You are on page 1of 8

AMBULANCE PROTOCOL

A. MACAM LAMPU ROTATOR


• Mobil ambulans boleh memakai lampu rotator bulat dan
lightbar biru atau biru-biru
B. BUNYI SIRINE DAN ARTINYA
i. Wail  berjalan di jalur yang lurus,

ii. Yelp  berada di persimpangan,

iii. Hi-lo  kombinasi untuk mendapatkan perhatian yang lebih efektif,

iv. Horn  memberikan peringatan lebih jika suara-suara lainnya tidak


mendapat perhatian pengguna jalan lain.
C. TENAGA MEDIS DI AMBULANS
1. Ambulans Transport

Tujuan Penggunaan: Mengangkut penderita yang tidak memerlukan perawatan


khusus/tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa & diperkirakan tidak akan timbul
kegawatan selama perjalanan.

Petugas: 1 orang supir dengan kemampuan BHD (Bantuan Hidup Dasar) &
berkomunikasi, & 1 orang perawat dengan kemampuan PPGD (pertolongan Pertama
Gawat Darurat)
2. Ambulans Gawat Darurat

Tujuan Penggunaan: Pertolongan penderita gawat darurat pra-rumah sakit,


pengangkutan penderita gawat darurat yang sudah distabilkan dari lokasi kejadian
ke tempat tindakan definitif/ke rumah sakit, sebagai kendaraan transport rujukan.

Petugas:1 orang pengemudi dengan kemampuan PPGD dan komuniasi, 1


orang perawat berkemampuan PPGD, & 1 orang dokter berkemampuan PPGD atau
ATLS/ACLS.
3. Ambulans Rumah Sakit Lapangan
Tujuan Penggunaan: Gabungan beberapa ambulans gawat darurat dan
ambulans pelayanan medik beregrak. Sehari–hari berfungsi sebagai ambulans
gawat darurat.

Petugas: 1 pengemudi berkemampuan PPGD & komunikasi, 1 perawat


berkemampuan PPGD atau BTLS/BCLS, & 1 dokter berkemampuan
ATLS/ACLS.
D. PERATURAN LAIN KHUSUS AMBULANS
1) Memarkir kendaraannya di manapun, selama tidak merusak hak milik/
membahayakan nyawa orang lain.
2) Melewati lampu merah & tanda berhenti.
3) Mendahului kendaraan lain di daerah larangan, setelah memberi sinyal
yang tepat, memastikan jalurnya aman, & menghindari hal-hal yang
membahayakan nyawa & harta benda.
4) Mengabaikan peraturan yang mengatur arah jalur & aturan berbelok ke
arah tertentu, setelah memberi sinyal & peringatan yang tepat.
D. Peraturan Lain Khusus Ambulans (Cont.)
4) Batas kecepatan dalam mengemudi ambulans, yaitu 60 km/jam ketika
berangkat mengambil penderita & maks. 40 km/jam ketika membawa
pasien di dalamnya.

5) Jika ambulans membawa pasien dengan penyakit jantung, sirine TIDAK


BOLEH dibunyikan. Hanya diperbolehkan menyalakan lampu rotator,
dikhawatirkan stress akibat bunyi sirine akan berakibat fatal pada pasien
penyakit jantung.

You might also like