You are on page 1of 24

AVIAN INFLUENZA

dr. MARIANI RASYID, Sp.P


Pendahuluan

• Sepanjang sejarah epidemiologi, telah terjadi beberapa


pandemi Influenza pada abad yang lalu yang masing-masing
disebabkan oleh virus baru yang berasal dari unggas (avian).
• Virus avian influenza (H5N1) diketahui mulai menyerang
manusia dan menyebabkan kematian di Hongkong tahun
1997, dilanjutkan pada lebih dari 88 orang di Asia
disepanjang tahun 2004-2005.
Pendahuluan

• Virus avian Influenza H5N1 yang sangat patogen saat ini


sedang endemik pada beberapa peternakan di Asia
termasuk di Korea, Jepang, Cina, Thailand, Vietnam
Laos, Kamboja dan Indonesia.
Avian Influenza

• Virus Influenza adalah virus RNA berselubung (envelope)


memiliki genom yang bersegmen (terdiri dari 8 gena) dan
menunjukkan keanekaragaman antigenetik yang sangat luas.
• Belum ada bukti penularan dari manusia-manusia
Avian Influenza

Virus mati dengan detergen,


Sifat virus
disinfektan, atau dipanaskan

Virus hidup di air pada suhu 22º C


selama 4 hari dan suhu 0ºC
>30hari

Virus mati pada unggas sakit pada


pemanasan 60ºC selama 30menit
atau 56ºC selama 3jam
Avian Influenza

Host • unggas, terutama unggas liar

Masa • 1 minggu
Inkubasi

• tinja,
Bahan • urin,
infeksius • air mata,
• sekret saluran nafas
Cara
Penularan
Patogenesis
Manifestasi Klinis

Jengger biru

Gejala pada unggas Demam


(inkubasi 3-7 hari) Tidak mau makan
 tanpa gejala, ringan
Batuk, bersin
hingga berat.
Penurunan produksi telur

Depresi

Mati dalam 24 jam setelah gejala


Manifestasi Klinis
Influenza tanpa Influenza dengan
komplikasi komplikasi
• Demam • Pneumonia
• Nyeri kepala • Miosis dan rabdomiolisis
• Nyeri otot • Sindroma Reye
• Malaise onset mendadak • Gejala susunan saraf
• Gejala penyakit saluran pusat (ensefalitis,
nafas : batuk atau nyeri sindroma Guillain-Barre)
tenggorokan • Miokarditis dan perikarditis
• Faring hiperemis jarang ditemukan.
• Pembesaran kelenjar
getah bening (terutama
pada usia muda)
• Berangsur membaik dalam
2-5 hari
Definisi kasus avian influenza

Penderita dalam penyidikan


• Setiap penderita dengan demam (suhu ≥38ºC) dan satu atau lebih
gejala berikut :
– Batuk
– Nyeri tenggorokan
– Sesak nafas
dimana pengawasan secara klinis dan pemeriksaan laboratorium
masih sedang dikerjakan.
Definisi kasus avian influenza

Kasus Possible Avian Influenza (H5N1)


• Setiap penderita dengan demam (suhu ≥38ºC) dan satu atau lebih
gejala berikut :
– Batuk
– Nyeri tenggorokan
– Sesak nafas
Definisi kasus avian influenza

atau satu atau lebih kondisi berikut ini :


o Bukti laboratoris adanya infeksi virus influenza A yang tidak
menyebutkan secara spesifik subtipe virusnya
o Kontak dengan kasus Confirmed Avian Influenza A/H5 (pada
periode infeksius) dalam kurun waktu 7 hari sebelum
munculnya gejala awal
o Kontak dengan unggas, termasuk ayam, yang mati karena
suatu penyakit dalam kurun waktu 7 hati sebelum munculnya
gejala awal
o Bekerja dalam laboratorium yang memproses sampel dari
penderita atau hewan yang dicurigai menderita infeksi highly
pathogenic avian influenza (HPAI) dalam kurun waktu 7 hari
sebelum munculnya gejala awal

.
Definisi kasus avian influenza

atau

Setiap penderita yang meninggal oleh sebab suatu penyakit


saluran pernafasan yang belum dapat dijelaskan dan salah satu
atau lebih kondisi berikut ini :
– tinggal atau mengunjungi daerah yang dicurigai atau
dipastikan terjangkit HPAI dalam kurun waktu 7 hati sebelu
munculnya gejala awal
– kontak dengan kasus Confirmed Avian Influenza A/H5 (pada
periode infeksius) dalam kurun waktu 7hari sebelum
munculnya gejala wal
Definisi kasus avian influenza

Kasus Probable Avian Influenza (H5N1)


• Setiap penderita dengan demam (suhu ≥38ºC) dan satu atau lebih
gejala berikut :
– Batuk
– Nyeri tenggorokan
– Sesak nafas
atau bukti laboratoris terbatas adanya infeksi virus influenza A/H5
(antibodi spesifik terhadap H5 dideteksi pada spesimen serum
tunggal).
Definisi kasus avian influenza

Kasus Confirmed Avian Influenza (H5N1)


• Setiap penderita (hidup atau sudah meninggal) yang pemeriksaan
laboratoriumnya menunjukkan satu atau lebih hasil berikut ini :
– Kultur virus influenza A/H5 positif
– Pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) untuk virus
Influenza A/H5 positif
– Tes Immunofluorescence antibody (IFA) dengan antibodi
monoklonal anti Influenza A/H5 positif
– Peningkatan 4 kali lipat titer antibodi spesifik terhadap virus
Influenza A/H5 pada pemeriksaan sampel serum ulangan.
Pemeriksaan Laboratorium

Diagnosis secara laboratorik dinyatakan berhasil bila :


• didapatkan virus atau antigen virus pada :
- spesimen hapusan tenggorok,
- bilasan hidung,
- dahak atau
- bilasan bronkoalveolar (BAL).
• diagnostik imunolologis
- Immunofluorescence (IF)
- Enzim immunoassay (EIA)
- Polymerase chain reacion (PCR)
Tatalaksana

Tindakan pencegahan standar

Tindakan pencegahan kontak

Perlindungan mata

Tindakan pencegahan penularan


melalui udara
Tatalaksana

Terapi antiviral
• Amantadine & Rimantadine (penggunaannya telah
dihentikan, menimbulkan resistensi dan efek samping).
• Zanamivir & Oseltamivir (direkomendasikan FDA untuk
pencegahan virus influenza)
Tatalaksana

Terapi suportif
Pengobatan suportif meliputi terapi simptomatik untuk
mengatasi demam, nyeri kepala dan mialgia, pemenuhan
kebutuhan cairan, nutrisi dan oksigen. Antibiotika hanya
diberikan untuk komplikasi tertentu seperti pneumonia bakterial,
otitis media, sinusitis.
Pencegahan

• Perbaikan higiene dan sanitasi unggas yang menjadi sumber


penularan virus
• Pemusnahan ternak unggas yang sakit/diduga mengidap avian
influenza dan hewan kontak lainnya
• Pembersihan lingkungan sekitar yang terkontaminasi sesuai
prosedur yang disarankan CDC/WHO
• Penyuluhan kepada para pekerja peternakan untuk selalu waspada
dan menggunakan alat pelindung pribadi yang dianjurkan oleh
CDC/WHO
Pencegahan

• Pemberian vaksin untuk para pekerja peternakan dan kelompok lain


yang beresiko tinggi tertular virus avian influenza (termasuk para
petugas kesehatan)
• Pemberian obat antiviral profilaksis
• Anjuran untuk mengolah daging dan telur unggas hingga mencapai
temperatur internal >180°F (>83°C).

You might also like