You are on page 1of 3

Patogenesis dan Patofisiologi

Mycobacterium leprae mempunyai patogenitas dan daya invasi yang rendah karena penderita yang mengandung kuman
lebih banyak belum tentu memberikan gejala yang lebih berat, bahkan dapat sebaliknya. Ketidakseimbangan antara derajat
infeksi dengan derajat penyakit disebabkan oleh respon imun yang berbeda, yang menggugah reaksi granuloma setempat
atau menyeluruh yang dapat sembuh sendiri atau progresif. Oleh karena itu penyakit lepra dapat disebut sebagai penyebab
imunologik. Kelompok umur terbanyak terkena lepra adalah usia 25-35 tahun.1,12 Onsetlepra adalah membahayakan yang
dapat mempengaruhi saraf, kulit dan mata. Hal ini juga dapat mempengaruhi mukosa (mulut, hidung dan faring), testis,
ginjal, otot-otot halus, sistem retikuloendotel dan endotelium pembuluh darah.2,8 Basil masuk kedalam tubuh biasanya
melalui sistem pernafasan, memiliki patogenisitas rendah dan hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi menimbulkan
tanda-tanda penyakit. Masa inkubasi M. leprae biasanya 3-5 tahun. Setelah memasuki tubuh basil bermigrasi kearah
jaringan saraf dan masuk kedalam sel Schwann. Bakteri juga dapat ditemukan dalam makrofag, sel-sel otot dan sel-sel
endotelpembuluh darah.8,13 Setelah memasuki sel Schwann atau makrofag, keadaan bakteri tergantung pada perlawanan
dari individu yang terinfeksi. Basil mulai berkembangbiak perlahan (sekitar 12-14 hari untuk satu bakteri membagi menjadi
dua) dalam sel, dapat dibebaskan dari sel-sel hancur dan memasuki sel terpengaruh lainnya. Basil berkembang biak,
peningkatan beban bakteri dalam tubuh dan infeksi diakui oleh sistem imunologi serta limfosit dan histiosit (makrofag)
menyerang jaringan terinfeksi. Pada tahap ini manifestasi klinis mungkin muncul sebagai keterlibatan saraf disertai dengan
penurunan sensasi dan atau skin patch. Apabila tidak didiagnosis dan diobati pada tahap awal, keadaan lebih lanjut akan
ditentukan oleh kekuatan respon imun pasien.8 Sitem Imun Seluler (SIS) memberikan perlindungan terhadap penderita
lepra. Ketika SIS spesifik efektif dalam mengontrol infeksi dalam tubuh, lesi akan menghilang secara spontan atau
menimbulkan lepra dengan tipe Pausibasilar (PB). Apabila SIS rendah, infeksi menyebar tidak terkendali dan menimbulkan
lepra dengan tipe Multibasilar (MB). Kadang-kadang respon imun tiba-tiba berubah baik setelah pengobatan atau karena
status imunologi yang menghasilkan peradangan kulit dan atau saraf dan jaringan lain yang disebut reaksi lepra (tipe 1 dan
2).1,8
M. leprae

Masuk melalui saluran pernapasan

Sel Schwann di daerah yang dingin


(nervus cutaneus dan batang saraf
perifer anggota tubuh dan wajah) basil
berkembang di sel Schwann

Respon SIS
Respon SIS baik
lemah

1. Lepra tipe MB
2. Mengenai kulit dan saraf, 1. Tidak ada lesi kulit atau
mata, testis, ginjal, otot saraf yang muncul atau
halus atau volunteer, sistem 2. Lesi kulit atau saraf muncul
retikulo endothelial dan diikuti oleh penyembuhan
endothelium vascular ikut spontan atau
terlibat 3. Lepra tipe PB

You might also like