Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing:
dr. Firdaus Yamani, Sp.KJ
1. Faktor Genetik
Terdapat resiko rekurensi yang tinggi (2-19%) autisme pada
saudara kandung.
Faktor resiko lain seperti jarak antar kehamilan yang dekat, usia
ibu saat hamil, kelahiran sangat prematur (<26 minggu) dan ada
riwayat keluarga yang mengalami gangguan belajar, psikiatrik dan
sosial.
Etiologi
2. Faktor Neurobiologi
• Studi menunjukkan lingkar kepala anak autis biasanya sama dengan anak
normal atau lebih kecil sampai anak berusia 2 bulan. Setelah itu, anak autisme
menunjukkan peningkatan ukuran yang cepat pada lingkar kepala saat usia 6-
14 bulan, peningkatan volume otak usia 2-4 tahun, peningkatan volume
cerebellum,cerebrum, amygdala dan perkembangan abnormal di regio frontal,
temporal, cerebellum dan regio limbik.
• Perkembangan otak yang cepat dalam 1 tahun pertama diikuti dengan
abnormalitas sirkuit saraf di otak. Area otak yang mengatur fungsi kognitif,
bahasa, emosi dan sosial lebih banyak terganggu.5
• Pada beberapa anak autisme, meningkatnya asam homovanilat (metabolit
dopamin utama) di dalam cairan cerebrospinal menyebabkan meningkatnya
stereotipe dan penarikan diri.1
Etiologi
3. Faktor Imunologis
Ketidakcocokkan imunologis (antibodi maternal yang ditujukan
pada janin) dapat berperan pada gangguan autisme.
Limfosit beberapa anak autisme bereaksi dengan antibodi
maternal yang dapat merusak jaringan saraf embrionik atau
ekstraembrionik.
Beberapa penyakit sering disertai dengan autisme, seperti
distrofi muscular, sindrom down, cerebral palsy,
neurofibromatosis dan Rett Syndrome
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
1. Gangguan komunikasi
• Bicaranya lambat berkembang dan anak tidak berusaha untuk komunikasi (lebih suka
berbicara dengan bahasa tubuh atau mimik muka)
• Kalau belajar bicara hanya bersifat meniru (membeo) tanpa mengerti
• Tidak memahamipembicaraan orang dan tidak mampu berkomunikasi
3. Gangguan perilaku
• Sikap sangat cuek terhadap lingkungan, semau-maunya, tidak
mau diatur dan asyik dengan diri sendiri
• Seringkali mondar-mandir tidak terarah, lompat-lompat, berjalan
berjinjit-jinjit, mengepak-ngepakan tangan, berteriak-teriak, dsb
• Bisa menyakiti diri sendiri, spt : menggigit tangan, mencakar
muka atau membenturkan kepala, terutama diwaktu marah
• Dapat menjadi hiperaktif, pendiam, bingung atau terpukau oleh
benda-benda tertentu
• Perilaku kaku, ritualistik dan tidak menyukai perubahan
Manifestasi Klinis
4. Gangguan emosi
• Gejala gangguan emosi yang menonjol pada autisme berupa
mendadak tertawa/menangis, marah-marah tanpa sebab yang
jelas
• Sukar mengendalikan emosi dan mengamuk berlebihan bila
kemauannya tidak dituruti
Manifestasi Klinis
Gejala “red flag” austisme:
• Tidak tertarik terhadap benda bergerak atau diam pada usia 14 bulan.
• Memiliki reaksi yang tidak umum terhadap suara, bau, atau rasa,
dibandingkan anak lain dengan rentang usia yang sama.