You are on page 1of 20

Ambliopia Refraktif

Oleh :
Hj. Noorhasanah, S.Ked
1730912320

Pembimbing:
dr. Agus F Razak, Sp. M

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN

BANJARMASIN
1
Latar Belakang
Ambliopia ialah penurunan visus meskipun dengan koreksi terbaik,
tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan efek dari kelainan
struktural dari mata atau aksis visual.

Prevalensi ambliopia meningkat pada anak-anak dengan riwayat


keluarga ambliopia, anak yang lahir prematur, dan orang-orang
dengan gangguan perkembangan.

Ambliopia diklasifikasikan berdasarkan penyebab yang mendasari


kelainan, yaitu: ambliopia strabismik, ambliopia refraktif, dan
ambliopia deprivasi visual. Ambliopia refraktif merupakan bentuk
umum lain ambliopia dengan konsistensi defokus pada retina, dan
dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu anisometropik dan isoametropik.3

Ambliopia anisometropik terjadi ketika adanya perbedaan refraksi


antara kedua mata yang menyebabkan bayangan pada satu retina
tidak fokus. Sedangkan ambliopia isometropia terjadi akibat
kelianan refraksi tinggi yang tidak dikoreksi, yang ukurannya
hampir sama pada mata kanan dan mata kiri.
2
Patofisiologi
3
Diagnosis
Pemeriksaan status oftalmologis
Visus :

OD 1/ 60 dan OS 1/60

Pemeriksaan penunjang
Pin hole :

ODS Miopia (-9D)

Anamnesis

• Penglihatan kabur
• Susah menerima pelajaran
Penegakkan Diagnosis:
karena melihat jauh
• Pusing
Ambliopia refraktif isometropia
4

Ambliopia Refraktif Isometropia


Ambliopia isometropia terjadi akibat kelainan refraksi tinggi yang tidak dikoreksi dan
ukurannya hampir sama pada mata kanan dan kiri. Pada ambliopia tipe ini, hilangnya
penglihatan akibat bayangan retina yang kabur namun dalam hal kejelasan atau kejernihan
dan ukuran sama. Pada anak-anak yang mengalami miopia tinggi yang tidak terkoreksi
sangat berisiko menderita ambliopia isometropia.
5

Tatalaksana
Tatalaksana amblyopia tergantung dari penyebab amblyopia, pada pasien ini amblyopia
disebabkan karena gangguan refraksi sehingga terapi yang diberikan berupa penggunaan lensa
kontak atau kacamata sesuai dengan koreksi pasien. Selain itu, pasien juga diberikan vitamin
yaitu optimax sirup yang fungsinya untuk memelihara fungsi mata dan memperbaiki
mikrosirkulasi retina.
6

Laporan Kasus
7
Identitas
Nama : An. PS
Umur : 8 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Barabai
Suku : Banjar
Tanggal pemeriksaan : 04 April 2019
8
Anamnesis
KU : Mata kiri dan kanan kabur

Pasien datang dengan keluhan mata kiri dan kanan kabur. Keluhan dirasakan muncul sejak 2 tahun yang lalu, keluhan muncul perlahan
lahan dan keluhan dirasakan semakin memberat sejak 1 tahun yang lalu sampai sekarang tanpa ada perbaikan. Selain kabur pasien juga
sering mengeluhkan pusing jika pasien beraktivitas yang dominan menggunakan mata seperti membaca dan menonton tv, pusing
dirasakan hilang timbul.
Selain keluhan mata kabur dan pusing, pasien tidak ada mengeluhkan penglihatan silau ataupun nyeri kepala. Pada mata juga tidak ada
dikeluhkan kemerahan, berair, kelopak mata bengkak, melihat bayangan seperti tirai, dan berkotoran banyak. Sebelum mengalami
keluhan seperti sekarang, mata pasien tidak pernah terkena shampo, sabun, ataupun bahan kimia lainnya. Kedua mata pasien juga tidak
pernah trauma.
Tidak ada keluhan lain seperti demam dan mual muntah. Pasien masih beraktivitas seperti biasanya, makan dan minum normal, namun
saat sekolah pasien agak sulit mengikuti pelajaran karena mata kabur. Menurut orang tua pasien dari kecil suka membaca dengan jarak
dekat. Pasien juga tidak pernah menderita alergi ataupun asma. Di keluarga tidak ada riwayat alergi ataupun asma. Pasien sempat
dibawa ke dokter mata dan didiagnosis miopia dan ambliopia refraksi, lalu pasien di rujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.
9

Riwayat Penyakit Dahulu


Keluhan yang sama (-), alergi (-), asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu menderita minus

Riwayat Alergi
Riwayat alergi makanan (-) dan alergi obat-obatan (-)

Riwayat Pengobatan
Riwayat pembedahan (-).
10

Pemeriksaam Fisik

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran/GCS : Compos mentis / E4V5M6

Pemeriksaan Tanda Vital


Nadi : 84 kali/menit reguler kuat angkat
Frekuensi Napas : 24x kali/menit
Suhu : 36,7 C
11
12

Pemeriksaan dengan pin hole didapatkan mata kiri dan kanan miopi –9D
13
14

Diagnosis
Ambliopia Refraktif
15

Pembahasan
Ambliopia Refraktif
Kasus vs Teori 16

Keluhan:
• Penglihatan kabur
• Susah- menerima pelajaran karena
melihat jauh
• Pusing
• Suka membaca dari jarak dekat
KASUS TEORI

Pada anak dengan predisposisi akan menderita miopia


derajat rendah pada awal kehidupan. Saat mereka
terpajan faktor miopigenik seperti kerja jarak dekat
Kasus dan teori sesuai. secara berlebihan yang menyebabkan bayangan buram
Pasien menderita kelainan refraksi berupa dan tidak terfokus pada retina miopisasi berlanjut untuk
miopia mencapai titik fokus yang menyebabkan elongasi aksial
dan menimbulkan miopia
Kasus vs Teori 17

Pemeriksaan:
-
• Status oftalmologis : Visus OD 1/60 dan
OS 1/60 (penurunan visus)
• Pin hole : ODS myopia (-9 Dioptri)

KASUS TEORI

Ambliopia isometropia terjadi akibat kelainan refraksi


tinggi yang tidak dikoreksi dan ukurannya hampir
sama pada mata kanan dan kiri. Pada anak-anak yang
Kasus dan teori sesuai. mengalami miopia tinggi yang tidak terkoreksi sangat
Pasien didiagnosis amblyopia refraktif berisiko menderita ambliopia isometropia.
isometropia
Kasus vs Teori 18

-
Terapi pasien :
-Penggunaan lensa kontak/ kacamata
-Pemberian vitamin mata (optimax syr)

KASUS TEORI

Prinsip penatalaksaan Ambliopia(sesuai klasifikasi) :


• Pengangkatan katarak
• Koreksi refraksi
Kasus dan teori sesuai. • Oklusi
Karena amblyopia pada pasien disebabkan karena • Degradasi optikal
gangguan refraksi dan sifatnya bilateral maka terapi
pilihan adalah koreksi refraksi Selain itu pemberian vitamin berfungsi untuk
memelihara fungsi mata dan memperbaiki mikrosirkulasi
retina.
You can Resize without
losing quality

Terima
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
Kasih
TEMPLATES
www.allppt.com

You might also like