You are on page 1of 11

PENGERTIAN

ADAB

ADAB BERTAMU

CONTOH

FUNGSI
1. PENGERTIAN BERTAMU
Bertamu adalah berkunjung ketempat kediaman orang lain.
Adapun maksud dari kunjungan itu biasanya karena adanya suatu
keperluan. Bertamu dengan maksud yang baik dan dilandasi dengan
niat ikhlas karena Allah SWT serta untuk memperoleh ridha-Nya
termasuk kedalam silahturahmi. Silaturahmi dianjurkan oleh agama
Islam. Rasulullah Saw bersabda:

“Dari Abu Hurairah r.a bahwa dia berkata: “Saya mendengar


Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa ingin dilapangkan
rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia melakukan
silaturahmi.'” (H.R. Bukhari dan Muslim); dan diriwayatkan oleh
Tirmidzi dengan kalimat: “Sungguh silaturahmi itu menimbulkan
cinta dan asih dikalangan kerabat, merupakan sumber kekayaan dan
menyebabkan umur panjang”.
2. ADAB

Memilih Waktu Berkunjung

Hendaknya bagi orang yang ingin bertamu memilih


waktu yang tepat untuk bertamu. Karena waktu yang kurang
tepat terkadang bisa menimbulkan perasaan yang kurang enak
bagi tuan rumah bahkan terkadang mengganggunya. Dikatakan
oleh sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya
pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka
pada waktu pagi atau sore.” (HR. al-Bukhari no. 1706 dan
Muslim no. 1928
Meminta Izin kepada Tuan Rumah
Hal ini merupakan pengamalan dari perintah Allah
subhanahu wa ta’ala di dalam firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta
izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian
itu lebih baik bagimu agar kamu selalu ingat.” (An-Nur: 27)
Tata cara meminta izin adalah :
Mengucapkan salam
Seseorang yang bertamu diperintahkan untuk
mengucapkan salam terlebih dahulu.
Meminta izin sebanyak tiga kali
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah,
jika tidak, maka pulanglah.” (HR. al-Bukhari no. 5891 dan
Muslim no. 2153 dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri
radhiyallahu ‘anhu).

Jangan mengintip ke dalam rumah


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: “Barang siapa mengintip ke dalam rumah suatu
kaum tanpa izin mereka, maka sungguh telah halal bagi
mereka untuk mencungkil matanya.” (HR. Muslim no. 2158
dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu) .
Mengenalkan Diri

Termasuk sunnah jika seorang tamu ditanya namanya,


Maka harus dijawab dengan nama.
Misalnya “Siapa Anda?” Riska katakan, “Saya Asri Tria”.

Menyebutkan Keperluannya

Di antara adab seorang tamu adalah menyebutkan urusan


atau keperluan dia kepada tuan rumah supaya tuan rumah lebih
perhatian dan menyiapkan diri ke arah tujuan kunjungan
tersebut, serta dapat mempertimbangkan dengan waktu dan
keperluannya sendiri.
Memintakan izin untuk tamu yang tidak diundang
Jika bertamu dalam rangka memenuhi undangan,
namun ada orang lain yang tidak diundang ikut bersamanya,
maka hendaknya mengabarkan kepada tuan rumah dan
memintakan izin untuknya.
Memintakan izin untuk tamu yang tidak diundang
Jika bertamu dalam rangka memenuhi undangan,
namun ada orang lain yang tidak diundang ikut bersamanya,
maka hendaknya mengabarkan kepada tuan rumah dan
memintakan izin untuknya.

Tidak Memberatkan Tuan Rumah dan Segera Kembali


ketika Urusannya Selesai
Bagi seorang tamu hendaknya berusaha tidak
membuat repot atau menyusahkan tuan rumah dan segera
kembali ketika urusannya selesai. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman (yang artinya):
“…tetapi jika kalian diundang maka masuklah, dan bila telah
selesai makan kembalilah tanpa memperbanyak
percakapan…” (Al-Ahzab: 53)
Mendoakan Tuan Rumah
Hendaknya seorang tamu mendoakan tuan rumah
atas jamuan yang dihidangkan kepadanya. Di antara doa
yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu:
ِ َ‫اللَّ ُه َّم ب‬
ْ ‫ار ْك لَ ُه ْم فِ ْي َما َرزَ ْقت َ ُه ْم َوا ْغ ِف ْر لَ ُه ْم َو‬
‫ار َح ْم ُه ْم‬
“Ya Allah berikanlah barakah untuk mereka pada apa yang
telah Engkau berikan rizki kepada mereka, ampunilah
mereka, dan rahmatilah mereka.” (HR. Muslim no. 2042 dari
sahabat Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu).
3. CONTOH BERTAMU
4. FUNGSI BERTAMU

Fungsi qana’ah antara lain :


Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah SWT.
Terhindar dari sifat tamak dan dengki.
Terhindar dari rasa khawatir akan
kekurangan.
Memupuk jiwa sabar dan tawakal.
Mebiasakan diri berpola hidup sederhana
sesuai ajaran islam.

You might also like