You are on page 1of 15

PEDOMAN PENYUSUNAN RKL

Lamp III : KepKa Bapedal no 9 th 2000

1. Lingkup RKL
Dokumen RKL : dokumen yang memuat
upaya-upaya mencegah, mengendalikan
dan menanggulangi dampak besar dan
penting (perubahan mendasar dari hasil
ANDAL) LH yang bersifat negatif dan
meningkatkan dampak positif yang timbul
sebagai akibat dari suatu rencana usaha
dan atau kegiatan.
RKL mencakup 4 kelompok aktivitas :

a. KL yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah


dampak negatif melalui pemilihan atas alternatif, tata
letak lokasi, dan rancang bangun proyek.
b. KL yang bertujuan untuk menanggulangi, meminimasi,
atau mengendalikan dampak negatif baik yg timbul
saat usaha beroperasi, maupun hingga saat usaha
berakhir
c. KL yang bersifat meningkatkan dampak positif
sehinnga dapat memberikan manfaat yang lebih besar
baik kepada pemrakarsa maupun pihak lain terutama
masyarakat
d. KL yang bersifat memberikan pertimbangan ekonomi
lingkungan sebagai dasar untuk memberikan
kompensasi atas SD yang tak dapat pulih, hilang atau
rusak (baik ekonomi maupun ekologis) akibat usaha
2. Kedalaman RKL

Mengingat dokumen AMDAL merupakan bagian


dari studi kelayakan, maka dokumen RKL hanya
akan bersifat memberikan pokok-pokok arahan,
prinsip-prinsip, kriteria atau persyaratan untuk
pencegahan/penanggulangan/ pengendalian
dampak.
Bila dipandang perlu dapat dilengkapi dengan
acuan literatur tentang basic design untuk
pencegahan/ penanggulangan/ pengendalian
dampak.
Hal tersebut disebabkan karena

a. Pada taraf studi kelayakan (ekonomi, teknis, dan


lingkungan) informasi tentang rencana usaha relatif
masih umum, belum memiliki spesifikasi teknis yang
rinci, dan masih memiliki beberapa alternatif.
Keterbatasan data dan informasi tentu berpengaruh
pada bentuk kegiatan pengelolaan yang dapat
dirumuskan dalam RKL.
b. Pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip, kriteria atau
persyaratan KL yang tertuang dalam dokumen RKL
selanjutnya akan diintegrasikan atau menjadi dasar
pertimbangan bagi konsultan rekayasa dalam
menyusun rancangan rinci rekayasa.
3. RKL harus diuraikan secara jelas, sistematis,
serta mengandung ciri-ciri pokok sebagai berikut :

a) Memuat arahan, prinsip-prinsip, kriteria pedoman atau


persyaratan untuk cegah dampak besar&penting.
b) Dirumuskan sedemikian sehingga dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk pembuatan rancangan rinci
rekayasa, dan dasar pelaksanaan KL.
c) Mencakup peningkatan pengetahuan dan kemampuan
karyawan pemrakarsa dalam KL melalui kursus-kursus
yang diperlukan (jumlah dan kualifikasi)
d) Mencakup pembentukan organisasi yang bertagung
jawab di bidang LH untuk melaksanakan RKL (struktur,
tugas dan wewenang unit, serta jumlah& kualifikasi
personil
4. Pendekatan Pengelolaan Lingkungan Hidup

a. Pendekatan teknologi : cara-cara atau teknolgi yang


digunakan (3 R dll)
b. Pendekatan ekonomi : langkah-langkah yang akan
ditempuh pemrakarsa dalam upaya menanggulangi
dampak penting melalui tindakan-tindakan yang
berlandaskan pada interaksi sosial, dan bantuan peran
pemerintah
c. Pendekatan institusi : mekanisme kelembagaan yang
akan ditempuh pemrakarsa dalam rangka menanggu-
langi dampak besar dan penting, seperti kerjasama
dengan instansi-instansi yang berkepentingan dan
berkaitan dengan KL, pengawasan terhadap hasil
unjuk kerja KL oleh instansi yang berwenang,
pelaporan hasil KL secara berkala kepada pihak-pihak
yang berkepentingan
ISI RKL (BAB III DALAM SISTEMATIKA)
Uraikan secara singkat & jelas masing-masing dampak
yang ditimbulkan baik oleh satu kegiatan atau lebih

1) Dampak penting & sumbernya:


a) komponen / paramater LH yg terkena dampak & tahap
kegiatan saat RKL disusun (FS, rancangan rinci
rekayasa, atau konstruksi). Yg dikelola : mendasar &
berdampak turunan.
b) Sumber dampak merupakan penyebab timbulnya
dampak (aspek). Untuk primer diuraikan dg jelas
kegiatan yg merupakan sumber, dan jika nonprimer
diuraikan dg jelas dampak primernya.
2) Tolok ukur dampak: digunakan untuk mengukur
komponen LH yang terkena dampak berdasarkan baku
mutu, keputusan para ahli (ilmiah), lazim digunakan,
atau telah ditetapkan oleh instansi ybs (sesuai ANDAL)

3) Tujuan RKL : uraian secara spesifik tujuan dikelolanya


dampak yg bersifat strategis berikut dampak turunannya
yang otomatis akan turut tercegah/tertanggulangi.

4) Pengelolaan LH : uraian rinci upaya-upaya KL yang dapat


dilakukan melalui berbagai pendekatan (teknologi, sosial
ekonomi, institusional). UKL yg dijelaskan mencakup
pengoperasian unit/sarana pengendalian dampak, bila
unit atau sarana dimaksud di dlm dokumen ANDAL
dinyatakan sebagai aktifitas dari rencana usaha &/
kegiatan.
5) Lokasi KL : penjelasan rencana lokasi kegiatan KL
dengan memperlihatkan sifat persebaran dampak yang
dikelola, lengkap dengan peta/sketsa/gambar dengan
skala yang memadai

6) Periode KL : uraian singkat rencana tentang kapan &


berapa lama kegiatan KL dilaksanakan dengan
memperhatikan : sifat dampak yang dikelola (lama
berlangsung, sifat komulatif, dan berbalik tidaknya
dampak), serta kemampuan pemrakarsa (tenaga,
dana).

7) Pembiayaan KL : merupakan tugas & tanggungjawab


pemrakarsa, yang meliputi : biaya investasi, biaya
personil & operasi, biaya pendidikan serta latihan
ketrampilan operasional.
8) Institusi KL : institusi atau kelembagaan yang akan
berurusan, berkepentingan, & berkaitan dengan kegiatan
KL, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
(nasional, daerah), Perpu yang mengatur tentang KL
(ps 11 UU no 23 th 97).
Institusi KL yang perlu diutarakan meliputi :
a) Pelaksana KL : pelaksanaan & dana, prinsipnya
pemrakarsa, tetapi jika dia menugaskan/bekerjasama
dengan institusi lain maka sebut institusi tsb.
b) Pengawas KL (pengawas terlaksananya RKL) :
instansi yang terlibat dalam pengawasan mungkin
lebih dari satu sesuai dengan lingkup wewenang &
tanggungjawab serta aturan.
c) Pelaporan KL : kepada instansi secara berkala sesuai
dengan lingkup tugas instansi yang bersangkutan, dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lampiran dalam RKL

1) Ringkasan dokumen RKL dlm bentuk tabel dengan


urutan kolom sebagai berikut : jenis dampak, sumber
dampak, tolok ukur dampak, tujuan KL, RKL, lokasi
KL, periode KL, dan institusi KL.
2) Data dan informasi penting yang merujuk dari hasil
studi ANDAL seperti peta-peta (lokasi kegiatan, lokasi
KL dll), rancangan teknik (engineering design), matrik
serta data utama yang terkait dengan RKL untuk
menunjang isi dokumen RKL.
PEDOMAN PENYUSUNAN RPL
Lamp IV : KepKa Bapedal no. 09 th 2000

1. Lingkup RPL : digunakan untuk memahami fenomena-


fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai
dari tingkat proyek (untuk memahami perilaku dampak
yang timbul), sampai ke tingkat kawasan atau bahkan
regional tergantung pada skala keacuhan terhadap
masalah yang dihadapi.
Disamping skala keacuhan, ada 2 kata kunci yang
membedakan pemantauan dengan pengamatan
secara acak atau sesaat, yakni merupakan kegiatan
yang bersifat berorientasi pada data sistematik,
berulang dan terencana.
2) Kedalaman RPL. Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan RPL :

a) Komponen/parameter LH yg dipantau hanyalah yang


mengalami perubahan mendasar, atau terkena
dampak besar&penting (hanya yang relevan)
b) Keterkaitan yang akan dijalin antara dokumen ANDAL,
RKL, dan RPL. Aspek-aspek yang dipantau perlu
memperhatikan benar dampak yang dinyatakan dalam
ANDAL, dan sifat pengelolaan dampak yang
dirumuskan dalam RKL.
c) Pemantauan dapat dilakukan pada sumber atau
komponen/ parameter LH yang terkena dampak.
Dengan memantau keduanya dapat dinilai keefektifan
kegiatan KL.
d) Pemantauan LH harus layak secara ekonomi karena
kegiatan ini senantiasa berlangsung sepanjang usia
usaha.
e) Rancangan pengumpulan dan analisis data aspek-aspek
yang perlu dipantau, mencakup : jenis data yang
dikumpulkan, lokasi pemantauan, frekuensi & jangka
waktu pemantauan, metode pengumpulan data
(termasuk instrumen dan peralatan yang digunakan),
dan metode analisis data.
f) Dokumen RPL perlu memuat tentang kelembagaan
pemantauan LH, yaitu institusi yang bertgjwb sebagai
penyandang dana pemantauan, pelaksana pemantauan,
pengguna hasil pemantauan, dan pengawas kegiatan
pemantauan. Informasi seharusnya tepat guna, tepat
waktu dan dapat dipercaya.
1. Istilah dalam Amdal
2. Manfaat dan batasan Amdal
3. Kegiatan yang harus dilengkapi dengan
dokumen Amdal
4. Penentuan isu pokok suatu kegiatan
5. Metode prediksi
6. Metode evaluasi
7. RKL
8. RPL

You might also like