You are on page 1of 22

TUMOR OTAK

DR. Dr. H. Idham Ch. Sp.S, MH


Nensi Tambing, S.Kep.Ns
Tumor otak adalah
proliferasi dan
pertumbuhan tak
terkendali sel-sel di
dalam dan di
sekitar jaringan
otak.
ETIOLOGI…………
• Penyebab pasti pembentukan tumor otak
tidak diketahui. Diduga radiasi ionisasi dapat
menyebabkan pertumbuhan tumor. Radiasi
ionisasi adalah energi radiasi tinggi yang
menyebabkan kerusakan pada molekul DNA,
sehingga menyebabkan mutasi yang
menyebabkan kanker.
• Kebiasaan hidup berisiko, seperti merokok
dan konsumsi alkohol, turut berperan. Faktor
risiko lain adalah genetik dan hormonal, zat
karsinogenik, dan zat kimia tertentu
(pestisida, herbisida).
PATOFISIOLOGI
 Tumor otak menyebabkan
gangguan neurologik
progresif. Gangguan
neurologik pada tumor otak
biasanya dianggap
disebabkan oleh dua faktor :
gangguan fokal disebebkan
oleh tumor dan kenaikan
tekanan intracranial.
 Gangguan fokal terjadi apabila
terdapat penekanan pada
jaringan otak, dan infiltrasi atau
invasi langsung pada parenkim
otak dengan kerusakan jaringan
neuron.
Perubahan suplai darah akibat
tekanan yang ditimbulkan tumor
yang bertumbuh menyebabkan
nekrosis jaringan otak
 Peningkatan tekanan intrakranial dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor :
bertambahnya massa dalam tengkorak,
terbentuknya edema sekitar tumor, dan
perubahan sirkulasi cairan serebrospinal.
 Beberapa tumor dapat menyebabkan
perdarahan. Obstruksi vena dan edema
yang disebabkan oleh kerusakan sawar
darah otak, semuanya menimbulkan
kenaikan volume intracranial dan
meningkatkan tekanan intracranial.
 Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal
dari ventrikel lateral ke ruangan
subaraknoid menimbulkan hidrosefalus.
 Perubahan fisiologi lain
terjadi akibat peningkatan
intracranial yang cepat
adalah bradikardia progresif,
hipertensi sistemik
(pelebaran tekanan nadi),
dan gangguan pernafasan.
Klasifikasi
TUMOR OTAK PRIMER BERASAL DARI DALAM OTAK,
YANG TERDIRI DARI:
- GLIOMA BERASAL DARI JARINGAN YANG
MENGELILINGI DAN MENYOKONG SEL-SEL SARAF,
BEBERAPA DIANTARANYA BERSIFAT GANAS
- GLIOBLASTOMA MULTIFORMIS MERUPAKAN JENIS
YANG PALING SERING DITEMUKAN
- ASTROSITOMA ANAPLASTIK, PERTUMBUHANNYA
SANGAT CEPAT
- ASTROSITOMA, PERTUMBUHANNYA LAMBAT
- OLIGODENDROGLIOMA
- MEDULOBLASTOMA, JARANG TERJADI, BIASANYA
MENYERANG ANAK-ANAK SEBELUM MENCAPAI
PUBERTAS
- SARKOMA DAN ADENOSARKOMA MERUPAKAN
KANKER YANG JARANG TERJADI, YANG TUMBUH DARI
STRUKTUR SELAIN SEL SARAF.
 Beberapa jenis tumor otak jinak bisa tumbuh
di dalam otak dan diberi nama sesuai dengan
sel atau jaringan asalnya:
- Schwannoma berasal dari sel Schwann yang
membungkus persarafan
- Ependimoma berasal dari sel yang
membatasi bagian dalam otak
- Meningioma berasal dari meningen (jaringan
yang melapisi bagian luar otak)
- Adenoma berasal dari sel-sel kelenjar
- Osteoma berasal dari struktur tulang pada
tengkorak
- Hemangioblastoma berasal dari pembuluh
darah.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang
ringan (psikomotor asthenia), yang dapat
dirasakan oleh keluarga dekat penderita
berupa: mudah tersinggung, emosi, labil,
pelupa, perlambatan aktivitas mental dan
sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas,
mungkin diketemukan ansietas dan depresi.
Gejala ini berjalan progresif dan dapat
dijumpai pada 2/3 kasus.
NYERI KEPALA

Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala


adalah tumor otak dan 30% gejala awal
tumor otak adalah nyeri kepala. Sedangkan
gejala lanjut diketemukan 70% kasus. Sifat
nyeri kepala bervariasi dari ringan dan
episodik sampai berat dan berdenyut,
umumnya bertambah berat pada malam
hari dan pada saat bangun tidur pagi serta
pada keadaan dimana terjadi peninggian
tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri
kepala dengan psikomotor asthenia perlu
dicurigai tumor otak.
Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri
kepala. Lebih sering dijumpai pada tumor di fossa posterior,
umumnya muntah bersifat proyektil dan tak disertai dengan
mual.

Kejang
Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor
otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium
lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah
tumor otak.
Perlu dicurigai penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak
bila:
- Bangkitan kejang pertama kali pada usia lebih dari 25 tahun
- Mengalami post iktal paralisis
- Mengalami status epilepsi
- Resisten terhadap obat-obat epilepsi
- Bangkitan disertai dengan gejala tekanan tinggi intrakranial
lain
GEJALA TEKANAN TINGGI INTRAKRANIAL (TTIK)
Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal
dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan
malam hari, muntah proyektil dan penurunan
kesadaran. Pada pemeriksaan diketemukan
papil udem. Keadaan ini perlu tindakan segera
karena setiap saat dapat timbul ancaman
herniasi. Selain itu dapat dijumpai parese N.VI
akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-
tumor yang sering memberikan gejala TTIK
tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi
adalah meduloblatoma, spendimoma dari
ventrikel III, haemangioblastoma serebelum,
dan craniopharingioma.
GEJALA-GEJALA SPESIFIK
berdasarkan lokasi dan fungsi otak yang
diserang. Antara lain:
Tumor pada Lobus Frontal:
- Perubahan perilaku dan kepribadian
- Penurunan kemampuan menilai sesuatu
- Penurunan daya penciuman
- Penurunan daya ingat
- Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
- Penurunan fungsi mental/kognitif
- Penurunan penglihatan dan radang syaraf
mata
Tumor pada Lobus Parietal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Tidak bisa menulis
- Tidak mampu mengenali seseorang
- Kejang-kejang
- Disorientasi ruang

Tumor pada Lobus Oksipital:


- Kehilangan penglihatan pada salah
satu atau kedua belah mata
- Kejang-kejang
• Tumor pada Lobus Temporal:
- Penurunan kemampuan bicara
- Kejang-kejang
- Kadang tanpa gejala sama sekali
• Tumor pada Fosa Posterior:
- Gangguan berjalan
- Nyeri kepala
- Muntah
• Tumor pada Cerebello Pontin Angie:
- Gangguan pendengaran
Tumor pada Batang Otak:
- Perubahan perilaku dan emosional (lebih
sensitif, mudah tersinggung)
- Sulit bicara dan menelan
- Mengantuk
- Sakit kepala, terutama pada pagi hari
- Kehilangan pendengaran
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah
- Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh
- Gerakan tak terkontrol
- Kehilangan penglihatan, kelopak mata
menutup, juling, dll.
- Muntah
Tumor pada Selaput Otak:
- Sakit kepala
- Kehilangan pendengaran
- Gangguan bicara
- Inkontinensi (tidak mampu mengontrol
buang air kecil/besar)
- Gangguan mental dan emosional (apatis,
anarkis, dll)
- Mengantuk berkepanjangan
- Kejang-kejang
- Kehilangan penglihatan
• Tumor pada Kelenjar Pituitary:
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Memproduksi air susu
- Impotensi
• Tumor pada Hipotalamus:
- Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak
- Kerdil
- Berhenti menstruasi (amenorrhea)
- Gangguan cairan dan elektrolit
• Tumor pada Ventrikel:
- Hidrosefalus
- Leher kaku
- Kepala miring
- Nyeri kepala mendadak
- Penglihatan kabur
- Penurunan kesadaran
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan tumor otak tergantung pada jenis,
lokasi dan kepekaan terhadap radiasi dan agen
kimia. Tujuan perawatan adalah menghilangkan
tumor jika mungkin, atau jika tidak maka untuk
menguranginya, meringankan gejala dan mencegah
kerusakan otak lebih lanjut. Pilihan terapi tumor
otak seperti halnya pada kanker jenis lain, yaitu
operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
• Obat-obatan lain untuk mengontrol gejala
termasuk obat untuk mengontrol edema otak atau
akumulasi cairan, diuretik untuk mengurangi
pembengkakan otak, analgesik untuk mengurangi
rasa sakit, antasida untuk mengurangi stres ulkus
dan antikonvulsan untuk mengurangi kejang.
DIAGNOSIS
• Selain wawancara (riwayat medis), teknik-teknik pemeriksaan
berikut ini digunakan untuk mendiagnosis tumor otak:
• Eksaminasi neurologis
• Rontgen tengkorak dan angiografi serebral. Pembuluh darah
diperiksa oleh rontgen setelah injeksi larutan yang membuat
mereka terlihat.
• Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance
imaging (MRI).
• Electroencephalogram (EEG). Tes ini mengukur aktivitas listrik
otak. Tumor mungkin terlihat sebagai kelainan lokal.
• Pemeriksaan cairan cerebrospinal. Pada tes ini, contoh cairan
serebrospinal diambil dari tulang belakang. Tumor otak
mengakibatkan tekanan yang meningkat, tingkat protein lebih
tinggi, mengurangi kadar gula atau glukosa. Mungkin juga ada
sel-sel tumor di cairan cerebrospinal.
• Biopsi jaringan. Bila ada dugaan tumor ganas, sampel tumor
diambil melalui operasi khusus. Ahli bedah dapat menargetkan
lokasi tertentu, dipandu oleh CT scan atau MRI.
TERIMA KASIH

You might also like