You are on page 1of 148

AVIATION KNOWLEDGE

djoed

ClassRoomRules
• Be On Time and Prepared
• Grooming
• Keep Ur Area Clean and Organized
• No Cell Phones (only silent mode)
• No Chewing Gum (while in the class)
• Don’t leave Early (except emergency reason)
• Please Don’t Chat with Ur Neighbour During Class
• Full of Pay Attention and Work Quietly
• Follow Direction Quickly
• Rise Ur Hand Before Speaking
• Use Ur Manners
• Interaction In Two Ways
• Do Ur Best and Lets make this Class Fun
• Keep Ur Dear Teacher Happy 
• Keep Calm and Follow the Rules
djoed
Daftar Materi
• Sejarah Dunia Penerbangan
• Sejarah Dunia Penerbangan di Indonesia
• Jenis Pesawat Terbang
• Jenis Pesawat Terbang Komersil
• Prinsip Dasar Pesawat Terbang
• Fungsi dan Bagian Utama Pesawat
• Kendali Utama Pesawat
• System Pesawat terbang
• ICAO Phrases dan Alphabet
• Air Traffic Controller
• Milestone of Flight
• GMT = UTC
• OTP – OTT
• ICAO
• IATA
• Bandar Udara
• Regulator Penerbangan
• Pengelola Bandar Udara
• Operator Bandar Udara
• Istilah dan Pengertian Dunia Penerbangan
djoed

SEJARAH DUNIA PENERBANGAN

Sejak pertama kali melihat burung terbang, manusia


sudah bermimpi untuk bisa terbang. Pada zaman
dahulu percobaan pertama untuk terbang dilakukan
dengan mengikatkan bulu- bulu di sepanjang tangan
kemudian mengepak- ngepak persis seperti yang
dilakukan burung.
Tentu saja cara itu tidak berhasil. Lalu bagaimana
manusia mewujudkan mimpinya untuk terbang ?
djoed

ERA BALON UDARA


Balon udara adalah sebuah balon yang dipompa
dengan udara. Balon terbang dapat mengambang di
udara karena daya apungnya. Penerbangan pertama
yang sukses adalah menggunakan balon udara. Pada
1783, oleh dua orang berkebangsaan Prancis
bernama Etiene Montgolfier dan Joseph Montgolfier
menciptakan mesin terbang yang pertama, yaitu
balon udara. Balon udara merupakan balon besar
yang diisi dengan udara panas. Karena udara panas
lebih ringan dari udara dingin, maka balon dapat
membumbung ke angkasa.
djoed

Balon Udara
djoed

Pilot dan penumpang berada di keranjang besar yang


terikat di bawah balon. Pilot mengontrol ketinggian
balon udara dengan cara menambah dan mengurangi
panas.

Kekurangan balon udara adalah manusia tidak dapat


mengatur arah dan tujuan. Jika angin bertiup ke
barat, balon udara juga ikut ke barat. Pada masa
perang sipil, tentara menggunakan balon udara untuk
mengintai musuh.
djoed

PESAWAT TERBANG

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang


lebih berat dari udara, bersayap tetap atau dengan
baling2, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri.

Pesawat pertama yang berhasil terbang adalah


pesawat terbang layang. Pesawat ini tidak memiliki
mesin dan sulit dikontrol. Pesawat terbang layang
meluncur dari bukit-bukit tinggi dan melayang di
udara hingga sampai ke tanah. Pesawat terbang
layang dirakit oleh Sir George Meyel.
djoed

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara ini


diterbangkan pertama kali oleh Wright
Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright)
dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri
yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tanggal
17 Desember tahun 1903 di dekat wilayah berbukit
pasir di Kitty Hawk, North Carolina, mengangkasa
selama 12 detik, dengan ketinggian mencapai 37
meter dari tanah. Wright bersaudara berhasil
menerbangkan pesawat dengan penumpang.
djoed

The flyer

Sekarang lebih populer dengan nama "Kitty


Hawk". Pesawat Flyer yang asli kini terdapat di
Museum Dirgantara di Washington DC,Amerika
Serikat
djoed

Sejarah penerbangan Indonesia


Tahun 1913: Penerbangan Pertama di Indonesia
Pada tanggal 19 Februari 1913 seorang penerbang
asal Belanda bernama J.W.E.R Hilger berhasil
menerbangkan sebuah pesawat jenis Fokker dalam
kegiatan pameran yang berlangsung di Surabaya.
Penerbangan tersebut tercatat sebagai penerbangan
pertama di Hindia Belanda (sekarang Indonesia)
meskipun berakhir dengan terjadinya kecelakaan
namun tidak menewaskan penerbangnya
djoed

Fokker Skin
kecelakaan pesawat terbang pertama di Indonesia. Jan
Hilgers selamat. Beberapa penerbangannnya tidak mulus,
tidak cocok dgn iklim tropis di Indonesia
djoed
Tahun 1924: Penerbangan Pertama dari Belanda
ke Jakarta
Melihat adanya prospek yang baik bagi
penerbangan sipil maupun militer di Indonesia,
maka pada tanggal 1 Oktober 1924 sebuah
pesawat jenis Fokker F-7 milik maskapai
penerbangan Belanda mencoba melakukan
penerbangan dari Bandara Schippol Amsterdam ke
Batavia (sekarang Jakarta). Penerbangan yang
penuh petualangan tersebut membutuhkan waktu
selama 55 hari dengan berhenti di 19 kota untuk
dapat sampai di Batavia dan berhasil mendarat di
Cililitan yang sekarang dikenal dengan Bandar
Udara Halim Perdanakusuma.
djoed

Fokker F.VII
Schippol Amsterdam to Batavia : 55 Hari transit 19 kota
djoed
Tahun 1928: Rintisan Rute Penerbangan di Indonesia
Pada tanggal 1 November 1928 di Belanda telah berdiri
sebuah perusahaan patungan KNILM (Koninklijke
Nederlandsch Indische Luchtvaart Maatschappij) yang
terbentuk atas kejasama Deli Maatschappij, Nederlandsch
Handel Maatschappij, KLM, Pemerintah Hindia Belanda dan
perusahaan-perusahaan dagang lainnya yang mempunyai
kepentingan di Indonesia. Dengan mengoperasikan pesawat
jenis Fokker-F7/3B, KNILM membuka rute penerbangan
tetap Batavia-bandung sekali seminggu dan selanjutnya
membuka rute Batavia-Surabaya (pp) dengan transit di
Semarang sekali setiap hari. Setelah perusahaan ini mampu
mengoperasikan pesawat udara yang lebih besar seperti
Fokker-F 12 dan DC-3 Dakota, rute penerbangan pun
bertambah yaitu Batavia-Palembang-Pekanbaru-Medan
bahkan sampai ke Singapura seminggu sekali.
djoed

Fokker F.IIIB
djoed

Fokker F.XII
djoed

Fokker F.DCIII
djoed

Tahun 1929: Awal mula Penerbangan Berjadwal


di Indonesia
Dengan suksesnya penerbangan pertama Belanda
ke Jakarta, masih diperlukan lima tahun lagi untuk
dapat memulai penerbangan berjadwal.
Penerbangan tersebut dilakukan oleh perusahaan
penerbangan KLM (Koninklijke Luchtvaart
Maatschappij) menggunakan pesawat Fokker F-78
bermesin tiga yang dipakai untuk mengangkut
kantong surat. Kemudian pada tahun 1931 jenis
pesawat yang dipakai diganti dengan jenis Fokker-
12 dan Fokker-18 yang dilengkapi dengan kursi agar
dapat mengangkut penumpang.
djoed

Fokker F.XII
djoed

Fokker F.XVIII
djoed

PESAWAT KOMERSIL PERTAMA DI INDONESIA

1949
djoed
Tahun 1949: Asal nama Garuda Indonesia Airways
Pada tanggal 25 Desember 1949, Dr. Konijnenburg, mewakili KLM
menghadap dan melapor kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta
bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah
sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta
presiden memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat
yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat
sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab dengan
mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan
pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben
Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw
eilanden ("Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang
membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu")
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, terjadi penerbangan bersejarah
pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair yang
membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran,Jakarta
untuk pelantikan sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS)
dengan logo dan nama baru, Garuda Indonesian Airways, pemberian
Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
djoed

Garuda DC3 PK-DPD


djoed

Tahun 1952: Pembentukan Djawatan Penerbangan Sipil

Pada tahun 1952 pemerintah membentuk


“Djawatan Penerbangan Sipil” yang saat itu
bertanggungjawab kepada Kementerian
Perhubungan Udara, tugas dan tanggung jawabnya
adalah menangani administrasi pemerintahan,
pengusahaan dan pembangunan bidang
perhubungan udara, Djawatan Penerbangan Sipil
ini merupakan cikal bakal Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara saat ini.
djoed
Jenis Pesawat Terbang
Pesawat terbang berdasarkan Jenis ada Dua Yakni :
1. Fix wing Aircraft : (pesawat terbang bersayap tetap) yaitu pesawat
terbang yang mempunyai sayap tetap atau diam sebagai mana layaknya
pesawat terbang biasa, dimana wing atau sayapnya merupakan penghasil
daya angkat.
2. Rotary Wing Aircraft : (pesawat terbang dengan sayap yang berputar)
yaitu pesawat terbang helicopter, dimana baling baling atasnya adalah
merupakan sayap yang bergerak karena diputar oleh mesin , sehingga
akan menghasilkan daya angkat yang dapat mengangkut pesawat tersebut.
djoed
Jenis-jenis Pesawat Terbang Komersial
Wide Body Aircraft
Wide body aircraft adalah pesawat dengan lebar lebih dari 20 kaki,
mempunyai dua aisles atau biasa juga dikenal dengan twin-aisles,
dengan tujuh kursi atau lebih sejajar. Diameter pesawat ini biasanya
mencapai lima atau enam meter. Dalam kabin ekonomi, dapat
mengakodasi tempat duduk dengan konfigurasi 3-4-3 atau 4-4-2,
dengan total kapasitas mencapai 200 hingga 850 penumpang. Jenis ini
memiliki pesawat terlebar mencapai enam meter dan dapat
mengakomidasi hingga 11 penumpang sejajar.
Rata-rata wide body aircraft memiliki izin terbang trans-atlantik dan
trans-kontinental sehingga biasanya digunakan untuk penerbangan
jarak menengah dan jarak jauh. Pesawat jenis ini juga memerlukan
landasan yang jauh lebih panjang.
Model-model wide body aircraft diantaranya adalah:
Airbus A300, Airbus A330, Airbus A340, Airbus A350, Airbus A380,
Boeing 747, Boeing 767, Boeing 777, Boeing 787 Dreamliner, Ilyushin
Il-86, Ilyushin Il-96, L1011 Tristar, MD DC-10
djoed
djoed

Narrow Body Aircraft


Narrow body aircraft – yang biasanya juga dikenal dengan sebutan
pesawat lorong tunggal – adalah pesawat dengan lebar kabin
biasanya mencapai tiga sampai empat meter. Hanya memiliki satu
aisle, konfigurasi tempat duduk pesawat ini biasanya 3-3, 2-3 atau
terkadang 2-1 bahkan 1-1 untuk private jet dengan kapasitas kurang
dari 250 orang.
Narrow body aircraft umumnya tidak memiliki izin terbang trans-
atlantik atau trans-kontinental dan hanya digunakan untuk
penerbangan regional.
Model-model narrow body aircraft diantaranya adalah: Airbus A320
family, Boeing 707, Boeing 720, Boeing 727, Boeing 737, Boeing 757,
Douglas DC-8, Tupolev Tu-154, Tupolev Tu-204, Tupolev Tu-334,
Sukhoi SSJ 100, Vickers VC10, BAC One-Eleven, BAe 146, Boeing 717,
Bombardier C Series, Convair 880 dan 990, Fokker F28, Fokker 70,
Fokker 100, McDonnell Douglas DC-9, McDonnell Douglas MD-
80/MD-90, Antonov 148, Antonov 158, ATR-72, MA-60, dsb.
djoed
djoed

Pesawat Perintis
Jenis pesawat komersil terakhir adalah pesawat
perintis. Pesawat ini berukuran kecil dengan berat
kurang dari 6 ton. Pesawat jenis ini biasanya
digunakan untuk menjangkau daerah-daerah
terpencil, seperti di papua misalnya. Karena ukuran
badan yang kecil, pesawat ini dapat mendarat di
landasan pendek dan landasan tanah.Pesawat yang
digunakan biasanya jenis Cessna, Beechcraft,
Grumman, dan lain-lain.
djoed
djoed
Prinsip dasar pesawat terbang
1. Berat (Wight) Pesawat oleh gravitasi bumi
Berat pesawat (Weight) dan hukum Gravitasi yaitu setiap benda yang
bobotnya lebih berat dari udara pasti akan jatuh ke permukaan bumi,
maka untuk mempertahankan agar benda tetap berada di tempatnya dan
tidak jatuh kebumi maka dibutuhkan gaya sebesar gaya gravitasi
(G-Force), hal ini berlaku pula pada sebuah pesawat terbang sebagai
benda yang lebih berat dari udara.
djoed
2. Gaya dorong (Thrust) Oleh Engine.
Memiliki bagian depan yang lebih luas di bandingkan bagian
belakang yang berujuan untuk menangkap angin dengan jumlah
yang lebih banyak, angin dengan kecepatan tinggi tersebut
kemudian dikeluarkan lewat bagian belakang yang sempit.
Sehingga tekanan udara bagian belakang menjadi lebih besar.
Tekanan inilah yang menimbulkan daya dorong pada pesawat
sehingga pesawat dapat melaju dengan kencang.
djoed

3. Gaya Angkat (Lift) yang di sebabkan oleh bentuk pesawat


kecepatan udara yang besar menimbulkan tekanan udara yang kecil . sehingga tekanan
udara di bawah sayap menjadi lebih besar dari sayap pesawat bagian atas. Sehingga
akan timbul gaya angkat (Lift) yang menjadikan pesawat itu bisa terbang. (hukum
Bernoully). Penampang sayap pesawat terbang (Aerofoil) mempunyai bagian belakang
yang lebih tajam dari pada bagian depan, dan sisi bagian atas yang lebih melengkung
dari pada sisi bagian bawahnya

Sayap pesawat yang dapat menghasilkan gaya angkat (lift) atau efek
Aerodinamika
djoed

4. Gaya Hambat (Drag) oleh Gesekan Udara

Konsep dasar dari layang layang, dimana layangan dapat terbang


dikarenakan layangan menabrak angin / arah yang berlawanan (konsep dari
gesekan udara)
djoed

Gaya angkat (Lift) pada sayap (dan pesawat secara keseluruhan)


timbul sebagai akibat adanya perbedaan kecepatan aliran udara pada
sayap, yang konstruksinya dirancang sedemikian rupa (Aerofoil),
sehingga menimbulkan perbedaan tekanan udara bagian atas dan
dibagian bawah sayap.
djoed
djoed

Kesimpulan
Pesawat bisa terbang (mengudara) karena ada daya dorong (Thrust) dari mesin
(Engine) yang besaran jauh lebih besar dari gaya hambat (Drag) sehingga pesawat
dapat melaju dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan gaya Aerodinamik,
yaitu timbulnya gaya angkat (Lift) yang lebih besar dari gaya Gravitasi (Weight)
sehingga mampu mengangkat pesawat untuk terbang.
djoed

Agar pesawat dapat landing atau tinggal landas / Take-off roda


pendarat merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pesawat terbang, Landing Gear System (LGS) mempunyai peran yang
sangat penting, dan bahkan vital karena berfungsi menahan beban
pesawat saat rolling take off dan touch down saat menyentuh
landasan. (Wing Gear and body gears)
djoed

Fungsi dan Bagian utama Pesawat


1. Badan pesawat ( Fuselage ) terdapat didalamnya ; ruang kemudi
(Cockpit) dan ruang penumpang (Passenger)
2. Sayap (Wing), terdapat Aileron berfungsi untuk “Rolling” pesawat
miring kiri – kanan (membantu Rudder) dan Flap untuk menambah
luas area sayap (Coefficient Lift) yang berguna untuk menambah gaya
angkat pesawat.
3. Ekor sayap (Horizontal Stabilazer), terdapat Elevator berfungsi untuk
“Pitching” nose UP – DOWN.
4. Sirip tegak (Vertical Stabilizer), terdapat Rudder berfungsi untuk
“Yawing” belok kiri – kanan.
5. Mesin (Engine), berpungsi sebagai Thrust atau gaya dorong yang
menghasilkan kecepatan pesawat.
6. Roda Pesawat (Landing Gear),berfungsi untuk mendarat/ landing
atau tinggal landas / Take-off.
djoed
Aircraft Body Part
djoed

Airbus A380
djoed

Bidang kendali utama pada Pesawat


(Primary Control Surface)

Aileron : merupakan bidang kendali yang terletak


pada wing/sayap. (Gerak Rolling)

Elevator : merupakan bidang kendali yang terletak


pada horizontal stabilizer. (Gerak Pitching)

Rudder : merupakan bidang kendali yang terletak


pada vertical stabilizer. (Gerak Yawing)
djoed

Agar pesawat dapat dikendalikan sesuai keinginan dan dapat terbang menuju
tujuannya, maka pesawat dilengkapi perangkat kendali (control device) yaitu :
djoed
Aileron
> Terletak pada wing.
> Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan Roll (left or Right).
> Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
> Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat
dalam arah lateral.(Kestabilan dengan arah yang berlawanan)
> Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau
turun.
djoed

Elevator
> Terletak pada horizontal stabilizer.
> Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch (pitch up
or down).
> Bergerak pada sumbu lateral (sumbu yang memanjang sepanjang wing).
> Elevator dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
> Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat
dalam arah longitudinal.
> Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik
atau turun.
djoed

Rudder
> Terletak pada vertical stabilizer.
> Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan gerakan belok (Yaw).
> Bergerak pada sumbu vertical (sumbu memanjang tegak lurus terhadap Center
of gravity dari pesawat).
> Rudder dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan rudder pedal.
> Jenis kestabilan yang dilakukan Rudder adalah menyetabilkan pesawat dalam
arah direksional.
> Pergerakan rudder berdefleksi ke kiri atau kanan.
djoed

AIRCRAFT SYSTEM
• Electrical system and emergency equipment
• Engine and APU
• Fuel System
• Hydraulic system
• Landing Gears, brakes and Wheel steering
• Fire protection and Ice protection system
• Flight Instrument, navigation and Auto pilot.
• Flight Data Recorder (FDR) and Cockpit
Voice Recorder (CVR) >>> Black Box
• Flight Communication System
djoed

Electrical System & Emergency Equipment


Tujuan dari sistem kelistrikan untuk disediakan adalah :
1. Untuk Flight Instrument, navigation, dan Auto pilot
(Flight deck)
2. Radio Equipment.(Alat komunikasi)
3. Cockpit Lighting, Cabin lighting, Exterior Lighting ... Etc

Daya listrik berasal dari generator mesin (untuk


operational yang normal) dan untuk back up untuk
memberi tenaga listrik ke pesawat digunakan Auxilary
Power Unit (APU)
djoed

Emergency Equipment

Live rafts

Escape Slides Loudspeaker


Live Vest

Passenger Oxygen Portable Oxygen


Cockpit Oxygen
djoed

Emergency Exit

Emergency lighting Radio Survival


Beacon (RSB)

ELT

AXE

Fire Extinguisher Bottles


Firs Aid Kit
djoed

Engine and APU


Kekuatan mesin digunakan untuk mendapatkan gaya dorong dan biasanya
terdapat di bawah sayap pesawat dan di ekor pesawat

Wing Engine

Tail Engine
djoed
APU
Auxiliary Power Unit adalah sebuah perangkat pada Pesawat yang
menyediakan energi listrik

Tujuan utama dari APU yang terdapat pada pesawat adalah untuk
memberikan kekuatan pada saat memulai mesin utama.
APU juga yang menggantikan mesin untuk mensuplai tenaga listrik ke
pesawat. APU digunakan pada saat mesin pesawat dalam keadaan mati,
dan APU akan dimatikan pada saat pesawat sudah menyala/hidup, APU
akan dinyalakan kembali disaat pesawat mendarat dan sebelum mesin
dimatikan agar kelistrikan dan AC pack di pesawat bisa digunakan.pada saat
terbang APU juga bisa dinyalakan untuk menggantikan apabila ada
generator di pesawat yang rusak.
djoed

Bagaimana kalau APU rusak pada saat pesawat terbang berada di darat?
Pesawat akan memerlukan tenaga dari generator di luar pesawat yang di sebut
GPU (Ground Power Unit) yang menyediakan Listrik untuk kebutuhan pesawat.
Sedangkan untuk pendingin di Kabin ada mobil AC unit yang berupa Truk
dengan mesin AC yang besar.
Selain GPU dan mobil AC ada juga Air starter unit atau lebih dikenal dengan
nama GTC (Ground Turbine Compressor) yang berfungsi untuk memberikan
pressure ke engine pada saat pesawat start engine.

GTC GPU
djoed

Fuel System
Fuel system dalam pesawat terbang merupakan system yang berfungsi untuk
menyuplai bahan bakar ke engine atau APU (jika ada) sesuai dengan tekanan
yang diperlukan baik dalam kondisi normal atau abnormal .
bagian- bagian dari fuel system:
1. storage tank merupakan tangki persediaan bahan bakar
2. tank ventilation merupakan ventilasi untuk mengatur tekanan bahan bakar
dalam storage tank.
3. fuel quantity indication system merupakan sistem untuk memberikan
informasi kepada crew quantitas bahan bakar dalam storage tank
4. refuel dan defuel system merupakan system yang digunakan untuk mengisi
atau mengeluarkan bahan bakar dari storage tank.
5. fuel transfer system, system ini berfungsi untuk melakukan transfer bahan
bakar dari storage tank ke feed tank.
6. fuel supply system, system ini berfungsi untuk mentransfer bahan bakar
dari feed tank ke engine atau APU
djoed

REFUELLING PROGRESS

Fuel Tank Indicator


djoed

Hidrolik System
Hidrolik system di gunakan untuk :
1. menaik dan turunkan landing Gears.
2. Pengereman di Main Wheel.
3. Untuk kemudi dari Nose Wheel.
4. Membantu pengontrolan pesawat di Aeleron, rudder, elevator, stabilizer, etc
5. Membuka dan menutup pintu cargo dan bagasi.
djoed
Landing Gears, Brakes and Wheel steering
Landing gears terdiri dari:
1. Nose gear
2. Main (Wing) gears
3. Body Gears (Jumbo Aircraft, A320,B747,DC10)

Landing gears digunakan untuk proses pesawat taxiing (in – out), take off rolling,
Landing roll dan untuk mensupport body pesawat saat berada di darat. Rem
terdapat di dalam main (wing) gears dan body gears wheels.
djoed

AIRCRAFT WHEEL BRAKES


djoed

Fire and Ice protection system


Terdiri dari :
1. Fire (smoke) detection system Adalah alat yang sensitif terhadap
panas dan asap, dan ditempatkan di Engine, APU compartment,
main wheel well, cargo compartment (A330,DC 10 and B.747) dan
di Toilet.
2. Fire Warning system adalah di peruntukkan sebagai peringatan
emergency. Alat ini di tempatkan di cockpit
3. Fire extinguishing system adalah alat pemadam kebakaran yang
berbentuk seperti botol dan di tempatkan di fuselage.
4. Ice protection system adalah alat yang di buat untuk melindungi
pesawat dan membantu kru pesawat saat beroperasi pada saat
hujan ataupun bersalju.
5. Posisi tempat ice protection di setiap sensor yang ada di body
pesawat dan di engine pesawat
djoed
Flight Instrument, navigation and Auto Pilot
Flight Instrument adalah instrumen-instrumen yang terdapat di dalam cockpit
pesawat yang memberikan informasi tentang situasi penerbangan dari
pesawat yang sedang dikendalikan, seperti ketinggian, kecepatan, dsb. Secara
umum, flight instrument dasar terdiri atas :

Altimeter /Altitude
Altimeter menunjukkan ketinggian dari pesawat yang dihitung dari atas
permukaan laut (ASL/Above Sea Level).

Attitude Indicator
Attitude Indicator/Artificial Horizon menunjukkan letak pesawat terhadap
garis horison. Instrumen ini dapat memberi informasi ketinggian nose pesawat
terhadap garis horison (datar) saat sedang mengudara sehingga dapat
menghindari peristiwa stall akibat nose yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Airspeed Indicator
Airspeed Indicator menampilkan kecepatan pesawat (dalam knot) relatif
terhadap keadaan udara di sekitar pesawat atau biasa disebut IAS (Indicated
Airspeed). IAS merupakan kecepatan pesawat (TAS/True Airspeed)
djoed

Heading Indicator
Heading Indicator atau Directional Gyro merupakan instrumen yang
menunjukkan heading (Arah Tujuan) dari pesawat

Turn Indicator
Turn Indicator menampilkan pergerakan aileron dan rudder yang digunakan
untuk membelokkan pesawat.(tetap pada jalurnya)

Vertical Speed Indicator


Instrumen ini menampilkan kecepatan pendakian/penurunan pesawat setiap
waktu (dinyatakan dalam feet/minute). Jika bernilai positif, artinya pesawat
sedang melakukan pendakian (climbing), sebaliknya jika negatif artinya
pesawat sedang menurun (descending).

Course Deviation Indicator


Instrumen ini digunakan sebagai informasi navigasi yang mengindikasikan
posisi pesawat berdasarkan jalur yang telah didaftarkan sebelumnya, juga bisa
menunjukkan informasi VOR/ILS. Instrumen ini diintegrasikan dengan Heading
Indicator yang dikenal dengan sebutan HSI (Horizontal Situation Indicator).
djoed

Cokpit view with Aircraft Instrument


djoed

Auto Pilot adalah sebuah sistem mekanikal, elektrikal,


atau hidraulik yang memandu sebuah Pesawat /
kendaraan tanpa campur tangan dari manusia.
Autopilot bisa berfungsi dengan baik dan bisa juga
gagal. Masalah yang paling sering ditemui pada sistem
autopilot adalah kegagalan serv baik karena motornya
yang buruk ataupun koneksi yang buruk. Sensor
posisipun bisa juga tidak berfungsi sehingga
menghasilkan tidak ada data input ke komputer
autopilot. Beberapa kecelakaan pesawat terbang yang
terjadi umumnya karena pilot gagal mematikan system
autopilot yang tiba-tiba tidak berfungsi sehingga
pesawat terbang sama sekali tidak bisa dikendalikan.
djoed

Auto Pilot
djoed
Flight Data Recorder (FDR) and Cockpit Voice
Recorder (CVR) >>> Black Box
black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam
bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data
penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit
voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan
antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC)
serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama
penerbangan. Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya
kotak tersebut tidak berwarna hitam tetapi berwarna jingga (oranye). Hal
ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu
mengalami kecelakaan.
Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah
ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan pada
bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat, yang diyakini merupakan
bagian yang utuh ditemukan. Alat perekam dalam penerbangan ini, Flight
Data Recorder (FDR) atau Cockpit Voice Recorder (CVR), umumnya
menggunakan pita perekam selayaknya kaset pada tape recorder. Namun
perkembangan baru, kini telah digunakan FDR atapun CVR yang merekam
menggunakan chip memory khusus.
djoed

BLACK BOX
djoed

Flight Data Recorder (FDR)


Alat untuk merekam :
- Date and Trip
- Altitude, Speed and Heading
- Flight Control Position
- Engine Indications
- untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca
selama penerbangan.

Cockpit Voice Recorder (CVR)


Alat untuk merekam pembicaraan ATC dan
Pilot serta pembicaraan antara Pilot dan
Copilot
Masa aktif signal di black box yakni 30 hari.
djoed

Flight Communication System

Fasilitas komunikasi Penerbangan ada 2


kelompok yakni :
1. Peralatan komunikasi Antar Stasiun Penerbangan
(Aeronautical Fixed Service / AFS).

2. Peralatan komunikasi lalu Lintas Penerbangan


(Aeronautical Mobile Services / AMS).
djoed

1. AFS (AERONAUTICAL FIXED SERVICE)


Komunikasi radio penerbangan tetap atau Aeronautical Fixed Service (AFS)
adalalah hubungan komunikasi antara tempat-tempat yang tetap dan tertentu
(point to point),terutama disediakan untuk keselamatan lalu
lintas penerbangan dan terselenggaranya penerbangan secara teratur, efisien
dan ekonomis.

Hubungan point to point ini diperlukan oleh unit-unit keselamatan


penerbangan meliputi:
1.Inter-area communication; yaitu hubungan antara pusat-pusat pengawasan
lalulintas penerbangan ACC/FIC/FSS dengan ACC/FIC/FSS yang berbatasan.
2.Intra-area communication; yaitu hubungan antara ACC/FIC/FSS dengan unit
APP/ADC/AFIS yang berada dalam daerahnya

Dalam hubungan ini juga termasuk keperluan berita dari/antara kantor-kontor


Meteo, Notam, RCC dan dalam batas=batas tertentu antara kantor
perusahaan penerbangan
djoed

Jenis dan Sistem Komunikasi AFS :


1. Printed Communication; yaitu berita penerbangan yang
dipertukarkan dalam bentuk berita tertulis yang dicetak.
Jenis ini dipergunakan pada komunikasi AFTN (Aeronautical
Fixed Telecommunication Network).

2. Speech (voice) Communication; yaitu pertukaran berita


dilakukan secara langsung khusus untuk pertukaran
informasi dan kordinasi dalam pengawasan lalu lintas
penerbangan. Dipergunakan untuk keperluan unit-unit ATS
(AirTraffic Services) direct speech serta fix voice
communication coordination.Sistem komunikasi/hubungan
yang digunakan untuk keperluan penyaluran printed
communication dapat berupa radio teletype (RTT) atau
telephony (RTF)
djoed
2. AMS (AERONAUTICAL MOBILE SERVICE)
Komunikasi radio penerbangan bergerak atau Aeronautical Mobile Service
(AMS)adalah hubungan atau komunikasi radio timbal-balik antara pengawas
lalu lintas penerbangan yakni ACC/APP/ADC/AFIS/FIC/FSS dengan pesawat
terbang dalam rangka pertukaran berita untuk keperluan pengendalian
operasi lalu lintas penerbangansecara aman, lancar dan teratur.Penyediaan
fasilitas AMS bertujuan melayani kepentingan lalu lintas penerbangan,dalam
perencanaan dan implementasi disesuaikan dengan system dan menejemen
pola pengendalian operasi lalu lintas penerbangan dengan mengikuti
rekomendasi ICAO dankebijakan perjanjian regional.

Jenis Media/ Sistem Komunikasi AMS:


1. Menggunakan jenis radio frekwensi sangat tinggi atau Very High
Frequency(VHF) pada pita frekwensi anatara 118-136 MHz. Yaitu untuk
keperluan pengendalian lalu lintas penerbangan yang bersifat pengawasan
(control), sepertidari unit ACC, APP dan ADC serta untuk yang bersifat
informasi untuk AFISmisalnya.
2. Jenis radio frekwensi tinggi atau gelombang pendek atau High Frequency
(HF)yang beropersi pada pita frekwensi 2-22MHz.
3. Radio telephony (RTF) yaitu dipergunakan untuk hubungan pertukaran
berita Antara Fasilitas atau Peralatan AMS.
djoed
Standard words and phrases
ICAO ALPHABET
A : ALFA (AL - FAH)
B : BRAVO (BRAH - VOH)
C : CHARLIE (CHAR – LEE or SHAR – LEE)
D : DELTA (DELL – TAH)
E : ECHO (ECK – OH)
F : FOXTROT (FOKS – TROT)
G : GOLF (GOLF)
H : HOTEL (HOH – TEL)
I : INDIA (IN – DEE – AH)
J : JULIET (JEW – LEE – ETT)
K : KILO (KEY – LOH)
L : LIMA (LEE – MAH)
M : MIKE (MIKE)
djoed

N : NOVEMBER (NO – VEM – BER)


O : OSCAR (OSS – CAH)
P : PAPA (PAH – PAH)
Q : QUEBEC (KEH – BECK)
R : ROMEO (ROW – ME – OH)
S : SIERRA (SEE – AIR – RAH)
T : TANGO (TANG – GO)
U : UNIFORM (YOU – NEE – FORM or OO – NEE – FORM)
V : VICTOR (VIK – TAH)
W : WHISKEY (WISS – KEY)
X : XRAY (ECKS – RAY)
Y : YANKEE (YANG – KEY)
Z : ZULU (ZOO – LOO)
djoed

1 : ONE (WUN)
2: TWO (TOO)
3. THREE (TREE)
4. FOUR (FOW – ER)
5. FIVE (FIFE)
6. SIX (SIX)
7. SEVEN (SEV – EN)
8. EIGHT (AIT)
9. NINE (NIN – ER)
0. ZERO (ZEE – RO)
djoed
djoed
djoed

Kesimpulan
Layanan komunikasi aeronautika yang tetap (AFS) adalah layanan
telekomunikasi antara titik tetap tertentu yang disediakan
terutama untuk keselamatan navigasi udara dan untuk operasi
rutin, efisien dan ekonomis dari layanan udara. (berarti layanan
udara dijadwalkan dilakukan oleh pesawat untuk angkutan umum
penumpang, mail atau kargo.) Layanan Aeronautical Fixed
disediakan dalam bentuk verbal atau suara dan data jaringan.

Layanan komunikasi Aeronautika yang bergerak (AMS) adalah


sebuah layanan mobile antara stasiun penerbangan dan pesawat,
atau sebaliknya, di mana satu sama lain dapat saling berpartisipasi
dan berkordinasi; baik secara darurat maupun untuk menunjukkan
posisi.
djoed
AIR TRAFFIC CONTROLLER (ATC)
Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controller, ATC) adalah profesi yang
memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat
udara untuk mencegah antarpesawat terlalu dekat satu sama lain,
mencegah tabrakan antarpesawat udara dan pesawat udara dengan
rintangan yang ada di sekitarnya selama beroperasi. ATC atau yang disebut
dengan Air Traffic Controller juga berperan dalam pengaturan kelancaran
arus lalu lintas, membantu Pilot dalam mengendalikan keadaan darurat,
memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (seperti informasi cuaca,
informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu lintas udara). ATC adalah
rekan terdekat pilot selama di udara, peran ATC sangat besar dalam
tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktivitas pesawat di
dalam Manoeuvring Area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari
ATC, yang kemudian ATC akan memberikan informasi,
instruksi, Clearance/mandat kepada Pilot sehingga tercapai tujuan
keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan
peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan. ATC merupakan salah satu
media strategis untuk menjaga kedaulatan suatu wilayah/suatu negara.
Sesuai yang disyaratkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO),
Operasi pemanduan lalu lintas udara menggunakan English language atau
bahasa yang digunakan oleh Ground Station
djoed

Tujuan pelayanan lalu lintas udara yang diberikan oleh ATC


Berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170:
• Mencegah tabrakan antarpesawat.
• Mencegah tabrakan antarpesawat di area pergerakan rintangan di area
tersebut.
• Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
• Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan
efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
• Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian
pesawat yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan
organisasi yang dipersyaratkan.

ATC melakukan pengaturan lalu lintas udara di Menara/(Tower)


untuk Aerodrome Control Tower, agar dapat melihat dengan jelas keadaan
runway Landas pacu, Sedangkan untuk Approach Control Unit dan Area Control
Centre berada di ruangan yang letaknya berdekatan dengan Menara/(Tower)
untuk memudahkan koordinasi.
djoed

Sesuai dengan tujuan pemberian Air Traffic Services, Annex 11, International
Civil Aviation Organization (ICAO), 1998,
Pelayanan Lalu Lintas Udara terdiri dari 3 (tiga) layanan , yaitu:

1. Pelayanan Pengendalian Lalu Lintas Udara (Air traffic control service), pada
ruang udara terkontrol/Controlled Airspace terbagi menjadi 4(Empat)bagian

a. Area Flight Information Service (AFIS)


Pelayanan pemberian informasi kepada pesawat udara yang akan berangkat
atau datang di bandar udara, yang meliputi keadaan cuaca, peralatan navigasi,
bandar udara, ada atau tidaknya pesawat udara lain yang beroperasi di bandar
udara. Dan hal yang dapat membahayakan pesawat udara yang akan beroperasi
di bandar udara tersebut
b. Aerodrome Control Service (ADC)
Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan
Alerting Service yang diperuntukkan bagi pesawat terbang yang beroperasi atau
berada di bandar udara dan sekitarnya (vicinity of aerodrome) seperti take off,
landing, taxiing, dan yang berada di kawasan manoeuvring area, yang dilakukan
di menara pengawas (control tower).
c. Area Control Service (ACC) djoed
Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan
Alerting Service, yang diberikan kepada penerbang yang sedang menjelajah (en-
route flight) terutama yang termasuk penerbangan terkontrol (controlled
flights).
d. Approach Control Service (APP)
Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan
Alerting Service, yang diberikan kepada pesawat yang berada di ruang udara
sekitar bandar udara, baik yang sedang melakukan pendekatan maupun yang
baru berangkat, terutama bagi penerbangan yang beroperasi terbang instrumen
yaitu suatu penerbangan yang mengikuti aturan penerbangan instrumen atau
dikenal dengan Instrument Flight Rule (IFR).

2. Pelayanan Informasi Penerbangan (Flight Information Service)


Flight Information Service adalah pelayanan yang dilakukan dengan
memberikan berita dan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk
keselamatan, keamanan, dan efisiensi bagi penerbangan.Pelayanan keadaan
darurat (alerting service).

3. Pelayanan keadaan darurat adalah pelayanan yang dilakukan dengan


memberitahukan instansi terkait yang tepat, mengenai pesawat udara yang
membutuhkan pertolongan search and rescue unit dan membantu instansi
tersebut, apabila diperlukan.
Flight Plan
djoed

AirTraffic
djoed

TOWER SOETTA JAKARTA


djoed

MILESTONE OF FLIGHT

Cruise
Descend
Climb

Approach
Landing
Take off

Block Taxi
Taxi In Block on
Off out
djoed
GMT = UTC (Waktu Universal Terkordinasi)
GMT (Greenwich Mean Time) adalah : adalah tempat standar waktu yang di
gunakan untuk menyamakan waktu di semua area yang ada dunia. yang terletak
di Greenwich, London, Inggris, yang melalui konvensi dikenal terletak di 0
derajat garis bujur, (pusat bumi).
UTC (Universal Time Cordinat) atau Zulu time adalah waktu/jam standar yang
sama di seluruh dunia. Dan digunakan di dunia penerbangan. Tujuannya adalah
agar waktu sama di seluruh dunia. jam Lokal dapat di samakan dengan GMT
dengan (+ at -) sesuai dengan pembagian waktu di wilayah/area masing masing.
Format UTC/GMT 24 jam.
Local Time to Zulu Time ( - )
Zulu Tme to Local Time (+)
Contoh : WIB ( + , - ) 7
WITA (+ , - ) 8
WIT ( + , - ) 9

00:00z waktu GMT/UTC = 07:00Lt wilayah jakarta (+7)


= 08:00Lt wilayah makassar (+8)
= 09:00Lt wilayah Jayapura (+9)
djoed

Time Zone GMT/UTC bedasar wilayah / area


djoed
djoed
djoed
djoed
OTP - OTT
On Time Performance - On Time Turn Around
OTP adalah penilaian penerbangan tepat waktu dari STD (Schedule Time
Departure) yang telah ditetapkan oleh pihak maskapai.
OTP 15’ adalah Suatu penerbangan yang terlambat terbang dari waktu yang telah
di tetapkan atau waktu yang telah di informasikan kepada penumpang (tiket)>
Normal.
Lingkup dari pencapaian OTP / persiapan flight.
 Punctual time hadir tepat waktu di setiap posisi kerja
 Mempersiapkan informasi cuaca dari situs BMKG at di Kantor Meteorologi
 Mempersiapkan flight plan yg setorkan ke Briefing Office.
 Monitor Notam
 Flight briefing dengan Cpt dan Crew mengenai informasi penerbangan hari itu.
(FC)
 Cek in open / Closed - On time (2 hrs dan 45 minute before STD)
 Gate open / Closed – On time (40 minute and 20 minute before STD)
 Kordinasi untuk setiap irregularities yang ada dari Sales sampai Gate.
 Kordinasi untuk setiap LMC (on – off) setelah Cek in Closed. (Flight Control)
 All Staff (ops,c/I,gate,ramp,fc,sales) memonitor ETA
 Memonitor kebutuhan pesawat sebelum mendarat, fuelling, special handling, Full
Ground Support/APU,GTC,AC Car… etc (Ramp & FC) – komunikasi data (email dari
station kenerangkatan) atau komunikasi Air to Ground – Ground to Air.
djoed
On Time Turn Around (OTT) Adalah batasan waktu tertentu yang di tetapkan
oleh pihak maskapai terhadap penanganan pesawat selama di darat. Tujuan
dari waktu yang di tetapkan tersebut adalah untuk memaksimalkan
penggunaan pesawat dalam sehari dan untuk meminimize delay yang telah
terjadi di rute sebelumnya (Non RON)
Waktu OTT yang ditetapkan oleh setiap maskapai berbeda beda walau dengan
type dan jenis pesawat yang sama,dan OTT akan pasti berbeda untuk setiap
perbedaan size pesawat.
Lingkup dari pencapaian OTT
 Cek in open / Closed - On time (depend of ETA)
 Gate open / Closed – On time (depend of ETA)
 Monitor untuk ETA (specially FC or Ramp)
 Mempersiapkan peralatan pendukung (GSE) di Apron untuk kegiatan pesawat
selama di darat. (15 minute before A/C Landing)
 Memonitor pesawat Block On – Block off (dasar waktu dari OTT)
 Ramp Agent bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembagian waktu OTT.
 Ramp Agent mengetahui batasan waktu OTT (Late Arrival).
 Ramp Agent memiliki kekuasaan penuh terhadap waktu OTT.
 FC bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembuatan Load Sheet.
 All duty position (Gate, Ramp,Fc,Loading Master,Porter,Cabin
Crew,Cpt,Security,… etc) bersama sama bekerja beriringan untuk tujuan yg
sama.
25’ OTT Precition Time
djoed
djoed

ICAO
ICAO adalah International Civil Aviation
Organitation, salah satu lembaga Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau yang di sebut juga organisasi
penerbangan sipil internasional, yang
mengkhususkan kegiatannya pada bidang
penerbangan.
Lembaga ini mengembangkan teknik dan prinsip-
prinsip navigasi udara internasional serta membantu
perkembangan perencanaan dan pengembangan
angkutan udara internasional untuk memastikan
pertumbuhannya terncana dan aman.
djoed
djoed

ICAO didirikan pada tanggal 4 April 1947, sebagian


kelanjutan dari konferensi penerbangan sipil
internasional yang diadakan di Chicago dari tanggal
1 november 1944 sampai dengan 7 desember 1944.

Keanggotaan ICAO terbuka bagi Negara-negara


yang berdaulat, update keanggotaan dari ICAO
sampai dengan 2013 adalah 91 negara (yang telah
menjadi anggota PBB)

Indonesia mulai menjadi Negara Anggota


International Civil Aviation Organization (ICAO)
pada Mei tahun 1950
djoed

Badan ini mempunyai fungsi dan tugas membuat


standarisasi peraturan-peraturan penerbangan dan
melakukan pengawasan terhadap implementasi
peraturan-peraturan tersebut, yang wajib dipatuhi
oleh seluruh negara anggota ICAO, termasuk
Indonesia.

Dokumen peraturan penerbangan Global yang di


terbitkan oleh ICAO di sebut dengan ANNEX.
djoed

Ada 19 Annex yang diterbitkan oleh ICAO,Annex ini


bukanlah hukum nasional tapi konvensi dunia
mengenai pembakuan (standart) dan rekomendasi
penerbangan untuk negara – negara anggota ICAO

Secara hukum standart ini di terjemahkan oleh


masing – masing negara anggota ICAO. Indonesia
menerapkannya menjadi CASR (Civil Aviation
Safety Regulation). Yang di bahasa Indonesiakan
menjadi PKPS (Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil).
djoed
Peraturan disetiap negara inilah yang memiliki
ikatan hukum, bagi praktisi penerbangan di setiap
negara.ICAO Annex berlaku di dunia International
sebagai konvensi yang di taati dan menjadi sumber
pembentukan hukum Nasional, dan yang berlaku di
negara kita dalam hal ini adalah CASR.
Pelaksananya di Indonesia adalah Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara atau disingkat DJPU
yang dulu dikenal dengan sebutan Direktorat
Sertifikasi Kelayakan Udara atau disingkat DSKU.

Aturan aturan Annex yang di keluarkan oleh ICAO


sudah tertuang di CASR, dan mengikuti CASR berarti
mengikuti hukum negara Indonesia yang berdaulat
penuh di wilayah Indonesia
djoed
Ada 19 Annex yang dikeluarkan oleh ICAO, Yakni :
1. Personnel Licensing
2. Rules of the Air
3. Meteorogical Sevice for International Air Navigation
4. Aeronautical Chart
5. Units of Measurement to be used in Air and Ground Operations
6. Operations of AirCraft
7. Aircraft of Nationality and Registration Marks
8. Airwothiness of Aircraft
9. Facilitation
10. Aeronautical and Telecommunications
11. Air Traffic Services – Air Traffic Control Service, Flight Information Service
and Alerting Service
12. Search and Rescue
13. Aircraft Accident and Incident Investigation
14. Aerodromes
15. Aeronautical Information services
16. Environmental Protection
17. Security:Safe Guarding International Civil Aviation Against Acts of Unlawful
Interference
18. The Safe Transport of Dangerous Goods by Air.
19. Safety Management (Since 14 Nov 2013)
djoed

Tujuan serta sasaran ICAO adalah sebagai berikut :


1. menjamin pertumbuhan yang teratur dan aman bagi penerbangan sipil
internasional diseluruh dunia.
2. Mencegah pemborosan ekonomis yang disebabkan oleh persaingan yang
tidak sehat .
3. Mencegah adanya diskriminasi diantara Negara-negara anggota.
4. Mendorong agar perekayasaan pembuatan pesawat terbang serta
pengoperasiannya dimaksudkan untuk tujuan damai.
5. Mendorong dibangunya fasilitas bantuan navigasi udara secara internasional
bagi keselematan penerbangan
6. Mendorong pembangunan dan pengembangan jalur-jalur penerbangan,
bandara, dan fasilitas nya navigasi udara bagi penggunaan penerbangan sipil
internasional .
7. Secara umum mendorong pembangunan dan pengembangan semua aspek
dari penerbangan sipil internasional .

Pekerjaan yang dilakukan ICAO lebih menjurus pada aspek-aspek teknis (dan
hokum) penerbangan sipil . sementara itu IATA lebih mendominasi bidang
ekonominya.
djoed
ICAO bertugas mengatur urusan teknis operasional
penerbangan seperti lalu-lintas udara (air traffic),
frekwensi radio, markings pada landasan pacu, alat
bantu navigasi, syarat-syarat kelaikan pesawat
udara (Airworthiness), keselamatan
penerbangan (flight safety), standar keterampilan
pilot (aircrew), teknisi pesawat udara(mechanic),
landasan pacu (runway), lapangan terbang (Airport),
ATC (Air Traffic Control), memfasilitasi lintas batas
prosedur penerbangan sipil internasional dan juga
mengadakan inspeksi penerbangan untuk mencegah
pelanggaran hukum penerbangan internasional yang
telah ditetapkan bersama oleh para anggotanya
dalam konvensi Chicago (Chicago Convention) di
tahun 1944.
djoed

Kode Bandar Udara ICAO


Kode bandar udara ICAO adalah kode yang terdiri dari empat
digit alfanumerik yang diberikan kepada setiap bandar udara di
seluruh dunia. Kode ini diatur oleh Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional.
Kode ICAO digunakan oleh pengatur lalu-lintas udara (air traffic
control) dan maskapai penerbangan. Kode ICAO juga digunakan
untuk mengidentifikasi lokasi lain seperti stasiun cuaca.
kode ICAO memiliki struktur regional sehingga tidak akan saling
duplikasi dan lebih teratur. Secara umum, digit pertama untuk
mengidentifikasi benua, sebuah negara atau sekelompok negara di
dalam benua tersebut. Digit kedua digunakan untuk
mengidentifikasi negara di dalam benua tersebut. Dua digit terakhir
adalah untuk mewakili setiap bandar udara. Ada beberapa
pengecualian dimana pada beberapa negara besar, dimana satu kode
pada digit pertama dialokasikan negara tersebut dan tiga digit
terakhir untuk bandar udara di negara itu.
djoed

Contoh Kode Bandar Udara ICAO (International)

E (Capital pertama) Eropa Utara


EG : Britania Raya (G: Kode Negara) – MAN (Manchester Airport untuk IATA)
EGCC : CC (Bandar udara yang berada di wilayah manchester inggris)

F (Capital Pertama) Afrika Selatan


FK : Cameroon (K: Kode Negara) – YAO (Yaonde Airport untuk IATA)
FKKY : KY (Bandar udara yang berada di wilayah Yaonde Kamerun)

S (Capital pertama) Argentina


SA : Argentina (A: Kode Negara) – JUI (Junin Airport untuk IATA)
SAAJ : AJ (Bandar Udara yang berada di wilayah Buenos Aires Argentina)
djoed

Untuk Indonesia kode ICAO terdiri dari


WA – WI – WR dan WQ
(dikarenakan Indonesia Adalah Negara kepulauan)

WA : pulau Sulawesi,Papua,Maluku,Bali,Nusa tenggara.


WI : untuk Pulau Sumatra, Jawa, Batam
WR : untuk Pulau Sumbawa, Kalimantan
WQ : untuk Pulau Primapun
djoed

Contoh Kode Bandar Udara ICAO (Indonesia)

W (Capital pertama) Wilayah Maritim Asia Tenggara (kecuali Filipina)


WA : Indonesia (A: Kode Negara) – UPG (Hasanuddin Airport untuk IATA)
WAAA : AA (Bandar udara yang berada di wilayah Sul Sel Indonesia)

W (Capital pertama) Wilayah Maritim Asia Tenggara (kecuali Filipina)


WI : Indonesia (I: Kode Negara) – CGK (Cengkareng Airport untuk IATA)
WIII : II (Bandar udara yang berada di wilayah Jakarta Indonesia)

W (Capital pertama) Wilayah Maritim Asia Tenggara (kecuali Filipina)


WR : Indonesia (R: Kode Negara) – BDM (Banjarmasin Airport untuk IATA)
WRBB : BB (Bandar udara yang berada di wilayah kal Sel Indonesia)
djoed

Kode Maskapai Penerbangan ICAO

Kode maskapai ICAO adalah kode yang diberikan


oleh International Civil Aviation Organization (ICAO)
kepada instansi pengoperasi pesawat, dan layanan
yang berkaitan dengan penerbangan internasional,
masing-masing dialokasikan baik sebuah kode-tiga-
huruf. Kode ICAO telah dikeluarkan sejak tahun 1947
djoed

Contoh Kode maskapai Penerbangan ICAO (I’ntl)

AirAsia : AXM (Malaysia)


Air New Zaeland : ANZ (New Zaeland )
Air Nippon Airlines : ANA (Jepang)
Air Vegas : VGA (United States)
Air Berlin : BER (Germany)
Air Sinai : ASD (Greece)
Air Nostrum : ANE (Spain)
Alliance Airlines : UTY (Australia)
Austrian Airlines : AUA (Austria)
AirAsia X : XAX (Malaysia)
djoed

Contoh Kode maskapai Penerbangan ICAO (Dom)


Indonesia AirAsia : AWQ
Garuda Indonesia : GIA
Lion Air : LNI
Wings Air : WON
Sriwijaya Air : SJY
Kal Star : KLS
Express Air : XAR
Citi Link : CTV
Trans Nusa : TNU
Batik Air : BTK
Sky Aviation : SSY
djoed

IATA
International Air Transport Association (Asosiasi
Pengangkutan Udara Internasional; disingkat IATA) adalah
sebuah organisasi perdagangan internasional yang
anggotanya terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan.
IATA bermarkas di Montreal, Kanada.

Didirikan pada April 1945 di Havana, Kuba, IATA adalah


penerus Asosiasi Lalu Lintas Udara Internasional
(International Air Traffic Association) yang didirikan di Den
Haag pada tahun 1919, tahun saat penerbangan berjadwal
internasional yang pertama di dunia dilaksanakan.
djoed
djoed

Saat didirikan, IATA beranggotakan 57 anggota dari


31 negara, sebagian besar di Eropa dan Amerika
Utara. IATA kini mempunyai lebih dari 270 anggota
dari lebih dari 140 negara di dunia.93% dari
anggotanya adalah maskapai penerbangan
berjadwal.

Salah satu dari misi IATA adalah agar para


anggotanya dapat memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya secara terpadu kepada seluruh
pemakai jasa yang ada di dunia. Pelayanan ini terdiri
atas jasa angkutan orang dan barang.
djoed

Tujuan berdirinya IATA :


1. Mempromosikan tentang keselamatan penerbangan
dan penumpang, ketepatan waktu
pelayanan/perjalanan penerbangan, transportasi udara
yang ekonomis.
2. Menyediakan sarana untuk bekerja sama dengan
perusahaan perusahaan penerbangan yang terlibat
langsung maupun tidak langsung dalam jasa
pengangkutan udara internasional.
3. Bekerja sama dengan ICAO dan organisasi organisasi
internsional lainnya.
Tujuan utamanya adalah untuk membantu maskapai-
maskapai penerbangan untuk bersaing secara sah dan
mencapai keseragaman dalam penetapan harga.
djoed

Kode Bandar Udara IATA

Kode bandar udara IATA (nama resmi: IATA


location identifier) adalah kode yang terdiri dari
tiga huruf yang digunakan untuk
menandai bandar-bandar udara di seluruh
dunia. Kode-kode ini disusun dan diatur
oleh IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara
Internasional) dan diterbitkan tiga kali dalam
setahun dalam Direktori Pengkodean Maskapai
Penerbangan IATA.
djoed

Contoh Kode Bandar Udara IATA (Intl)

MAN (Manchester Airport/Inggris) – EGCC (ICAO)


YAO (Yaonde Airport/kamerun) – FKKY (ICAO)
JUI (Junin Airport/Argentina) – SAAJ (ICAO)
KUL (KLIA 1 & KLIA 2/Malaysia) – WMKK (ICAO)
DMK (Don Moeang Airport/Bangkok) – VTBS (ICAO)
MFM (Macau Intl Airport/Hongkong) – VMMC (ICAO)
MEL (Tullamarine Airport/Australia) – YMML (ICAO)
AMS (Schiphol Airport/Belanda) – EHAM (ICAO)
CDG (Charles de Gaulle Airport/France) – LFPG (ICAO)
AJU (Santa Maria Airport/Brazil) – SBAR (ICAO)
djoed

Contoh Kode Bandar Udara IATA (Dom)

SUB (Juanda Airport/Surabaya) – WRSJ (ICAO)


UPG (S.Hasanuddin Airport/Makassar) – WAAA (ICAO)
CGK (Soekarno Hatta Airport/Jakarta) – WIII (ICAO)
SRG (Ahmad Yani Airport/Semarang) – WIIS (ICAO)
JOG (Adi Sutjipto Airport/Jogyakarta) – WARJ (ICAO)
BDO (H.Sastranegara Airport/Bandung) – WICC (ICAO)
DPS (Ngurah Rai Airport/Bali) – WADD (ICAO)
KNO (Kualanamu Airport/Medan) – WIMM (ICAO)
BPN (Sepinggan Airport/Balikpapan) – WALL (ICAO)
PLM (S.M.Badaruddin II Airport/Palembang) –WIPP (ICAO)
djoed

Kode Maskapai Penerbangan IATA

Kode maskapai IATA, kadang-kadang disebut kode


reservasi IATA, adalah kode dua-karakter yang
diberikan oleh International Air Transport
Association (IATA) untuk maskapai penerbangan di
dunia. Kode maskapai IATA digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah maskapai penerbangan
untuk tujuan komersial dalam reservasi, tiket, tarif,
interline, pengiriman kargo dan penanganan bagasi
oleh maskapai penerbangan.
djoed

Contoh Kode maskapai Penerbangan IATA (Intl)

AirAsia : AK (Malaysia)
Air New Zaeland : NZ (New Zaeland )
Air Nippon Airlines : NH (Jepang)
Air Vegas : 6V (United States)
Air Berlin : AB (Germany)
Air Sinai : 4D (Greece)
Air Nostrum : YW (Spain)
Alliance Airlines : QQ (Australia)
Austrian Airlines : OS (Austria)
AirAsia X : D7 (Malaysia)
djoed

Contoh Kode maskapai Penerbangan IATA (Dom)


Indonesia AirAsia : QZ
Garuda Indonesia : GA
Lion Air : JT
Wings Air : IW
Sriwijaya Air : SJ
Kal Star : KD
Express Air : XN
Citi Link : QG
Trans Nusa : M8
Batik Air : ID
Sky Aviation : SY
djoed

Aircraft Registration
Registrasi pesawat terbang (aircraft registration) adalah suatu
"string" alfanumerik yang mengidentifikasi pesawat terbang sipil,
sebagaimana plat nomor pada kendaraan bermotor. Sesuai Convention
on International Civil Aviation semua pesawat terbang harus
didaftarkan pada otoritas penerbangan sipil suatu negara dan harus
membawa bukti registrasi dalam bentuk dokumen resmi
bernama Certificate of Registration setiap saat beroperasi.
Kebanyakan negara juga mempersyaratkan registrasi pesawat terbang
untuk dicetak pada suatu plat tahan api permanen yang dipasang
pada fuselage untuk tujuan penyelidikan jika ada kecelakaan pesawat
jatuh atau terbakar..

Karena pesawat terbang dengan sayap tetap umumnya memasang


nomor registrasinya di bagian aft fuselage sedikit di depan ekor (tidak
jarang pada ekor itu sendiri, pada masa lampau) registrasi itu sering
dirujuk sebagai "nomor ekor" ("tail number")
djoed

Alokasi dan standar Registrasi Pesawat dikelola


oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).
Registrasi pesawat terbang tersusun dari suatu
awalan yang dipilih dari awalan kode
panggilan negara itu yang dialokasikan
oleh International Telecommunication Union
(ITU) (sehingga registrasi itu memudahkan
pengenalan asal negara) dan akhiran registrasi.
Tergantung dari negaranya, akhiran ini dapat berupa
angka atau kode alfanumerik, dan dapat terdiri dari
satu sampai lima digit bilangan atau karakter.
djoed

ICAO menyediakan suatu suplemen untuk Annex


7 yang memberikan daftar terbaru "Nationality
and Common Marks" (Tanda negara dan umum)
yang sudah disetujui untuk digunakan oleh
berbagai negara.
djoed
Berikut beberapa daftar negara dengan
Registrasi Pesawat
Amerika Serikat : N
Indonesia : PK
Malaysia : 9M
Australia : VH
Jerman : D
Perancis : F
Saudi Arabia : HZ
Spanyol : EC
Swiss : HB
Finlandia : OH
Denmark : OY
Nigeria : 5N
Swedia : SE
Vietnam : VN
Uruguay : CX
djoed

Aircraft Fuselage Registration


djoed

Aircraft Wing Registration


djoed

Aircraft Tail number Registration


djoed

Flight Number
Nomor penerbangan adalah kombinasi antara kode dari
maskapai penerbangan (di tetapkan oleh IATA) dan tiga
atau empat digit angka 0-9 (random) yang dikeluarkan
oleh pihak maskapai untuk mengidentifikasi suatu
penerbangan (jam dan route).
Suatu pesawat dapat terbang beberapa kali dalam sehari
dengan rute yang sama tapi dengan jam yang
bebeda.dua rute yang sama dapat di terbangkan dengan
maskapai yang sama tapi dengan nomer penerbangan
yang berbeda.
djoed

FIDS Flight Information Display System


djoed

Bandar Udara / Airport


Menurut Annex14 dari ICAO (International Civil Aviation
Organization), bandar udara adalah area tertentu di
daratan maupun di perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara
keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan,
keberangkatan dan pergerakan pesawat.

Menurut PT. Angkasa Pura, bandar udara adalah lapangan


udara termasuk segala bangunan dan peralatan yang
merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin
tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk
masyarakat.
djoed
Bandar udara dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Air side (kawasan udara)
b. Land side (kawasan darat)

a. Air side (Kawasan Udara) yaitu kawasan atau bagian yang


berhubungan dengan pesawat terbang gerakan pesawat terbang. Air
side terdiri dari :
1. Run way (landasan pacu) ini digunakan sebagai tempat yang
digunakan pesawat untuk landing dan take off
2. Taxi way (jalur penghubung) antara Apron dan Runway
3. Apron adalah bagian dari bandar udara yang digunakan sebagai
tempat parkir pesawat terbang. Selain untuk parkir, pelataran pesawat
digunakan untuk mengisi bahan bakar, menurunkan penumpang, dan
mengisi penumpang pesawat terbang.
4. ATC (pengawasan lalu lintas udara / PLLU)
5. Aircraft fuel facilities (fasilitas bahan bakar)
6. Fire Fighter Office (Pemadam kebakaran)
7. Fasilitas Meteorologi.
8. Hanggar Pesawat.
Bandar Udara dari Sisi Pelayanan ada 2 Yakni
1. bandar udara domestik merupakan sebuah bandar udara yang hanya
menangani penerbangan domestik atau penerbangan di negara yang sama.
Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi dan tidak
mampu menangani penerbangan menuju atau dari bandara luar negeri.
Bandara tersebut umumnya memiliki landasan pendek yang hanya dapat
menangani pesawat jarak pendek/menengah dan lalu lintas regional.
2. bandar udara internasional merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi
dengan fasilitas Bea dan Cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan
internasional menuju dan dari negara lainnya. Bandara sejenis itu umumnya
lebih besar, dan sering memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas untuk
menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan
internasional atau antarbenua. Bandara internasional biasa menangani
penerbangan domestik (penerbangan yang terjadi di satu negara).
Perbedaaan dalam hal pelayanan penumpang international adalah
terhadap pengecekan document perjalanan (Passport dan Visa) dan
terhadap barang bawaan (Hand Carry) mengenai Liquid,Aerosol,dan Gel
(LAG). Serta terlibatnya instansi pemerintahan dalam hal ini
Custom,Immigration dan Quarantine (CIQ) dimana Custom mewakili Dep
Keuangan yang mengawasi bagasi dan barang bawaan , Immigration dari
Dep Hukum dan Ham yang mengawasi Orang dan Dokument perjalanannya
serta Quarantine dari Kesehatan (Manusia,Hewan & Tumbuhan)

CIQ (Custom, Immigration, Quarantine), yaitu lembaga pemerintahan yang


bertugas mengatur, mengawasi dan mengamankan lalu-lintas keluar
masuknya manusia, barang-barang dan mahluk hidup lainnya demi tegaknya
kewibawaan pemerintah suatu Negara.
djoed

b. Land Side (Kawasan Darat) yaitu kawasan atau bagian yang


berhubungan dengan persiapan penerbangan dan gerakan passengers di
terminal area.
Land side terdiri dari :
· Terminal Building (Gedung terminal)
. Kantor Regulator dan pengelola bandara.
· Ticket Counter (Penjualan tiket)
· Passenger and Baggage Check-in Counter
· Security System (sistem keamanan)
· Custom and immigration (Bea, Cukai dan imigrasi) – International flt
· Passenger Waiting Room (Ruang Tunggu)
· Shoping Area (tempat pertokoan) – Duty Free (international flt)
· Cargo Building (ruang kargo)
· Airplane Boarding Room (ruang keberangkatan)
· Garbarata
· Airplane offices (pertokoan maskapai penerbangan)
· City Transportation Parking (Tempat parkir mobil umum).
. Search and Rescue Office (SAR)
djoed

Regulator penerbangan Indonesia


Kementrian Perhubungan Republik Indonesia dalam hal ini Direktorat
Jendral Perhubungan Udara adalah sebagai Regulator Penerbangan
Indonesia, (Otoritas Bandara) dimana mempunyai tujuan antara lain :

> Terjaminnya kualitas pelayanan, kenyamanan, keselamatan, keamanan,


dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan transportasi udara;

> Terwujudnya pertumbuhan Sub Sektor Transportasi udara yang stabil


sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan
ekonomi nasional yang berkelanjutan (sustainable growth)

> Terwujudnya peningkatan perolehan devisa dari penyelenggaraan jasa


transportasi udara, sehingga dapat ikut memberikan kontribusi terhadap
pemantapan neraca pembayaran nasional;
djoed

> Terwujudnya kontinuitas pelayanan jasa transportasi udara yang


terjangkau ke seluruh pelosok tanah air, sehingga dapat ikut
mendorong pemerataan pembangunan, kelancaran distribusi,
stabilitas harga barang dan jasa, serta menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia

>Meningkatnya kualitas dan profesionalisme SDM Ditjen Perhubungan


Udara bertaraf internasional dan terbentuknya kelembagaan yang
optimal dan efektif sehingga dapat mendukung terwujudnya
penyelenggaraan transportasi udara yang andal dan berdaya saing;

> Sarana pendidikan bagi masyarakat untuk menghargai


profesionalisme dan peningkatan kualitas hidup manusia
djoed
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan di bidang perhubungan udara;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan udara;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perhubungan udara.
4. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perhubungan udara
5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Direktorat Jendral Perhubungan Udara Mengeluarkan


Regulasi Penerbangan, seperti:
> UU Penerbangan, Peraturan pemerintah (PP), Keputusan Mentri, SKEP Dirjen
Hubud, Peraturan keselamatan, Perintah Kelaikan Udara, etc
> Mengeluarkan Perizinan Seperti :
Izin kegiatan angkutan udara, pengoperasian Bandar Udara,Pembangunan bandar
udara, izin usaha Perusahaan angkutan udara Niaga berjadwal atau tidak berjadwal.
> Mengeluarkan sertifikasi , seperti :
Sertifikasi kecakapan flight service officer, sertifikat kecakapan, sertifikat operator
peralatan pelayanan pesawat udara, sertifikat kesehatan personel penerbangan, etc
> Mengeluarkan Standar prosedur operasi, seperti:
SOP penerbitan dan perpanjangan License, SOP persetujuan terbang (flight
Approval), SOP proses penerbitan izin angkutan udara niaga berjadwal dan tidak.
djoed

Pengelola Airport / Bandar Udara


Dalam hal ini Angkasa Pura adalah adalah badan usaha
milik negara yang bergerak di bidang pengelolaan dan
pegusahaan bandar udara di Indonesia, tidak termasuk Air
navigasi. (AirNav/ATC)
Angkasa pura terbagi 2 yakni:
Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

Angkasa Pura I menitikberatkan pelayanan pada


kawasan Indonesia bagian tengah dan kawasan
Indonesia bagian timur.
Kantor pusat Angkasa Pura I beralamat di Kota Baru
Bandar Kemayoran, Blok B-12 – Kav. 2, Jakarta.
Angkasa Pura I mengatur dan mengoperasionalkan 13
bandar udara, 2 Cargo Warehousing Services (CWS)
djoed

Bandar udara yang di kelola oleh Angkasa Pura I


1. Bandar Udara Ngurah Rai (Denpasar Bali ) DPS – WADD
2. Bandar udara Adi Sumarmo (Solo) SOC – WARQ
3. Bandar udara Adi Sutjipto (Jogja) JOG – WARJ
4. Bandar udara Achmad Yani (Semarang) SRG – WARS
5. Bandar udara El Tari (Kupang NTT) KOE – WATT
6. Bandar udara Frans Kasiepo (Biak) BIK – WABB
7. Bandar udara Hasanuddin (makassar) UPG – WAAA
8. Bandar udara Juanda (Surabaya) SUB – WARR
9. Bandar udara Lombok LOP – WADL
10. Bandar udara Pattimura (Ambon) AMQ – WAPP
11. Bandar udara Sam ratulangi (manado) MDC – WAMM
12. Bandar udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Balikpapan) BPN – WALL
13. Bandar udara Syamsuddin Noor (banjarmasin) BDJ – WAOO

Cargo Warehousing Services (CWS)


Balikpapan Cargo Warehousing Services
Ujung pandang Cargo Warehousing Services
Angkasa Pura II menitikberatkan pelayanan pada Indonesia bagian barat. djoed
Angkasa Pura II berkantor pusat di Bandara Internasional Soekarno-
Hatta di Tangerang, Banten. Angkasa Pura II mengatur dan mengoperasionalkan
20 bandar udara, Yakni
1. Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta) CGK – WIII.
2. Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) HLP – WIIH
3. Bandara Husein Sastranegara (Bandung) BDO – WICC
4. Bandara Internasional Kuala Namu (Medan) KNO – WIMM
5. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) PLM – WIPP
6. Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekan Baru) PKU – WIBB
7. Bandara Minangkabau (Padang) PDG – WIEE
8. Bandara Supadio (pontianak) PNK – WIOO
9. Bandara Raja Haji Fisabilillah (tanjung pinang Kep Riau) TNJ – WIDN
10. Bandara Sultan Thaha (Jambi) DJB – WIPA
11. Bandara Radin Inten II (Bandar Lampung) TKG – WICT
12. Bandara Depati Amir (Pangkal pinang) PGK – WIPK
13. Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh) BTJ – WITT
14. Bandara Silangit (Tapanuli) DTB – WIMN
15. Bandar Udara Japura (Indragili Hulu Kep Riau) RGT – WIPR
16. Bandar Udara Pinang Kampai (Dumai, Kep Riau) DUM – WIBD
17. Bandar Udara Ranai (Kep Natuna,Kep Riau) NTX – WION
18. Bandar Udara Dabo (Kab Lingga, Kep Riau) SIQ – WIDS
19. Bandar Udara Internasional Hang Nadim (Batam, Kep Riau) BTH – WIDD
20. Bandar Udara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) BKS – WIPL.
djoed
Operator bandar Udara
Adalah pengguna fasilitas Airport dalam hal ini yang dominan
adalah Maskapai penerbangan dan Jasa Ground handling dimana
maskapai penerbangan menggunakan seluruh fasilitas yang
disediakan oleh Bandar udara mulai dari Land side dan Air side.
Sedangkan untuk Ground handling lebih banyak menggunakan jasa
di Air side.(kegiatan di Apron)
Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang
menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang.
Mereka menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk
menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja sama atau
aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.
Ground Handling adalah adalah suatu kegiatan airlines yang
berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para
penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pembantu
pergerakan pesawat saat pesawat berada di airport, baik untuk
departure maupun arrival.
djoed
Auronautical terms
dalam dunia penerbangan banyak sekali istilah penerbangan yang masih dalam
format bahasa asing (bahasa Inggris) yang mana sebenarnya istilah tersebut sudah
baku. Diantaranya :
> Alternate Aerodrome, Bandara alternatif, yaitu bandara lain yang akan dipilih jika
tidak bisa mendarat di bandara tujuan
> Apron : Tempat parkir pesawat
> Arrival : kedatangan
> Load Sheet : dokumen pesawat yang diperlukan oleh awak kokpit untuk mengetahui
berat atau beban yang dimuat dalam pesawat sehingga dapat diketahui stabilizernya
yang kaitannya untuk dipergunakan pada saat take off dan landing.
> Flight Plan : Surat Dokumen perencanaan terbang yang diberikan ke briefing Office.
> Climbing, Saat pesawat sedang terbang naik
> Connecting Flight, perjalanan lanjutan dengan pesawat sama atau lain pesawat.
> Cek in : Penumpang melaporkan diri di counter check-in airline yang ada di bandara.
> Excess baggage : kelebihan berat bagasi yang telah di tentukan pihak Airline
> Cruising, Pesawat sedang terbang datar
> Dangerous Good, Barang-barang yang termasuk dalam daftar membahayakan
keselamatan penerbangan
> Destination : Kota Tujuan
> Origin : Kota asal
djoed
> Descending, Pesawat sedang terbang turun
> Destination, Tujuan akhir suatu penerbangan
> Ditching, Mendarat darurat di air
> Divert : penyimpangan suatu penerbangan dari tujuan karena pilot tidak dapat
mendaratkan pesawatnya di bandara tujuan dikarenakan cuaca buruk atau alasan
lain sehingga pilot mengarahkan pesawat ke bandara alternatif (alternate).
> Emergency Landing, Pendaratan darurat yang dilakukan di bandara
> Flight, Penerbangan (adjective)
> Force Landing, Pendaratan dilakukan di luar Bandara
> Holding Area, Tempat pesawat menunggu di udara, dengan cara berputar-putar
biasanya menunggu antrean untuk landing
> Holding Bay, Tempat pesawat menunggu di darat biasanya menunggu antrian
untuk takeoff
> Pax (Passenger), Penumpang pesawat udara
> RON (Remain Over Night), Pesawat tinggal untuk bermalam
> Runway, Tempat pesawat mengambil ancang-ancang dalam takeoff atau juga
sebagai tempat landing
> Taxi (Taxi in - out), Sedang jalan apron ke runway at sebaliknya.
> Taxi way, Jalan penghubung antara Apron dengan Runway
> Taxi-holding position, Posisi yang ditentukan tempat pesawat udara yang sedang
taxi dan kendaraan dapat diminta berhenti agar berada pada jarak yang cukup
kepada suatu runway
djoed
> Safety Aviation : keselamatan penerbangan (diatur pada CASR)
> Flight Approval (FA) : Surat Ijin persetujuan terbang yang dikeluarkan oleh
Dirjen Perhubungan Udara. Ijin ini berlaku untuk satu kali penerbangan.
> Air Space, Ruang udara
> Control Air Space, Ruang udara yang dikendalikan
> Route, Jalur penerbangan di dalam ruang udara (A576, W13, W53, dll.)
> NOTAM, Notice to Airmen, pemberitahuan yang dibagikan menggunakan
telekomunikasi berisi informasi berhubungan dengan pembuatan kondisi atau
perubahan fasilitas, pelayanan, prosedur atau hal berbahaya, pengetahuan secara
tepat waktu diperlukan para personel terkait dengan operasional
> NOTOC, Notice to Captain pemberitahuan kepada Captain tentang manifest
barang bawaan (cargo)
> Transit, Pemberhentian sementara sebelum bandara tujuan.Dan selama
penumpang tidak mengganti pesawat (walaupun dengan Maskapai yg sama)
> Transfer, Pemberhentian sementara di suatu bandara sebelum tiba di bandara
tujuan dengan mengganti pesawat (dengan atau mengganti maskapai)
> Weather : dalam bahasa indonesia berarti cuaca. Weather dapat dideteksi
dengan menggunakan weather radar yang ada di flight deck, sehingga pilot dapat
menghindari gangguan cuaca.
> Auto Pilot: alat bantu pilot untuk menerbangkan pesawat secara otomatis, baik
pada saat climbing, cruising, maupun descending/approaching.
djoed
> RTA : Return To Apron. Posisi Pesawat masih di Darat (Taxi way at Runway)
> RTB : Return To Base. Posisi Pesawat sudah Di udara (Climb at Crusing)
> Take off : Pesawat terbang landas
> Landing : Pesawat mendarat
> Check-in luggage : Tas yang disimpan di bagian kargo dalam pesawat.
> Carry-on luggage : Juga disebut hand luggage, dibawa oleh penumpang ke dalam
kabin pesawat.
> Kode booking : gabungan dari angka dan huruf secara random Hasil dari reservasi
pembuatan tiket. (PNR / Passenger Name record)
> Tiket maskapai: dokumen yang dibuat oleh agen pesawat atau perjalanan untuk
menyatakan bahwa seseorang telah membeli kursi di pesawat.
> Refund : Pembatalan penerbangan dan pengembalian uang pembayaran tiket.
> Departure : Keberangkatan
> Baggage Claim Area: tempat penumpang mengambil bagasi (barang bawaan).
> STD : Schedule Time Departure (Jadwal waktu keberangkatan)
> ETD : Estimate Time Departure (Perkiraan waktu keberangkatan)
> ATD : Aktual Time Departure – Kepastian waktu keberangkatan (Block Off)
> STA : Schedule Time Arrival (Jadwal waktu Tiba)
> ETA : Estimate Time Arrival (Perkiraan Waktu Tiba)
> ATA : Aktual Time Arrival – Kepastian waktu Tiba (Block on)
> VFR : Visual Flight Rules (1000 kaki dari gedung tertinggi)
> IFR : Instrument Flight Rules
djoed
> Booking : Pemesanan atau pembukuan data penumpang (PNR) kedalam system
reservasi,yg dilakukan oleh Pax utk mendapatkan kepastian sebelum tiket dibayar.
> Boarding Pass: Adalah pass yang diberikan oleh petugas airline sewaktu check-in
sebagai tanda penumpang tersebut sudah diperbolehkan naik ke pesawat
> Endorsable : Boleh ganti jadwal penerbangan ke maskapai lain.
> Extend : Meperpanjang masa tinggal atau masa berlaku ticket
> Go Show : Penumpang yang datang ke bandara untuk terbang tidak sesui jadwal
atau tidak punya ticket.
> Itenerary/Tiket : Rencana Perjalanan, adalah informasi lengkap yang berisi data-
data perjalanan seperti tanggal, jam, nomor penerbangan, rute perjalanan dan
informasi yang diperlukan lainnya.
> No Show : Penumpang tidak datang melapor ke counter check in di bandara
sampai batas waktu check-in ditutup.
> GSE : Ground Support Equipment : Peralatan pendukung selama pesawat di darat
> Ramp handling : Ramp Handling adalah kegiatan penanganan pesawat yang
dilakukan di Ramp Area saat sebelum pesawat itu tiba, saat pesawat ada di Apron
dan setelah pesawat itu terbamg atau Airborne.
> Cargo adalah barang atau produk yang ditransportasikan, umumnya untuk
kepentingan komersial, dengan menggunakan kapal laut atau pesawat.
> Cross Wind : Angin yang menghantam pesawat dari arah samping.
> Tail Wind : Angin yang menghantam pesawat dari arah belakang
djoed
> Manifest : Dokumen penerbangan yang berisi daftar aktual penumpang,barang
dan cargo yang akan berangkat.
> LMC : Last Minute Change (Perubahan data di menit terakhir)
> CIQ : Custom (barang),Immigration (penumpang), Quarantine (Kesehatan)
pejabat pemerintah yang bertugas di bandara untuk mengurusi barang bawaan
penumpang, data personal penumpang WNA dan WNI, serta yang mengurusi
kesehatan termasuk hewan dan tanaman.
> APB : Actual Passenger Onboard (total jumlah)
> Garbarata : jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan
ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang
> General Declaration : Daftar list nama awak pesawat (Cpt,FO,EOB,dan Flight
Attendant) beserta nama Maskapai, Nomor flight,A/C registrasi, Route dan
tanggal dan hari keberangkatan.
> EOB : Engineering On Board. Jasa tekhnisi mekanik pesawat yang ikut terbang.
Biasanya untuk rute tujuan yang tidak menyediakan jasa mekanik pesawat.
> Ground Time : Lama waktu pesawat transit di darat (On to Off Chock)
> Claim Tag : Potongan label bagasi cek in yang di pakai untuk mengklaim bagasi.
> Fragile : Tanda untuk bagasi yang memerlukan penanganan khusus.
> LRT : Limited Release Tag berisikan tentang pelepasan tanggung jawab dari
pihak maskapai bila terjadi sesuatu terhadap isi barang karena sesuatu yang
tidak memenuhi standar atau bagasi yang telah rusak terlebih dahulu.

You might also like