Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
KLASIFIKASI
PEMESIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
PROGNOSIS
PATOGENESIS KEJANG DEMAM
• Sindrom epilepsi (FS, FS+, GEFS+) dengan dasar
genetik
- Mutasi genetik KCNQ2, KCNQ3 Benign
neonatal familial convulsion (BFNC)
- Mutasi genetik SCN1A, SCN2A, SCN1B dan
GABRG2 GEFS+
• Fenotip tergantung dari modifikasi gen dan atau
faktor lingkungan
- Efek temperatur terhadap kanal ion dan
GABRG2 menurunkan ambang kejang FS,
GEFS+
• Predisposisi genetik
- Ambang kejang yang rendah
• Pirogen endogen
- Interleukin 1-β
- Eksitabilitas neuron meningkat mudah kejang
• Faktor infeksi
- Infeksi HSV 6 (36%), influenza, adenovirus,
parainfluenza (6-18%), RSV, rotavirus (4-5%)
Kejang
lepas muatan paroksismal yang
berlebihan dari sebuah fokus
kejang atau dari jaringan normal
yang terganggu akibat suatu
keadaan patologik.
EEG normal
Klasifikasi kejang demam menurut
Fukuyama
kejang demam sederhana
– Di keluarga tidak ada riwayat epilepsi
– sebelumnya tidak ada riwayat cedera otak oleh penyebab
apapun
– serangan kejang demam yang pertama 6 bulan – 6 tahun
– lamanya kejang demam berlangsung <20 menit
– tidak bersifat fokal
– tidak didapatkan gangguan atau abnormalitas pasca kejang
– sebelumnya juga tidak didapatkan abnormalitas neurologis atau
abnormalitas perkembangan
– kejang demam tidak berulang dalam waktu yang singkat.
KEJANG DEMAM KOMPLEKS
• kejang bersifat fokal, fokal menjadi umum
• lamanya lebih dari 15 menit
• berulang dalam 24 jam
Faktor Risiko Berulangnya Kejang
Demam
• Riwayat kejang demam dalam keluarga
• Usia dibawah 18 bulan
• Suhu tubuh saat kejang
• Lamanya demam saat awitan kejang
• Riwayat epilepsi dalam keluarga
Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi
• Gangguan neurodevelopmental (+)
• Kejang demam kompleks
• Riwayat epilepsi dalam keluarga
• Lamanya demam saat awitan kejang
• Terjadi lebih dari satu kali KDK
STATUS KONVULSIVUS
• Kejang konvulsif yang berlangsung lebih dari
30 menit atau kejang berulang selama lebih
dari 30 menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah perifer lengkap, GDS, elektrolit, kalsium
serum, urinalisis, kultur (darah, urin, feses)
• Pungsi lumbal t.u anak < 1 bulan (12-18
bulan dianjurkan, > 18 bulan
dipertimbangkan)
• CT Scan atau MRI trauma kepala,
mikrosfal/CP, peningkatan TIK
• EEG KDK
Indikasi Pungsi Lumbal
• Konsensus UKK 2016
- Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
- Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis
- Dipertimbangkan pada anak dengan kejang
disertai demam yang sebelumnya telah
mendapat antibiotik dan pemberian antibiotik
tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala
meningitis
Indikasi CT/MRI kepala
• Tidak diperlukan pada kejang demam
sederhana ataupun kompleks
• Insiden kelainan patologis intrakranial pada
kejang demam kompleks sangat rendah
• Harus dilakukan:
- Makro/mikrosefali
- Kelainan neurologi yang menetap terutama
lateralisasi
Indikasi EEG
• Tidak diperlukan terutama pada KD
sederhana/tanpa defisit neurologis
• Konsensus UKK neurologi IDAI 2016 kejang
fokal
• Abnormalitas EEG dapat berkaitan dengan
risiko epilepsi bukan indikasi terapi
profilaksis
Tatalaksana
Saat kejang akut
Antipiretik
KEJANG (+)
Diazepam IV 0.3-0.5 mg/kgbb Kecepatan 0.5-1 mg/menit (3-5 menit)
(hati-hati dengan depresi pernapasan)