You are on page 1of 108

QUALITY CONTROL CI

RCLE
Kaizen

RS MITRA KELUARGA
1
LATAR BELAKANG
Mengapa kita hadir di ruangan ini?

2
TANTANGAN RS DI JAMAN NOW

▰ JKN, berubah dari FFS ke INA-CBGs


▰ Perlindungan hukum bagi pasien
▰ Kompetitor lokal dan global
▰ Tuntutan pelanggan meningkat
▰ “Pelayanan” vs. “Biaya”
▰ Perubahan dan ketidak-pastian
▰ SDM yang siap menyesuaikan dengan tuntutan

3
SO…?

REAKTIF?
atau
PROAKTIF?
Keputusan ada di tangan kita!

4
REAKTIF VS. PROAKTIF

Reaktif Reaktif
Memilih respon sesuai Memilih respon sesuai dengan
dengan yang disukainya yang disukainya pada saat itu
pada saat itu saja saja

5
▰ Kualitas ▰ Tujuan QCC
▰ Pelanggan ▰ Ciri-ciri QCC
▰ Waste ▰ Aturan Dasar QCC

2
▰ PDCA ▰ Unsur-unsur QCC
▰ Dasar Pemikiran QCC ▰ Prinsip Dasar QCC

PARADIGMA
Menyamakan pemahaman

6
KUALITAS

▰ Q (…………………..), Kualitas dari produk/jasa/pekerjaan


▰ C (………...……..), Kualitas dari biaya suatu produk
▰ D (………………….), Kualitas dari penyampaian produk
yang diminta pelanggan
▰ S (…………...…….), Kualitas dari keamanan produk
(tidak menimbulkan masalah, dsb.).
▰ M (……………………), Kualitas dari moral (misalnya
semangat, keramahan dan komitmen dalam melayani)

7
WASTE

Segala sesuatu yang


tidak memiliki nilai tambah,
bukan hanya berupa
material yang terbuang,
tetapi juga sumber daya
lain secara umum,
termasuk waktu, energi,
“If it doesn’t add value, it’s waste”
- from Henry Ford’s book: “Today and Tomorrow”, 1922
area kerja, dsb.
8
WASTE – Down Time

Segala sesuatu yang tidak memiliki nilai tambah, bukan hanya berupa material yang terbuang, tetapi
juga
Defect sumber daya lain secara umum, termasuk waktu, energi, area kerja, dsb.

Extra Over
Processing Producing Defect (kesalahan sehingga mengulang pekerjaan)
Over producing (memproduksi lebih dari yang diperlukan)
Waiting (menunggu tanpa ada manfaatnya)
Motion Waiting
Non Utilized Talent (sdm yang tidak tepat kompetensi)
Transportation (perpindahan yang tidak perlu/ terlalu jauh)
Inventory (penyimpanan barang yang tidak bermanfaat)
Non Utilized
Inventory Talent Motion (gerakan yang berlebihan & tidak ergonomis)
Transportation Extra Processing (proses yang tidak perlu)
9
WASTE - Hospital

Halting
Halting
Lack of
Employee Over
Over producing
Producing
Engagement
Slips
Process NVA
Action Slips Inventory
Transportation
Process
Action
Transportation NVA
Lack of Employee Engagement
Inventory

10
PELANGGAN

Eksternal
A
?

PELANGGAN ? ?

Internal Kenali

E B ?
Pelanggan -
pelanggan Kita,
LAYANI &
PUASKAN !!!

D C
Setiap orang adalah PELANGGAN BAGI PROSES
SEBELUMNYA dan sekaligus sebagai PEMASOK 11
BAGI PROSES BERIKUTNYA
PDCA

•Tindak-lanjut •Membuat rencana


setepat mungkin sebelum
berdasarkan hasil
melakukan pekerjaan/
evaluasi perbaikan
Action Plan

•Melakukan evaluasi
setelah melakukan Do •Komitmen untuk melakukan
setiap pekerjaan/ pekerjaan/ perbaikan sesuai
perbaikan rencana dan segera follow-
up jika ada hambatan

PDCA untuk setiap pekerjaan 12


DASAR PEMIKIRAN QCC

▰ Partisipasi proaktif dalam usaha peningkatan dan


pengembangan perusahaan.
▰ Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengembangkan diri.
▰ Membangun tempat kerja yang menyenangkan dan
kerjasama yang efektif.
▰ Menarik ke luar hal-hal yang tidak terpikirkan sebelumnya
atau yang dirasakan tidak mungkin.

13
TUJUAN QCC

▰ Meningkatkan ………. & mengurangi kesalahan.


▰ Membangkitkan sikap …………… timbulnya masalah.
▰ Meningkatkan kemampuan …………………. masalah.
▰ Meningkatkan ……………….. dan rasa memiliki perusahaan.
▰ Meningkatkan motivasi kerja, memperbaiki komunikasi &
hubungan lebih harmonis.
▰ Meningkatkan pengembangan pribadi dan sikap
kepemimpinan.

14
UNSUR-UNSUR TEAM QCC

▰ FASILITATOR, mengkoordinasikan dan


mengarahkan kegiatan TEAM.
▰ TEAM LEADER, melancarkan dan mengefektifkan
TEAM yang sedang berjalan.
▰ NOTULIS, mencatat hasil-hasil yang dibicarakan
dalam pertemuan.
▰ ANGGOTA TEAM, 4-6 orang termasuk LEADER &
NOTULIS.

15
TUGAS LEADER

▰ Mengatur / membuat jadwal pertemuan group QCC.


▰ Membangun hubungan yang harmonis dalam group.
▰ Menjaga agar aktivitas group berjalan secara kontinyu.
▰ Meningkatkan kualitas teknik problem solving group.
▰ Membuat laporan tentang rencana, aktivitas dan permasalahan yang
timbul kepada atasan masing-masing.

16
PRINSIP-PRINSIP DASAR PELAKSANAA
N QCC

▰ Berbicara dengan …………..


▰ ……………….
▰ Pengendalian dimulai dari sasaran yang …………….
▰ Prosedur dan …………………. tertulis.
▰ Jangan ……………………. orang lain.
▰ Kerja kelompok dan partisipasi.
17
CONTINUOUS IM
PROVEMENT
DELAPAN LANGKAH

19
DELAPAN LANGKAH IMPROVEMENT

1. Menentukan Tema
2. Menetapkan Target
3. Analisa Kondisi yang Ada
4. Analisa Penyebab
5. Rencana Penanggulangan
6. Penanggulangan
7. Evaluasi Hasil
8. Standarisasi & Tindak Lanjut
1. MENENTUKAN TEMA - Masalah
Tema
Adalah masalah yang diangkat untuk dianalisa, dicari penyebabnya dan
ditanggulangi.
Suatu hal dapat dikatakan sebagai masalah, apabila suatu hal tersebut:
 Menyimpang dari …………….
 Menyimpang dari ……………
 Menyimpang dari ……………
• Standar
• Target
• Keinginan
BANDINGKAN AKTUAL
Apakah terjadi
penyimpangan?

KEY POINT : MASALAH …………………..


1. MENENTUKAN TEMA - Tema

MASALAH TINJAUAN MASALAH


MASALAH
KELOMPOK TEMA
PRIORITAS
Masalah - A
Masalah - B
Masalah - C
Masalah - D
PENGARUH • Pelaksanaan
• Quality • Moral • Kemampuan Teknis
• Cost • Productivity • Kemudahan mendapatkan data pendukung
• Delivery• Environment • Waktu penyelesaian
• Safety • Urgency
1. Inventarisasi 2. Tinjauan masalah dengan 3. Penentuan masalah Tema Improvement
masalah menganalisa data prioritas

KEY POINT : TEMA PROBLEM ………………. & ………………..


Kalimat improvement
1. MENENTUKAN TEMA – Inventarisasi Ma
salah

▰ 3 MU (Muri-Overload, Mura-
Unbalanced, Muda-Underload)
▰ 7 Muda (Waste)
▰ Bertanya kepada …………………
1. MENENTUKAN TEMA – Tinjauan Masalah

▰ Untuk memilih satu masalah di antara masalah yang sudah


diinventarisasi, caranya dengan membandingkan data yang ada.
▰ Ada 2 macam data: kuantitatif & kualitatif.
▰ Jika datanya kuantitatif dan comparable, maka bisa langsung
dibandingkan dan ditentukan yang paling prioritas.
▰ Jika datanya kualitatif atau tidak comparable maka harus
dikonversikan terlebih dulu agar mudah membandingkannya
untuk menentukan masalah yang paling prioritas.
Contoh Data Kuan
Contoh
Contoh Data Kualitatif/
Non-Comparable
Contoh
1. MENENTUKAN TEMA – Tools

STRATIFIKASI GRAFIK CONTROL CHART

PROBLEM CHECK SHEET


TUNGGAL
120
PARETO
100 %
114
95 %

20
HISTOGRAM 102
85 %

84
70%

15
60
50 %
10

5
25

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12 13
0
BOLU TAWAR LAPIS BIKA COKLAT
Contoh Kasus
Masalah Kue Bolu

28
DATA PRODUKSI KUE YANG RUSAK
Produksi Cacat
JENIS % Rank
Jan Peb Mar Rerata
BOLU 70 60 50 60 50% 1
BIKA 10 14 12 12 10% 4
COKLAT 4 9 5 6 5% 5
TAWAR 30 20 22 24 20% 2
LAPIS 20 12 22 18 15% 3
TOTAL 134 115 111 120 100%

29
DATA PRODUKSI KUE YANG RUSAK

Produksi Cacat
JENIS % % Kum Rank
Jan Peb Mar Rerata
BOLU 70 60 50 60 50% 50% 1
TAWAR 30 20 22 24 20% 70% 2
LAPIS 20 12 22 18 15% 85% 3
BIKA 10 14 12 12 10% 95% 4
COKLAT 4 9 5 6 5% 100% 5
TOTAL 134 115 111 120 100%

30
DIAGRAM PARETO
120 100
114 %
95 %
102
85 %

84
70%

60 50 %

25

0
31
BOLU TAWAR LAPIS BIKA COKLAT
DATA PRODUKSI KUE YANG RUSAK

Produksi Cacat
JENIS % % Kum Rank
Jan Peb Mar Rerata

HANGUS 53 40 42 45 75% 75% 1

BANTAT 9 11 4 8 13,3% 88,3% 2

GOMPAL 5 5 2 4 6,7% 95% 3

KOTOR 3 4 2 3 5% 100% 4

TOTAL 70 60 50 60

Tema:
MENGURANGI KUE BOLU HANGUS
32
1. MENENTUKAN TEMA – Rumusan Tema

Yang perlu diperhatikan dalam penentuan tema


Tema jangan berbentuk aktivitas
Sebaiknya yang menjadi tema adalah tujuan aktivitas tsb.
Misalnya: yang berkaitan dengan UANG
Contoh
Tema : Menyusun Spare Part
Apa tujuan menyusun spare part?
agar mudah diambil, lebih cepat, dll.

Dengan demikian sebaiknya tema diganti dengan :


Mempercepat pengambilan spare part.
2. MENETAPKAN TARGET

Hal-hal penting dalam penetapan Target

S – ……………… (Judulnya jelas)

M – ……………… (Nilai & satuannya jelas)

A – …………………. (Dapat dicapai)

R – ……………… (Alasannya masuk akal)

T – IME BASE (Batasan waktu)


2. MENETAPKAN TARGET

Selain POIN-POIN tadi, maka yang perlu diperhatikan adalah setiap


penetapan target harus memiliki dasar penetapan yang jelas.

1. Target yang ditetapkan perusahaan


2. Target customer
3. Kondisi terbaik yang pernah dicapai
4. Hasil dari analisa
5. Vote (Kesepakatan bersama tanpa didukung data akurat)
Vote dasar yang paling lemah, sebaiknya dihindari.
Contoh : TARGET KASUS KUE BOLU HANGUS

Setelah menentukan TEMA Perbaikan, kita menetapkan target yang akan


digunakan sebagai acuan dalam perencanaan nanti.

Target tersebut disusun berdasarkan “target yang diharapkan oleh


perusahaan,” yaitu tidak ada kue bolu yang hangus.

Namun karena itu bukan target yang mudah maka kita menetapkan bahwa target
perbaikannya menjadi:

“Menurunkan jumlah kue bolu hangus dari rerata 45 /bln menjadi


10 kue bolu hangus / bulan pada bulan Desember.”

Dasar : Hasil terbaik yang pernah dicapai pada bulan November


tahun sebelumnya.

36
Contoh : TARGET KASUS KUE BOLU HANGUS

37
3. ANALISA KONDISI YANG ADA

Melakukan penyelidikan dan analisa secara


lebih teliti dengan tujuan :
1. Menemukan sumber masalah yang
sebenarnya
2. Mendapatkan fakta dan data tentang
penyimpangan-penyimpangan (ada
perbedaan antara WSBH dan WAH) atau
kondisi-kondisi yang tidak baik, yang
berhubungan dengan sumber masalah.
3. ANALISA KONDISI YANG ADA

Aktivitas ANAKONDA
Anakonda secara singkat merupakan proses membandingkan WSBH
(What Should Be Happened) – apa yang seharusnya terjadi, dalam
aplikasinya bisa berbentuk standar atau keinginan atau harapan,
dibandingkan dengan WAH (What Actually Happened, kenyataanya).

Yang dianalisa dalam Ankonda adalah : Manusia, Material, Metode,


Alat atau mesin dan Lingkungan (4M + 1E).

WSBH WAH
3. ANALISA KONDISI YANG ADA

Aktivitas :
1.Persempit permasalahannya.
2.Selidiki masalah di tempat terjadinya masalah (TurBa).
a. Genba (The Real Place) Selidiki Tempat Kejadian Perkara (TKP)
b. Genjitsu (The Real Fact) Selidiki kronologis, fakta, dan data yang
berkaitan dengan kejadian masalah.
c. Genbutsu (The Real Thing) Selidiki benda / alat yang berhubungan
dengan permasalahan.
Lihat, Raba, Ukur, Cium Selidiki kondisi kurang
baik/penyimpangan yang ada

Ringkas Buat ringkasan fakta dan data hasil


penyelidikan

Misal dikelompokkan dalam


Kelompokkan 4M+1E (tergantung masalahnya)
3. ANALISA KONDISI YANG ADA

Yang Perlu Diperhatikan pada Step Anakonda


1.Fokuskanpembicaraan dan aktivitas untuk mengetahui sumber permasalahan
(penyimpangan) yang sebenarnya secara pasti.
2.Jangan kutak-katik dulu “apa penyebabnya”.
3.Jangan hanya mengandalkan data dan informasi yang sudah ada, kumpulkan
data dan informasi baru.
4.Biarkanlah
fakta dan data yang berbicara dan tidak sekedar ber-asumsi,
mengandalkan pengalaman atau feeling.
5.Kapan konkritnya / tepatnya masalah muncul harus dipahami atau diketahui pasti
Contoh : ANAKONDA KASUS KUE BOLU HANGUS

FAKTOR STANDAR ( WSBH ) ACTUAL ( WAH ) HASIL PENILAIAN

MANUSIA Training, Keterampilan


A Hasil Training OK Skill Ok OK
B Hasil Training OK Skill OK OK
C Hasil Training OK Skill OK OK
D Hasil Training OK Skill OK OK

METODE SP/OO1/RSMK/.... 12 menit X ( NOT OK )


10 Menit diangkat (Kelamaan)

MESIN , Nyala Api biru Nyala api merah, X ( NOT OK )


KOMPOR kebesaran

42
4. ANALISA PENYEBAB

Menyelidiki, investigasi serta mencari akar penyebab, dan melakukan


analisa untuk menemukan korelasi penyebab dan penyebab yang
utama

Langkah :
Berdasarkan data dan informasi penting yang didapat pada step
Analisa Kondisi yang Ada:
 Gunakan Diagram Fish-bone
 Inventarisasi penyebab-penyebab yang mungkin
 Uji penyebab-penyebab tersebut untuk menemukan penyebab
utama
4. ANALISA PENYEBAB

Sebelum melangkah ke step Analisa Penyebab pastikan masalahnya


sudah sangat spesifik (penyimpangan yang sebenarnya sudah jelas).
Bila masalahnya masih luas, faktor penyebabnya juga masih luas,
Fishbone atau Relation Diagram-nya bisa ruwet.
Lakukan pengujian untuk menentukan penyebab utama.
Hidari penentuan penyebab dominan hanya berdasarkan
kesepakatan bersama tanpa fakta dan data.
Jika perlu cari apakah ada korelasi antara sebab dan akibat.
Contoh : ANALISA PENYEBAB KASUS KUE BOLU HANGUS

Mencari penyebab dengan cara menguji secara logika, apakah ada hubungan (korelasi)
antara yang diduga sebagai sebab dengan permasalahan tsb. (akibat).
“Kenapa Bolu Hangus?” karena “Api kebesaran“. Pertanyaannya dibalik, “Apakah kalau
api kebesaran menyebabkan bolu hangus?“. Bila jawabannya “Ya” berarti ada korelasi
antara api kebesaran dengan bolu hangus.
Selanjutnya...
“Kenapa Api kebesaran?”, karena “sumbu kepanjangan“. Pertanyaannya dibalik “Apakah
kalau sumbu kepanjangan menyebabkan api kebesaran?“
Bila “Ya”, berarti ada korelasinya antara api kebesaran dengan sumbu kepanjangan.
Pertanyaan selanjutnya, “Kenapa sumbu kepanjangan..?” karena “keran (pemutar)
macet”. Pertanyaanya dibalik, “Apakah kalau keran macet mengakibatkan sumbu
kepanjangan..?“ Bila “Ya”, berarti ada korelasinya.
“Kenapa keran macet?“ Karena “Gerigi karat”. Pertanyaanya dibalik “apakah kalau gerigi
karat keran bisa macet.? Bila “Ya” berarti ada korelasinya.
“Kenapa gerigi macet..?” karena “tidak dimaintenance....
“ini adalah solusi...” maka stop sampai di gerigi saja.
45
Contoh : ANALISA PENYEBAB KASUS KUE BOLU HANGUS

KUE BOLU HANGUS


METODE
Waktu panggang
kelamaan

Cek Sheet tdk


di tulis
Tidak tahu
kapan harus
mengangkat

Api merah,
kebesaran

Keran macet

Gerigi Berkarat

Sumbu
kepanjangan
MESIN - ALAT 46
Contoh : ANALISA PENYEBAB KASUS KUE BOLU HANGUS

Bila diruntut dari akarnya seperti ini :


Karena gerigi karat maka keran macet
Karena keran macet maka sumbu kepanjangan
Karena sumbu kepanjangan maka api kebesaran
Karena api kebesaran maka roti bolu hangus.

47
5. RENCANA PENANGGULANGAN
Pada langkah ke-5 ini kita diharapkan mampu merencanakan penanggulangan yang efektif
terhadap akar penyebab yang telah kita temukan pada langkah sebelumnya. Perencanaan
yang baik diperlukan untuk menjamin tidak ada proses yang terlewatkan.

Pikirkan beberapa alternatif penanggulangan berdasarkan kriteria tersebut:


Dampak Seberapa besar masalah itu dapat dihilangkan.
Mampukah rencana tersebut menuntaskan masalah?
Teknis Apakah rencana tersebut mungkin untuk dilakukan,
diterapkan, dan dioperasikan?
Ekonomis Berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
perbaikan ini? – budget constrain

Gunakan kata tanya 5W + 2H


untuk mempermudah melakukan perencanaan.
5. RENCANA PENANGGULANGAN

WHAT Apa akar penyebabnya Apa solusinya


Solusi = penyelesaian maaslah atau
Diambil dari akar penyebab di diagram sebab untuk mengatasi akar penyebab
akibat, jangan mengambil dari cabang utama tersebut.
maupun cabang tengah, tetapi dari cabang akhir Solusi bisa lebih dari satu, dan
berbagai macam cara
WHY Apa alasannya / target / sasaran

Alasan / target / sasaran ditentukan secara terukur (kuantitatif), merupakan sub target
karena bagian dari target utama, bila target ini tercapai, dipastikan target utama juga
tercapai.
Pembuatan Sub Target prinsipnya sama dengan di target utama (SMART)
5. RENCANA PENANGGULANGAN

HOW Bagaimana melaksanakannya

Merupakan konsep aktivitas yang akan dilakukan, terutama aktivitas-aktivitas penting yang
sangat erat kaitannya dengan keberhasilan penanggulangan itu.
Aktivitas ini juga merupakan cerminan, bila tidak dilaksanakan maka solusi tidak akan terwujud.

WHO, WHEN & WHERE Siapa, Kapan dan Dimana

Untuk memperjelas agar perencanaan dibuat secara detail


Who : Siapa yang melaksanakan / bertanggung jawab dalam sub aktivitas ini
When : Kapan aktivitas tersebut akan diselesaikan
Where : Dimana akan dikerjakan
Dalam pembuatan Risalah tidak harus dijelaskan semua, yang utama adalah WHAT, WHY & HOW
5. RENCANA PENANGGULANGAN

HOW MUCH Biaya yang digunakan

Merupakan asumsi budget yang akan digunakan untuk


merealisasikan rencana tersebut.

KEY POINT

STEP PERENCANAAN MERUPAKAN PENENTU,


APAKAH PENANGGULANGAN AKAN DAPAT DILAKSANAKAN SECARA EFISIEN DAN
EFEKTIF.

PESAN YANG DISAMPAIKAN DI AKTIVITAS INI, GROUP QCC DIHARAPKAN MAMPU


MEMBUAT PERENCANAAN YANG BAIK
Contoh : PERENCANAAN PENANGGULANGAN KASUS KUE BOLU HANGUS
AKAR SOLUSI TARGET, AKTIVITAS PIC KAPAN DIMANA
PENYEBAB ALASAN (HOW) (WHO) (WHEN) (WHERE)
(WHAT) (WHY)

Check Sheet Pakai Timer Roti hangus 1.Study alat yang cocok. A 1 Sept 07 Ruang A
tidak ditulis dan lampu akibat kelamaan 2.Panggil Suplier Ka.Bag 15 Sept Ruang A
(tidak tahu angkat turun 3.Penawaran Ka Bag 20 Sept Ruang A
kapan roti 4.Pengumuman Pemenang
diangkat) 5.Order alat tsb Ka.Bag 25 Seot Ruang A
6.Pasang, trial B 1 Okt Ruang A
7.Sosialisasi C 15 Okt Lokasi1
8.Implementasi C 20 Okt Lokasi1
9.Evaluasi C 25 Okt Lokasi 1
D 15 Nov Ruang A

Gigi Karat Perawatan Pengaturan 1.Study cara perawatan B 1 Sept 07 Lokasi A


secara teratur besarnya api 2.Buat prosedur manual B 15 Sept Lokasi A
lebih mudah 3.Buat schedule C 16 Sept Lokasi A
sehingga Roti 4.Training perawatan
hangus akibat 5.Perawatan mandiri C 20 Sept Lokasi A
api kebesaran 6.Evaluasi D 15 Okt Lokasi 52
A
turun
6. PENANGGULANGAN

Pada langkah ini kita melakukan tindakan untuk menanggulangi


akar penyebab. Berikut adalah tahap-tahapnya:

1.Lakukan penanggulangan sesuai rencana


2.Kumpulkan data dan catat hal-hal penting
3.Pastikan tidak menimbulkan masalah baru
4.Ikut sertakan orang yang terkait
5.Diskusikan dulu bila ada idea yang lebih baik ditengah perjalanan
6. PENANGGULANGAN

YANG PERLU DIJELASKAN DALAM STEP 6. PENANGGULANGAN


Hasil atau aktivitas pelaksanaan “ HOW “
Liku-liku aktivitas yang telah dilaksanakan
Kesulitan yang telah dilalui
Hasil yang telah dicapai dan bagaimana cara mendapatkannya
Melakukan PDCA, sampai semaksimal mungkin
Contoh kasus membuat alat ukur,
Yang diceritakan selain alat ukurnya, juga bagaimana mendapat inspirasi dan
menciptakan alat tersebut, serta alasan mengapa dibuat demikian.
7. EVALUASI HASIL

EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN & KEUNTUNGAN

Periksa hasil menggunakan tolok Perbandingan kondisi sebelum dan


ukur yang sama, tools, satuan dan sesudah penanggulangan mudah
periode yang sama. dipahami

• Membandingkan dengan Pareto

• Membandingkan dengan Histogram & Control Chart


7. EVALUASI HASIL

Dalam Langkah Evaluasi hasil ini kita perlu memperthatikan


beberapa hal sebagai berikut:
• Bandingkan sebelum dan sesudah improvement.

• Adakah akibat sampingan. Jika ada maka dibuat daftar baik /


buruknya. Jika hasilnya tidak memadai, periksa kembali apakah
langkah ke-6 sudah sesuai dengan langkah ke-5. Jika perlu dapat
kembali ke langkah 3.

• Jika memungkinkan perlihatkan / konversikan hasilnya dengan


memakai nilai uang, dan bandingkan dengan target semula agar
manfaatnya lebih jelas terlihat.
7. EVALUASI HASIL

Bandingkan hasil dengan target yang telah ditetapkan agar hasil yang diperoleh lebih
jelas terlihat.

TARGET

SEBELUM Waktu QCC SESUDAH


8. STANDARISASI & TINDAK LANJUT
STANDARDISASI
Standarisasi diperlukan untuk mencegah masalah yang terulang kembali. Alasan utamanya :

• Tanpa Standard
Orang lama Lupa Masalah
muncul
Orang baru Tidak memahami kembali

• Perjelas Standard dengan 5W – 1H


• Persiapkan Komunikasikan Pendidikan &
Pelatihan
Kontrol dan pemastian, agar standarisasi dilaksanakan dengan benar (
Menggunakan Check Sheet / didata )
8. STANDARISASI & TINDAK LANJUT

TINDAK LANJUT
 Kontrol dan memantau agar masalah yang sudah diatasi tidak
terulang kembali, dengan cara menjamin Standardisasi
dilaksanakan dengan benar.
 Mempelajari data-data kondisi saat ini, dan menentukan tema
berikutnya.
TUJUH ALAT BANTU

1. Stratifikasi & Check sheet


2. Grafik
3. Scatter diagram
4. Diagram Tulang Ikan
5. Diagram Pareto
6. Control chart
7. Histogram
60
7 Alat Improvement

Stratifikasi
& Checksheet
Stratifikasi
7 Alat Improvement

Menguraikan dan mengklasifikasikan data menjadi


faktor-faktor yang lebih spesifik

• Tanpa Stratifikasi • Dengan Stratifikasi


Produksi
Produksi 100 Unit
100 Unit 100 %
OK
Mesin I Mesin I
100 unit
cacat 100 %
cacat
Produksi Produksi
Mesin Mesin
100 Unit 100 Unit
II II
Stratifikasi
7 Alat Improvement
Data ketidakhadiran HR & GA per bagian Maret 2006
Tanpa Stratifikasi Line Absen
Training 3.0%

Recruitment 2.0%

Personalia 1.5%

Umum 1.5%
Dengan Stratifikasi
Line Absen Cuti SD CDT/ITU Alpa
Training 3.0% 3.0% - - -

Recruitment 2.0% 1.5% 0.5% - -

Personalia 1.5% 1.0% - 0.5% -

Umum 1.5% - - - 1.5%


Check Sheet
(Lembar Periksa)
7 Alat Improvement
Yang perlu Diperhatikan dalam Check Sh
eet !!

 Sasaran pengumpulan data harus jelas, sehingga


data yg terkumpul nantinya dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan
 Sesederhana mungkin sehingga bisa diisi dgn
mudah dan cepat, bila perlu dilengkapi gambar
 Usahakan cuma terdiri dari satu lembar utk
mempermudah pengisian
 Dapat disimpulkan dengan cepat
Check Sheet (Lembar Periksa)
7 Alat Improvement

 Formulir isian yang sudah di


stratifikasi
 Merupakan alat untuk pengambilan
data.
 Data yang dikumpulkan lebih mudah
disimpulkan.
Check Sheet (Lembar Periksa)
7 Alat Improvement
Check sheet untuk Check sheet
Penyebaran Data Pemeriksaan jenis cacat
7 Alat Improvement

Grafik
Grafik7 Alat Improvement

Data yang dinyatakan dalam bentuk gambar


Manfaat grafik :
1. Data lebih cepat , mudah , jelas dan enak dilihat .
2. Hubungan data yang satu dengan data yang lain
dapat dipaparkan sekaligus .
3. Perbandingan dengan data lain yang
berhubungan dapat dilihat dengan jelas .
Grafik
7 Alat Improvement
Langkah-langkah Pembuatan Grafik

 Langkah 1:
Kumpulkan sejumlah data, tentukan jumlah datanya dan sebutkan
sumber datanya.
 Langkah 2:
Temukan frekuensi data maksimum dan minimumnya
 Langkah 3:
Cantumkan secara jelas keterangan yang menunjukkan nama data
(data dari apa)
Grafik
7 Alat Improvement
Langkah-langkah Pembuatan Grafik

 Langkah 4:
Cantumkan waktu/periode pengumpulan data, dalam periode yang
sama dan kontinyu
 Langkah 5:
Cantumkan secara jelas penunjukkan/ukuran skala/unit baik untuk
sumbu tegak maupun sumbu datar (untuk grafik garis/balok)
 Langkah 6:
Petunjuk skala(garis kecil) terletak dibagian dalam sumbu grafik
Grafik Garis (Line Graph)
7 Alat Improvement

• Digunakan untuk menunjukkan trend


PRODUKSI ………
180,000
Uni
160,000
t 140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 '01 '02 '03 '04 '05

Tahu
n
Grafik Balok (Bar Graph)
7 Alat Improvement

• Digunakan untuk perbandingan data sejenis

X 1000
PRODUKSI ……
4000
UNIT

3500 3346
3180 3171
3055
2993
3000 2883 2769 2910
2797 2699
2670
2557
2500

2000

1500

921 905
1000 866
760 739
679 614 613 592 496 436
420
500

1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000

Product A Product B
Grafik Lingkaran (Pie Chart)
7 Alat Improvement
•Digunakan untuk menunjukkan persentase
masing-masing terhadap keseluruhan

Produksi Mobil di Jepang Tahun 2000


Merk
Produksi Persen Total 10,144,847 unit
( Unit ) (%)
Toyota 3,429,209 33.8 Mitsubishi
Honda Suzuki
9.8%
Daihatsu 679,383 6.7 12.1% 8.9%
Mazda
Nissan 1,324,427 13.1 Nissan 7.7%
Honda 1,223,924 12.1 13.1% Others
Daihatsu 0.9 %
Mitsubishi 997,270 9.8
Toyota
Suzuki 907,905 8.9 6.7 %
33.8%
Mazda 778,140 7.7
Others 804,589 7.9
Total 10,144,847 100.0
Grafik Gabungan
7 Alat Improvement
PRODUKSI MOBIL TOYOTA DI JEPANG
X 1000 UNIT
4500 TOTAL PRODUKSI

4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

Tahun 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000

Passanger 3055 3346 3180 3171 2883 2769 2557 2797 2910 2670 2699 2993

Truk & Bus 921 866 905 760 679 739 614 613 592 496 420 436

Total 3976 4212 4085 3931 3562 3508 3171 3410 3502 3166 3119 3429
Grafik Radar
HASIL EVALUASI TOOL & STRATIFIKASI
31 JAN 2000 , NAMA : MR. BEAN 7 Alat Improvement
HASIL EVALUASI TOOL &
STRATIFIKASI
TOOL & STRATIFKASI NILAI

FISHBONE 3

STRATIFIKASI 4
STRATIFIKASI
PARETO 5

HISTOGRAM FISHBONE GRAPH 5

CONTROL CHART 3

CHECK SHEET 5

SCATTER PARETO
SCATTER DIAGRAM 3

HISTOGRAM POINT
STANDARD 3

NILAI QC 7 TOOL
CHECK SHEET GRAPH
5 MAMPU MENGAJAR

CONTROL CHART 4 MAMPU IMPLEMENTASI

3 BISA MEMBUAT

2 MENGERTI YANG
DIMAKSUD
7 Alat Improvement

Scatter Diagram

76
Scatter Diagram
7 Alat Improvement
Dikenal juga dengan diagram pencar. Manfaatnya untuk
menggambarkan korelasi dua kelompok data yang
berpasangan/berhubungan

y y
Korelasi negatif

Korelasi positif

x x
Scatter Diagram
7 Alat Improvement
Langkah-langkah Pembuatan Scatter Diagram

Langkah 1:
Kumpulkan data dan masukkan dalam table
Langkah 2:
Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar beserta skala dan
keterangannya
Langkah 3:
Gambarkan titik-titik koordinat data tersebut
Langkah 4:
Buat garis regresinya (jika diperlukan)
Scatter Diagram
7 Alat Improvement

Bensin yg Jumlah
dibeli setoran Scatter diagram hubungan bensin dgn setoran
100 145000
250
68 100000
150 220000 200

liter bensin
200 290000 150
137 200000
100
80 120000
50
103 150000
Garis Regresi
200 300000 0
120 175000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
170 250000 jml setoran
Scatter Diagram
7 Alat Improvement
Kesimpulan Korelasi
y y y

x x x
positif Positif, tp ada pengaruh lain Tidak ada korelasi

y y y

x x x
negatif Negatif, tp ada pengaruh lain Tidak ada korelasi
7 Alat Improvement
Diagram
Tulang Ikan
Fishbone Diagram
7 Alat Improvement

1943, Prof. Kaoru Ishikawa


Fishbone, diagram sebab akibat, cause and effect.
Diagram yg menunjukkan hubungan antara akibat dan faktor
penyebabnya.
Dibantu dgn sumbang saran kreatif
Fishbone Diagram 7 Alat Improvement

Faktor Faktor

seba seba
seba
b seba b b
b

Problem
seba
seba bseba
b
b seba
b

Faktor Faktor
7 Alat Improvement

Diagram Pareto
PARETO

84
7 Alat Improvement
Born
July 15, 1848
Paris, France

Died
August 19, 1923
Geneva,
Switzerland

Vilfredo Pareto Field


Sociology, economy,
philosophy
Pareto Diagram
7 Alat Improvement

Kombinasi grafik balok dan garis kumulatif yang digunakan untuk


memilih prioritas masalah yang akan ditanggulangi
Vital Few Trivial Many (Sedikit tapi Utama daripada Banyak tapi
sepele)
Aturan 80% - 20%
Pareto Diagram
Manfaat Diagram Pareto
7 Alat Improvement

Memilih masalah
Menyatakan perbandingan dgn keseluruhan
Menunjukkan perbandingan sebelum dan sesudah
perbaikan

Sebelum Sesudah
p/u 0.5 100 %
N = 50
0.4
90 % 40 %
82 %
70 % p/u 100 %
0.3 0.3
N = 30
50 % 50 % 83.33 %
0.2 0.2 73.33 %
50 %
56.57 %
0.1 0.1 33.33 %

0 0 0 0
A B C D LAIN B A C D LAIN
LAIN LAIN
Pareto Diagram
7 Alat Improvement
Diagram Pareto Komplain Produk bulan Januari 2006
2 100%
0
1 95%
9
1 90%
P
F 8
1 e
7 80%
r 1
6
1 r
e 5
1
s
4
1 65%
k 3
1 e
u 2
1
1 n
e 09 t
8
n 7 a
s 6
s
5
i 4 e
3
2
1
0 Prenagen Extra Joss Sun Kara Medik 55 Lain2
Jenis 0%
Pareto Diagram
Langkah Pembuatan7 Diagram Par
Alat Improvement
eto

Kumpulkan data berdasarkan jenis atau masalah yang ingin kita cari
penyelesaiannya.
Buat Lembar persiapan pareto yg terdiri dari:
Hal hal yg diteliti.
Frekuensi.
Jumlah kumulatif frekuensi.
Persentasi frekuensi (%).
Persentasi kumulatif frekuensi (%).
Isi Lembar tsb, mulai dari jenis dgn frekuensi terbesar ke jenis dgn frekuensi
terkecil.
Pareto Diagram
7 Alat Improvement

Buat garis datar, bagi sejumlah jenis yg diteliti.


Garis tegak di sebelah kiri, dibagi dalam skala dari angka 0
sampai angka yg menunjukkan total angka kejadian (Frekuensi
Kumulatif).
Garis tegak di sebelah kanan, dibagi dlm skala dr 0 sampai 100
%.
Gambar grafik balok mulai dari jenis dgn frekuensi terbesar di
sebelah kiri.
Buatlah Garis Pareto dgn menghubungkan titik titik hasil
pertemuan jumlah kumulatif setiap penambahan grafik balok.
Lengkapi dengan Judul, Besaran, Persentase, Waktu dll.
7 Alat Improvement

ControlCHART
CONTROL Chart
Control Chart
7 Alat Improvement

20.0

18.0

UC Sejenis grafik garis


yang dilengkapi dgn
Nilai

16.0
L
14.0
CL satu atau dua garis
batas kendali
LC Digunakan untuk
12.0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tanggal
L mempelajari suatu
proses dalam keadaan
terkendali atau tidak
Control Chart
7 Alat Improvement
Macam-macam control chart dan spesifikasinya
X - R - chart
Jumlah sample > 1
Data Kontinyu
( Hasil Pengukuran )
Jumlah sample = 1 X - Rs - chart

Unit defect bila jumlah pn - chart


populasi konstant

Ratio defect bila jumlah p - chart


Data Attribut populasi tidak konstant
( Hasil Perhitungan ) Jumlah defect dalam c - chart
satuan ukuran konstant
Jumlah defect dalam
u - chart
satuan ukuran tidak konstant
Control Chart
7 Alat Improvement
Control Chart
7 Alat Improvement
Apa yg diperlihatkan

control chart
Pola Abnormal-1

Titik keluar dari


batas kendali atas
UCL
CL

LCL Titik keluar dari batas


kendali bawah
Control Chart
7 Alat Improvement
Pola Abnormal-2
Cenderung naik Cenderung turun Mempunyai kecenderungan naik atau turun :
UCL
•Keausan peralatan secara bertahap
•Kenaikan / penurunan temperatur secara bertahap
CL •Pergeseran stopper yang bertahap
•Keletihan bekerja
•Akumulasi produk yang terbuang
LCL •Perubahan kondisi lingkungan secara bertahap
•Perubahan komposisi material secara bertahap
Pola Abnormal - 3
2 dari 3 titik mendekati garis 3 sigma
+ 3 sigma ( UCL )
Penyimpangan sangat besar dari :
+ 2 sigma ( WCL )
• material
• peralatan, ( rusak atau geser )
CL
• metode
• alat ukur
- 2 sigma ( WCL )
• Pencampuran data
- 3 sigma ( LCL )
• WCL = Warning Control Limit
Control Chart
7 Alat Improvement
Pola Abnormal - 4

Mempunyai pola periodik


• Perubahan temperatur , perubahan
UCL lainnya
• Keletihan pekerja
CL • Perbedaan pada alat ukur atau
alat tes yang digunakan
LCL
secara berurut
• Pergiliran mesin atau operator
yang teratur
• Penggabungan data atau proses
Histogram
7 Alat Improvement

Histogram
HISTOGRAM
Histogram
7 Alat Improvement

Diagram , mirip grafik balok digunakan untuk


menggambarkan penyebaran data
X STD
SL X SU
25 50.0 55.0 60.0

20

15

10

0
51.0

58.0
59.0
60.0
60.0
47.0
48.0
49.0

50.0

52.0
53.0

55.0
56.0
57.0
54.0
Histogram
7 Alat Improvement
PENGGUNAAN HISTOGRAM

 Memeriksa ketidaknormalan proses dengan memperlihatkan


bentuk distribusi (penyimpangan).
 Memeriksa apakah ada yang di luar spesifikasi.
 Memeriksa penyebab penyimpangan atau kemiringan.
 Memeriksa pengaruh sebelum dan sesudah perbaikan.
7 Alat
Histogram
7 Alat Improvement
Perbedaan data dikelompokkan dan tidak dikelom
pokkan
Data tidak Data Histogram
dikelompokkan dikelompokkan Sangat mudah
dipahami
Susah dipahami Mudah dipahami

LOT SAMPLE No. KELAS NILAI


FREK 28
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KELOMPOK TENGAH 24
1. 30 29 32 30 20 31 29 25 27 28 19.5 - 21.5 20.5 2
20

Frekwensi
2. 29 30 36 24 28 28 27 30 30 27 21.5 - 23.5 22.5 3
16
3. 36 32 22 29 30 33 25 28 28 21 23.5 - 25.5 24.5 8
12
4. 29 23 27 29 29 28 31 27 33 28 25.5 - 27.5 26.5 18
8
5. 37 26 32 30 27 31 24 31 32 27 27.5 - 29.5 28.5 26
4
6. 22 24 25 29 28 38 32 29 30 31 29.5 - 31.5 30.5 25
30 30 29 31 34 26 32 28 30 31 0
7. 31.5 - 33.5 32.5 12

24.5

38.5
18.5
20.5
22.5

26.5
28.5
30.5
32.5
34.5
36.5

40.5
8. 33 29 28 32 33 26 31 30 26 26 33.5 - 35.5 34.5 2
9. 29 25 26 31 34 26 28 30 32 26 35.5 - 37.5 36.5 3
31 29 27 31 24 27 30 29 28 27
Batas Atas
10. 37.5 - 39.5 38.5 1 Kelas-1
Interval

Nilai Tengah
Histogram
7 Alat Improvement
Langkah-langkah pembuatan Histogr
am
 Langkah 1
Kumpulkan data sekurang-kurangnya 30 sampai 50 dan sedapat-
dapatnya lebih, makin banyak datanya makin banyak kesimpulan yang
disarankan oleh data itu dapat dipercaya
 Langkah 2
Carilah nilai frekuensi yang terbesar (L) dan nilai frekuensi yang
terkecil (S) dan kurangi untuk memperoleh bidang yang dicakup (jarak)
: R= L – S
 Langkah 3
Menentukan jumlah kelas data dapat digunakan dengan rumus Sturges
yaitu :
k = 1 + 3.322 log n
Atau
k √n, dimana k harus dijadikan bilangan bulat
k = jumlah kelas
n = jumlah frekuensi / angka yang terdapat dalam data
Histogram
7 Alat Improvement

 Langkah 4
Untuk memperoleh interval kelas atau panjang kelas adalah dengan
jarak dibagi jumlah kelas
Jarak
i = ------------
k
 Langkah 5
Tentukan batas kelas, batas kelas ini merupakan kelipatan
berurutan dari ukuran kelas. Angka yang paling kecil adlaah
kurang dari pada atau sama dengan nilai contoh yang terkecil

 Langkah 6
Buat lembar hitungan (tally sheet) dengan memasukkan data
angka ke dalam kelas yang telah ditentukan. Setelah pemasukan
angka-angka sedemikian selesai, hitung jumlah frekuensi data
pada setiap kelas.
Histogram
7 Alat Improvement

 Langkah 7
Gambarlah garis mendatar dan garis tegak pada selembar kertas
grafik. Pada garis horizontal, tunjukkan semua batas kelas
dengan beri tanda “X” pada jarak yang sama. Periksalah lembar
hitungan untuk mencari jumlah tanda hitungan yang terbanyak
pada suatu kelas tertentu dan gambarkan skalanya pada garis
tegak sesuai dengan itu.

 Langkah 8
Pindahkan data dari lembar hitunga n ke kertas grafik dengan
menggambar satu kolom pada setiap kelas yang tinggi kolomnya
sebanding dengan jumlah tanda hitungan yang ada di kelas
tersebut.

 Langkah 9
Tambahkan suatu catatan pada histogram tersebut, yang
menunjukkan siapa yang mengumpulkan data kapan dan dimana,
serta masukkan informasi tambahan apa saja yang diperlukan
untuk pengenalan data tersebut. Cantumkan
Histogram
7 Alat Improvement

a ) Type umum b ) Type sarang tawon c ) Type miring positif / negatif


• Bentuk yang sering terjadi •Jumlah unit data dalam •Batas kelas dikendalikan secara
kelas variasi teoritis
•Ada kecenderungan pem •Nilai lebih rendah / tinggi tidak
bulatan data terjadi

d ) type tanjakan kiri / e ) Type bukit f ) Type dua puncak g ) Type puncak terisolasi
kanan
• Terjadi penyaringan 100 % •Pencampuran data • Pencampuran data •Pencampuran data
•Beberapa distribusi • Dua distribisi data yang dalam jumlah relatif
dengan nilai rata-rata
jauh ber beda
kecil dari distribusi lain
Histogram
7 Alat Improvement
Proces Capability, ( Kapabilitas proses )
Kemampuan suatu proses untuk memproduksi produk sesuai spesifikasi yang
ditentukan
Proces Capability Index dinyatakan dengan nilai Cp

X STD

SL X SU
25 50.0 55.0 60.0

20
SL = Lower Specification (Batas
15 Spesifikasi Bawah yang ditetapkan
Bag. Quality atau Engineering)
10

SU = Upper Specification (Batas


5
Spesifikasi Atas yang ditetapkan
0 Bag. Quality atau Engineering)
51.0

58.0

59.0

60.0

60.0
47.0

48.0

49.0

50.0

52.0

53.0

55.0

56.0

57.0
54.0

Keterangan : Standard : 55 + 5
Histogram
7 Alat Improvement
•Histogram memenuhi batas spesifikasi

(a) (b)

SL SU SL SU

•Histogram tidak memenuhi batas spesifikasi

(c) (d) (e)

SL SU SL SU SL SU
THANKS!

108

You might also like