Professional Documents
Culture Documents
NUCLEAR MEDICINE
Created By :
TRO DIII / II B
Apa Itu Kedokteran Nuklir ??
2. Tc-99 M
Memiliki waktu paruh 6 jam dan energi gamma 140,5 KeV.
Farmaka atau zat pembawanya dibagi menjadi 3, yaitu :
•EHDP (Ethyline Hydroxil Diphosponate)
•MDP (Methyline Diphosponate)
•HMDP (Hydroxil Methyline Diphosponate)
Tempat Penyimpanan Generator Tc-99 m
Prosedur
Pemeriksaan
BONE SCAN
SATU FASE
Dilakukan apabila letak dari kanker
primer telah diketahui dan untuk
melihat ada atau tidaknya metastasis
pada tulang.
Prosedur Pemeriksaan
1. Input data pasien.
2. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Pasien dipersilahkan untuk masuk ke ruang pemeriksaan, sebelum dilakukan
pemeriksaan, pasien diintruksikan untuk mixi terlebih dahulu.
4. Suntikan Radiofarmaka Tc-99m MDP ke pasien secara intravena.
5. Setelah penyuntikan, pasien menunggu 2 - 3 jam agar radiofarmaka sudah
merata ke seluruh tulang.
6. Posisikan pasien supine diatas meja pemeriksaan dan diinstruksikan untuk tidak
bergerak selama pemeriksaan.
7. Lakukan proses scanning selama 15 menit.
8. Setelah selesai dilakukan scanning, pasien diinstruksikan untuk menunggu di
ruang perawatan. Jika dokter menganjurkan untuk dilakukan SPECT – CT maka
pasien harus menunggu untuk di lakukan pemeriksaan CT.
9. Lakukan processing data
10. Pasien diperbolehkan untuk pulang apabila waktu paruh sudah meluruh.
TIGA FASE
Dilakukan apabila letak dari kanker
primer belum diketahui, sekaligus
melihat ada atau tidaknya metastasis
pada tulang.
Prosedur Pemeriksaan
1. Input data pasien.
2. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Pasien dipersilahkan untuk masuk keruang pemeriksaan,
sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien diintruksikan
untuk mixi terlebih dahulu.
4. Suntikan Radiofarmaka Tc-99m MDP ke pasien secara
intravena.
5. Posisikan pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan
bagian tubuh yang diperiksa berada dipertengahan
detector.
Lanjutan…
6. Setelah penyuntikan langsung dilakukan scanning pertama yang bertujuan
untuk melihat vaskulerisasi di daerah target. (Vase Perfusi).
7. Setelah itu dilakukan scanning fase kedua (Vase Blood Pool) yang
bertujuan untuk melihat akumulasi dari radiofarmaka yang disuntikkan.
8. Setelah fase kedua selesai pasien menunggu 2-3 jam untuk dilakukan
scanning kembali yang bertujuan untuk keseluruhan tulang (Vase Total
Body).
9. Setelah selesai dilakukan scanning, pasien dipersilahkan menunggu di
ruang perawatan hingga waktu paruh meluruh.
10. Lakukan processing data.
11. Pasien diperbolehkan untuk pulang apabila waktu paruh sudah meluruh.
Prosedur Setelah Dilakukan Scanning
1. Pasien diharuskan minum minimal 2 liter.
2. Pasien dipersilahkan untuk mixi sebanyak-
banyaknya agar zat radioaktif tersebut bisa di
keluarkan.
3. Selama tubuh pasien memancarkan sinar
radioaktif maka pasien dilarang untuk
berdekatan dengan anak kecil dan wanita
hamil.
Hasil Gambaran
Daftar Pustaka
• Johan S.Masjhur, A Hussein S.K; Buku Panduan Tata
Laksana Diagnostik dan Terapi Kedokteran
Nuklir,Bandung 1999.
• Weiner R.E, 2006, “The Scientic Basic of Nuclear
Medicine, Bone Imaging Radiopharmaceuticals,
Technetium 99m Diphosphonates, Biologic Behavior, hal
1117, 2nd Edition, Mosby Elsevier Volume 2.
• https://www.academia.edu/12380977/Penggunaan_Ra
dioisotop_Tc-99m_untuk_Bone_Scan
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4138
7/3/Chapter%20II.pdf