You are on page 1of 35

ACARA 4

PERTUMBUHAN FUNGI
Disusun oleh :

KELOMPOK 8

Wahyu Nur Hidayati (17308141013)


Christiana Evi Selvia A (17308141017)
Yuan Dewi Florean (17308144020)
Halida Zavira (17308144021)

BIOLOGI E 2017

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
TUJUAN
1. Menentukan karakter pertumbuhan fungi
2. Menentukan jumlah fungi suatu sampel
Alat dan Bahan

Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :


1. neraca digital 8. pengaduk 1. 4 botol kaca berisi medium TEC

2. ose kolong 9. corong 2. biakan murni fungi bertekstur


karpet
3. api bunsen 10. 4 botol kaca
3. Aquades steril 9 ml
4. mikropipet 11. oven
4. alkohol 100 %
5. pipet tip 12. vorteks
5. aluminium foil
6. spons
6. kertas saring
7. gelas ukur 100 ml
Cara Kerja Metode Statis (Kelompok 1, 4, 5, 8 dan 9)
• I s o l a s i i s o l a t f u ng i k e d a l a m T E C

Alat dan bahan disiapkan

meja kerja dan tangan disterilkan menggunakan alkohol 70 %

ose kolong dipanaskan dengan api bunsen hingga membara, lalu


diangin – anginkan

koloni kapang tekstur karpet yang tumbuh pada PDA mirng


ditambahkan aquades steril 9 ml, lalu dikerik menggunakan ose
kolong hingga membentuk suspensi
suspensi fungi didalam kultur miring dituangkan kembali ke
dalam tabung reaksi bekas aquades lalu dihomogenkan
menggunakan vorteks

suspensi fungi masing – masing 2 ml d inkubasikan ke dalam 4


botol TEC menggunakan mikropipet

medium TEC yang telah di inokulasikan diberi tabel dan


keterangan dan di inkubasi selama dengan metode statik

pertumbuhan fungi diamati pada hari ke – 7 dan hari ke – 10


• Penentuan jumlah fungi
Alat dan bahan disiapkan

aluminium foil dan kertas saring ditimbang menggunakan neraca digital

hasil filtrat medium diukur menggunakan gelas ukur 100 ml

kertas saring dan kapang hasil saringan dibungkus menggunakan aluminium foil

kertas saring, kapang, dan aluminium ditimbang menggunakan neraca digital untuk mendapatkan
berat basah

kapang dikeringkan menggunkan oven dengan suhu 75°C untuk mendapatkan berat kering

kapang yang dioven ditimbang setipa hari sampai beratnya stabil


PERHITUNGAN KELOMPOK 8
Pengamatan hari ke – 7 ( Senin, 11 Maret 2019 )
Ulangan I
Ulangan II
berat aluminium foil = 0,614 gram berat aluminium foil = 0,604 gram
berat kertas saring = 0,356 gram berat kertas saring = 0,361 gram

• berat basah total = berat basah + kertas saring + aluminium foil

= 3,18 gram

• berat basah fungi = berat basah total − kertas saring + aluminium foil

= 2,21 gram

• berat kering total = berat kering + kertas saring + aluminium foil

= 1,393 gram

• berat kering fungi = berat kering total − kertas saring + aluminium foil

= 0,423 gram
Ulangan II
oberat basah total = berat basah + kertas saring + aluminium foil
= 3,350 gram
oberat basah fungi = berat basah total − kertas saring + aluminium foil
= 2,394 gram
oberat kering total = berat kering + kertas saring + aluminium foil
= 1,392 gram
oberat kering fungi = berat kering total − kertas saring + aluminium foil
= 0,427 gram
 rata – rata berat basah fungi = ( BB fungi ulangan I + BB fungi ulangan II ) / 2
= 4,604 gram / 2
= 2,302 gram

 rata – rata berat kering fungi = ( BK fungi ulangan I + BK fungi ulangan II / 2


= 0,85 / 2
= 0,425 gram
PERHITUNGAN KELOMPOK 8
Pengamatan hari ke – 10 ( Kamis, 14 Maret 2019 )
Ulangan I
Ulangan II
berat aluminium foil = 0,370 gram berat aluminium foil = 0,359 gram
berat kertas saring = 0,294 gram berat kertas saring = 0,299 gram

• berat basah total = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 + 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥

= 2,591 gram

• berat basah fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥

= 1,927 gram

• berat kering total = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥

= 1,155 gram

• berat kering fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥

= 0,491 gram
Ulangan II
oberat basah total = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 + 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 3,242 gram
oberat basah fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 2,584 gram
oberat kering total = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 1,174 gram
oberat kering fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 0,516 gram
 rata – rata berat basah fungi = ( BB fungi ulangan I + BB fungi ulangan II ) / 2
= 4,511 gram / 2
= 2,25 gram

 rata – rata berat kering fungi = ( BK fungi ulangan I + BK fungi ulangan II / 2


= 1,007 / 2
= 0,503 gram
Pembagian Metode Tiap Kelompok
Kelompok Media Metode Tekstur Kapang

1 PDB Statik Kapas

2 TEC Shaker Kapas

3 PDB Shaker Kapas

4 TEC Statik Kapas

5 PDB Statik Karpet

6 TEC Shaker Karpet

7 PDB Shaker Karpet

8 TEC Statik Karpet

9 PDB Statik Karpet


TABEL HASIL PENGAMATAN
KELOMPOK 1, 2,3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
media : PDB
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 1 metode : statik
Tekstur : Kapas
Hari Karakter Pertumbuhan Karakter Media Rata-rata berat Rata-rata berat Rata-rata cairan
ke- Fungi basah (BB) kering (BK) yang tersisa

7 1. Tekstur seperti kapas 1. Berwarna


2. Berwarna putih keruh kuning keruh
3. Bagian bawah 2. Agak kental
berbentuk seperti kapas
4. Terlihat spora berwarna 3,6405 gr 0,559 gr 83
bitnik-bitnik hitam pada
permukaan kapang

10. 1. Tekstur seperti kapas 1. Berwarna


2. Berwarna putih keruh kuning keruh
3. Bagian bawah 2. Agak kental
berbentuk seperti kapas
4. Terlihat spora berwarna
bitnik-bitnik hitam pada 2,91 gr 0,423 gr 91
permukaan kapang
media : TEC
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 2 metode : Shaker
Tekstur : Kapas
Rata-rata
Hari ke- Karakter pertumbuhan fungi Karakter Media
B. Basah (g) B. Kering (g) Sisa cairan (ml)

Pada ulangan I dan II, fungi


Pada ulangan I dan II
tumbuh menyatu dengan media,
media berwarna kuning
7 berwarna putih kekuningan, dan 3,943 1,161 80,5
keruh dan mempunyai
memiliki tekstur seperti kapas
bau seperti tape.
basah sehingga sulit disaring.

Pada ulangan I dan II, fungi


Pada ulangan I dan II
tumbuh menyatu dengan media,
media berwarna kuning
10 berwarna cream, dan memiliki 4,053 1,234 80
keruh dan mempunyai
tekstur seperti kapas basah
bau seperti tape.
sehingga sulit disaring.
media : PDB
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 3 metode : Shaker
Tekstur : Kapas
Kelomp Hari Karakter Karakter Rata-rata Rata-rata Cairan
ok Ke- Pertumbuhan Media Berat Basah Berat Kering Tersisa
Media (Gram) (Gram)

3 7 •ulangan I terdapat gumpalan •pada ulangan I media 13,11 0,31 •Ulangan I


hitam yang berisi spora, berwarna putih = 75 ml
licin, & putih. kekuningan.
•ulangan II fungi bergumpal- •pada ulangan II media •ulangan II
gumpal seperti cendol. cenderung berwarna = 83 ml
•pada kedua ulangan antara putih susu.
fungi & media tidak menyatu
sehingga mudah saat
penyaringan.

10 •ulangan I fungi bergumpal- •pada ulangan I media 6,502 1,1315 •Ulangan I


gumpal berwarna coklat dan berwarna kuning = 89 ml
terdapat spora disekitar kecoklat-an
media •pada ulangan II media •Ulangan II
•ulangan II berwarna berwarna kehitaman. = 88 ml
kehitaman & spora berwarna
hitam dan licin.
•tidak menyatu dengan
media.
media : TEC
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 4 metode : statik / Tekstur : Kapas
Kelo Hari Karakter Karakter Rata-rata Rata-rata Cairan
mpo Ke- Pertumbuhan Media Berat Basah Berat Tersisa
k Fungi (Gram) Kering
(Gram)
4 7 •ulangan I dan II bagian atas •pada ulangan I dan II media 4,087 0,460 •Ulangan I
permukaan jamur bertekstur kapas berubah warna menjadi = 85 ml
berwarna abu-abu kehitaman, kuning keruh.
bagian bawah permukaan •ulangan II
berwarna putih, permukaan jamur = 93 ml
flat, kenyal, mengapung dia atas
media TEC.
•pada kedua ulangan antara
fungi & media tidak menyatu
sehingga mudah saat
penyaringan.
10 •ulangan I dan II bagian atas •pada ulangan I dan II media 4,851 0,6135 •Ulangan I
permukaan jamur bertekstur kapas berubah warna menjadi = 86 ml
berwarna abu-abu kehitaman, kuning keruh.
bagian bawah permukaan •Ulangan II
berwarna putih, permukaan jamur = 89 ml
flat, kenyal, mengapung dia atas
media TEC.
•tidak menyatu dengan media.
media : PDB
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 5 metode : Statik
Tekstur : Karpet
RATA RATA RATA
tekstur hari RATA RATA RATA
kelompok karakter pertumbuhan fungi karakter media
fungi ke- BERAT BERAT SISA
BASAH KERING CAIRAN

pada botol 1 dan 2 permukaan


warna media tidak
atas datar, bertekstur karpet
berubah tetap kuning, 1,868 0,317
7 warna hijau lumut, growing zone 92,5 ml
media tetap cair namun gram gram
tidak ada, zonasi tidak ada, warna
terdapat sedikit lendir
sebalik fungi coklat susu

5 karpet
pada botol 3 dan 4 permukaan
botol 3 dan 4 warna media
atas datar, bertekstur karpet
berubah menjadi kuning
warna hijau lumut, growing zone
keruh, botol 3 terdapat 1,602 0,3855
10 tidak ada, zonasi tidak ada warna 92 ml
sedikit lendir namun pada gram gram
sebalik fungi botol 3 coklat susu
botol 4 terdapat agak
namun terdapat hijau hijau sedikit.
banyak lendir
Botol 4 berwarna coklat susu
media : TEC
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 6 metode : Shaker
Tekstur : Karpet
no hari botol karakter fungi karakter medium rata – rata rata – rata cairan
berat basah berat kering medium
yang
tersisa
6 7 1 -tekstur berbentuk karpet - medium kental 10,158 gr 0,92 gr 87 ml
(tekstur
-permukaan atas membentuk - berwarna kuning jernih
karpet)
lubang pada bagian tengah
-permukaan atas berwarna hijau
2 79 ml
-warna sebalik putih kekuningan

10 1 -tekstur berbentuk karpet - medium kental 4,832 gr 0,783 gr 87 ml

-permukaan atas membentuk - berwarna kuning jernih


lubang pada bagian tengah
-permukaan atas berwarna hijau
2 85 ml
-warna sebalik putih kekuningan
media : PDB
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 7 metode : Shaker
Tekstur : Karpet

Hari Ke- Karakter Karakter Rata rata berat Rata rata berat Rata rata sisa
Pertumbuhan Fungi Medium basah kering cairan

7 Berbentuk bola bola Bening Sedikit 5,826 gram 0,3195 gram 84,5 ml
kecil berwarna putih keruh
cream

10 Berbentuk bola lebih bening 7,2495 gram 2,523 gram 75,5 ml


besar dari hari ke 7
berwarna putih cream
media : TEC
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 8 metode : Statik / Tekstur : Karpet
Berat Berat Cairan
Botol
Hari ke - Karakter Pertubuhan Fungi Karakter media basah kering yang
kaca
( gram ) ( gram ) tersisa
1 • Tekstur seperti karpet • media berwarna 2,302 0,425 72 ml
kasar ( serti serabut – kuning pekat
serabut ) • tidak keruh
• permukaan atas datar
• berwarna hijau lumut pada
permukaan atas
7
• berlendir disisi tepi ( warna
Senin, 11 lendir putih )
• permukaan bawah
Maret
berlendir berwrna putih
2019
2 • tekstur seperti karpet • media bewarna 89 ml
• permukaan atas datar kuning keruh
• bewarna hijau lumut • permukaan
• permukaan bawah bawah keruh
berlendir warna putih ( seperti lendir )
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 8
Berat Berat Cairan
Botol
Hari ke - Karakter Pertubuhan Fungi Karakter media basah kering yang
kaca
( gram ) ( gram ) tersisa
1 • Tekstur seperti karpet • media berwarna 2,25 0,50 93 ml

• permukaan atas datar kuning keruh


• berwarna hijau lumut pada • permukaan
permukaan atas bawah keruh
10 • permukaan bawah ( seperti lendir )
Kamis, 14
Maret 2 berlendir berwarna putih 87 ml
• media bewarna
2019 ( karakter pertumbuhan fungi
kuning bening
botol 1 dan 2 sama )
• permukaan
bawah keruh
( seperti lendir )
media : PDB
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 9 metode : Statik
Tekstur : Karpet

Karakter Rata – rata bobot Rata – rata bobot Rata – rata sisa
Hari ke- Karakter Pertumbuhan Fungi
Medium basah basah cairan

- Ada hifa ( tidak bersekat )


7 - Warna abu – abu Warna air kuning 3,545 gr 0,202 88 ml
- Seperti kapas

- Ada hifa ( tidak bersekat )


10 - Warna abu – abu Warna air kuning 2,6825 1,2215 82 ml
- Seperti kapas
GRAFIK BERAT KERING KAPANG GRAFIK BERAT KERING KAPANG
HARI KE - 7 HARI KE - 10
1.4 3

1.2 1.16 2.52


2.5
BERAT KERNG MISELUM

BERAT KERNG MISELUM


1
0.92
2

0.8

1.5

0.6 1.22 1.23


0.55
1.13
0.469
0.42 1
0.4 0.78
0.31 0.31 0.319
0.61
0.5
0.2 0.5 0.423
0.2 0.38

0 0
statik ( 1, 4, 5, 8, 9 ) shaker ( 2, 3, 6, 7 ) statik ( 1, 4, 5, 8, 9 ) shaker ( 2, 3, 6, 7 )
PERLAKUAN PERLAKUAN
perbandingan media pada kondii statis hari ke 7 dan hari ke 10
0.6 1.4

0.55
1.22
1.2
0.5
0.469

0.42 1
0.4
berat kering fungi

berat kering fungi


0.8
0.31
0.3
0.61
0.6
0.5
0.2
0.2 0.423
0.4 0.38

0.1
0.2

0 0
PDB TEC PDB TEC
media dalam kondisi statis media dalam kondisi statis

1 4 5 8 9 1 4 5 8 9
perbandingan media pada kondisi shaker hari ke 7 dan hari ke 10
1.4 3

2.56
1.2 1.16
2.5

1
0.92
2
berat kering fungi

berat kering fungi


0.8

1.5

0.6 1.23
1.13

1
0.4 0.76
0.31 0.319

0.5
0.2

0 0
PDB TEC PDB TEC
media dalam kondisi shaker media dalam kondisi shaker

2 3 6 7 2 3 6 7
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disipulkan
bahwa :
 karakter pertumbuhan fungi pada kondis kultur statis
miselium tumbuh dan membentuk lapisan diatas media
sedangkan pada kondisi kultur shaker fungi tumbuh
bercampur dengan media. sedangkan media pertumbuhan
fungi paling baik pada media PDB dibangding media TEC.
 jumlah fungi sampel shaker lebih banyak daripada jumlah
fungi sampel statik.
PEMBAHASAN

 Pertumbuhan fungi dapat dipelajari dengan menggunakann berbagai metode. Pada praktikum yang
kami laksanankan kami menggunkan medium cair berupa PDA dan TEC yang digoyang maupun yang
tidak digoyang. medium yang digunakan sangat berpengaruh pada perkembangan kapang. Menurut
Hein et al. (1984) bahan dasar media PDA menggunakan sumber karbon dekstrosa/glukosa,
sedangkan media TEC menggunakan sumber karbon sukrosa dalam susunan medianya. Pada
medium yang kami gunakan sumber karbon mampu memberikan fungsi essensial di dalam fisiologi
jamur. Sehingga TEC dan PDA mampu mendukung pertumbuhan kapang dengn baik.

 Penentuan berat fungi pada praktikum yang dilakuan menggunkan berat kering masa ( biomass ) sel
atau miselium. Berdasarkan grafik pada hari ke-10 jumlah biomassa kering jamur dengan shaker
terbesar adalah 2,52 gram, sedangkan kondisi statis lebih kecil yaitu 1,22 gram. Adanya agitasi akan
mempengaruhi pencampuran nutrient, mempercepat aerasi, massa dan penghantaran panas,
perubahan morfologi jamur, menyebabkan variasi dalam pertumbuhan dan pembentukkan produk
metabolisme serta kerusakan struktur sel ( Nurshid, 2015 : 73 – 78 ).
PEMBAHASAN

 Sedangkan miselium pada kultur statis tumbuh dan membentuk lapisan diatas media secara
signifikan mempengaruhi kontak antara sel dan media. kultur dalam kondisi statis menyebabkan
nutrient dalam media cenderung tertangkap dibawah kapang. hal ini yang menyebabkan
terbatasnya nutrisi yang dapat diserap oleh kapang dan memungkinkan penurunan pertumbuhan
kapang ( Shahriarionour et al., 2011)

 Hasil yang didapatkan sesuai dengan teori yaitu pada kultivasi pertumbuhan jamur dengan cara
shaker adanya pengadukan atau agitasi sebesar 120 rpm sehingga pertumbuhan jamur dapat
meningkat dengan cepat. Penggoyangan ditujukan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam
larutan, dengan mekanisme seperti dalam ruang yang terisolasi, larutan yang dikocok molekul
H2O nya akan lebih banyak mengikat oksigen dari udara (Stanier et al., 1982). menurut Choiron
et al. ( 2013 ) pertumbuhan kapang dipengaruhi oleh ketersediaan oksigen. Apabila kadar
oksigen kurang dari batas kritis maka metabolisme terganggu, dan pertumbuhan terhambat (Lilly
dan Barnett, 1951).
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Thank you

You might also like