You are on page 1of 17

Dosen Pengajar :

SRI BUDHI RIZKI,S.E., M.Sc

Kerusakan, Pengerjaan Ulang dan Barang


Rongsokan BAB 18
AKUNTANSI BIAYA
KELOMPOK 9 :

Disusun Oleh:
Chaerunnisa 20170420382
Noni Sulistia 20170420361
AdlanShadiqin 20170420375
Rico Dwi Putra 20170420370
TERMINOLOGI
Kerusakan (spoilage) adalah unit produksi – baik yang telah selesai seluruhnya atau
yang baru selesai sebagian – yang tidak memenuhi spesifikasi yang diminta
pelanggan
Pengerjaan ulang adalah unit produksi yang tidak memenuhi spesifikasi yang
diminta oleh pelanggan tetapi kemudian diperbaiki dan dijual sebagai unit barang
jadi
Barang rongsokan adalah bahan residu yang berasal dari pembuatan suatu produk
JENIS KERUSAKAN YANG BERBEDA
Kerusakan Normal adalah kerusakan yang melekat dalam proses
produksi yang dimasukkan sebagai bagian dari biaya output yang
baik.
Kerusakan Abnormal adalah kerusakan yang tidak boleh terjadi,
yang dicatat sebagai kerugian periode berjalan.
MEMPERHITUNGKAN SEMUA KERUSAKAN
No A B C
1 Unit Fisik Bahan Langsung
2 BDP,Awal (1Mei) 0
3 Dimulai selama bulan Mei 10.000
4 Unit yg baik dan di transfer keluar 5.000
5 Kerusakan 1.000
6 BDP,Akhir (31Mei) 4.000
7 Penyelesaian BDP Akhir 100%
8 Biaya bahan langsung 270.000

Titik inspeksi adalah tahap proses produksi di mana produk akan diuji untuk
menentukan apakah produk tersebut merupakan unit yang dapat diterima atau tidak
PROSEDUR 5 LANGKAH UNTUK KALKULASI BIAYA
Langkah 1 : mengikhtisarkan arus unit fisik output.
Mengidentifikasina unit kerusakan normal maupun kerusakan
abnormal
Total Unit persediaan Unit baik yang telah selesai
+ dan di transfer keluar
kerusakan -
unit yang dimulai
Unit persediaan barang
dalam proses akhir

= (1.500 + 8.500 – (7000 + 2.000)


= 10.000 – 9.000
= 1.000 unit
Langkah 2 : menghitung output dalam istilah ekuivalen
Lankah 3 : menghitung biaya perunit ekuivalen
Langkah 4 : mengikhtisarkan total biaya yang akan
diperhitungkan
Langkah 5 : membebankan total biaya ke unit yang telah
selesai ke unit yang rusak dan ke unit barang dalam
proses akhir
METODE RATA RATA TERTIMANG DAN KERUSAKAN
Mencakup perhitungan unit ekuivalen dari
kerusakan normal dan abnormal.
PANEL A: LANKAH 1 DAN 2 MENGIKHTISARKAN OUTPUT
DALAM UNIT FISIK MENGHITUNG UNIT EKUIVALEN
Langkah 1 Langkah 2 (unit ekuivalen)
Arus produksi Unit fisik Bahan langsung Biaya
konversi
BDP, awal 1.500
Dimulai selama periode berjalan 8.500
Akan diperhitungkan 10.000
Unit yang baik yang telah selesai dan sitransfer keluar Selama periode 7.000 7.000 7.000
berjalan
Kerusakan normal (700x100% ; 700x100%) 700
700 700
Kerusakan abnormal 300
300 300
BDP, akhir (2.000 x 100% ; 2.000 x50%) 2.000
2.000 1.000
Diperhitungkan 10.000
Pekerjaan yang dilakukan hingga tanggal tersebut 10.000 10.000
METODE FIFO DAN KERUSAKAN
Metode fifo mempertahankan biaya barang dalam proses awal
tetap terpisahkan dan berbeda dengan biaya pekerjaan yang
dilakukan selama periode tertentu. Semua biaya kerusakan
diasumsikan terkait dengan unit yang diselesaikan selama periode
tertentu dengan menggunakan biaya per unit periode berjalan.
METODE KALKULASI BIAYA STANDAR DAN
KERUSAKAN
Metode kalkulasi biaya standar menyederhanakan perhitungan
kerusakan noemal dan abnormal. Untuk mengilustrasikan, misalkan
anzio company mengembankan biaya standar per unit berikut
untuk pekerjaan yang dilakukan di departemen pembentukan
selama bulan juli 2006
Bahan langsung 8,50
Biaya konversi 10,50
Total biaya manufaktur 19,00
Asumsikan biaya standar perunit yang sama juga berlaku untuk persediaan
awal: 1.500 (1.500 x 100%) unit ekuivalen bahan langsung 900 (1.500 x
60%) unit ekuivalen biaya konversi. Karena itu persediaan awal pada biaya
standar adalah:
 Bahan langsung 1.500 unit x 8.50/ unit 12.750
 Biaya konversi 900 unit x 10,50/ unit 9,450
 Total biaya manufaktur 22,200
AYAT JURNAL
Informasi dari panel B di Bagan 18-2, 18-3, dan 18-4
mendukung ayat jurnal berikut untuk mentransfer unit baik
yang telah selesai ke barang jadi dan untuk mengakui
kerugian dari kerusakan abnormal.
TITIK INSPEKSI DAN PENGALOKASIAN BIAYA
KERUSAKAN NORMAL

contoh anzio company kita mengasumsikan bahwa inspeksi


dilakukan pada tahap penyelesaian unit. Biaya kerusakan
abnormal di perhitungkan secara terpisah sebagai kerugian
priode akuntansi ketika kerusakan tersebut terdeteksi. Apakah
biaya kersakan normal harus di alokasikan antara unit yang
telah selesai dan persedian akhir barang dalam proses?
pendekatan yang umum adalah mengasumsikan bahwakerusakan
bormal terjadi pada titik inspeksi dalam siklus produksi dan
mengalokasikan biayanya ke semua unit yabg telah melewati titik
tersebut selama priode akuntansi.
KALKULASI BIAYA PEKERJAAN DAN KERUSAKAN
konsep kerusakan normal dan abnormal juga dapat di tetapkan pada sistem kalkulasi
biaya pekerjaan (job costing).
Kerusakan normal yang disebabkan oleh pekerjaan tertentu ketika terjadi
kerusakan normal yang di sebabkan oleh spesifiksi pekerjaan tertentu, pekerjaan
tersebut mengandung biaya kerusakan di kurangi nilaj pelepasan kerusakan.
Kerusakan normal yang umhm terjadi di semua pekerjaan dalam beberapa kasus,
kerusakan mungkin saja di anggap sebagai karakteristik normal dari proses produksi.
Keruskan abnormal Jika kerusakan bersifat abnormal, kerugian bersih akan di
bebaskan akun kerugian dari kerusakan abnormal.
KALKULASI BIAYA PEKERJAAN DAN PENGERJAAN
ULANG
Pengerjaan ulang adalah unit produksi yang diinspeksi,
ditentukan sebagai tidak dapat diterima, diperbaiki, dan dijual
sebagai barang jadi yang dapat diterima.
Kita akan membedekan :
1. Pengerjaan ulang normal yang dapat diatribusikan dengan
pekerjaan tertentu
2. Pengerjaan ulang normal yang umum pada semua pekerjaan
3. Pengerjaan ulang abnormal
AKUNTANSI UNTUK BARANG RONGSOKAN
Barang rongsokan (scrap) adalah bahan residu yan berasal dari
pembuatan produk, barang rongsokan memiliki total nilai jual
yang rendah dibandingkan dengan total nilai jual produk.
Ada dua aspek akuntansi untuk barang rongsokan :
1. Perencanaan dan pengendalian, yang mencakup penelusuran fisik
2. Kalkulasi biaya persediaan, yang mencakup kapan dan
bagaimana barang rongsokan mempengaruhi laba operasi

You might also like