You are on page 1of 16

KEBIJAKAN

PENANGANAN STUNTING
SPB 2.3
Orientasi Tugas Pokja PPID Tim Inovasi Kabupaten
Program P3MD – PID
HOTEL PYRAMID SUITES
13 - 20 Oktober 2018
Tujuan Pembelajaran

1. Mengetahui pokok-pokok kebijak dalam


penanganan stantung di Indonesia

2. TAPM mampu melaksanakan peran dan


fungsinya dalam fasilitasi penanganan
stunting
Apakah yang dimaksud dengan Stunting ???

Stunting Adalah Kondisi Gagal Tumbuh Pada Anak Balita (Bayi Di Bawah Lima Tahun)
Terkait dengan intervensi gizi sensitif yang telah dilakukan oleh
pemerintah melalui K/L terkait beberapa diantaranya adalah kegiatan
sebagai berikut :
REPUBLIK
Kegiatan Lintas K/L untuk Pengurangan Stunting
INDONESI
A

PAUD-HI dengan intervensi


Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, kesehatan & gizi; Pendidikan
fortifikasi; Pendidikan gizi; Promosi & kesehatan reproduksi
kampanye gizi seimbang; Kecacingan;
Tata Laksana Gizi; JKN
Ketahanan pangan; Pemanfaatan
Air bersih dan sanitasi pekarangan rumah tangga
(KRPL)

Pembinaan iodisasi garam; Bantuan Pangan Non-Tunai;


Pengawasan fortifikasi garam PKH
Keamanan pangan; Pendidikan kesehatan reproduksi
Monitoring makanan remaja; Bina Keluarga Balita
terfortifikasi (BKB)

Kursus calon pengantin;


Pendidikan kesehatan & gizi NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi
untuk madrasah & pondok program & kegiatan gizi
pesantren; Mendorong peran dalam APBD
ulama dalam gizi & kesehatan
Dana Insentif Dana
Daerah Desa

6
REPUBLIK
Jenis Intervensi Penurunan Stunting yang Harus Ada di Desa
INDONESI
A

Tablet Tambah Darah Suplementasi


untuk Remaja Putri, Calon
Pengantin, dan Ibu Hamil
Vitamin A STBM

Pemberian Makanan Suplementasi


Tambahan untuk Ibu Hamil multivitamin dan PAMSIMAS
Kurang Energi Kronis mineral (taburia)
(KEK)

Pemberian Makanan SANIMAS


Kelambu dan Obat Malaria Tambahan untuk
(Endemis) Balita kurus

Pemberian obat Kawasan Rumah


Promosi menyusui cacing Pangan Lestari
(ASI eksklusif)

Kegiatan Posyandu
Promosi Makanan
Pendamping-ASI
Program Keluarga
Harapan

Pendidikan
Bina Keluarga Anak Usia Dini
Balita
7
REPUBLIK
Sinkronisasi Program/Kegiatan K/L di 10 Kab/Kota Lokasi Prioritas
INDONESI
A

No Kementerian/Lembaga Jenis Kegiatan Tahun 2018 Sifat Kegiatan


Pembangunan Embung Desa, Sarana Olah Raga Desa,
1. Kementerian Desa PDTT PKTD
Sarana dan Prasarana Dasar Desa
2. Kementerian Kesehatan Pemberian Makanan Tambahan Non PKTD
PAMSIMAS, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna
3. Kementerian PUPERA Air Irigasi (P3-TGAI), Pemeliharaan Rutin dan Bantuan PKTD
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
4. Kementerian Pertanian Sarana prasarana pertanian berbasis komoditas PKTD
Kementerian Kelautan &
5. Minapadi, kampung nelayan, Pugar, Bioflok PKTD
Perikanan
Jaringan kereta api, pembangunan drainase di bandara
6. Kementerian Perhubungan PKT
dan pelabuhan
7. Kementerian Pariwisata Gerakan Sadar Wisata Non PKTD
Penyerapan tenaker di desa kantong TKI dan daerah
8. Kementerian Ketenaga kerjaan
kemiskinan
Badan Nasional Pengelola Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana
9. PKTD
Perbatasan perbatasan
Keterangan: Data per 26 Januari 2018.
Masih dimungkinkan untuk Kementerian/Lembaga lainnya untuk melaksanakan padat karya tunai di Desa.
PKTD = Padat Karya Tunai di Desa
PKT = Padat Karya Tunai

8
KERANGKA INTERVENSI STUNTINGDI INDONESIA :

Kerangka Intervensi Stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terbagi menjadi dua,
yaitu Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif
A. INTERVENSI GIZI SPESIFIK :

1. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Hamil.


Intervensi ini meliputi kegiatan memberikan makanan
tambahan (PMT) pada ibu hamil untuk mengatasi
kekurangan energi dan protein kronis, mengatasi
kekurangan zat besi dan asam folat, mengatasi kekurangan
iodium, menanggulangi kecacingan pada ibu hamil serta
melindungi ibu hamil dari Malaria.
2. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu
Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan. Intervensi ini
dilakukan melalui beberapa kegiatan yang mendorong
inisiasi menyusui dini/IMD terutama melalui pemberian ASI
jolong/colostrum serta mendorong pemberian ASI Eksklusif.
3. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui
dan Anak Usia 7-23 bulan. Intervensi ini meliputi
kegiatan untuk mendorong penerusan pemberian ASI
hingga anak/bayi berusia 23 bulan. Kemudian, setelah bayi
berusia diatas 6 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI,
menyediakan obat cacing, menyediakan suplementasi
zink, melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan,
memberikan perlindungan terhadap malaria, memberikan
imunisasi lengkap, serta melakukan pencegahan dan
pengobatan diare.
B. INTERVENSI GIZI SENSITIF :

Kerangka ini idealnya dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan dan
berkontribusi pada 70% Intervensi Stunting. Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah masyarakat
secara umum dan tidak khusus ibu hamil dan balita pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan/HPK.
12 kegiatan yang dapat berkontribusi pada penurunan stunting melalui Intervensi Gizi Spesifik
sebagai berikut :
1. Menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih.
2. Menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi.
3. Melakukan fortifikasi bahan pangan.
4. Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
7. Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua.
8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universal.
9. Memberikan pendidikan gizi masyarakat.
10.Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja.
11.Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin.
12.Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi
Berikut identifikasi beberapa program spesifik yang dilakukan
pemerintah melalui Puskesmas dan Posyandu :
1. Program terkait Intervensi dengan sasaran Ibu Hamil, yang
dilakukan melalui beberapa program/kegiatan berikut :

Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil untuk


mengatasi kekurangan energi dan protein kronis
Program untuk melindungi ibu hamil
dari Malaria.

Program untuk mengatasi kekurangan iodium


Pemberian obat cacing untuk menanggulangi
kecacingan pada ibu hamil

Program untuk mengatasi kekurangan zat


besi dan asam folat
Beberapa program spesifik yang dilakukan pemerintah melalui
Puskesmas dan Posyandu :

2. Program yang menyasar Ibu Menyusui dan Anak


Usia 0-6 bulan; termasuk diantaranya mendorong IMD/Inisiasi
Menyusui Dini melalui pemberian ASI jolong/colostrum dan
memastikan edukasi kepada ibu untuk terus memberikan ASI
Eksklusif kepada anak balitanya.
Kegiatannya berupa:

- memberikan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,


- Inisiasi Menyusui Dini (IMD),
- promosi menyusui ASI eksklusif (konseling individu dan
kelompok),
- imunisasi dasar,
- pantau tumbuh kembang secara rutin setiap bulan, dan
penanganan bayi sakit secara tepat
Beberapa program spesifik yang dilakukan pemerintah melalui Puskesmas
dan Posyandu :

3. Program Intervensi yang ditujukan dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan:

• mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian
MP-ASI

• menyediakan obat cacing

• menyediakan suplementasi zink

• melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan

• memberikan perlindungan terhadap malaria

• memberikan imunisasi lengkap

• melakukan pencegahan dan pengobatan diare.


Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Stunting di Tingkat Kabupaten / Kota

Pokok-pokok Dukungan Program


No Kebijakan dalam Inovasi Desa (PID) Hambatan / Tantangan Peran TAPM
. Penanganan Stunting dalam penanganan
Stunting
1
2
3
4
5
dst

You might also like