Professional Documents
Culture Documents
Perspektif Sejarah
IDENTIFIKASI RISIKO
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO
KELOLA RISIKO
RISK REGISTER
6
ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
MEMBANGUN KONTEKS :
- FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN YANG MENGHAMBAT
- TENTUKAN TUJUAN DAN SASARAN
- STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI RISIKO :
-Apa yang bisa terjadi
-Bagaimana kejadiannya
-Mengapa hal itu bisa terjadi
-Kapan hal itu bisa terjadi
-Dimana hal itu bisa terjadi
-Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut
Analisa risiko
-Dampak & probabilitas
- siapa yang terlibat
-Tingkat risiko
KOMUNIKASI -Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan MONITOR
DAN AUDIT
Evaluasi risiko
-Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria
KONSULTASI REVIEW
-analisa untung rugi
-Risiko diterima atau tidak
Risiko
Tdk diterima Risiko diterima
Pengelolaan risiko
Komplain
pasien
Laporan
Kronologis MANAJEMEN RISIKO
Audit
Medis
Rapat Identifikasi Analisis
Ronde / Kasus risiko risiko
Morning
Report Rencana Strategis
Manajemen Risiko
Terintegrasi
Penatalaksanaan Evaluasi &
risiko Prioritas risik
CONTOH.......
1. Asesmen Risiko:
a. Area Asesmen :
Area asesnmen risiko mencakup :
- UNIT BEDAH
- UNIT FARMASI
- UNIT RADIOLOGI
- UNIT KEPERAWATAN
- UNIT LABORATORIUM
DST.
- Instrumen identifikasi :
a. Laporan insiden
b. Komplain dan litigasi
c. Risk profiling
d. Survei
- Peran staf
c. Analisis risiko :
- risk grading matrix
- root cause analysis ( RCA )
- failure modes and effects analysis ( FMEA )
d. Penilaian Risiko :
- Risk ranking
- prioritas risiko
- cost benefit analysis
2. Penanganan Risiko :
- Pengendalian risiko
- pembiayaan risiko
Manchester Patient Safety Framework (MaPSaF)…. help healthcare teams and
organisations reflect on their progress in developing a mature safety culture.
POLITIS LEGAL
-Hubungan2 Pemerintah Pusat-Daerah -Komplain2
-Budaya rumah sakit -Tugas pelayanan
-Legislasi dan regulasi Pusat-Daerah -Tanggung jawab legal dan regulasi
-Harapan2 komunitas, politis dan -Tanggung jawab medico-legal
media -Tanggung jawab Anggaran Dasar
-Hukum Kesehatan & Keamanan
Tempat Kerja
• Risiko Klinis :
Semua isu yang dapat berdampak terhadap
pencapaian pelayanan pasien yang bermutu,
aman dan efektif.
• Risiko Nonklinis / Corporate Risk :
Semua isu yang dapat dapat berdampak
terhadap tercapainya tugas pokok dan
kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi
• Hospital Risk Management :
Clinical and administrative activities undertaken to identify,
evaluate, and reduce the risk injury to patients, staff, and
visitors, and the risk of loss to the organization itself.
SUMBER
HERKUTANTO
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN DI RS dalam SNARS
1.Identifikasi risiko
2.Prioritas risiko
3.Pelaporan risiko
4.Manajemen risiko
5.Investigasi KTD
6.Manjemen terkait tuntutan (Klaim )
Analisis Risiko
Elemen Penilaian PMKP 12
1.Rumah sakit mempunyai program manajemen risiko rumah sakit yang meliputi
butir 1) sampai dengan 6) yang ada pada maksud dan tujuan. (R) REGULASI
2. Rumah sakit mempunyai daftar risiko di tingkat rumah sakit yang sekurang-
kurangnya meliputi risiko yang ada di butir a) sampai f) yang ada pada maksud
dan tujuan. (D,W) ANALISIS
3. Rumah sakit telah membuat strategi untuk mengurangi risiko yang ada di butir a)
sampai dengan f). (D,W) PDCA
4. Ada bukti rumah sakit telah melakukan failure mode effect analysis (analisis efek
modus kegagalan) setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan
(D,W) FMEA
5. Rumah sakit telah melaksanakan tindak lanjut hasil analisis modus dampak
kegagalan. (FMEA). (D,W) Redisgn
Analisa Moda dan Efek
Kegagalan (FMEA)
– FMEA adalah alat brainstorming kelompok
dan metode perbaikan kinerja dgn
mengidentifikasi dan mencegah Potensi
Kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut
didesain utk meningkatkan keselamatan
pasien
24
Apa yang akan FMEA berikan?
– FMEA bisa dilkukan pada :
• Proses yg telah dilakukan saat ini
• Proses yang belum dilakukan atau Baru
akan dilakukan mis:
• Implementasi Elektronik rekam Medis
• Pembelian Alat Baru
• Redisain Ruangan, kamar operasi dll
– Daftar Prioritas membantu peningkatan
fokus pada masalah yang paling
mendesak.
– Terbaik untuk analisis sistem bukan insiden
25
JCI Hospital Std QPS.10
26
PERBEDAAN FMEA & RCA
FMEA RCA
• Proaktif • Reaktif
– Proses spesifik – Kejadian spesifik
• Diagram alur proses • Diagram kronologis
• “Apa yang bisa terjadi?” • “Apa yang telah terjadi?”
• Fokus pada potensi • Fokus pada kegagalan
kegagalan proses suatu sistem
sistem
• Mencegah kegagalan • Mencegah kegagalan
sebelum terjadi muncul kembali
Moda Kegagalan,
Efek, dan Penyebab
Efek Potensial dari Penyebab Potensial
Moda Kegagalan Kegagalan dari Kegagalan
Definisi: Apa yang kita Definisi: Bagaimana Definisi: Unsur yang
amati yang kegagalan ini bisa menimbulkan/
menunjukkan bahwa berdampak pada memungkinkan
kegagalan bisa terjadi pelanggan kita? kegagalan
Terlambat Lampu peringatan tak berfungsi
Katup bensin hilang
Bahan bakar habis
29
Kegagalan menara
Pisa
Moda Kegagalan:
•Bangunan didirikan diatas tanah
yang kondisinya tidak mendukung.
•Bangunan condong ke satu
sisi.
•Pengunjung harus berhati-hati
ketika menaiki tangga.
Efek:
•Bangunan tidak aman.
•Bangunan harus diperkuat.
•Harus merekrut banyak staff
untuk mengakomodasi
bertambahnya
30 pengunjung .
Analisis Akar Masalah v.
FMEA
FMEA juga
dapat
RCA digunakan
FMEA adalah
bagian awal dari menguji untuk
peningkatan mengapa memperbaiki
proses kegagalan sistem yang
tertentu sudah ada
terjadi
ly se
in
n
n
EA
EA
n
na u
R sis
ta
na
ai
sa
A Ca
FM
FM
is
ka
gu
di
D
ng
t
e-
an
oo
ni
B
Pe
31
Proses FMEA
LANGKAH OUTPUT
1 Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim Topik dan Tim
2 Gambarkan Alur Proses Alur Proses tergambar
3 Identifikasi Modus Kegagalan & Modus Kegagalan &
Dampaknya Dampaknya
1 Kegagalan &
Dampaknya
4 Tetapkan Prioritas
Modus Kegagalan
35
5 Identifikasi Akar
Penyebab Modus
Kegagalan
6 Disain ulang
Proses
7 Analisis dan Uji
Coba Proses
Baru
8 Implementasi dan
HERKUTANTO
Monitor Proses
Baru
36 TUJUAN & HASIL
Daftar Tim
HERKUTANTO
37 PEMILIHAN TOPIK FMEA
HERKUTANTO
38 TUJUAN PEMILIHAN TOPIK
Fokus pada proses spesifik yang dianggap prioritas
(hospital specific)
Melakukan tindakan korektif pada proses melalui
redesign proses
Contoh:
Proses pelayanan Transfusi darah
Proses pemberian obat kepada pasien
Risiko jatuh
Risiko peralatan
Gizi dan pengendalian infeksi
Risiko sebagai akibat kondisi yg sdh lama berlangsung
HERKUTANTO
Tahap 1: Memilih sebuah proses
– Proses beresiko tinggi (Proses Baru, Proses yg sdg
berjalan, proses dalam Klinis dan proses non klinis )
– Redisain Proses
– High Risk process FMEA Low Risk Process
Proses beresiko tinggi Resiko rendah
• Variable input • Decreasing variablelity
• Complex • Simplify
• Non standarized • Standardizing
• Loosen coupling of process
• Tightly Couple
• Use technology
• Dependent on human • Optimise redundancy
intervention • Build in fail safe mechanism
• Time constraints • Documentation
• Hierarchical culture • Establising a culture of
team work 39
LANGKAH 1 A : PILIH PROSES YANG BERISIKO TINGGI
Judul Proses :
__________________________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
LANGKAH 1 B : BENTUK TIM
Ketua : ____________________________________________________________
Notulen?_________________________________________
Apakah semua Unit yang terkait dalam Proses sudah terwakili ? YA / TIDAK
Tanggal dimulai ____________________ Tanggal selesai ___________________
HERKUTANTO
TIME LINE AND TEAM ACTIVITIES
Premeeting
41 Identify Topic and notivy the team (Step 1 & 2)
1st team meeting Diagram the process, identify subprocess, verify the scope
2rd team meeting Visit the worksite to observe the process, verify that all process &
subprocess steps are correct (Step 3)
3 rd team meeting Brainstorming failure modes, assign individual team members to
consult with process users (Step 3)
4rd team meeting Identify failure modes causes, assign individual team members to
consult with process users for additional input (Step 3)
5th team meeting Transfer FM & Causes to the HFMEA Worksheet (Step3). Begin the
hazard analysis (Step 4)
Identify corrective actios and assign follow up responsibilities (Step 5)
6th,7th , 8th….η team Assign team members to follow up individual charged with taking
meeting plus 1 corrective action
η team meeting plus 2 Refine corrective actions based on feedback
η team meeting plus 3 Test the proposed changes
η team meeting plus 4 Meet with Top Management to obtain approval for all actions
Postteam meeting The advisor or his/ her designee follow up until all actions are
completed
HERKUTANTO
Tahap 1 B : Membentuk sebuah
Tim
– 5 hingga 9 anggota
– Expertise FMEA (bertindak sebagai fasilitator)
– Pimpinan RS yang berwenang untuk membuat
keputusan
– Expert / memiliki pengetahuan ttg proses yg
akan dianalisi dalam pengujian proses
– Sedikitnya satu orang yang tidak familiar dengan
proses yang akan diuji
– Mewakili Bidang yg akan dianalisis
2 Kegagalan &
Dampaknya
4 Tetapkan Prioritas
Modus Kegagalan
43
5 Identifikasi Akar
Penyebab Modus
Kegagalan
6 Disain ulang
Proses
7 Analisis dan Uji
Coba Proses
Baru
8 Implementasi dan
HERKUTANTO
Monitor Proses
Baru
44 TUJUAN & HASIL
Tergambarnya alur / langkah2 PROSES dan
SUBPROSES pelayanan yang dipilih dalam suatu
bagan yang jelas
HERKUTANTO
Tahap 3: Merancang Proses ,buat
alur proses & brainstorming modus
kegagalan
Cola
Cola dibongkar di Cola Menunggu Dibawa ke Menunggu
Cola dibawa diletakkan
Pusat Pertemuan didinginkan Cola ruang program
ke ruang diatas es
dipesan pertemuan dimulai
penyimpanan
Pertambahan Nilai 30 menit 30 menit
120 menit 30 menit 17,280 menit 120 menit 60 menit
Tanpa Nilai
46
Bagaimana proses membawa
obat-obatan ke unit?
Dokter memeriksa pasien Alur Grafik
• Lima sampai delapan
Dokter menulis pesanan obat
tahap
• Menempati level atas
Pesanan obat ditarik dari kartu • Sebisa mungkin
berada dalam satu
garis.
Pesanan dicatat di Administrasi • Hindari pemisahan
Rekam Medis (ARM)
"Jika X, maka Y"
• Setiap tahap
Permintaan obat dibawa ke Apotik menggambarkan
sesuatu yang sedang
dilakukan.
Obat diantar ke unit 47
Contoh 1
“pemesanan obat”
ALUR UTAMA PROSES
SUB-PROSES
Contoh kasus 2
Contoh FMEA
1 2 3 4 5
Dokter mengegakkan Dokter menetapkan Penyerahan resep ke Pelayanan Obat di Farmasi
Penulisan Resep
diagnosis terapi Farmasi
SUBPROSES :
e. Menentukan frekuensi
g. Berhitung
Pemberian obat
10 5 1
Level DESKRIPSI
1 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible
Very low HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
>5 thn/x
2 6–20% – low but not impossible
Low JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN TERJADI
2-5 thn/x
3 21–50% – fairly likely to occur
Medium MUNGKIN TERJADI / BISA TERJADI
1-2 thn/x
4 51–80% – more likely to occur than not
High SANGAT MUNGKIN
Bebrp x /thn
5 81–100% – almost certainly will occur
Very high HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
Tiap mgg /bln
Keparahan
10 5 1
CIDERA
PASIEN
Tidak ada Dapat diatasi Berkurangnya
fungsi motorik /
Cedera luas Kematian
cedera dengan Kehilangan
sensorik
pertolongan fungsi utama
Setiap kasus yang
pertama memperpanjang permanent
perawatan
BIAYA / KERUGIAN KECIL KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH
KEUANGAN DARI 0,1% DARI 0,25 % DARI 0,5% DARI 1%
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN
PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL MEDIA NASIONAL
- WAKTU - WAKTU LAMA KURANG DARI 3 LEBIH DARI 3 HARI
SINGKAT HARI
10 5 1
63
Tahap 7 : Analisa dan Uji Proses Baru
65
Kesimpulan