Professional Documents
Culture Documents
RCLE
Kaizen
RS MITRA KELUARGA
1
LATAR BELAKANG
Mengapa kita hadir di ruangan ini?
2
TANTANGAN RS DI JAMAN NOW
3
SO…?
REAKTIF?
atau
PROAKTIF?
Keputusan ada di tangan kita!
4
REAKTIF VS. PROAKTIF
Reaktif Reaktif
Memilih respon sesuai Memilih respon sesuai dengan
dengan yang disukainya yang disukainya pada saat itu
pada saat itu saja saja
5
▰ Kualitas ▰ Tujuan QCC
▰ Pelanggan ▰ Ciri-ciri QCC
▰ Waste ▰ Aturan Dasar QCC
2
▰ PDCA ▰ Unsur-unsur QCC
▰ Dasar Pemikiran QCC ▰ Prinsip Dasar QCC
PARADIGMA
Menyamakan pemahaman
6
KUALITAS
7
WASTE
Segala sesuatu yang tidak memiliki nilai tambah, bukan hanya berupa material yang terbuang, tetapi
juga
Defect sumber daya lain secara umum, termasuk waktu, energi, area kerja, dsb.
Extra Over
Processing Producing Defect (kesalahan sehingga mengulang pekerjaan)
Over producing (memproduksi lebih dari yang diperlukan)
Waiting (menunggu tanpa ada manfaatnya)
Motion Waiting
Non Utilized Talent (sdm yang tidak tepat kompetensi)
Transportation (perpindahan yang tidak perlu/ terlalu jauh)
Inventory (penyimpanan barang yang tidak bermanfaat)
Non Utilized
Inventory Talent Motion (gerakan yang berlebihan & tidak ergonomis)
Transportation Extra Processing (proses yang tidak perlu)
9
WASTE - Hospital
Halting
Halting
Lack of
Employee Over
Over producing
Producing
Engagement
Slips
Process NVA
Action Slips Inventory
Transportation
Process
Action
Transportation NVA
Lack of Employee Engagement
Inventory
10
PELANGGAN
Eksternal
A
?
PELANGGAN ? ?
Internal Kenali
E B ?
Pelanggan -
pelanggan Kita,
LAYANI &
PUASKAN !!!
D C
Setiap orang adalah PELANGGAN BAGI PROSES
SEBELUMNYA dan sekaligus sebagai PEMASOK 11
BAGI PROSES BERIKUTNYA
PDCA
•Melakukan evaluasi
setelah melakukan Do •Komitmen untuk melakukan
setiap pekerjaan/ pekerjaan/ perbaikan sesuai
perbaikan rencana dan segera follow-
up jika ada hambatan
13
TUJUAN QCC
14
UNSUR-UNSUR TEAM QCC
15
TUGAS LEADER
16
PRINSIP-PRINSIP DASAR PELAKSANAA
N QCC
19
DELAPAN LANGKAH IMPROVEMENT
1. Menentukan Tema
2. Menetapkan Target
3. Analisa Kondisi yang Ada
4. Analisa Penyebab
5. Rencana Penanggulangan
6. Penanggulangan
7. Evaluasi Hasil
8. Standarisasi & Tindak Lanjut
1. MENENTUKAN TEMA - Masalah
Tema
Adalah masalah yang diangkat untuk dianalisa, dicari penyebabnya dan
ditanggulangi.
Suatu hal dapat dikatakan sebagai masalah, apabila suatu hal tersebut:
Menyimpang dari …………….
Menyimpang dari ……………
Menyimpang dari ……………
• Standar
• Target
• Keinginan
BANDINGKAN AKTUAL
Apakah terjadi
penyimpangan?
▰ 3 MU (Muri-Overload, Mura-
Unbalanced, Muda-Underload)
▰ 7 Muda (Waste)
▰ Bertanya kepada …………………
1. MENENTUKAN TEMA – Tinjauan Masalah
20
HISTOGRAM 102
85 %
84
70%
15
60
50 %
10
5
25
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12 13
0
BOLU TAWAR LAPIS BIKA COKLAT
Contoh Kasus
Masalah Kue Bolu
28
DATA PRODUKSI KUE YANG RUSAK
Produksi Cacat
JENIS % Rank
Jan Peb Mar Rerata
BOLU 70 60 50 60 50% 1
BIKA 10 14 12 12 10% 4
COKLAT 4 9 5 6 5% 5
TAWAR 30 20 22 24 20% 2
LAPIS 20 12 22 18 15% 3
TOTAL 134 115 111 120 100%
29
DATA PRODUKSI KUE YANG RUSAK
Produksi Cacat
JENIS % % Kum Rank
Jan Peb Mar Rerata
BOLU 70 60 50 60 50% 50% 1
TAWAR 30 20 22 24 20% 70% 2
LAPIS 20 12 22 18 15% 85% 3
BIKA 10 14 12 12 10% 95% 4
COKLAT 4 9 5 6 5% 100% 5
TOTAL 134 115 111 120 100%
30
DIAGRAM PARETO
120 100
114 %
95 %
102
85 %
84
70%
60 50 %
25
0
31
BOLU TAWAR LAPIS BIKA COKLAT
DATA PRODUKSI KUE YANG RUSAK
Produksi Cacat
JENIS % % Kum Rank
Jan Peb Mar Rerata
KOTOR 3 4 2 3 5% 100% 4
TOTAL 70 60 50 60
Tema:
MENGURANGI KUE BOLU HANGUS
32
1. MENENTUKAN TEMA – Rumusan Tema
Namun karena itu bukan target yang mudah maka kita menetapkan bahwa target
perbaikannya menjadi:
36
Contoh : TARGET KASUS KUE BOLU HANGUS
37
3. ANALISA KONDISI YANG ADA
Aktivitas ANAKONDA
Anakonda secara singkat merupakan proses membandingkan WSBH
(What Should Be Happened) – apa yang seharusnya terjadi, dalam
aplikasinya bisa berbentuk standar atau keinginan atau harapan,
dibandingkan dengan WAH (What Actually Happened, kenyataanya).
WSBH WAH
3. ANALISA KONDISI YANG ADA
Aktivitas :
1.Persempit permasalahannya.
2.Selidiki masalah di tempat terjadinya masalah (TurBa).
a. Genba (The Real Place) Selidiki Tempat Kejadian Perkara (TKP)
b. Genjitsu (The Real Fact) Selidiki kronologis, fakta, dan data yang
berkaitan dengan kejadian masalah.
c. Genbutsu (The Real Thing) Selidiki benda / alat yang berhubungan
dengan permasalahan.
Lihat, Raba, Ukur, Cium Selidiki kondisi kurang
baik/penyimpangan yang ada
42
4. ANALISA PENYEBAB
Langkah :
Berdasarkan data dan informasi penting yang didapat pada step
Analisa Kondisi yang Ada:
Gunakan Diagram Fish-bone
Inventarisasi penyebab-penyebab yang mungkin
Uji penyebab-penyebab tersebut untuk menemukan penyebab
utama
4. ANALISA PENYEBAB
Mencari penyebab dengan cara menguji secara logika, apakah ada hubungan (korelasi)
antara yang diduga sebagai sebab dengan permasalahan tsb. (akibat).
“Kenapa Bolu Hangus?” karena “Api kebesaran“. Pertanyaannya dibalik, “Apakah kalau
api kebesaran menyebabkan bolu hangus?“. Bila jawabannya “Ya” berarti ada korelasi
antara api kebesaran dengan bolu hangus.
Selanjutnya...
“Kenapa Api kebesaran?”, karena “sumbu kepanjangan“. Pertanyaannya dibalik “Apakah
kalau sumbu kepanjangan menyebabkan api kebesaran?“
Bila “Ya”, berarti ada korelasinya antara api kebesaran dengan sumbu kepanjangan.
Pertanyaan selanjutnya, “Kenapa sumbu kepanjangan..?” karena “keran (pemutar)
macet”. Pertanyaanya dibalik, “Apakah kalau keran macet mengakibatkan sumbu
kepanjangan..?“ Bila “Ya”, berarti ada korelasinya.
“Kenapa keran macet?“ Karena “Gerigi karat”. Pertanyaanya dibalik “apakah kalau gerigi
karat keran bisa macet.? Bila “Ya” berarti ada korelasinya.
“Kenapa gerigi macet..?” karena “tidak dimaintenance....
“ini adalah solusi...” maka stop sampai di gerigi saja.
45
Contoh : ANALISA PENYEBAB KASUS KUE BOLU HANGUS
Api merah,
kebesaran
Keran macet
Gerigi Berkarat
Sumbu
kepanjangan
MESIN - ALAT 46
Contoh : ANALISA PENYEBAB KASUS KUE BOLU HANGUS
47
5. RENCANA PENANGGULANGAN
Pada langkah ke-5 ini kita diharapkan mampu merencanakan penanggulangan yang efektif
terhadap akar penyebab yang telah kita temukan pada langkah sebelumnya. Perencanaan
yang baik diperlukan untuk menjamin tidak ada proses yang terlewatkan.
Alasan / target / sasaran ditentukan secara terukur (kuantitatif), merupakan sub target
karena bagian dari target utama, bila target ini tercapai, dipastikan target utama juga
tercapai.
Pembuatan Sub Target prinsipnya sama dengan di target utama (SMART)
5. RENCANA PENANGGULANGAN
Merupakan konsep aktivitas yang akan dilakukan, terutama aktivitas-aktivitas penting yang
sangat erat kaitannya dengan keberhasilan penanggulangan itu.
Aktivitas ini juga merupakan cerminan, bila tidak dilaksanakan maka solusi tidak akan terwujud.
KEY POINT
Check Sheet Pakai Timer Roti hangus 1.Study alat yang cocok. A 1 Sept 07 Ruang A
tidak ditulis dan lampu akibat kelamaan 2.Panggil Suplier Ka.Bag 15 Sept Ruang A
(tidak tahu angkat turun 3.Penawaran Ka Bag 20 Sept Ruang A
kapan roti 4.Pengumuman Pemenang
diangkat) 5.Order alat tsb Ka.Bag 25 Seot Ruang A
6.Pasang, trial B 1 Okt Ruang A
7.Sosialisasi C 15 Okt Lokasi1
8.Implementasi C 20 Okt Lokasi1
9.Evaluasi C 25 Okt Lokasi 1
D 15 Nov Ruang A
Bandingkan hasil dengan target yang telah ditetapkan agar hasil yang diperoleh lebih
jelas terlihat.
TARGET
• Tanpa Standard
Orang lama Lupa Masalah
muncul
Orang baru Tidak memahami kembali
TINDAK LANJUT
Kontrol dan memantau agar masalah yang sudah diatasi tidak
terulang kembali, dengan cara menjamin Standardisasi
dilaksanakan dengan benar.
Mempelajari data-data kondisi saat ini, dan menentukan tema
berikutnya.
TUJUH ALAT BANTU
Stratifikasi
& Checksheet
Stratifikasi
7 Alat Improvement
Recruitment 2.0%
Personalia 1.5%
Umum 1.5%
Dengan Stratifikasi
Line Absen Cuti SD CDT/ITU Alpa
Training 3.0% 3.0% - - -
Grafik
Grafik7 Alat Improvement
Langkah 1:
Kumpulkan sejumlah data, tentukan jumlah datanya dan sebutkan
sumber datanya.
Langkah 2:
Temukan frekuensi data maksimum dan minimumnya
Langkah 3:
Cantumkan secara jelas keterangan yang menunjukkan nama data
(data dari apa)
Grafik
7 Alat Improvement
Langkah-langkah Pembuatan Grafik
Langkah 4:
Cantumkan waktu/periode pengumpulan data, dalam periode yang
sama dan kontinyu
Langkah 5:
Cantumkan secara jelas penunjukkan/ukuran skala/unit baik untuk
sumbu tegak maupun sumbu datar (untuk grafik garis/balok)
Langkah 6:
Petunjuk skala(garis kecil) terletak dibagian dalam sumbu grafik
Grafik Garis (Line Graph)
7 Alat Improvement
Tahu
n
Grafik Balok (Bar Graph)
7 Alat Improvement
X 1000
PRODUKSI ……
4000
UNIT
3500 3346
3180 3171
3055
2993
3000 2883 2769 2910
2797 2699
2670
2557
2500
2000
1500
921 905
1000 866
760 739
679 614 613 592 496 436
420
500
1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
Product A Product B
Grafik Lingkaran (Pie Chart)
7 Alat Improvement
•Digunakan untuk menunjukkan persentase
masing-masing terhadap keseluruhan
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
Tahun 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
Passanger 3055 3346 3180 3171 2883 2769 2557 2797 2910 2670 2699 2993
Truk & Bus 921 866 905 760 679 739 614 613 592 496 420 436
Total 3976 4212 4085 3931 3562 3508 3171 3410 3502 3166 3119 3429
Grafik Radar
HASIL EVALUASI TOOL & STRATIFIKASI
31 JAN 2000 , NAMA : MR. BEAN 7 Alat Improvement
HASIL EVALUASI TOOL &
STRATIFIKASI
TOOL & STRATIFKASI NILAI
FISHBONE 3
STRATIFIKASI 4
STRATIFIKASI
PARETO 5
CONTROL CHART 3
CHECK SHEET 5
SCATTER PARETO
SCATTER DIAGRAM 3
HISTOGRAM POINT
STANDARD 3
NILAI QC 7 TOOL
CHECK SHEET GRAPH
5 MAMPU MENGAJAR
3 BISA MEMBUAT
2 MENGERTI YANG
DIMAKSUD
7 Alat Improvement
Scatter Diagram
76
Scatter Diagram
7 Alat Improvement
Dikenal juga dengan diagram pencar. Manfaatnya untuk
menggambarkan korelasi dua kelompok data yang
berpasangan/berhubungan
y y
Korelasi negatif
Korelasi positif
x x
Scatter Diagram
7 Alat Improvement
Langkah-langkah Pembuatan Scatter Diagram
Langkah 1:
Kumpulkan data dan masukkan dalam table
Langkah 2:
Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar beserta skala dan
keterangannya
Langkah 3:
Gambarkan titik-titik koordinat data tersebut
Langkah 4:
Buat garis regresinya (jika diperlukan)
Scatter Diagram
7 Alat Improvement
Bensin yg Jumlah
dibeli setoran Scatter diagram hubungan bensin dgn setoran
100 145000
250
68 100000
150 220000 200
liter bensin
200 290000 150
137 200000
100
80 120000
50
103 150000
Garis Regresi
200 300000 0
120 175000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
170 250000 jml setoran
Scatter Diagram
7 Alat Improvement
Kesimpulan Korelasi
y y y
x x x
positif Positif, tp ada pengaruh lain Tidak ada korelasi
y y y
x x x
negatif Negatif, tp ada pengaruh lain Tidak ada korelasi
7 Alat Improvement
Diagram
Tulang Ikan
Fishbone Diagram
7 Alat Improvement
Faktor Faktor
seba seba
seba
b seba b b
b
Problem
seba
seba bseba
b
b seba
b
Faktor Faktor
7 Alat Improvement
Diagram Pareto
PARETO
84
7 Alat Improvement
Born
July 15, 1848
Paris, France
Died
August 19, 1923
Geneva,
Switzerland
Memilih masalah
Menyatakan perbandingan dgn keseluruhan
Menunjukkan perbandingan sebelum dan sesudah
perbaikan
Sebelum Sesudah
p/u 0.5 100 %
N = 50
0.4
90 % 40 %
82 %
70 % p/u 100 %
0.3 0.3
N = 30
50 % 50 % 83.33 %
0.2 0.2 73.33 %
50 %
56.57 %
0.1 0.1 33.33 %
0 0 0 0
A B C D LAIN B A C D LAIN
LAIN LAIN
Pareto Diagram
7 Alat Improvement
Diagram Pareto Komplain Produk bulan Januari 2006
2 100%
0
1 95%
9
1 90%
P
F 8
1 e
7 80%
r 1
6
1 r
e 5
1
s
4
1 65%
k 3
1 e
u 2
1
1 n
e 09 t
8
n 7 a
s 6
s
5
i 4 e
3
2
1
0 Prenagen Extra Joss Sun Kara Medik 55 Lain2
Jenis 0%
Pareto Diagram
Langkah Pembuatan7 Diagram Par
Alat Improvement
eto
Kumpulkan data berdasarkan jenis atau masalah yang ingin kita cari
penyelesaiannya.
Buat Lembar persiapan pareto yg terdiri dari:
Hal hal yg diteliti.
Frekuensi.
Jumlah kumulatif frekuensi.
Persentasi frekuensi (%).
Persentasi kumulatif frekuensi (%).
Isi Lembar tsb, mulai dari jenis dgn frekuensi terbesar ke jenis dgn frekuensi
terkecil.
Pareto Diagram
7 Alat Improvement
ControlCHART
CONTROL Chart
Control Chart
7 Alat Improvement
20.0
18.0
16.0
L
14.0
CL satu atau dua garis
batas kendali
LC Digunakan untuk
12.0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tanggal
L mempelajari suatu
proses dalam keadaan
terkendali atau tidak
Control Chart
7 Alat Improvement
Macam-macam control chart dan spesifikasinya
X - R - chart
Jumlah sample > 1
Data Kontinyu
( Hasil Pengukuran )
Jumlah sample = 1 X - Rs - chart
control chart
Pola Abnormal-1
Histogram
HISTOGRAM
Histogram
7 Alat Improvement
20
15
10
0
51.0
58.0
59.0
60.0
60.0
47.0
48.0
49.0
50.0
52.0
53.0
55.0
56.0
57.0
54.0
Histogram
7 Alat Improvement
PENGGUNAAN HISTOGRAM
Frekwensi
2. 29 30 36 24 28 28 27 30 30 27 21.5 - 23.5 22.5 3
16
3. 36 32 22 29 30 33 25 28 28 21 23.5 - 25.5 24.5 8
12
4. 29 23 27 29 29 28 31 27 33 28 25.5 - 27.5 26.5 18
8
5. 37 26 32 30 27 31 24 31 32 27 27.5 - 29.5 28.5 26
4
6. 22 24 25 29 28 38 32 29 30 31 29.5 - 31.5 30.5 25
30 30 29 31 34 26 32 28 30 31 0
7. 31.5 - 33.5 32.5 12
24.5
38.5
18.5
20.5
22.5
26.5
28.5
30.5
32.5
34.5
36.5
40.5
8. 33 29 28 32 33 26 31 30 26 26 33.5 - 35.5 34.5 2
9. 29 25 26 31 34 26 28 30 32 26 35.5 - 37.5 36.5 3
31 29 27 31 24 27 30 29 28 27
Batas Atas
10. 37.5 - 39.5 38.5 1 Kelas-1
Interval
Nilai Tengah
Histogram
7 Alat Improvement
Langkah-langkah pembuatan Histogr
am
Langkah 1
Kumpulkan data sekurang-kurangnya 30 sampai 50 dan sedapat-
dapatnya lebih, makin banyak datanya makin banyak kesimpulan yang
disarankan oleh data itu dapat dipercaya
Langkah 2
Carilah nilai frekuensi yang terbesar (L) dan nilai frekuensi yang
terkecil (S) dan kurangi untuk memperoleh bidang yang dicakup (jarak)
: R= L – S
Langkah 3
Menentukan jumlah kelas data dapat digunakan dengan rumus Sturges
yaitu :
k = 1 + 3.322 log n
Atau
k √n, dimana k harus dijadikan bilangan bulat
k = jumlah kelas
n = jumlah frekuensi / angka yang terdapat dalam data
Histogram
7 Alat Improvement
Langkah 4
Untuk memperoleh interval kelas atau panjang kelas adalah dengan
jarak dibagi jumlah kelas
Jarak
i = ------------
k
Langkah 5
Tentukan batas kelas, batas kelas ini merupakan kelipatan
berurutan dari ukuran kelas. Angka yang paling kecil adlaah
kurang dari pada atau sama dengan nilai contoh yang terkecil
Langkah 6
Buat lembar hitungan (tally sheet) dengan memasukkan data
angka ke dalam kelas yang telah ditentukan. Setelah pemasukan
angka-angka sedemikian selesai, hitung jumlah frekuensi data
pada setiap kelas.
Histogram
7 Alat Improvement
Langkah 7
Gambarlah garis mendatar dan garis tegak pada selembar kertas
grafik. Pada garis horizontal, tunjukkan semua batas kelas
dengan beri tanda “X” pada jarak yang sama. Periksalah lembar
hitungan untuk mencari jumlah tanda hitungan yang terbanyak
pada suatu kelas tertentu dan gambarkan skalanya pada garis
tegak sesuai dengan itu.
Langkah 8
Pindahkan data dari lembar hitunga n ke kertas grafik dengan
menggambar satu kolom pada setiap kelas yang tinggi kolomnya
sebanding dengan jumlah tanda hitungan yang ada di kelas
tersebut.
Langkah 9
Tambahkan suatu catatan pada histogram tersebut, yang
menunjukkan siapa yang mengumpulkan data kapan dan dimana,
serta masukkan informasi tambahan apa saja yang diperlukan
untuk pengenalan data tersebut. Cantumkan
Histogram
7 Alat Improvement
d ) type tanjakan kiri / e ) Type bukit f ) Type dua puncak g ) Type puncak terisolasi
kanan
• Terjadi penyaringan 100 % •Pencampuran data • Pencampuran data •Pencampuran data
•Beberapa distribusi • Dua distribisi data yang dalam jumlah relatif
dengan nilai rata-rata
jauh ber beda
kecil dari distribusi lain
Histogram
7 Alat Improvement
Proces Capability, ( Kapabilitas proses )
Kemampuan suatu proses untuk memproduksi produk sesuai spesifikasi yang
ditentukan
Proces Capability Index dinyatakan dengan nilai Cp
X STD
SL X SU
25 50.0 55.0 60.0
20
SL = Lower Specification (Batas
15 Spesifikasi Bawah yang ditetapkan
Bag. Quality atau Engineering)
10
58.0
59.0
60.0
60.0
47.0
48.0
49.0
50.0
52.0
53.0
55.0
56.0
57.0
54.0
Keterangan : Standard : 55 + 5
Histogram
7 Alat Improvement
•Histogram memenuhi batas spesifikasi
(a) (b)
SL SU SL SU
SL SU SL SU SL SU
THANKS!
108