Professional Documents
Culture Documents
PERTUMBUHAN FUNGI
Disusun oleh :
KELOMPOK 8
BIOLOGI E 2017
kertas saring dan kapang hasil saringan dibungkus menggunakan aluminium foil
kertas saring, kapang, dan aluminium ditimbang menggunakan neraca digital untuk mendapatkan
berat basah
kapang dikeringkan menggunkan oven dengan suhu 75°C untuk mendapatkan berat kering
= 3,18 gram
• berat basah fungi = berat basah total − kertas saring + aluminium foil
= 2,21 gram
= 1,393 gram
• berat kering fungi = berat kering total − kertas saring + aluminium foil
= 0,423 gram
Ulangan II
oberat basah total = berat basah + kertas saring + aluminium foil
= 3,350 gram
oberat basah fungi = berat basah total − kertas saring + aluminium foil
= 2,394 gram
oberat kering total = berat kering + kertas saring + aluminium foil
= 1,392 gram
oberat kering fungi = berat kering total − kertas saring + aluminium foil
= 0,427 gram
rata – rata berat basah fungi = ( BB fungi ulangan I + BB fungi ulangan II ) / 2
= 4,604 gram / 2
= 2,302 gram
= 2,591 gram
• berat basah fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 1,927 gram
= 1,155 gram
• berat kering fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 0,491 gram
Ulangan II
oberat basah total = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 + 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 3,242 gram
oberat basah fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 2,584 gram
oberat kering total = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 1,174 gram
oberat kering fungi = 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 − 𝐤𝐞𝐫𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐚𝐫𝐢𝐧𝐠 + 𝐚𝐥𝐮𝐦𝐢𝐧𝐢𝐮𝐦 𝐟𝐨𝐢𝐥
= 0,516 gram
rata – rata berat basah fungi = ( BB fungi ulangan I + BB fungi ulangan II ) / 2
= 4,511 gram / 2
= 2,25 gram
5 karpet
pada botol 3 dan 4 permukaan
botol 3 dan 4 warna media
atas datar, bertekstur karpet
berubah menjadi kuning
warna hijau lumut, growing zone
keruh, botol 3 terdapat 1,602 0,3855
10 tidak ada, zonasi tidak ada warna 92 ml
sedikit lendir namun pada gram gram
sebalik fungi botol 3 coklat susu
botol 4 terdapat agak
namun terdapat hijau hijau sedikit.
banyak lendir
Botol 4 berwarna coklat susu
media : TEC
HASIL PENGAMATAN KELOMPOK 6 metode : Shaker
Tekstur : Karpet
no hari botol karakter fungi karakter medium rata – rata rata – rata cairan
berat basah berat kering medium
yang
tersisa
6 7 1 -tekstur berbentuk karpet - medium kental 10,158 gr 0,92 gr 87 ml
(tekstur
-permukaan atas membentuk - berwarna kuning jernih
karpet)
lubang pada bagian tengah
-permukaan atas berwarna hijau
2 79 ml
-warna sebalik putih kekuningan
Hari Ke- Karakter Karakter Rata rata berat Rata rata berat Rata rata sisa
Pertumbuhan Fungi Medium basah kering cairan
7 Berbentuk bola bola Bening Sedikit 5,826 gram 0,3195 gram 84,5 ml
kecil berwarna putih keruh
cream
Karakter Rata – rata bobot Rata – rata bobot Rata – rata sisa
Hari ke- Karakter Pertumbuhan Fungi
Medium basah basah cairan
0.8
1.5
0 0
statik ( 1, 4, 5, 8, 9 ) shaker ( 2, 3, 6, 7 ) statik ( 1, 4, 5, 8, 9 ) shaker ( 2, 3, 6, 7 )
PERLAKUAN PERLAKUAN
perbandingan media pada kondii statis hari ke 7 dan hari ke 10
0.6 1.4
0.55
1.22
1.2
0.5
0.469
0.42 1
0.4
berat kering fungi
0.1
0.2
0 0
PDB TEC PDB TEC
media dalam kondisi statis media dalam kondisi statis
1 4 5 8 9 1 4 5 8 9
perbandingan media pada kondisi shaker hari ke 7 dan hari ke 10
1.4 3
2.56
1.2 1.16
2.5
1
0.92
2
berat kering fungi
1.5
0.6 1.23
1.13
1
0.4 0.76
0.31 0.319
0.5
0.2
0 0
PDB TEC PDB TEC
media dalam kondisi shaker media dalam kondisi shaker
2 3 6 7 2 3 6 7
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disipulkan
bahwa :
karakter pertumbuhan fungi pada kondis kultur statis
miselium tumbuh dan membentuk lapisan diatas media
sedangkan pada kondisi kultur shaker fungi tumbuh
bercampur dengan media. sedangkan media pertumbuhan
fungi paling baik pada media PDB dibangding media TEC.
jumlah fungi sampel shaker lebih banyak daripada jumlah
fungi sampel statik.
PEMBAHASAN
Pertumbuhan fungi dapat dipelajari dengan menggunakann berbagai metode. Pada praktikum yang
kami laksanankan kami menggunkan medium cair berupa PDA dan TEC yang digoyang maupun yang
tidak digoyang. medium yang digunakan sangat berpengaruh pada perkembangan kapang. Menurut
Hein et al. (1984) bahan dasar media PDA menggunakan sumber karbon dekstrosa/glukosa,
sedangkan media TEC menggunakan sumber karbon sukrosa dalam susunan medianya. Pada
medium yang kami gunakan sumber karbon mampu memberikan fungsi essensial di dalam fisiologi
jamur. Sehingga TEC dan PDA mampu mendukung pertumbuhan kapang dengn baik.
Penentuan berat fungi pada praktikum yang dilakuan menggunkan berat kering masa ( biomass ) sel
atau miselium. Berdasarkan grafik pada hari ke-10 jumlah biomassa kering jamur dengan shaker
terbesar adalah 2,52 gram, sedangkan kondisi statis lebih kecil yaitu 1,22 gram. Adanya agitasi akan
mempengaruhi pencampuran nutrient, mempercepat aerasi, massa dan penghantaran panas,
perubahan morfologi jamur, menyebabkan variasi dalam pertumbuhan dan pembentukkan produk
metabolisme serta kerusakan struktur sel ( Nurshid, 2015 : 73 – 78 ).
PEMBAHASAN
Sedangkan miselium pada kultur statis tumbuh dan membentuk lapisan diatas media secara
signifikan mempengaruhi kontak antara sel dan media. kultur dalam kondisi statis menyebabkan
nutrient dalam media cenderung tertangkap dibawah kapang. hal ini yang menyebabkan
terbatasnya nutrisi yang dapat diserap oleh kapang dan memungkinkan penurunan pertumbuhan
kapang ( Shahriarionour et al., 2011)
Hasil yang didapatkan sesuai dengan teori yaitu pada kultivasi pertumbuhan jamur dengan cara
shaker adanya pengadukan atau agitasi sebesar 120 rpm sehingga pertumbuhan jamur dapat
meningkat dengan cepat. Penggoyangan ditujukan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam
larutan, dengan mekanisme seperti dalam ruang yang terisolasi, larutan yang dikocok molekul
H2O nya akan lebih banyak mengikat oksigen dari udara (Stanier et al., 1982). menurut Choiron
et al. ( 2013 ) pertumbuhan kapang dipengaruhi oleh ketersediaan oksigen. Apabila kadar
oksigen kurang dari batas kritis maka metabolisme terganggu, dan pertumbuhan terhambat (Lilly
dan Barnett, 1951).
LAMPIRAN
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Thank you