Oleh: Dr. Marja Sinurat, M.Pd.MM. POLA PENETAPAN INDIKATOR KINERJA HUBUNGAN INFORMASI PERENCANAAN DENGAN PENGUKURAN KINERJA
Perencanaan harus mulai disusun untuk
menghasilkan informasi yang memadai atas pencapaian kinerja dimana masing-masing lembaga/unit kerja merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kesediaan informasi tersebut. Tingkat informasi dasar yang harus dikembangkan meliputi: • Ekonomis: sejauh mana masukan yang ada digunakan dengan sebaik-baiknya; • Efisiensi: sejauh mana perbandingan antara tingkat keluaran suatu kegiatan dengan masukan yang digunakan; • Efektivitas: sejauh mana keluaran yang dihasilkan mendukung pencapaian hasil yang ditetapkan. KRITERIA PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA indikator terkait secara logis dan langsung RELEVANT dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi.
definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda
WELL-DEFINED sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan.
MEASURABLE indikator yang digunakan diukur dengan
skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga. CONTOH INDIKATOR KINERJA KRITERIA MEASURABLE
i. Indikator kuantitas diukur dengan satuan
angka dan unit. Contoh : jumlah penumpang internasional yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut. ii. Indikator kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan). Contoh indikator kualitas: proporsi kedatangan penumpang internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30 menit. iii. Indikator harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran KRITERIA PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA
APPROPRIATE indikator yang dipilih harus sesuai dengan
upaya peningkatan pelayanan/kinerja.
RELIABLE indikator yang digunakan akurat dan dapat
mengikuti perubahan tingkatan kinerja.
memungkinkan proses validasi dalam sistem yang
VERIFIABLE digunakan untuk menghasilkan indikator.
Cost-effective kegunaan indikator sebanding dengan biaya
pengumpulan data. KRITERIA TARGET KINERJA
1. Spesific : sifat dan tingkat kinerja dapat
diidentifikasi dengan jelas. 2. Measurable : target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya. 3. Achievable : target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada. 4. Relevant : mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan KERANGKA PENYUSUNAN KINERJA JENIS INDIKATOR KINERJA JENIS INFORMASI INDIKATOR KINERJA
a. Indikator input (input); adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk terlaksananya kegiatan-kegiatan untuk mencapai keluaran. Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM, peralatan, material dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategik yang ditetapkan. Contoh : jumlah dana yang dibutuhkan, tenaga yang terlibat, peralatan yang digunakan, jumlah bahan yang digunakan. b. indikator proses (process); merupakan ukuran tingkat efisiensi organisasi dalam proses pencapaian keluaran. Indikator ini berkaitan dengan ketepatan atau akurasi dari pandangan-pandangan ekonomi, prosedur dan prinsip-prinsip. JENIS INFORMASI INDIKATOR KINERJA
c. Indikator keluaran (output); adalah sesuatu yang
menunjukkan bentuk dan besaran produk secara langsung dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan; dapat berupa fisik dan atau nonfisik. Dengan membandingkan keluaran dapat dianalisis apakah kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolak ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi. Contoh : • Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan; Jumlah orang yang diimunisasi/vaksinasi; Jumlah permohonan yang diselesaikan; Jumlah pelatihan/peserta pelatihan; Jumlah jam latihan dalam sebulan; • Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan; Jumlah pupuk/obat/bibit yang dibeli; Jumlah komputer yang dibeli; Jumlah gedung/jembatan yang dibangun; Meter panjang jalan JENIS INFORMASI INDIKATOR KINERJA
d. Indikator hasil (outcome); adalah sesuatu yang menunjukkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator ini menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan. Pengukuran indikator hasil sering kali rancu dengan pengukuran indikator keluaran. Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun produk telah dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome instansi dapat diketahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat. Contoh: • jumlah % hasil langsung hal-hal positif ; tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan; tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer); kemenangan tim dalam setiap pertandingan • Peningkatan langsung hal-hal yang positif ; i. Kenaikan prestasi kelulusan siswa ; Peningkatan daya tahan bangunan; JENIS INFORMASI INDIKATOR KINERJA
e. Indikator manfaat (benefits); adalah memberikan
gambaran capaian outcome yang memberikan manfaat bagi tercapainya tujuan kinerja. Manfaat tersebut baru tampak setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang. Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat waktu, lokasi, dana dan lain-lain). Contoh : • Peningkatan hal yang positif dalam jangka menengah dan jangka panjang; % kenaikan lapangan kerja; Peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat • Penurunan hal yang negatif dalam jangka menengah dan jangka panjang; Penurunan tingkat penyakit TBC; Penurunan tingkat kriminalitas; Penurunan tingkat kecelakaan lalulintas JENIS INFORMASI INDIKATOR KINERJA
f. Indikator dampak (impact); memberikan gambaran
pencapaian tujuan pembangunan daerah (yang tidak lain adalah hasil tertinggi yang dapat disumbangkan oleh semua program-program pembangunan daerah). Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. Contoh : • peningkatan hal yang positif dalam jangka panjang; % kenaikan pendapatan perkapita masyarakat; Peningkatan cadangan pangan; Peningkatan PDRB sektor tertentu • penurunan hal yang negatif dalam jangka panjang; penurunan tingkat kemiskinan; penurunan tingkat kematian CONTOH INDIKATOR KINERJA
Contoh indikator kinerja program (outcomes) dan
indikator kinerja kegiatan (output/keluaran) sebagai berikut:
1 Program: “Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun” • Indikator Kinerja Program: ”Angka Partisipasi Murni (APM)” 2 Kegiatan 1: “Pembangunan gedung sekolah”. • Indikator Kinerja Kegiatan: ” Jumlah sekolah yang terbangun“ 3 Kegiatan 2: “Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah” • Indikator Kinerja Kegiatan: “Jumlah rumah dinas TERIMA KASIH