You are on page 1of 20

ALUR DALAM DRAMA

KELAS 11
Alur

 Alur adalah rangkaian tahapan jalan cerita yang ada pada


sebuah karya tulis seperti novel, cerpen dan naskah drama.
Sambung-sinambungnya cerita, alur disampaikan dengan
berbagai macam cara.
Jenis-jenis Alur
 Alur Maju atau Progresif
 Jenis alur ini adalah jenis alur yang lazim ditemui dalam sebuah
cerita. Dalam alur ini, cerita diawali dengan pengenalan awal yang
terdiri dari pengenalan toko beserta wataknya, pengenalan latar
tempat, waktu, dan peristiwa, serta latar suasana yang hendak di
bangun dalam suatu cerita.
 Setelah semua itu diperkenalkan, permasalahan pun tiba-tiba
muncul dalam sebuah cerita. Masalah atau konflik tersebut
ditandai dengan pertikaian dua tokoh di dalam cerita atau
munculnya ketegangan di dalam suatu cerita. Masalah yang
muncul itu pun berkembang dan semakin rumit. Tahap
merumitnya suatu permasalahan disebut dengan tahap konflik
meningkat atau klimaks.
 Setelah konflik kian merumit atau klimaks, si tokoh pun
pelahan-lahan bangkit dan menemukan solusi atas konflik
yang dia hadapi. Ditemukannya solusi atas konflik yang
dialami sang tokoh biasa disebut sebagai antiklimaks.
Setelah solusi ditemukan, masalah atau konflik pun
akhirnya terselesaikan, dan cerita pun telah sampai di
tahapan penyelesaian. Jika dibentuk ke dalam sebuah pola,
maka pola tahapan alur pada alur maju atau progersif akan
berbentuk seperti di bawah ini:
 Pengenalan→Kemunculan Konflik/ Komplikasi→ Konflik
Memuncak/ Komplikasi → Konflik Menurun/ Komplikasi
→ Penyelesaian
 2. Alur Mundur atau Regresi
 Alur ini adalah kebalikan dari alur maju. Di dalam alur ini, cerita
justru diawali oleh tahapan penyelesaian yang kemudian terus
mundur ke tahapan antiklimaks, klimaks, kemunculan konflik,
dan berakhir ke tahap pengenalan. Cerita yang menggunakan
alur ini biasanya berisi cerita kilas balik seorang tokoh
dalam menjalani kehidupannya.
 Jika dibentuk ke dalam pola, maka pola tahapan alur pada jenis
alur ini adalah sebagai berikut:
 Penyelesaian→Konflik Menurun atau Antiklimaks→Konflik
Memuncak atau klimaks→Kemunculan Konflik→Pengenalan
 3. Alur Campuran atau Maju-Mundur
 Adalah suatu jenis alur yang ceritanya dimulai dari tahap
klimaks. Pada alur ini, tahap klimaks yang telah dipaparkan di
awal cerita kemudian dimundurkan ke tahap pengenalan
masalah. Hal itu bertujuan agar pembaca atau penonton bisa
tahu asal mula dari adanya konflik di cerita tersebut. Agar lebih
memahami lagi permasalahan atau klimaks tersebut, alur cerita
pada jenis alur ini dimundurkan kembali ke tahap pengenalan.
Setelah itu, baru dinaikkan ke tahap antiklimaks dan berakhir di
tahap penyelesaian.
 Bila dibentuk pola, tahapan alur pada alur campuran adalah
sebagai berikut:
 Klimaks / Komplikasi→Pengenalan→ Kemunculan Konflik/
Komplikasi → Antiklimaks atau Konflik Menurun/
Komplikasi→Penyelesaian
Tahapan Alur dalam Drama
Prolog
 Pendahuluan dalam lakon drama
 Berperan menyiapkan pikiran penonton agar mengikuti
lakon cerita yang akan disajikan
 Contoh : Drama Andhe-Andhe Lumut
 PANGGUNG KOSONG TERLIHAT DEKORASI
DENGAN NUANSA PEDESAAN. TERDENGAR MUSIK
GENDING JAWA. MBOK MENAH MASUK DENGAN
MEMBAWA TAMPAH BERISI BERAS, KEMUDIAN
MEMPERKENALKAN DIRI KEPADA PENONTON.
Tahap Pengenalan (Eksposisi atau
Orientasi)
 Adalah tahapan pertama dalam alur cerita. Dalam tahap ini, unsur-
unsur dasar cerita seperti tokoh, latar tempat, waktu, dan
suasana dihadirkan di tahap ini. Dengan begitu, pembaca atau
penonton dapat mengetahui siapa saja yang menjadi tokoh sebuah
cerita, di mana dan kapan cerita itu berlangsung, serta suasana apa
yang hendak dibangun oleh pengarang di dalam cerita itu.
 Contoh:
 Mbok Menah :”Para penonton, perkenalkan nama saya
Mbok Menah. Saya ini, simboknya para klenting. Perlu
saudara-saudara ketahui bahwa saya sangat bangga
mempunyai anak yang cantik-cantik, pinter-pinter, sehat-
sehat, berbakti pada orang tua, penurut lagi. Pokoknya tidak
ada yang menandingi mereka di seluruh desa ini. Sudah
banyak para pemuda desa yang melamar mereka. Eh, sudah
ya penonton, saya permisi mau masak dulu. Soalnya anak-
anak saya belum sarapan.
Tahap Kemunculan Konflik (Rising Action)
 Merupakan tahap munculnya konflik / komplikasi.
Konflik biasanya muncul dari pertentangan
antartokoh, atau si tokoh utama mengalami
masalah yang tidak diduga. Dengan adanya tahap ini,
pembaca atau penonton akan mengetahui konflik apa yang
akan dialami tokoh selama cerita berlangsung. Tahap ini
kemudian akan mengantarkan pembaca atau penonton
menuju tahap selanjutnya yang lebih rumit dan
menegangkan.
Contoh:
 TETAPI KLENTING KUNING TETAP MEMAKSA
SAMPAI TERJADI KERIBUTAN. MBOK MENAH
DATANG DARI ARAH DALAM.
 Mbok Menah :”Anak-anaku…ada apa toh ini,
kedengarannya ribut-ribut!ada apa?”(Kemudian Mbok
Menah menghampiri Klenting Kuning)
 “Lho… siapa ini? Cantik sekali kamu nduk…?”
 K.Kuning :”Mbok…saya ini seorang penggembara…saya
tidak punya orang tua tidak punya rumah…saya hidup
sebatang kara…jadi tolonglah mbok, saya ingin menjadi
keluarga disini, please……”
 Mbok Menah :”Plis…? Plis iku opo to nduk?”
 PARA KLENTING KELUAR PANGGUNG DIIRINGI
MUSIK KERAS. KLENTING KUNING MENERUSKAN
MENYAPUNYA. KEMUDIAN MBOK MENAH DATANG
MEMBANTU KLENTING KUNING. KEMUDIAN
DATANGLAH SEORANG PENYIAR TV MEMBAWA
PENGUMUMAN.
 Py.TV : “Pengumuman-pengumuman…….Barangnya siapa
yang merasa perempuan dan memenuhi
persyaratan,seorang pemuda dari dusun seberang mencari
jodoh untuk dijadikan pendamping hidupnya.”
 SEMUA KLENTING JADI RIBUT MENCARI PERAHU,TIBA-TIBA
DATANG YUYU KANGKANG MENAWARKAN JASA.
 Yuyu K :”Duh kanak…nona-nona yang cantik-cantik ini mau kemana
ta iya?”

 KEMUDIAN MASUK KLENTING KUNING DENGAN BINGUNG


MENCARI PERAHU.KEMUDIAN YUYU KANGKANG
LANGSUNG MENAWARKAN JASA.
 Yuyu K :”Hei …! Nona cantik! Sampeyan pasti mau nyebrang ya?
Sudah nggak ada perahu disini, semua perahu karam ke dasar laut!
Bagaimana kalau saya sebrangkan? Tapi upahnya cium pipi kanan kiri,
bagaimana?”
 KLENTING KUNING BINGUNG SEJENAK, KEMUDIAN
MENYETUJUINYA.
 K .Kuning :”Baiklah saya setuju.”
 Yuyu K :”Oke…!Oke…!”
Tahap Konflik Memuncak (Turning
Point atau Klimaks)
 Permasalahan yang sudah diperkenalkan di tahap
sebelumnya kemudian memuncak di tahap ini. Hal
itu membuat sang tokoh mengalami ketegangan dan
kesulitan dalam menghadapi konflik yang dia hadapi.
Akibatnya, pembaca atau penonton pun menjadi ikut
tegang menyimak cerita yang disajikan kepada mereka.
 SEMUA KLENTING MAJU SATU PER SATU DI TES OLEH MBOK RONDO
DADAPAN.
 Asisten :”Saatnya Pengumuman!”
 SEMUA KLENTING – KLENTING RIBUT , MERASA DIRINYA YANG TERPILIH
KEMUDIAN DATANG KLENTING KUNING DENGAN BERSAHAJA.
 K.kuning :”Permisi…spada…permisi…saya…mau mendaftarkan diri.”
 Asisten :” Silakan…silakan…,tapi seperti peserta lain, nona harus memenuhi
beberapa persyaratan seperti peserta lain, persyaratannya sbb:
 Syarat 1: Harus cantik,nilai matematika minimal 8.
 Syarat 2: Harus bersuara merdu alias bisa menyanyi dan nilai A
 Syarat 3: Harus mengikuti test kesehatan, bisa lari 100 m tanpa bernapas
 Syarat4: Bibir harus lengkap dan tidak sumbing,artikulasi harus jelas.
 Mbok ini ada gadis yang mau melamar lagi, tapi ini lain mbok baunya mak nyoss…
 Apa kamu siap.”
 KEMUDIAN MBOK RONDO MELAKUKAN TES TERHADAP KLENTING
KUNING.
 M.Rondo :” Aduh bau apa ini, nduk lihat kakimu, mungkin kamu nginjak tahi kucing,
eh ternyata baumu yang nggak enak.”
Tahap Konflik Menurun (Antiklimaks)
 Permasalahan yang memuncak di dalam suatu cerita
mulai menurun di tahap ini. Dalam tahap ini, sang tokoh
mulai mengetahui cara mengatasi konflik yang
tengah dia hadapi. Ketegangan yang dialami oleh
pembaca atau penonton pun menurun di tahap ini.
Ketegangan tersebut pelahan berubah menjadi kekaguman.
Hal itu terjadi karena para pembaca atau penonton
terkesima karena sang tokoh berhasil menyelesaikan
masalah yang tengah dia hadapi dengan cara yang tak
terduga.
Contoh :
 KEMUDIAN MBOK RONDO , ASISTEN DAN ANDE-ANDE LUMUT
RAPAT, GADIS MANA YANG AKAN DIPILIH ANDE-ANDE LUMUT.
 Asisten :”Saatnya pengumuman,berdasarkan hasil rapat segitiga antara
saya,mbok rondo dan
 juragan ande-ande lumut, maka hasil keputusannya adalah…….
 Klenting abang : Dari hasil pengetesan, kamu terkena virus HIV.
 Klenting Biru : Dari hasil pengetesan kamu sering merokok dan minum-
miniman keras, akibat salah pergaulan.
 Klenting Ijo : Dari hasil pengetesan , dan…sudah terlihat dari fisik kamu
yang kurus dan perutmu besar,kamu terkena penyakit cacingan.
 Klenting Ungu : Dari hasil pengetesan, kamu terkena anemia…. Dan terlihat
dari wajahmu yang pucat.
 Jadi kesimpulannya, semua tidak bisa menjaga kesehatan,jadi semuanya tidak
bisa diterima dan pipinya terlihat bekas sun yuyu kangkang.
 Klenting kuning… dari hasil pengetesan kamu bebas penyakit, jadi kamulah
yang terpilih.”
Tahap Penyelesaian (Resolution)
 Di tahap ini, semua masalah yang tersaji di dalam
cerita sudah terselesaikan. Tidak ada konflik lanjutan
karena semua konflik sudah diselesaikan oleh sang tokoh
di dalam cerita yang disajikan. Di tahap ini, pembaca atau
penonton bisa menyimpulkan kesan yang mereka dapat
dari cerita tersebut, sekaligus pesan atau amanat di balik
cerita tersebut.
 Contoh:
 KLENTING KUNING LANGSUNG BERDIRI DISAMBUT
OLEH ANDE-ANDE LUMUT.
 A. lumut :”Diajeng…akhirnya kau kutemukan.
Epilog
 Bagian penutup yang isinya inti sari cerita atau
kesimpulan/ akhir drama
 Contoh:
 TERDENGAR MUSIK DENGAN LAGU “ AKHIRNYA
KUMENEMUKANMU”

You might also like