi kimiawi aloi dengan merkuri


(Amalgamasi)

Kristal Ag2Hg3 (1) & Sn7Hg (2)


(Kristalisasi)

Amalgam keras
Reaksi dapat ditulis :
Partikel aloi  + Hg 1 + 2 + sisa
partikel 
2. Aloi tembaga tinggi
a. Tahap I
 + Hg 1 + 2 + sisa 
b. Tahap II
2 + Ag-Cu Cu6Sn5 + 1
()
 + Ag-Cu + Hg 1+ + sisa
Pada admixed :
Inti 1 & Ag-Cu dikelilingi  & matrix 1.

Pada komposisi tunggal :


Inti 1 & Ag-Cu dikelilingi matrix 1.
Setiap fasa dalam struktur amalgam me-
miliki sifat berbeda dalam :
1. Kekuatan
2. Kekerasan
3. Daya tahan korosi

Fasa  yang tertanam di dalam matrix


maupun fasa intergranular 1 dapat
meningkatkan sifat mekanik (menurunkan
creep) & daya tahan korosi.

You might also like